Claim Missing Document
Check
Articles

Found 32 Documents
Search

Pelatihan Manajemen Usaha Petani Kentang di Desa Cintanagara Kecamatan Cigedug Kabupaten Garut Tintin Febrianti; Rama Adi Pratama

Publisher : Universitas Muhammadiyah Parepare

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (167.835 KB) | DOI: 10.31850/jdm.v3i1.461

Abstract

One of the weaknesses of farmers in Indonesia is related to the problem of managing their farming business. Farmers usually carry out their business activities as part of the way of life so that the management processes are not passed as they should, both from the planning, organizing, implementing and controlling stages of the business. Likewise with farmers in the Tonggoh Factory Village, Cintanagara Village, Cigedug District, Garut Regency. With this background, this community service is carried out. Using the training method, changes in both the knowledge and management skills of the trainees can be measured. After participating in training activities, partner knowledge increases with an understanding of the management function (POAC). Necessary formation of Women Farmers Group as a supporter of management and play a role in the diversification of processed potato products.
STRATEGI PENGEMBANGAN AGRIBISNIS DI KAWASAN AGROPOLITAN KABUPATEN GARUT Tintin Febrianti; Efita Fitri Irianti
JURNAL AGRIBISNIS TERPADU Vol 11, No 1 (2018)
Publisher : Jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (303.461 KB) | DOI: 10.33512/jat.v11i1.5083

Abstract

 Agribusiness development through agropolitan is one way to achieve development evenly in rural areas. Garut Regency as an agrarian region through regional planning has determined several sub-districts as an agropolitan area. The districts referred to are Cikajang, Bayongbong, Cigedug, Cisurupan, Sukaresmi and Pasirwangi Districts. This research conducted to determine the development strategy of several superior agribusiness commodities originating from each of these sub-districts. The data obtained analyzed using the SWOT method to identify internal and external factors including: Strength, Weakness, Opportunity, Threat and then determined by each strategy formulation
STRATEGI PENGHIDUPAN NELAYAN BERTAHAN DARI KEMISKINAN DI WILAYAH PESISIR (Kasus di Kabupaten Tasikmalaya Propinsi Jawa Barat) Tintin Febrianti
JURNAL AGRIBISNIS TERPADU Vol 9, No 1 (2016)
Publisher : Jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (96.755 KB) | DOI: 10.33512/jat.v9i1.1122

Abstract

Secara umum kondisi kehidupan nelayan di negara berkembang berada dalam kemiskinan. Hal inidisebabkan oleh ketergantungan yang tinggi terhadap sumberdaya perikanan tangkap yang secaraalami bersifat fluktuatif dan memberikan akses terbuka bagi siapa pun. Di dalam kerangkapenghidupan berkelanjutan, sumberdaya alam ini menjadi salah satu modal penghidupan yang dapatdiakses oleh nelayan secara maksimal dengan dukungan dari modal penghidupan yang lainnyaseperti modal manusia, modal fisik, modal finansial dan modal sosial. Dengan menggunakanberbagai modal penghidupan tersebut, nelayan bertahan dalam kehidupannya menghadapi fenomenakemiskinan yang kerap melanda mereka dengan melakukan berbagai strategi berupa aktivitasaktivitaspenghidupan untuk mencapai tujuan yang mereka inginkan yang disebut outcomepenghidupan. Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Cipatujah dan Kecamatan CikalongKabupaten Tasikmalaya Propinsi Jawa Barat menggunakan perspektif dari teori penghidupanberkelanjutan untuk mengidentifikasi berbagai modal penghidupan yang dimiliki nelayan, strategipenghidupan yang mereka lakukan, dan outcome penghidupan yang dapat mereka capai. Untukmengidentifikasi strategi penghidupan nelayan maka metode penelitian yang digunakan adalahmetode kuantitatif deskriptif dengan tabulasi frekuensi hasil perhitungan persentase kontribusimasing- masing strategi penghidupan nelayan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategipenghidupan nelayan di lokasi penelitian dapat dikategorikan menjadi dua yaitu strategi penghidupanberbasis sumberdaya perikanan tangkap dan strategi penghidupan berbasis non sumberdaya.
ANALISIS PERBANDINGAN KONSEP KEBERFUNGSIAN SOSIAL DALAM PENGENTASAN KEMISKINAN NELAYAN DI WILAYAH PESISIR Tintin Febrianti
Mimbar Agribisnis: Jurnal Pemikiran Masyarakat Ilmiah Berwawasan Agribisnis Vol 1, No 1 (2015): Juli 2015
Publisher : Universitas Galuh Ciamis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (240.877 KB) | DOI: 10.25157/ma.v1i1.34

