Claim Missing Document
Check
Articles

Found 19 Documents
Search

Penampilan Fenotipik dan Keragaman Karakter Kualitatif dan Kuantitatif Tiga Populasi Generasi F2 Hasil Persilangan Tanaman Hanjeli (Coix lacryma-jobi) (Phenotypic Appearance and Diversity of Qualitative and Quantitative Characters of Three Population of F2 Resulted from Crosses of Job’s Tear Plant (Coix lacryma-Jobi) Ali Qosim, Warid; Adi Pratama, Rama; Nurmala, Tati
JURNAL PANGAN Vol 24, No 2 (2015): PANGAN
Publisher : Perum BULOG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1246.556 KB) | DOI: 10.33964/jp.v24i2.64

Abstract

Hanjeli (Coix lacryma-jobi) merupakan tanaman yang dapat dikembangkan sebagai pangan alternatif dan sumber karbohidrat. Tujuan penelitian ini untuk menggali informasi penampilan fenotipik serta keragaman pada hasil persilangan tanaman hanjeli generasi F2 yang dijadikan bahan untuk melakukan seleksi terhadap karakter kualitatif dan kuantitatif. Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Fakultas Petanian UNPAD Jatinangor (720 m diatas permukaan lautl), Sumedang. Waktu percobaan dilaksanakan sejak Februari sampai Agustus 2014. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode eksperimen dari tiga populasi hasil persilangan yaitu #38 x #37, #28 x #26 dan #28 x #9. Hasil penelitian menunjukkan penampilan fenotipik karakter kualitatif terlihat beragam karena pada generasi F2 masih terjadi segregasi. Sedangkan karakter kuantitatif hasil uji rata-rata menunjukan populasi #28 x #26 memiliki nilai yang lebih tinggi pada karakter tinggi tanaman, jumlah buku, dan bobot 100 biji. Populasi #38 x #37 memiliki nilai yang lebih tinggi pada karakter diameter batang, jumlah anakan, jumlah daun, serta bobot biji per tanaman. karakter bobot biji per tanaman yang lebih tinggi dengan nilai 64,63 persen. Sedangkan populasi #28 x #9 menunjukkan nilai koefisien variasi terendah pada karakter tinggi dengan nilai 21,53 persen Job’s tear (Coix lacryma-jobi) is a plant that can be developed as an alternative food and sources of carbohydrates. The purpose of this study is to explore the diversity of phenotypic appearance as well as information on the results of crossing hanjeli generation F2 that can be used to perform the selection of qualitative and quantitative characters. This research is carried out at the Experimental Field of Faculty of Agriculture UNPAD Jatinangor (720 m above sea level), Sumedang. The experiment, which is implemented from February until August 2014, is carried out using experimental method of three populations of the cross, i.e. #38 x #37,# 28 x #26 and #28 x #9. The results show that the qualitative character of the phenotypic appearance happen to be varied because segregation still occurs in the generation F2. In the other hand, the quantitative character from t-test results show that population of #28 x #26 has a higher value on plant height, number of nodes, and 100 grain weight. #38 x #37 populations have a higher value on stem diameter, number of but, number of leaf and graind weight per plant. The coeffecient of variation shouw di of versity values. The coefficient of variation 0f #38 x #37 population have the lowest variation coeffesion at plant height character with the value of 21,53 percent 
Pelatihan Manajemen Usaha Petani Kentang di Desa Cintanagara Kecamatan Cigedug Kabupaten Garut Tintin Febrianti; Rama Adi Pratama

Publisher : Universitas Muhammadiyah Parepare

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (167.835 KB) | DOI: 10.31850/jdm.v3i1.461

