Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

PELATIHAN PEMBUATAN MIKRO ORGANISME LOKAL (MOL) BONGGOL PISANG DAN SERABUT KELAPA DI DESA PANTE PIYEU KECAMATAN PEUSANGAN KABUPATEN BIREUEN Nursayuti Nursayuti; Mariana Mariana; T M Nur
RAMBIDEUN : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 3 No. 2 (2020): Rambideun : Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat
Publisher : LPPM Universitas Al Muslim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51179/pkm.v3i2.232

Abstract

Kegiatan PKM berupa pelatihan pembuatan mikro organisme lokal (MOL) bongol pisang dan serabut kelapa di Desa Pante Piyeu Kec. Peusangan Kab. Bireuen bertujuan untuk menambah dan meningkatkan wawasan masyarakat terutama kelompok tani terhadap pemahaman tentang pemanfaatan sumber daya lokal dan menambah pemahaman dan mengetahui cara pembuatan MOL bonggol pisang dan serabut kelapa. Pelaksanaan kegiatan PKM berupa pelatihan pembuatan MOL bongol pisang dan serabut kelapa dilaksanakan melalui tahapan: 1) persiapan, menyiapkan materi yang dipresentasikan dan menentukan tema kegiatan, serta persiapan alat dan bahan untuk terlaksananya pembuatan MOL; 2) pelaksanaan, dimulai dari jadwal yang telah disesuaikan antara masyarakat dan kelompok tani dengan tim PKM; 3) persiapan tempat dan sarana penunjang kegiatan presentasi, serta mengumpulkan masyarakat dan memberikan pelatihan cara pembuatan mol bonggol pisang dan serabut kelapa disertai praktek pembuatan Mol. Adapun teknik pembuatan mol tersebut, yaitu bonggol pisang dan serabut kelapa dicacah dan ditumbuk hingga halus. Lalu, dimasukkan dalam ember dan dimasukkan gula merah yang telah dihaluskan. Selanjutnya, cacahan bonggol pisang, serabut kelapa dan gula merah dimasukkan dalam ember, ditambahkan air cucian beras sebanyak 5 liter dan diaduk hingga rata. Lalu, ember ditutup rapat dengan penutup dan dimasukkan selang plastik melalui tutup ember yang telah dilubangi sebesar diameter selang. Ujung selang yang dimasukkan dalam ember jangan menyentuh campuran MOL. Lalu, ujung selang yang satunya, dimasukkan dalam botol air mineral yang telah diisi air, supaya gas yang dihasilkan dari proses fermentasi MOL dikeluarkan melalui selang dan dibiarkan selama 15 hari, baru MOL dapat digunakan. Berdasarkan hasil pelaksanaan kegiatan PKM berupa pelatihan pembuatan MOL bongol pisang dan serabut kelapa di Desa Pante Piyeu Kec. Peusangan Kab. Bireuen disimpulkan bahwa petani atau mitra mempunyai wawasan dan pengetahuan serta menguasai teknologi pembuatan MOL bonggol pisang dan serabut kelapa, selanjutnya masyarakat dan petani dapat langsung mengaplikasikan MOL bonggol pisang dan serabut kelapa untuk mengelola usaha taninya.
Respon Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Melon (Cucumis melo L.) Akibat Aplikasi Pupuk Cair dan Pupuk kandang Nursayuti
Jurnal Penelitian Agrosamudra Vol 6 No 1 (2019): Jurnal Penelitian Agrosamudra
Publisher : Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (77.695 KB) | DOI: 10.33059/jupas.v6i1.1507

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pupuk cair dan pupuk kandang terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman melon (Cucumis melo L). Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 2 (dua) faktor, yaitu faktor pupuk cair dan faktor pupuk kandang. Adapun parameter yang diamati dalam penelitian ini meliputi: tinggi tanaman, diameter batang, berat buah, diameter buah, dan jumlah buah Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian pupuk cair berpengaruh sangat nyata terhadap tinggi tanaman, diameter batang pada umur 20, 40 dan 60 HST, berat buah dan jumlah buah. Pemberian pupuk cair terbaik pada dosis O2 (100 ml/L air). Pemberian pupuk kandang berpengaruh sangat nyata terhadap tinggi tanaman pada umur 20 dan 40 HST, diameter batang pada umur 20, 40 dan 60 HST dan jumlah buah. Pemberian pupuk kandang terbaik padas dosis K2 (10 ton/ha). Terdapat interaksi yang nyata antara pemberian pupuk cair dan pupuk kandang terhadap tinggi tanaman umur 20 HST, diameter batang umur 60 HST dan jumlah buah.
Respon Respon Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Kacang Hijau (Vigna Radiata L) Akibat Pemberian Mol Pepaya Nursayuti Ramli
Jurnal Penelitian Agrosamudra Vol 7 No 1 (2020): Jurnal Penelitian Agrosamudra
Publisher : Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (79.298 KB) | DOI: 10.33059/jupas.v7i1.2329

