Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search
Journal : Jurnal Media Pengabdian Komunikasi

Peningkatan Kemampuan Mengidentifikasi Pesan Hoax Melalui Literasi Informasi pada Remaja Leadya Raturahmi; Chotijah Fanaqi; Rosanti utami D.S. Yatnosaputro
Jurnal Media Pengabdian Komunikasi Vol 2, No 2 (2022): Jurnal Media Pengabdian Komunikasi
Publisher : Universitas Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (285.681 KB) | DOI: 10.52434/medikom.v2i2.36

Abstract

Abstract This community service activity is motivated by the limitations of youth in rural areas of Garut Regency in identifying the truth of information, especially information circulating on social media. The rise of false information circulating can cause anxiety, especially for teenagers, because adolescence is an immature age to digest false information and can bring up unexpected things. The purpose of this community empowerment activity is to improve youth skills in the ability to identify the truth of information using the seven pillars of information literacy model in the form of the ability to identify, scope, plan, collect, evaluate, manage, and present information so that people who are information literate will demonstrate awareness about how they collect, use, manage, synthesize and create information and data in an ethical manner and will have the information skills to use media effectively. The method of activities carried out includes: (1) the preparatory stage in the form of an approach to the target audience which begins with the survey stage, permits from related agencies, and providing initial motivation for youth participating in empowerment activities (2) the program implementation stage, including the preliminary stage, the socialization stage and hearings, the implementation stage, and the final evaluation stage. The target of the activity is young media users in Cijolang Village, Garut Regency. The result is that all participants understand how to distinguish true and fake news using the seven pillars of information literacy approach in collecting, using, managing, synthesizing, and creating information and data in an ethical manner and will have the information skills to use media effectively. Keywords: Hoax; community empowerment; information literacy; youth.  Abstrak Kegiatan pengabdian pada masyarakat ini dilatarbelakangi oleh keterbatasan remaja di wilayah perdesaan Kabupaten Garut  dalam mengidentifikasi kebenaran suatu informasi, terutama informasi yang beredar di media sosial. Maraknya informasi tidak benar yang beredar dapat memunculkan rasa kecemasan khususnya remaja, karena usia remaja adalah usia yang belum matang untuk mencerna informasi bohong dan dapat memunculkan hal yang tidak terduga. Tujuan dari kegiatan pemberdayaan masyarakat ini adalah untuk meningkatkan keterampilan remaja dalam kemampuan mengidentifikasi kebenaran suatu informasi menggunakan model tujuh pilar literasi informasi berupa kemampuan dalam identifikasi, ruang lingkup, rencana, mengumpulkan, evaluasi, mengelola, dan menyajikan informasi sehingga orang yang melek informasi akan menunjukkan kesadaran tentang bagaimana mereka mengumpulkan, menggunakan, mengelola, mensintesis, dan membuat informasi dan data dengan cara yang etis dan akan memiliki keterampilan informasi untuk menggunakan media secara efektif. Metode kegiatan yang dilakukan meliputi: (1) tahap persiapan berupa pendekatan kepada khalayak sasaran yang dimulai dengan tahap survei, perijinan kepada instansi terkait, dan pemberian motivasi awal bagi remaja yang mengikuti kegiatan pemberdayaan (2) tahap pelaksanaan program, meliputi tahap pendahuluan, tahap sosialisasi dan audiensi, tahap pelaksanaan, serta tahap evaluasi akhir. Sasaran kegiatan adalah pengguna media usia muda di Desa Cijolang Kabupaten Garut. Diperoleh hasil bahwa seluruh peserta dalam memahami cara membedakan berita benar dan bohong menggunakan pendekatan tujuh pilar literasi informasi dalam mengumpulkan, menggunakan, mengelola, mensintesis, dan membuat informasi dan data dengan cara yang etis dan akan memiliki keterampilan informasi untuk menggunakan media secara efektif. Kata-kata kunci: Hoax; literasi informasi; pemberdayaan masyarakat; remaja.
Literasi Stunting Dalam Rangka Pelaksanaan Bulan Imunisasi Anak Nasional Di Desa Cijolang Kabupaten Garut Chotijah Fanaqi; Rosanti Utami Dewi; Herdandi Dikri; Hani Handitri
Jurnal Media Pengabdian Komunikasi Vol 3, No 1 (2023): Jurnal Media Pengabdian Komunikasi
Publisher : Universitas Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (423.463 KB) | DOI: 10.52434/medikom.v3i1.41