Abstract

Berbagai pendekatan teoritis kemiskinan seringkali memandang kemiskinan sebagai kondisi dengan berbagai indikator “ketiadaan” seperti tidak memiliki pendapatan dengan jumlah tertentu, tidak memiliki rumah dengan kriteria tertentu, tidak memiliki akses terhadap pendidikan dan kesehatan dan sebagainya. Dalam realitas, orang miskin seringkali berjuang melawan kemiskinan dengan mengoptimalkan segala yang mereka miliki dan selama ini hal tersebutlah yang membuat mereka bertahan dari serangan kemiskinan tersebut. Dalam paradigm keberfungsian sosial, orang miskin memiliki berbagai sumberdaya (assets) baik aset finansial, aset sosial, aset fisik serta aset keluarga. Dengan berbagai kepemilikan aset tersebut, mereka mencari berbagai strategi coping supaya kehidupan mereka berkelanjutan. Berbagai paradigma dalam memandang kemiskinan tersebut akan menjadi dasar dalam berbagai program pengentasan kemiskinan. Tulisan ini bermaksud membandingkan berbagai paradigma dalam memandang kemiskinan tersebut yaitu paradigma neoliberal, paradigma demokrasi sosial serta paradigm keberfungsian sosial.
Pengembangan Unit Usaha Budidaya Kentang Melalui Program Kemitraan Masyarakat Di Kabupaten Garut Rama Adi Pratama; Tintin Febrianti
Prosiding Seminar Nasional Program Pengabdian Masyarakat 2019: 3. Pengembangan Usaha Mikro, kecildan Menengah (UMKM), Serta Ekonomi Kreatif
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (228.782 KB) | DOI: 10.18196/ppm.23.426

Abstract

Kegiatan ini merupakan bagian dari pengabdian kepada masyarakat mengenai pengembangan unitusaha budidaya kenyang melalui Program Kemitraan Masyarakat (PkM). Kegiatan dilaksanakan padabulan Juni 2019 pada mitra petani di Kampung Pabrik Tonggoh Desa Cintanagara Kecamatan CigedugKabupaten Garut. Metode yang digunakan dalam pelaksanaan yaitu Focus Group Discussion (FGD),penyuluhan dan pendampingan tentang pengembangan unit usaha budidaya kentang. Hasil yangdidapat bahwa belum dilakukan pengembangan unit usaha budidaya kentang didaerah tersebut.Penyuluhan dan pendampingan yang dilakukan berupa penambahan wawasan mengenai unit usahabudidaya kentang. Unit usaha budidaya kentang tidak hanya mengandalkan kegiatan usaha budidayasaja namun dapat dikembangkan menjadi usaha penangkaran benih kentang dan pengolahanpascapanen produk berbasis kentang. Usaha penangkaran benih kentang dalam rangka menghasilkanbenih kentang yang bermutu dengan beberapa generasi produk seperti planlet, g0, g1, g2, g3 dan g4dengan varietas tanaman yang berbeda-beda. Usaha pengolahan pascapanen produk berbasis kentangdengan menghasilkan produk pengolahan kentang dengan meningkatkan nilai ekonominya usaha sepertimenghasilkan produk kentang goreng (french fries) dan keripik kentang (potato chips)
PENINGKATAN EKONOMI PETANI KOPI DI KAMPUNG PELAG MELALUI BUDIDAYA DAN PENGEMBANGAN KOPI PELAG Heri Hermawan; Dito Hastha Krisandy; Maya Lutviana Aulia; Rara Ayuni Rahmadani; Tintin Febrianti
MAHATANI: Jurnal Agribisnis (Agribusiness and Agricultural Economics Journal) Vol 2, No 2 (2019): MAHATANI: Jurnal Agribisnis (Agribusiness and Agricultural Economics Journal)
Publisher : Universitas Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52434/mja.v2i2.787

