Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

Efek Ekstrak Daun Tembelekan (Lantana camara L.) Terhadap Perkecambahan Dan Pertumbuhan Padi Gogo (Oryza sativa L.) Varietas Wakawondu Hasriati Hasriati; Jumiati Jumiati; Dyah Pramesthi I.A
SEMINAR NASIONAL PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN Vol. 1 No. 1 (2020): Seminar Nasional Peningkatan Mutu Pendidikan
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Samudra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tembelekan (Lantana camara L.) termasuk ke dalam famili Verbenaceae dengan habitus perdu yang banyak tumbuh secara liar dan kurang dimanfaatkan oleh masyarakat khususnya masyarakat yang ada di Kepulauan Buton. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak daun tembelekan varietas berbunga orange terhadap perkecambahan dan pertumbuhan padi gogo varietas wakawondu. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus sampai Oktober 2019, bertempat di Laboratorium Biologi Terapan, Universitas Muhammadiyah Buton, Baubau. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL), dengan 6 taraf konsentrasi dan lima kali ulangan. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan Analisis Varians (Anava), perbedaan diantara perlakuan diuji menggunakan uji Duncan’s Multiple Range Test (DMRT) pada α = 0,05. Hasil penelitian menunjukan bahwa ekstrak daun tembelekan pada konsentrasi 5%, 10%, 25%, 50%, dan 75% dapat memperlambat perkecambahan padi gogo varietas wakawondu dengan penghambatan tertinggi terjadi pada konsentrasi 75%. Ekstrak daun tembelekan juga dapat menghambat pertumbuhan panjang tunas dan panjang akar padi gogo varietas wakawondu secara signifikan (P=0,000), penghambatan tertinggi diperoleh pada konsentrasi 75% dengan nilai masing-masing 3,70 cm dan 2,62 cm. Dengan demikian, ekstrak daun tembelekan memberikan pengaruh negatif berupa penghambatan terhadap perkecambahan dan pertumbuhan padi gogo varietas wakawondu. Hasil penelitian ini dapat menjadi referensi awal bagi peneliti selanjutnya untuk mengecek senyawa spesifik yang berperan besar dalam penghambatan perkecambahan dan pertumbuhan tanaman padi.
Pengaruh Santan Kelapa Terhadap Laju Pertumbuhan Rumput Laut Eucheuma cottonii Efi Tamala; Agus Slamet; Jumiati Jumiati
Biota : Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Hayati Vol 7, No 1 (2022): February 2022
Publisher : Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24002/biota.v7i1.4682

Abstract

Rumput laut Eucheuma cottonii merupakan alga yang  mengandung karaginan yang berguna dalam berbagai industri. Kualitas rumput laut yang baik dapat ditentukan berdasarkan ukuran talus yang besar. Salah satu upaya untuk mendapatkan talus yang besar adalah dengan memanfaatkan bahan alami berupa santan kelapa yang diperkirakan berperan sebagai zat pengatur tumbuh bagi rumput laut. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian santan kelapa dengan lama perendaman yang berbeda terhadap laju pertumbuhan Eucheuma cottonii. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimental menggunakan Rancangan Acak Lengkap  (RAL) dengan satu faktor yaitu lama perendaman 0, 6, 12, 18 jam. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan Analis of varian (ANOVA) pada taraf  kepercayaan  95%. Perbedaan hasil antar perlakuan dianalisis dengan Duncan Multiple Range Test (DMRT). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian santan kelapa dengan lama perendaman yang berbeda memberikan pengaruh signifikan terhadap pertumbuhan Eucheuma cottonii. Berdasarkan rata-rata parameter pengamatan yang meliputi berat basah, panjang dan kadar air, pemberian santan kelapa dengan lama perendaman 12 jam memberikan laju pertumbuhan Eucheuma cottonii yang lebih tinggi dibandingkan durasi waktu perendaman yang lain. 
Struktur Komunitas Echinodermata pada Berbagai Tipe Habitat di Daerah Intertidal Pantai Lakeba, Kota Baubau Sulawesi Tenggara WD. Syarni Tala; Kusrini Kusrini; Jumiati Jumiati
Jurnal Kelautan Tropis Vol 24, No 3 (2021): JURNAL KELAUTAN TROPIS
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jkt.v24i3.11610