Abstract

Stunting merupakan masalah kurang gizi pada anak yang saat ini masih belum terurai di Indonesia, khususnya di Kabupaten Garut. Karena stunting merupakan masalah kesehatan yang perlu segera diatasi sehingga pengentasannya perlu dilakukan, salah satunya melalui literasi stunting. Tujuan literasi stunting melalui penyuluhan ini adalah untuk meningkatkan kesadaran masyarakat, terutama ibu rumah tangga tentang pentingnya keseimbangan gizi bagi balita yang ada di Desa Cijolang Kecamatan Limbangan, Kabupaten Garut. Kegiatan literasi stunting ini bertepatan dengan Bulan Imunisasi Anak Nasional yang diselenggarakan pemerintah secara serentak di berbagai daerah di Indonesia yang pelaksanaannya di Pula Jawa dan Bali dilaksanakan secara serentak selama bulan Agustus 2022. Stunting adalah keadaan di mana anak mengalami gagal tumbuh akibat dari penyerapan gizi yang terhambat. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah metode ceramah, Tanya jawab, diskusi, simulasi dan praktek. Hasil observasi yang didapat dari  proses BIAN (Bulan Imunisasi Anak Nasional) adalah setelah diukur tinggi dan berat badan  anak didapatkan data jumlah anak yang stunting di Desa Cijolang berjumlah 175 anak. Artinya di Desa Cijolang masih tinggi jumlah anak yang stunting, sehingga dibutuhkan literasi stunting di masyarakat. Metode kegiatan literasi stunting meliputi penyuluhan melalui ceramah atau penyuluhan, tanya-jawab, serta praktek pemeriksaan Kesehatan bagi balita. Hasil dari literasi stunting ini dianggap berhasil karena menunjukkan antusiasme yang tinggi dari masyarakat. Hal itu terbukti dengan banyaknya masyarakat yang mau berpartisipasi pada kegiatan penyuluhan, serta sikap yang menunjukkan keterbukaan dari peserta penyuluhan tentang kondisi gizi dan stunting di lingkungan mereka.
Sosialisasi Anti Hoax Di Media Sosial Pada Masa Pandemi Covid-19 Chotijah Fanaqi; Sa'idah Syafiyah; Fauzi Alamsyah; Dita Nur Puspita
Jurnal Media Pengabdian Komunikasi Vol 1, No 1 (2021): Jurnal Media Pengabdian Komunikasi
Publisher : Universitas Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (347.815 KB) | DOI: 10.52434/medikom.v1i1.10