Abstract

ABSTRAK Tujuan peneitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh MOL pepaya terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman kacang hijau. Penelitian ini telah dilakukan di Desa Simpang Matang Kecamatan Samalanga Kabupaten Bireuen dengan ketinggian tempat 9 m dpl dari bulan Desember 2018 sampai dengan bulan Maret 2019. Rancangan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) Non faktorial dengan Pemberian MOL Pepaya (P), terdiri dari 4 taraf : P0 = kontrol, P1 = 85 cc/liter air/polybag, P2 = 170 cc/liter air/polybag dan P3 = 255 cc/liter air/polybag. Adapun parameter pengamatan yang diamati dalam penelitian ini meliputi tinggi tanaman, jumlah cabang produktif, jumlah polong pertanaman, berat polong pertanaman, bobot 100 biji kering, berat berangkasan basah dan berangkasan kering. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian MOL pepaya berpengaruh sangat nyata terhadap pertumbuhan tinggi tanaman pada umur 45 HST, berat polong pertanaman, bobot 100 biji kering, berat berangkasan basah dan berat berangkasan kering. Perlakuan terbaik dijumpai pada 170 cc/polybag dan 225 cc/polybag (P2 dan P3). Kata Kunci : Pertumbuhan, Produksi, Mol Pepaya, Kacang Hijau.
Respon Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Jagung Manis (Zea mays saccharata Sturt) Akibat Pemberian Bio Urine dan Pengaturan Jarak Tanam Nursayuti Ramli
Jurnal Penelitian Agrosamudra Vol 7 No 2 (2020): Jurnal Penelitian Agrosamudra
Publisher : Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (167.376 KB) | DOI: 10.33059/jupas.v7i2.3010

Abstract

Respon Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Jagung Manis (Zea mays saccharata Sturt) Akibat Pemberian Bio Urine dan Pengaturan Jarak Tanam Nursayuti1 Dosen Fakultas Pertanian Program studi Agroteknologi Universitas Almuslim Matang glumpang Dua Bireuen Email: nursayuti1979@gmail.com Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian Bio Urine dan jarak tanam terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman jagung manis. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Meunasah Cut Kecamatan Peudada Kabupaten Bireuen yang dimulai dari bulan Mei sampai dengan bulan Agustus 2019. Rancangan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktorial dengan dua faktor perlakuan yang diteliti. Faktor I : Bio Urine (B) terdiri dari 3 taraf perlakuan yaitu : B0 = Tanpa pemberian (kontrol), B1 = Bio urine 60 ml/ L air, B2 = Bio urine 100 ml/ L air. Faktor II : Jarak Tanam (J) terdiri dari 3 taraf perlakuan yaitu : J0 = 70 cm x 30 cm (kontrol), J1 = 50 cm x 50 cm dan J2 = 50 cm x 40 cm. Pengamatan yang diamati dalam penelitian ini meliputi tinggi tanaman, diameter batang, jumlah daun, berat tongkol berkelobot, berat tongkol tanpa kelobot, panjang tongkol dan berat 1000 butir. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian Bio Urine berpengaruh sangat nyata terhadap tinggi tanaman umur 15 dan 45 HST, diameter batang umur 15 dan 30 HST, jumlah daun 30 dan 45 HST, berat tongkol berkelobot, berat tongkol tanpa kelobot, panjang tongkol dan jumlah baris per tongkol tanaman jagung manis. Perlakuan terbaik dijumpai pada konsentrasi Bio Urine 60 dan 100 ml/l air (B1 dan B2). Pelakuan jarak tanam berpengaruh sangat nyata terhadap pertumbuhan tinggi tanaman umur 15 HST, diameter batang umur 45 HST, jumlah daun 15, 30 dan 45 HST dan berat tongkol berkelobot tanaman jagung manis. Perlakuan terbaik dijumpai pada jarak tanam 50 cm x 40 cm (J2). Kombinasi perlakuan Bio Urine dan jarak tanam berpengaruh yang sangat nyata terhadap pertumbuhan tinggi tanaman umur 15 HST, diameter batang 15 HST, jumlah daun 15, 30 dan 45 HST, panjang tongkol, jumlah baris per tongkol dan berat 1000 butir tanaman jagung manis, akan tetapi tidak berpengaruh yata terhadap berat tongkol berkelobot dan berat tongkol tanpa kelobot. Perlakuan terbaik dijumpai pada kombinasi perlakuan Bio Urine konsentrasi 100 ml/l air dan jarak tanam 50 cm x 40 cm (B2 J2) Kata Kunci : Bio Urine, Jarak Tanam, Jagung Manis
PENGARUH APLIKASI TRIPLE SUPER PHOSPHATE (TSP) DALAM MENINGKATKAN PRODUKSI TANAMAN KACANG PANJANG (Vigna sinensis L.) Nursayuti Ramli
Jurnal Penelitian Agrosamudra Vol 8 No 1 (2021): Jurnal Penelitian Agrosamudra
Publisher : Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (458.52 KB) | DOI: 10.33059/jupas.v8i1.3460