Abstract

Varietas Kopi Arabica Java Preanger dapat ditemukan di Kabupaten Garut, yaitu di Kampung Pelag, Desa Sukalilah, Kecamatan Sukaresmi. Varietas kopi ini hampir punah, maka dari itu budidaya dikembangkan oleh PT Indonesia Power UPJP Kamojang melalui program CSR tahun 2011. Program ini berfokus pada penguatan ekonomi masyarakat di Kampung Pelag melalui pengembangan kopi langka. Pengembangan varietas kopi ini di Kampung Pelag dan dibudidayakan di 35,7 hektar lahan milik masyarakat dan 42,6 hektar lahan milik Perhutani yang dikelola oleh masyarakat. PT Indonesia Power UPJP Kamojang melakukan pembinaan kepada masyarakat dalam budidaya kopi sebagai salah satu upaya mengatasi kepunahan Kopi Pelag. Tujuan penelitian adalah melihat apakah budidaya dan pengembangan Kopi Pelag dapat meningkatkan ekonomi masyarakat dan bagaimana cara masyarakat membudidayakan dan mengembangkan Kopi Pelag. Penentuan responden dilakukan secara purposive (sengaja), yaitu Kuswana (Local Hero Kampung Pelag), Kepala Desa Sukalilah, Anggota Koperasi Pelag Mandiri Jaya. Penelitian dilakukan pada bulan JanuariMaret 2019. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan adanya pendampingan dapat meningkatkan keterampilan dan taraf hidup masyarakat petani kopi di Kampung Pelag. Program ini dapat menyelamatkan varietas Kopi Pelag dengan cara bekerjasama dengan program BUMDES dalam penyediaan 100.000 bibit per tahun, wajib menanam 100 pohon tiap Kepala Keluarga, sistem tumpang sari dengan sayuran, dan perluasan area tanam kopi di lahan perhutani. Selain itu, masyarakat tidak lagi menjual dalam bentuk biji kopi segar (cherry) dengan harga Rp 8.000 per kg melainkan dalam bentuk roasted bean dan kopi bubuk siap seduh dengan harga Rp 1.500.000 per kg sehingga pendapatan petani meningkat.
PEMETAAN MASALAH DAN PRIORITAS PROGRAM PENGOLAHAN KOPI ARABIKA DI KABUPATEN GARUT Atia Fizriani; Tintin Febrianti; Ai Yanti Rismayanti; Muhamad Agus Barkah
MAHATANI: Jurnal Agribisnis (Agribusiness and Agricultural Economics Journal) Vol 3, No 2 (2020): MAHATANI: Jurnal Agribisnis (Agribusiness and Agricultural Economics Journal)
Publisher : Universitas Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52434/mja.v3i2.1187

Abstract

Kabupaten Garut memiliki keunggulan berupa daya dukung lingkungan yang sesuai untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman kopi. Beberapa tahun terakhir, budidaya kopi cukup marak, dan untuk meningkatkan nilai tambah aktifitas usahatani kopi ini pun sudah diintegrasikan dengan kegiatan pengolahannya. Beberapa kendala dalam kegiatan pengolahan kopi dipetakan di dalam penelitian dengan tujuan untuk merumuskan beberapa program relevan untuk peningkatan kuantitas dan kualitas pengolahan kopi arabika di Kabupaten Garut. Penelitian dilakukan dengan pendekatan deskriptif kualitatif menggunakan beberapa metode survey, wawancara dan penelusuran pustaka. Hasil di lapangan didapatkan data bahwasannya salah satu kendala yang seringkali dialami oleh kelompok tani dan pengolah kopi ialah teknis budidaya dan masih tingginya biaya produksi pengolahan kopi karena masih sangat tergantung dengan faktor cuaca dan biaya sewa mesin olahan.Kata Kunci : Kopi, Arabika, Roasting, Pengolahan.
PERBEDAAN KONSENTRASI DAN JENIS PESTISIDA NABATI TERHADAP Plutella xylostella PADA TANAMAN KUBIS UNGU (Brassica oleracea L.) Shinta Sonia; Toto Siswancipto; Tintin Febrianti
JAGROS : Jurnal Agroteknologi dan Sains (Journal of Agrotechnology Science) Vol 1, No 2 (2017): JAGROS : Jurnal Agroteknologi dan Sains (Journal of Agrotechnology and Science)
Publisher : Universitas Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52434/jagros.v1i2.313