Abstract

AbstrakTeknologi di bidang komunikasi dan informasi berkembang begitu cepat. Seiring perkembangan teknologi tersebut memudahkan masyarakat dalam menerima dan mengakses berita atau informasi. Dengan kemudahan tersebut tentu memiliki dampak positif sebab membuat masyarakat lebih mudah menerima informasi dan pengetahuan yang dibutuhkan. Namun di saat yang sama, dampak negative juga muncul, yakni dengan mudahnya berita hoax bisa diterima dari berbagai media sosial, terlebih lagi pada masa pendemi Covid-19. Berita hoax biasanya menjadikan ibu-ibu yang baru menggunakan teknologi informasi sebagai sasarannya. Selain itu, kaum ibu-ibu yang sebagian besar memiliki waktu luang yang cukup untuk mengakses media social menjadi sasaran utama penyebaran hoax menjadikan mereka korban sekaligus sebagai pelaku menyebarnya hoax di kalangan masyarakat. Dalam  upaya  untuk  menangkal  hoax  dan  memberikan  pemahaman  terkait  bahaya  hoax kepada masyarakat Kota Kulon khususnya di kalangan ibu-ibu kader yang rentan terkena berita hoax, maka dari itu tim pengabdian KKN universitas garut memberikan edukasi melalui penyelenggaraan seminar “Anti-Hoax”. Tujuan dari seminar ini supaya ibu-ibu kader menjadi pengguna media sosial yang bijak, cerdas, dan cermat  dalam memilih  dan  memilah  suatu  informasi  sebelum dibagikan kepada orang lain, sehingga mereka tidak hanya mampu mencegah tersebarnya berita hoax, tapi juga menjadi agen perubahan di masyarakat untuk turut mencegah tersebarnya berita hoax di media sosial di kalangan masyarakat, terutama di kalangan ibu-ibu rumah tangga. Kata-kata kunci: Anti Hoax; Masa Pandemi; Media Sosial. Abstract Technology in the field of communication and information is developing so fast. Along with the development of technology, it is easier for people to receive and access news or information. With this convenience, it certainly has a positive impact because it makes it easier for people to receive the information and knowledge needed. However, at the same time, negative impacts also emerged, namely that hoax news could easily be received from various social media, especially during the Covid-19 pandemic. Hoax news usually targets mothers who are new to using information technology. In addition, mothers who mostly have sufficient free time to access social media are the main targets for the spread of hoaxes, making them victims as well as perpetrators of spreading hoaxes among the community. In an effort to ward off hoaxes and provide understanding regarding the dangers of hoaxes to the people of Kulon City, especially among cadre mothers who are vulnerable to being exposed to hoax news, the Garut University Community Service Team provides education through organizing an "Anti-Hoax" seminar. The purpose of this seminar is for cadres to become wise, intelligent, and careful users of social media in selecting and sorting information before sharing it with others, so that they are not only able to prevent the spread of hoax news, but also become agents of change in society to help prevent the spread of hoax news on social media among the public, especially among housewives. Keywords: Anti Hoax; Pandemic Era; Social Media. 
Peran Jurnalisme Warga Dalam Mempromosikan Potensi Desa Bojong Kecamatan Bungbulang Kabupaten Garut Fanaqi, Chotijah; Nuralam, Wanda Insan; Azriel, Maharaya
Jurnal Media Pengabdian Komunikasi Vol 4, No 1 (2024): Jurnal Media Pengabdian Komunikasi
Publisher : Universitas Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52434/medikom.v4i1.284