Abstract

One of the weaknesses of farmers in Indonesia is related to the problem of managing their farming business. Farmers usually carry out their business activities as part of the way of life so that the management processes are not passed as they should, both from the planning, organizing, implementing and controlling stages of the business. Likewise with farmers in the Tonggoh Factory Village, Cintanagara Village, Cigedug District, Garut Regency. With this background, this community service is carried out. Using the training method, changes in both the knowledge and management skills of the trainees can be measured. After participating in training activities, partner knowledge increases with an understanding of the management function (POAC). Necessary formation of Women Farmers Group as a supporter of management and play a role in the diversification of processed potato products.
KOMBINASI LAMA PEREBUSAN KENTANG DAN KONSENTRASI DEXTROSE PADA PERTUMBUHAN SPORA JAMUR TIRAM PUTIH SECARA IN VITRO Rama Adi Pratama
Journal TABARO Agriculture Science Vol 4, No 1: MEI 2020
Publisher : Universitas Andi Djemma Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (255.103 KB) | DOI: 10.35914/tabaro.v4i1.354

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat efektivitas kombinasi lama perebusan kentang dan konsentrasi dextrose yang paling baik serta mengetahui perlakuan kombinasi yang memberikan pengaruh paling tinggi terhadap pertumbuhan spora jamur tiram putih secara in vitro. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Terpadu Fakultas Pertanian Universitas Garut dari bulan Maret sampai April 2018. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) satu faktor dengan 9 perlakuan (A: perebusan kentang 30 menit/250 ml air + dextrose 3,75 g + agar 3,75 g, B: perebusan kentang 30 menit/250 ml air + dextrose 5 g + agar 3,75 g, C: perebusan kentang 30 menit/250 ml air + dextrose 6,25 g + agar 3,75 g, D: perebusan kentang 35 menit/250 ml air + dextrose 3,75 g + agar 3,75 g, E: perebusan kentang 35 menit/250 ml air + dextrose 5 g + agar 3,75 g, F: perebusan kentang 35 menit/250 ml air + dextrose 6,25 g + agar 3,75 g, G: perebusan kentang 40 menit/250 ml air + dextrose 3,75 g + agar 3,75 g, H: perebusan kentang 40 menit/250 ml air + dextrose 5 g + agar 3,75 g, I: perebusan kentang 40 menit/250 ml air + dextrose 6,25 g + agar 3,75 g) dan 3 ulangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kombinasi lama perebusan kentang 30, 35 dan 40 menit dengan konsentrasi dextrose 3,75 gram dan 5 gram berpengaruh terhadap panjang miselium dan persentase pertumbuhan miselium masing-masing umur 14 hari setelah inokulasi. Namun, perlakuan A yaitu lama perebusan kentang 30 menit dengan konsentrasi dextrose 3,75 gram merupakan perlakuan yang memberikan pengaruh signifikan dan paling efektif dibandingkan perlakuan lainnya
PENGUJIAN VIABILITAS DAN VIGOR DARI TIGA JENIS KACANG- KACANGAN YANG BEREDAR DI PASARAN DAERAH SAMARANG, GARUT Isna Tustiyani; Rama Adi Pratama; Dadi Nurdiana
Jurnal Agroekoteknologi Vol 8, No 1 (2016)
Publisher : Jurusan Agroekoteknologi Fakultas Pertanian Untirta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (166.817 KB) | DOI: 10.33512/j.agrtek.v8i1.1173

Abstract

The aim of this research was to study the viability and vigor of soybean, peanut, and greenbean seeds sold on the market area of Samarang, Garut. The experiment was conducted at the Integrated Agricultural Laboratory, Faculty of Agriculture, University of Garut from December 2015 to January 2016 using Randomized Complete Design Group with three treatments i.e. types of nuts (soybeans, peanuts and green beans). The experimental results showed that the types of nuts sold in Samarang, Garut significantly affect vigor in the sand testing methods. The Soybean had lower vigor than peanuts and green beans. The nuts that sold in Samarang, Garut had no significant affect on water content and germination rate.Keywords: Green beans, Peanuts, Soybeans, Ukddp, Uak
Pengaruh Pemberian Berbagai Dosis Cendawan Mikoriza Arbuskular (cma) dan Pupuk Fosfat Alam terhadap Pertumbuhan dan Hasil Kacang Merah (Phaseolus vulgaris L.) Lokal Garut Rama Adi Pratama; Ahmad Nizar; Toto Siswancipto
Agro Wiralodra Vol. 2 No. 2 (2019): Jurnal Agro Wiralodra
Publisher : Universitas Wiralodra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31943/agrowiralodra.v2i2.17