Abstract

Percobaan dilaksanakan di Desa Pasawahan, Kecamatan Tarogong Kaler, Kabupaten Garut. Dengan ketinggian tempat 758 mdpl. Tipe curah hujan berdasarkan kriteria (Schmidt dan Ferguson, 1951) termasuk tipe curah hujan C dengan nilai Q = 48,6% yaitu agak basah. Percobaan dilaksanakan pada bulan Juni sampai September 2017. Metode penelitian digunakan dalam penelitian adalah eksperimental dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) pola faktorial 4 x 3 dengan 3 ulangan. Faktor pertama perlakuan konsentrasi (K) terdiri atas 4 taraf yaitu: k1 = 4 ml/liter air, k2 = 8 ml/liter air, k3 = 16 ml/liter air, k4 = 32ml/liter air. Faktor kedua jenis pestisida (J) terdiri atas 3 taraf yaitu; j2 = larutan ekstrak daun suren,: j1 = larutan ekstrak daun menngkudu, j3 = larutan ekstrak daun pepaya.Hasil penelitian menunjukan terjadi interaksi antara konsentrasi dengan jenis pestisida nabati terhadap jumlah hama pernamanan dan intensitas serangan hama pertanaman. Kombinasi perlakuan k4j2 menunjukan jumlah hama dan interaksi serangan hama pertanaman yang paling rendah. Secara mandiri konsentrasi 32 ml/ L air baik terhadap jumlah hama pertanaman dan intensitas serangan hama pertanaman, dan secara mandiri jenis ekstrak daun suren berpengaruh baik terhadap penekanan jumlah populasi dan intensitas serangan hama Plutella xylostella L. Kata Kunci : Jenis dan Konsentrasi, Pestisida Nabati, Plutella xylostella L, Kubis Ungu
THE HOUSE MODELS SEBAGAI KERANGKA PERENCANAAN PROGRAM PEMBERDAYAAN PETANI HORTIKULTURA DI KABUPATEN GARUT Erlina Nur'aeni; Asep Nugraha; Karlina Listiya Resmi; Tintin Febrianti; Dadan Suryana
MAHATANI: Jurnal Agribisnis (Agribusiness and Agricultural Economics Journal) Vol 5, No 2 (2022): Mahatani : Jurnal Agribisnis (Agribusiness and Agricultural Economics Journal)
Publisher : Universitas Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52434/mja.v5i2.2351

Abstract

Pertanian mempunyai peranan penting dalam kehidupan manusia karena berfungsi sebagai penyedia pangan, pakan untuk ternak, dan bioenergi. Pemberdayaan masyarakat adalah konsep pembanguan ekonomi yang merangkum nilai-nilai masyarakat untuk membangun paradigma baru dalam pembangunan yang bersifat people-centered, participatory, empowerment and sustainable. Tujuan dari peneltian ini untuk mengatahui model pemberdayaan ekonomi masyarakat dalam klaster ekonomi berdasarkan komoditas pertanian pada komoditas hortikultura. Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan Metode Deskriptif, untuk mendukung pengambilan kesimpulan secara deduktif tersebut dilakukan dengan teknik studi literatur, Focus Group Discussion, survey dan pengumpulan serta analisis data sekunder yang terkait dengan penelitian ini. Kesimpulan dari penelitian ini adalah terbentuknya model pemberdayaan masyarakat petani hortikultura dengan menggunakan the house model yang meliputi Bina usaha hulu pertanian, Bina usahatani, Bina usaha agroindustri perdesaan, Bina pasar dan pemasaran, Bina SDM dan kelembagaan, dan Bina lingkungan.
IMPLEMENTASI TEKNOLOGI PASCAPANEN SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN PRODUKTIFITAS KELOMPOK TANI KOPI DI KABUPATEN GARUT Ai Yanti Rismayanti; Tintin Febrianti; Atia Fizriani
Abdimas Galuh Vol 5, No 1 (2023): Maret 2023
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/ag.v5i1.9447

Abstract

Kabupaten Garut merupakan salah satu sentra pengembangan kopi di Provinsi Jawa Barat. Permasalahan yang dihadapi petani dan pengolah kopi antara lain kurangnya pengetahuan sumber daya manusia mengenai budidaya dan pengolahan kopi serta tidak adanya dukungan sarana dan prasarana pengolahan kopi salah satunya mesin roasting. Tujuan kegiatan pengabdian ini adalah untuk memberikan solusi terhadap permasalahan kelompok tani dan pengolah kopi di kabupaten Garut, salah satunya dengan menerapkan teknologi pengolahan kopi (mesin roasting) yang hemat energi yang siap dioperasionalkan dengan kapasitas produksi yang sesuai dengan kebutuhan. Metode  pengabdian  yaitu  dengan melakukan analisis kebutuhan, analisis permasalahan, studi literatur, survey lapangan, pengembangan solusi, implementasi, dan evaluasi kegiatan. Hasil pengabdian ini telah terlatih sebanyak 4 kelompok petani dan pengolah kopi dan mulai mengimplementasikan kegiatan budidaya yang baik serta mengolah hasil panennya menggunakan mesin roasting secara mandiri.