Abstract

Echinoderms are one of organisms that inhabit intertidal areas which have important ecological roles in marine ecosystems, also have high economic values. The community structure and distribution pattern of Echinoderms in the intertidal area can provide an overview of the condition of the Echinoderm community. This research aims to determine the community structure of Echinoderms in various habitat types in the intertidal areas of Lakeba Beach, Baubau Town. The community structure of Echinoderms were observed using quadratic transec method. Echinoderms found were 777 individuals consisting of 18 species from 5 classes. Echinoderms were distributed in four habitat types, i. e. sandy, sand covered with seagrass, rocky, and rock covered with algae habitats. The highest abundance of Echinoderm was Ophiocoma scolopendrina (Ophiuroidea) and the lowest were Maretia planulata, Arachnoides placenta (Echinoidea), Holothuria scabra, H. leucospilota, Stichopus horrens (Holothuroidea), and Isocrinidae (Crinoidea). The species diversity of Echinoderms was categorized as moderate (H’ = 1,42180), species evenness was moderate (E = 0,49191), and no dominant species of Echinoderm community (D = 0,36601). Echinoderm community living in the intertidal area was influenced by antropogenic factors.  Echinodermata merupakan salah satu organisme yang mendiami daerah intertidal yang memiliki peran ekologis penting bagi ekosistem laut, juga memiliki nilai ekonomis yang tinggi. Struktur komunitas dan pola distribusi Echinodermata pada daerah intertidal dapat memberikan gambaran mengenai kondisi komunitas Echinodermata. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui struktur komunitas dan pola distribusi Echinodermata di daerah intertidal Pantai Lakeba, Kota Baubau. Struktur komunitas dan pola distribusi Echinodermata diamati menggunakan metode transek kuadrat. Echinodermata yang ditemukan berjumlah 777 individu yang terdiri atas 18 jenis dari 5 kelas. Echinodermata terdistribusi pada empat tipe habitat yaitu habitat pasir, pasir yang ditutupi lamun, batu, dan batu yang ditutupi alga. Echinodermata yang memiliki kelimpahan tertinggi adalah Ophiocoma scolopendrina (Ophiuroidea) dan kelimpahan terendah adalah Maretia planulata, Arachnoides placenta (Echinoidea), Holothuria scabra, H. leucospilota, Stichopus horrens (Holothuroidea), dan Isocrinidae (Crinoidea). Keanekaragaman jenis Echinodermata dikategorikan sedang (H’ = 1,42180), kemerataan jenis sedang (E = 0,49191) dan tidak ada jenis yang dominan dalam komunitas Echinodermata (D = 0,36601). Komunitas Echinodermata yang hidup di daerah intertidal pantai dipengaruhi oleh faktor antropogenik.
Morfologi Jenis Tembelekan (Lantana camara L.) di Beberapa Wilayah Kepulauan Buton (retracted due to double publication) Jumiati Jumiati; s Hafidhawati Andarias
Sang Pencerah: Jurnal Ilmiah Universitas Muhammadiyah Buton Vol 7 No 1 (2021): Sang Pencerah: Jurnal Ilmiah Universitas Muhammadiyah Buton
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Muhammadiyah Buton

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (477.782 KB) | DOI: 10.35326/pencerah.v7i1.781

Abstract

This paper is retracted by editor due to publication ethics missconducted by author (simultaneously publication in other journal).
Inventarisasi Jenis-Jenis Lumut (Bryophyta) di Daerah Aliran Sungai Kabura-Burana Kecamatan Batauga Kabupaten Buton Selatan Titi Endang; jumiati jumiati; Dyah Pramesthi I. A
Jurnal Biologi Tropis Vol. 20 No. 2 (2020): Mei - Agustus
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (514.421 KB) | DOI: 10.29303/jbt.v20i2.1807