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh aplikasi pupuk Triple Super Phosphate (TSP) dalam meningkatkan hasil tanaman kacang panjang. Penelitian ini dilaksanakan di Gampong Alue Kupula Kecamatan Peusangan Siblah Krueng Kabupaten Bireuen dengan ketinggian tempat 560 mdpl yang dimulai pada tanggal 03 Juli sampai dengan tanggal 25 September 2019. Rancangan percobaan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) Non faktorial dengan perlakuan. sebagai berikut : Pupuk TSP (T) terdiri dari 3 taraf perlakuan yaitu : T0 = 0 g/tanaman (kontrol), T1 = 0,6 g/tanaman, dan T2 = 1,20 g/tanaman. Pengamatan yang diamati dalam penelitian ini meliputi tinggi tanaman, Jumlah Polong, jumlah polong pertandan, panjang polong, berat polong, berat 100 biji dan produktivitas (Ton/Ha). Hasil penelitian menunjukkan pemberian pupuk TSP berpengaruh sangat nyata terhadap pertumbuhan tinggi tanaman umur 20, 40 dan 60 HST, jumlah polong, jumlah polong per tandan, panjang polong dan berat 100 biji tanaman kacang panjang. Perlakuan terbaik dijumpai pada perlakuan pupuk TSP dengan dosis 1,20 g/tanaman (T2).
RESPON PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN SEMANGKA (Citrullus vulgaris Schard) AKIBAT PEMBERIAN ABU SABUT KELAPA dan PUPUK NPK PHONSKA Nursayuti Ramli
Jurnal Penelitian Agrosamudra Vol 8 No 2 (2021): Jurnal Penelitian Agrosamudra
Publisher : Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (158.692 KB) | DOI: 10.33059/jupas.v8i2.4406

Abstract

Respon Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Semangka (Citrullus vulgaris Schard) Akibat Pemberian Abu Sabut Kelapa dan Pupuk Pupuk NPK Phonska Nursayuti1 Dosen Fakultas Pertanian Program studi Agroteknologi Universitas Almuslim Matang glumpang Dua Bireuen Email: nursayuti1979@gmail.com ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui respon tanaman semangka terhadap pemberian berbagai dosis abu sabut kelapa dan pupuk NPK phonska. Penelitian dilaksanakan di Gampong Geudong-Geudong Kecamatan Kota Juang Kabupaten Bireuen dengan ketinggian tempat 5 mdpl pada bulan Agustus sampai dengan bulan Oktober 2020. Rancangan percobaan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktorial dengan dua faktor perlakuan. Faktor I : Dosis Abu Sabut Kelapa (A) terdiri dari 4 taraf perlakuan yaitu : A0 = Tanpa aplikasi Abu Sabut Kelapa, A1 = 4 ton/ha (2500 g/plot), A2 = 8 ton/ha (5000 g/plot) dan A3 = 12 ton/ha (5000 g/plot). Faktor II : pupuk NPK phonska (N) terdiri dari 3 taraf perlakuan yaitu : N0 = Tanpa pupuk NPK phonska (kontrol), N1 = 400 kg/ha (250 g/plot) dan N2 = 800 kg/ha 500 g/plot). Pengamatan yang diamati dalam penelitian ini meliputi panjang tanaman umur 20 dan 40 HST, jumlah buah per tanaman, berat buah per tanaman, diameter buah per tanaman, berat buah per plot dan berat berangkasan kering tanaman. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa pemberian abu sabut kelapa berpengaruh sangat nyata terhadap berat buah semangka per plot, akan tetapi berpengaruh tidak nyata terhadap pertumbuhan tinggi tanaman, jumlah buah, berat buah per tanaman, diameter buah dan berat berangkasan kering tanaman semangka. Perlakuan terbaik dijumpai pada perlakuan abu sabut kelapa dosis 2500 g/plot (A1). Pemberian pupuk NPK berpengaruh sangat nyata terhadap berat buah semangka per plot, akan tetapi berpengaruh tidak nyata terhadap pertumbuhan tinggi tanaman, jumlah buah, berat buah per tanaman, diameter buah dan berat berangkasan kering tanaman semangka. Perlakuan terbaik dijumpai pada perlakuan pupuk NPK dosis 250 g/plot (N1). Tidak terdapat interaksi yang nyata antara kombinasi perlakuan abu sabut kelapa dan pupuk NPK terhadap semua peubah yang diamati Kata Kunci : Abu Sabut Kelapa, Pupuk NPK, Semangka
PENGARUH KOMPOSISI MEDIA TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KAILAN (Brassica oleraceae var. alboglabra) Nursayuti Ramli
Jurnal Penelitian Agrosamudra Vol 9 No 1 (2022): Jurnal Penelitian Agrosamudra
Publisher : Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (200.079 KB) | DOI: 10.33059/jupas.v9i1.5356