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian dosis cendawan mikoriza arbuskular dan pupuk fosfat alam terhadap pertumbuhan dan hasil kacang merah (Phaseolus Vulgaris L.) Lokal Garut. Percobaan dilaksanakan di Desa Pasawahan Kecamatan Tarogong Kaler Kabupaten Garut pada bulan Agustus sampai Oktober 2018. Menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) pola faktorial 4 x 4 yang terdiri atas dua faktor. Faktor pertama dosis cendawan mikoriza arbuskular terdiri atas empat taraf yaitu m0 = 0 gram/tanaman, m1 = 5 gram/ tanaman, m2 = 10 gram/ tanaman dan m3 = 15 gram/ tanaman. Faktor kedua adalah dosis pupuk fosfat alam (P) yang terdiri atas empat taraf yaitu, p0 = 0 gram/tanaman, p1 = 2,7 gram/ tanaman, p2 = 3,5 gram/ tanaman dan p3 = 4,5 gram/ tanaman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi interaksi antara dosis cendawan mikoriza arbuskular dan pupuk fosfat alam terhadap jumlah bintil akar tanaman pada taraf perlakuan dosis cendawan mikoriza arbuskular 10 gram/ tanaman (m2) dan dosis pupuk fosfat alam 3,5 gram/ tanaman (p2). Efek mandiri taraf perlakuan dosis cendawan mikoriza arbuskular m2 (10 g/tanaman) memberikan pengaruh terbaik terhadap jumlah daun umur 35, 40 dan 45 hari setelah tanam, luas daun, bobot kering tanaman, jumlah biji per tanaman dan hasil biji basah per plot. Efek mandiri taraf perlakuan dosis pupuk fosfat alam p2 (3,6 g/tanaman) memberikan pengaruh terbaik terhadap hasil jumlah polong per tanaman, hasil bobot biji basah per tanaman dan hasil biji basah per plot.
APLIKASI BENZYL AMINO PURINE (BAP) DAN PLANT GROWTH PROMOTING RHIZOBACTERIA (PGPR) TERHADAP PRODUKSI EDAMAME (Glycine max (L.) Merrill) Rama Adi Pratama
Agro Wiralodra Vol. 2 No. 1 (2019): Jurnal Agro Wiralodra
Publisher : Universitas Wiralodra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31943/agrowiralodra.v2i1.28

Abstract

Penelitian ini dilaksanakan untuk mempelajari pengaruh berbagai konsentrasi BAP dan PGPR terhadap pertumbuhan dan hasil edamame. Percobaan dilaksanakan di Desa Cisero, Kecamatan Cisurupan, Kabupaten Garut, mulai bulan Juni sampai Agustus 2018, pada ketinggian 1.190 meter diatas permukaan laut (mdpl). Penelitan ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan pola faktorial 4 x 4 dan dua ulangan. Faktor pertama adalah Konsentrasi BAP (0, 15, 20 dan 25 ppm). Faktor kedua adalah Konsentrasi PGPR (0, 50, 100 dan 150 ml/liter). Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada interaksi antara konsentrasi BAP dan PGPR terhadap pertumbuhan dan hasil edamame. Konsentrasi BAP 20 dan 25 ppm memberikan pengaruh mandiri terhadap tinggi tanaman, jumlah daun, luas daun, bobot kering per tanaman, jumlah bintil akar, jumlah polong per tanaman, bobot polong per tanaman dan hasil polong per plot. Konsentrasi PGPR 100 dan 150 ml/liter memberikan pengaruh mandiri terhadap tinggi tanaman, jumlah daun, bobot kering per tanaman, jumlah bintil akar, jumlah polong per tanaman, bobot polong per tanaman dan hasil polong per plot.
Pengembangan Unit Usaha Budidaya Kentang Melalui Program Kemitraan Masyarakat Di Kabupaten Garut Rama Adi Pratama; Tintin Febrianti
Prosiding Seminar Nasional Program Pengabdian Masyarakat 2019: 3. Pengembangan Usaha Mikro, kecildan Menengah (UMKM), Serta Ekonomi Kreatif
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (228.782 KB) | DOI: 10.18196/ppm.23.426

