Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

Prediksi Bahaya Erosi dan Perencanaan Konservasi Tanah pada Berbagai Tipe Penggunaan Lahan di Kecamatan Wolasi Molinas, Septiana; Leomo, Sitti; Erawan, Dedi; Zulfikar, Zulfikar; Yusuf, Dewi Nurhayati; Rustam, La Ode
Agritechpedia Vol. 1 No. 01 (2023): Agritechpedia
Publisher : CV. Eduartpia Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The purpose of this study was to determine the level of erosion in order to obtain a reference for soil conservation in various types of land use in Wolasi District. This research was conducted in October-December 2022 in Wolasi District. This study uses a survey method of erosion prediction analysis carried out by the USLE method. The results showed that the highest erosion rate was found in the use of Shrubland land, which was 611,39 tons/ha/year, while the lowest erosion was found in the use of Natural Forest land, which was 0,129 tons/ha/year. The highest allowable erosion was found in the land use of pepper plantations, which was 32.44 tonnes/ha/year, while the lowest allowable erosion was found in the use of cashew plantations, namely 25.74. The highest erosion hazard index was found in shrub land use, namely 21,05 tonnes/ ha/year, while the lowest erosion hazard index was found in the use of natural forest land, which was 0,0047 tons/ha/year. The soil conservation technique used in Wolasi District is a mechanical conservation technique with treatment like traditional terraces, while the vegetative conservation technique is with treatment like ripening terraces using plant remains. Vegetative and mechanical soil conservation techniques are applied to various types of land use in Wolasi District, such as mixed gardens, pepper gardens, cashew plantations, shrubs, natural forests, and paddy fields.Keywords : Erosion, USLE method, conservation techniques, land use
Pembuatan Pupuk Bokashi Berbasis Vegetasi Sekunder Untuk Meningkatkan Produksi Tanaman Budidaya Di Desa Jatibali Kabupaten Konawe Selatan Sulawesi Tenggara Muhidin, Muhidin; Karimuna, La; Sabaruddin, Laode; Afa, La Ode; Adawiyah, Robiatul; Basoka, Sri Wahyuni; Erawan, Dedi
Lebah Vol. 19 No. 2 (2025): November: Pengabdian
Publisher : IHSA Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35335/lebah.v19i2.444

Abstract

Pertanian modern menghadapi tantangan serius akibat ketergantungan tinggi pada pupuk anorganik yang berdampak negatif terhadap lingkungan, meningkatkan biaya produksi, dan menurunkan kesuburan tanah. Padahal, sumber daya lokal berupa vegetasi sekunder seperti gulma, limbah pertanian, dan tumbuhan liar di pedesaan masih jarang dimanfaatkan sebagai bahan baku pupuk organik. Melalui kegiatan pengabdian ini dikembangkan teknologi tepat guna untuk mengolah vegetasi sekunder menjadi pupuk bokashi yang ramah lingkungan, murah, serta mudah diterapkan oleh petani. Program dilaksanakan dengan tiga tahapan, yaitu pra-implementasi berupa sosialisasi dan pelatihan teknis, implementasi melalui praktek langsung pembuatan serta aplikasi bokashi, dan pasca-implementasi berupa monitoring serta pembentukan kelompok tani pengolah bokashi. Metode ini disusun adaptif sesuai kondisi sosial ekonomi dan biofisik lokal, dengan menekankan efisiensi input, keberlanjutan ekosistem, dan partisipasi aktif masyarakat. Hasil kegiatan menunjukkan peningkatan kapasitas petani dalam memproduksi serta menggunakan bokashi, berkurangnya ketergantungan pada pupuk kimia, dan meningkatnya kesadaran ekologis terhadap pengelolaan tanah berkelanjutan. Selain itu, terbentuk kelompok tani mandiri yang mampu mereplikasi inovasi ke wilayah lain. Program ini sekaligus menjadi media diseminasi penelitian pengelolaan limbah hijau, menjawab lambatnya adopsi teknologi organik, serta memperkuat jaringan kelembagaan lokal. Dengan demikian, pupuk bokashi berbasis vegetasi sekunder merupakan strategi penting dalam mendukung pertanian berkelanjutan dan ketahanan ekonomi rumah tangga petani