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh komposisi media tanam terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kailan. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Seuneubok Aceh Kecamatan Peusangan Kabupaten Bireuen dengan ketinggian tempat 10 m dpl yang dimulai pada bulan Agustus sampai dengan bulan Oktober 2021. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) non faktorial yang terdiri dari 5 taraf : komposisi media tanam yaitu: M0 = tanah (kontrol), M1 = Tanah : Cocopeat : Arang Sekam (1:1:1), M2 = Tanah : Cocopeat : Arang Sekam (2:1:1), M3 = Tanah : Cocopeat : Arang Sekam (1:2:1) dan M4 = Tanah : Cocopeat : Arang Sekam (1:1:2). Pengamatan yang diamati dalam penelitian ini meliputi tinggi tanaman, jumlah daun, lebar daun, panjang daun, panjang akar dan berat berangkasan basah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan komposisi media tanam berpengaruh sangat nyata terhadap pertumbuhan tinggi tanaman kailan pada umur 15, 30 dan 45 HST, jumlah daun 30 dan 45 HST, lebar daun 15, 30 dan 45 HST, panjang daun 15, 30 dan 45 HST, panjang akar, berat berangkasan basah tanaman kailan. Perlakuan komposisi media tanam terbaik dijumpai pada perlakuan M2 yaitu tanah : cocopeat : arang sekam (2:1:1).
PENGARUH PUPUK ORGANIK CAIR (POC) TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN MENTIMUN ( Cucumis sativus L) Nursayuti Ramli
Jurnal Penelitian Agrosamudra Vol 9 No 2 (2022): Jurnal Penelitian Agrosamudra
Publisher : Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33059/jupas.v9i2.6491

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsentrasi pupuk organik cair (POC) yang tepat untuk pertumbuhan dan produksi tanaman mentimun. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Blang Cut Kecamatan Peusangan, Kabupaten Bireuen yang telah dimulai pada bulan Januari sampai dengan bulan Maret 2022. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) Non faktorial dengan dosis pupuk organik cair (P) : Dosis pupuk organik cair (P) terdiri dari 4 taraf :P0 = 0 ml/l air,P1 = 10 ml/l air,P2 = 20 ml/l air dan P3 = 30 ml/l air . Adapun pengamatan adalah :Tinggi tanaman (cm),Umur Berbunga (hari),Jumlah Buah (buah/panen),Panjang Buah (cm)Berat Buah (kg), dan diameter Buah (cm). Hasil Penelitian menunjukkkan bahwa pemberian pupuk organik cair berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan tinggi tanaman pada umur 10 HST, jumlah buah panen I dan II, panjang buah panen I, II dan III, berat buah panen I dan diameter buah mentimun panen I. Perlakuan terbaik dijumpai pada konsentrasi pupuk organik cair 30 cc/l air (P3).
MANAJEMEN RANTAI PASOK GARAM DI KABUPATEN BIREUEN PROVINSI ACEH Naya Desparita; Elfiana Elfiana; Nursayuti Nursayuti
AGRISAINTIFIKA: Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian Vol 6, No 2 (2022): Agrisaintifika
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Veteran Bangun Nusantara Sukoharjo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32585/ags.v6i2.2963