Abstract

Abstract The ease of internet access for the public has not been accompanied by the ability to use it constructively. Citizen journalism programs can be a means of using the internet, especially through social media, to encourage village potential. The existence of the Internet has stimulated renewed interest in the practice of citizen journalism. This service activity provides material and practice of citizen journalism in Bojong Village, Bungbulang District, Garut Regency which utilizes blogs and social media to promote village potential. The aim of this service is to present a model for using social media as a citizen journalism practice to promote village potential. The service method uses several approaches including lectures, questions and answers, discussions, and writing practice. The results of the service show that the citizen journalism program is in line with efforts to promote village potential, especially in the fields of culture, arts and the environment. Citizen journalists use the term "Story of Change" as an indicator of their efforts to empower the community, especially young people who have a high interest in using their social media. These changes are driven by public opinion created through three branches of publishing strategy, namely to inform, to promote, and to advocate. Change will be created through the involvement of the government, the private sector and the wider community, both through official government policies and through support from public funds (crowdfunding). The conclusion of this service is that community empowerment occurs both individually and socially. Individually, students who gain citizen journalism skills feel more confident in exploring their ideas and knowledge. Meanwhile, socially, the ability to write becomes a tool for mobilizing community power in an effort to create public opinion in the media.   Keywords: Citizen journalism; media; village potential; social; social media.  AbstrakKemudahan akses internet bagi masyarakat belum dibarengi dengan kemampuan memanfaatkannya secara konstruktif. Program jurnalisme warga dapat menjadi sarana pemanfaatan internet, khususnya melalui media sosial, untuk mendorong potensi desa. Keberadaan Internet telah merangsang minat baru terhadap praktik jurnalisme warga. Kegiatan Pengabdian ini memberikan Materi dan praktik jurnalisme warga di Desa Bojong Kecamatan Bungbulang Kabupaten Garut yang memanfaatkan blog dan media sosial untuk mempromosikan potensi desa. Tujuan dari pengabdian ini adalah untuk menyajikan model penggunaan media sosial sebagai praktik jurnalisme warga untuk mempromosikan potensi desa. Metode pengabdian menggunakan beberapa pendekatan diantaranya ceramah, tanyajawab, diskusi, dan praktik membuat tulisan. Hasil pengabdian menunjukkan bahwa program jurnalisme warga sejalan dengan upaya-upaya dalam mempromosikan potensi desa, khususnya di bidang budaya, seni, dan lingkungan. Jurnalis warga menggunakan istilah “Story of Change” sebagai indikator upaya mereka memberdayakan masyarakat, khususnya anak-anak muda yang memiliki minat yang tinggi terhadap pemanfaatan media sosial yang mereka miliki. Perubahan-perubahan ini didorong oleh opini publik yang diciptakan melalui tiga cabang strategi penerbitan, yaitu to inform, to promote, dan to advocate. Perubahan akan tercipta melalui keterlibatan pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat luas, baik melalui kebijakan resmi pemerintah maupun melalui dukungan dana masyarakat (crowdfunding). Kesimpulan pengabdian ini adalah pemberdayaan masyarakat terjadi baik secara individu maupun sosial. Secara individu, pelajar yang mendapatkan keterampilan jurnalisme warga merasa lebih percaya diri dalam menggali ide dan pengetahuannya. Sementara secara sosial, kemampuan dalam menulis menjadi alat mobilisasi kekuatan masyarakat dalam upaya menciptakan opini publik di media.  Kata-kata kunci:  Jurnalisme warga; media; potensi desa; sosial; media sosial.
Pelatihan Teknik Penulisan Esai sebagai Strategi Komunikasi Literasi Bagi Fatayat NU Kabupaten Garut Mujianto, Haryadi; Fanaqi, Chotijah; Pratiwi, Resty Mustika; Azizah Nurfatimah, Amatillah
Jurnal Media Pengabdian Komunikasi Vol 5, No 1 (2025): Jurnal Media Pengabdian Komunikasi
Publisher : Universitas Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52434/medikom.v5i1.412

Abstract

Keterampilan menulis esai merupakan kemampuan penting dalam menyampaikan ide, opini, dan gagasan secara sistematis dan menarik. Namun, banyak anggota Fatayat Nahdlatul Ulama (NU) Kabupaten Garut yang menghadapi tantangan dalam menulis esai yang efektif, baik dari segi teknis maupun struktur penulisan. Program pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas anggota Fatayat NU dalam menulis esai melalui pelatihan intensif. Metode yang digunakan meliputi pemaparan teori, praktik langsung, dan pendampingan personal dalam penulisan esai. Hasil dari program ini menunjukkan peningkatan signifikan dalam pemahaman peserta mengenai struktur esai, penggunaan bahasa yang efektif, dan kemampuan menyusun argumen secara logis. Evaluasi dilakukan melalui penilaian esai yang dihasilkan peserta sebelum dan setelah pelatihan. Berdasarkan hasil evaluasi, 85% peserta berhasil menghasilkan esai yang memenuhi kriteria baik. Program ini diharapkan dapat mendorong anggota Fatayat NU Kabupaten Garut untuk lebih aktif dalam menulis dan berkontribusi pada literasi di komunitas mereka.