Abstract

Kegiatan ini merupakan bagian dari pengabdian kepada masyarakat mengenai pengembangan unitusaha budidaya kenyang melalui Program Kemitraan Masyarakat (PkM). Kegiatan dilaksanakan padabulan Juni 2019 pada mitra petani di Kampung Pabrik Tonggoh Desa Cintanagara Kecamatan CigedugKabupaten Garut. Metode yang digunakan dalam pelaksanaan yaitu Focus Group Discussion (FGD),penyuluhan dan pendampingan tentang pengembangan unit usaha budidaya kentang. Hasil yangdidapat bahwa belum dilakukan pengembangan unit usaha budidaya kentang didaerah tersebut.Penyuluhan dan pendampingan yang dilakukan berupa penambahan wawasan mengenai unit usahabudidaya kentang. Unit usaha budidaya kentang tidak hanya mengandalkan kegiatan usaha budidayasaja namun dapat dikembangkan menjadi usaha penangkaran benih kentang dan pengolahanpascapanen produk berbasis kentang. Usaha penangkaran benih kentang dalam rangka menghasilkanbenih kentang yang bermutu dengan beberapa generasi produk seperti planlet, g0, g1, g2, g3 dan g4dengan varietas tanaman yang berbeda-beda. Usaha pengolahan pascapanen produk berbasis kentangdengan menghasilkan produk pengolahan kentang dengan meningkatkan nilai ekonominya usaha sepertimenghasilkan produk kentang goreng (french fries) dan keripik kentang (potato chips)
Pengaruh Konsentrasi Bakteri Bradyrhizobium japonicum dan Giberelin (GA3) terhadap Karakter Agronomi Tanaman Edamame Rama Adi Pratama
JAGROS : Jurnal Agroteknologi dan Sains (Journal of Agrotechnology Science) Vol 4, No 1 (2019): JAGROS : JURNAL AGROTEKNOLOGI DAN SAINS (JOURNAL OF AGROTECHNOLOGY AND SCIENCE)
Publisher : Universitas Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52434/jagros.v4i1.867