Abstract

Garam merupakan suatu jenis produk yang digunakan sebagai penambah rasa pada makanan dan minuman, untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dan juga menunjang kebutuhan pemenuhan bahan baku garam menjadi salah satu penyebab berkurang atau bertambahnya stok garam yang diproduksi, hal ini dikarenakan harga bahan baku bibit garam fluktuatif, faktor iklim juga berpengaruh pada proses produksi garam. Tujuan dari penelitian yaitu untuk mengidentifikasi aliran produk, aliran keuangan dan aliran informasi pada rantai pasok garam di Kabupaten Bireuen. Dengan menggunakan analisis data deskriptif kualitatif yaitu membagi SCOR pada beberapa tahapan terdiri Plan (proses perencanaan), Source (pengadaan), Make (proses produksi), dan Deliver (proses pengiriman). Hasil penelitian menunjukkan bahwa petani garam di Kabupaten Bireuen melakukan proses produksi garam dengan menggunakan bibit garam dari madura dengan teknik perebusan dan penguapan hingga jadi garam mampu mengahasilkan  produksi mencapai 120 kg s/d 160/kg, dengan harga jual berkisar pada  harga Rp 4.000-4.500/ kg. Bahan baku utama dalam pembuatan garam dapur di Desa tanoeh Anoe yaitu bibit garam madura yang dibeli pada agen di Medan, petani garam membeli garam dengan harga mencapai 150 kg/ zak hingga 180kg/zak. Desa Tanoeh Anoe memiliki 40 gubuk  petani garam yang tersebar disepanjang jalan lintas Kecamatan Jangka, pada setiap gubuk mampu menghasilkan 180 kg / harinya dan 5.400 kg/ bulannya, aliran rantai pasok  sudah baik tidak mengalami kendala yang urgent, hanya aliran informasi yang relatif berubah yaitu informasi ketersediaan stok sehingga agen yang ingin membeli garam melebihi kapasitas pesanan tidak memperoleh stok dan mengalihkan pembelian keprodusen lainnya.
Tanggap pertumbuhan dan hasil tanaman kacang tanah (Arachis Hypogea L) Akibat aplikasi biourine dan Plant Growth Promoting Rhizobacteria (PGPR) Nursayuti Nursayuti
Jurnal Sains Pertanian Vol 5 No 2: Juni 2021
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Almuslim Bireuen Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (737.201 KB) | DOI: 10.51179/jsp.v4i2.1676

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh aplikasi biourine dan Plant Growth Promoting Rhizobacteria (PGPR) terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kacang tanah. Penelitian ini dilakukan di Binje Kecamatan Nisam Kabupaten Aceh Utara bulan Desember 2020 sampai dengan bulan Maret 2021. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktorial dengan dua faktor perlakuan. Faktor I : Pemberian Biourine (B), terdiri dari 4 taraf perlakuan yaitu : B0 = 0 ml/liter air, B1 = 10 ml/liter air, B2 = 25 ml/liter air dan B3 = 40 ml/liter air. Faktor II : Pemberian PGPR (P) yang terdiri dari 4 taraf perlakuan yaitu : P0 = 0 ml/liter air, P1 = 5 ml/liter air, P2 = 10 ml/liter air dan P3 = 15 ml/liter air. Peubah yang diamati meliputi tinggi tanaman 20, 40 dan 60 HST, jumlah cabang perbatang, jumlah bintil akar 15, 25 dan 35 HST, jumlah polong, jumlah polong berisi, berat 100 biji dan panjang akar. Hasil penelitian menunjukkan pemberian Biourine berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan tinggi tanaman umur 60 HST, jumlah bintil akar umur 15 dan 25 HST, jumlah polong per tanaman, jumlah polong berisi per tanaman, berat 100 biji dan panjang akar. Perlakuan terbaik dijumpai pada konsentrasi Biourine 40 ml/liter air (B3). Pemberian PGPR berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan tinggi tanaman umur 20, 40 dan 60 HST, jumlah polong berisi per tanaman dan berat 100 biji. Perlakuan terbaik dijumpai pada konsentrasi PGPR 15 ml/liter air (P3). Terdapat interaksi yang signifikan antara kombinasi perlakuan Biourine dan PGPR terhadap pertumbuhan jumlah bintil akar umur 35 HST dan berat 100 biji tanaman kacang tanah. Perlakuan terbaik dijumpai pada konsentrasi Biourine 40 ml/liter air dan PGPR 5 ml/liter air dan 15 ml/liter air (B3P1) dan (B2P3). Kata Kunci: Biourine, PGPR, Kacang Tanah