Abstract

Edamame merupakan jenis tanaman kedelai Jepang yang dikonsumsi sebagai sayuran. Edamame mempunyai kandungan protein dan karbohidrat komplek yang baik untuk tubuh. Penelitian dilaksanakan untuk mengetahui interaksi dan pengaruh mandiri terhadap pemberian konsentrasi B. japonicum dan Giberelin (GA3). Percobaan dilaksanakan pada bulan Mei sampai Agustus 2019 di Kecamatan Tarogong Kaler, Kabupaten Garut. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimental dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) pola faktorial 4 X 4. Faktor pertama adalah B. japonicum (B) yaitu: b0 = kontrol, b1 = 10 ml/liter air, b2 = 20 ml/liter air dan b3 = 30 ml/liter air. Faktor kedua adalah GA3 (G) yaitu: g0 = kontrol, g1 = 10 ppm, g2 = 20 ppm dan g3 = 30 ppm. Hasil Penelitian menunjukkan tidak terjadi interaksi antara konsentrasi B. japonicum dan Giberelin (GA3). Secara mandiri konsentrasi B. japonicum menunjukkan pengaruh nyata terhadap jumlah bintil akar per tanaman, jumlah polong per tanaman dan bobot biji per plot. Sedangkan konsentrasi Giberelin (GA3) menunjukkan pengaruh nyata terhadap jumlah polong per tanaman, jumlah biji per tanaman, bobot biji per tanaman dan bobot biji per plot. Nilai tertinggi terdapat pada taraf perlakuan konsentrasi B. japonicum 30 ml/liter air (b3) dan Giberelin (GA3) 30 ppm (g3).
PENGARUH PEMATAHAN DORMANSI SECARA KIMIAWI TERHADAP KEMAMPUAN BERKECAMBAH BENIH HANJELI (Coix Lacryma-jobi L.) Rama Adi Pratama
JAGROS : Jurnal Agroteknologi dan Sains (Journal of Agrotechnology Science) Vol 1, No 1 (2016): JAGROS : Jurnal Agroteknologi dan Sains (Journal of Agrotechnology and Science)
Publisher : Universitas Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52434/jagros.v1i1.302

Abstract

Tanaman hanjeli (Coix lacryma-jobi) merupakan tanaman yang memiliki kandungan karbohidrat, protein dan lemak. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pematahan dormansi secara kimiawi terhadap kemampuan perkecambahan benih hanjeli. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Fakultas Pertanian Universitas Garut pada Agustus 2016 menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan satu faktor perlakuan pematahan dormansi secara kimiawi yaitu perendaman dengan larutan H2SO4. Terdapat 6 perlakuan dan diulang sebanyak 3 kali. Perlakuan terdiri dari A0 (kontrol) , A1(H2SO4 1%), A2(H2SO4 2%), A3(H2SO4 3%), A4(H2SO4 4%), A5(H2SO4 5%). Parameter yang diamati adalah daya berkecambah, potensi tumbuh maksimum, kecepatan tumbuh dan intensitas dormansi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pematahan dormansi secara kimiawi yaitu perendaman dengan larutan H2SO4 memberikan pengaruh terhadap daya berkecambah, potensi tumbuh maksimum, kecepatan tumbuh dan intensitas dormansi. Kata Kunci: hanjeli, dormansi, daya berkecambah
Pemberian Konsentrasi Benzyle Amino Purine (BAP) dan Inokulan Bradyrhizobium japonicum terhadap Pertumbuhan Bintil Akar Tanaman Kedelai Hitam Rama Adi Pratama; Kiki Zakiah
JAGROS : Jurnal Agroteknologi dan Sains (Journal of Agrotechnology Science) Vol 3, No 1 (2018): JAGROS : Jurnal Agroteknologi dan Sains (Journal of Agrotechnology and Science)
Publisher : Universitas Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52434/jagros.v3i1.451

Abstract

Kedelai (Glycine max (L.) Merril) merupakan tanaman pangan yang penting sebagai sumber protein nabati. Penelitian ini akan dilakukan di Kecamatan Tarogong Kaler Kabupaten Garut. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian BAP dan PGPR terhadap jumlah bintil akar total dan jumlah bintil akar efektif. Lokasi penelitian berada pada ketinggian tempat 650 meter. Rancangan pada penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) Faktorial yang terdiri dari 2 faktor yaitu empat taraf konsentrasi Benzyle Amino Purine (BAP) dan empat taraf inokulan Bradyrhizobium japonicum. Tiap perlakuan diulang sebanyak dua kali, maka jumlah keseluruhan : 4 x 4 x 2 = 32. Hasil menunjukkan tidak terjadi interaksi pemberian konsentrasi BAP dan Bradyrhizobium japonicum namun memberikan pengaruh mandiri terhadap masing-masing pemberian pengaruh tersebut. Kata Kunci : Kedelai, BAP, bradyrhizobium