Abstract

Abstrak: Lumut (Bryophyta) merupakan kelompok tumbuhan tingkat rendah yang tumbuh meluas di daratan. Secara ekologi lumut berperan penting dalam ekosistem, seperti menjaga keseimbangan air, siklus hara, menjadi habitat penting bagi organisme lain, dapat dijadikan sebagai bioindikator karena tumbuhan ini lebih sensitif terhadap perubahan lingkungan dan merupakan tumbuhan perintis. Pentingnya peran lumut dan belum adanya data mengenai jenis-jenis lumut di Daerah Aliran Sungai Kabura-burana maka sangat perlu dilakukan penelitian ini  untuk mengetahui jenis-jenis lumut yang tumbuh di Daerah Aliran Sungai Kabura-burana. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan metode eksplorasi. Hasil penelitian diperoleh 15 spesies lumut yang terdiri atas 11 spesies lumut daun dan 4 spesies lumut hati. Delapan jenis lumut teridentifikasi sampai tingkat spesies, lima jenis teridentifikasi hingga tingkat genus dan dua lainnya teridentifikasi hingga tingkat familia. Kata Kunci: Bryophyta;   Inventarisasi; Lumut; SpesiesAbstract: Moss (bryophyta) is a group of low-level plants thatgrow widely on land. Ecologically the moss plays an important role in the ecosystem, such as maintaining water balance, nutrient cycles, being an important habitat for other organisms, can be used as a bioindicator because these plants are more sensitive ti environmental changes and are pioneering plants. The important of the role of mosses and the absenceof data on the types of mosses in the Kabura-burana River Basin, it is necessary to conduct this research to determine the types of mosses that grow in the Kabura-burana River Basi. This research is a qualitative research using exploratory methods. The result obtained by 15 species of mosses consisting of 11 species of musci and 4 species of liverworts. Eight species of mosses are identified up to the species level, five types of moss are identified up to genus level and other two are identified up to the family level.Keywords: Bryophyta;Inventory; Moss; Species  
Morfologi Jenis Tembelekan (Lantana camara L.) di Beberapa Wilayah Kepulauan Buton Jumiati Jumiati; S. Hafidhawati Andarias
Majalah Ilmiah Biologi BIOSFERA: A Scientific Journal Vol 37, No 3 (2020)
Publisher : Fakultas Biologi | Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20884/1.mib.2020.37.3.1135

Abstract

Tembelekan (Lantana camara L.) is an upright or semi-climbing shrub with a distinctive odor which is native to tropical and sub-tropical regions. This plant has many variations. The purpose of this study was to determine the morphological diversity of tembelekan using field observation methods in Buton, Central Buton, and South Buton Districts. The characterization process was carried out at the Integrated Laboratory of the Muhammadiyah University of Buton. The results of the observations were analyzed qualitatively by comparing the characters between individuals. The results showed that there were two groups of tembelekan in the Buton Islands, namely the orange and pink flowering groups. The orange flowering group has ovate leaf shape, coarse-hairy leaf surface, acute leaf apice, acuminate leaf base, serrate leaf margin, longer leaf size than the pink group, sepal is almost identical in size, orange flower group has fewer corolla than pink flower group. While the pink flowering group has deltoid leaf shape, coarse-hairy leaf surface, acuminate leaf tip, acuminate leaf base, serrated leaf margin, different sepal sizes and magenta flower color. It can be concluded that the two groups of tembelekan have differences in leaf shape, leaf tip, leaf length, sepal size, number and color of the corolla.
Inventarisasi Jenis-Jenis Jagung Lokal di Pulau Kadatua Kabupaten Buton Selatan Taslim Taslim; Agus Slamet; Jumiati Jumiati
Media Agribisnis Vol 5 No 1 (2021): Mei
Publisher : Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Muhammadiyah Buton

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35326/agribisnis.v5i1.1182

Abstract

South Buton especially on Kadatua Island has several types of local corn which are used as staple foods such as kambuse, kapusu, kagili and kambewe. The aim of this study are to determine the types of local corn in Kadatua Island and determine the agronomic and morphological character. This research is classified as descriptive research. Methods was conducted in two stages, namely exploration by collecting local types of corn found on Kadatua Island and characterizing both morphologically and agronomically. Observations observed include; plant height, stem diameter, number of leaves, measurement of leaf length and width, flowering age, number of cob, cob length, ear diameter, harvest age, number of seeds per row, seed weight and type of seeds. The subject in this study was local corn. Measurements were analyzed using qualitative descriptive analysis. The results showed that there were five types of local corn found and scattered on Kadatua Island including kapute (white), kangkuni (yellow), ragi (white pulut), waumbo (black) and kadea (red). The five types of local maize found display diverse morphological and agronomic characters.
Perbandingan Motivasi Belajar Mahasiswa Semasa Pandemi Covid-19 Melalui Strategi Tugas Terstruktur dan Tugas Mandiri Syarif Rizalia; Widi Cahya Adi; Maryce Agusthinus Walukou; Jumiati Jumiati
Al-TA'DIB: Jurnal Kajian Ilmu Kependidikan Volume 15 Nomor 1 2022
Publisher : Institut Agama Islam Negeri Kendari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31332/atdbwv0i0.2736

Abstract

This study aims to determine the differences in student learning motivation during the COVID-19 pandemic through the provision of structured assignments and independent assignments. This article is a type of quasi-experimental research. This study's population was all Biology Department students at one of the higher education institutions in Southeast Sulawesi. The sample of this study was 3rd-semester students who programmed the Biology Lesson Planning course, which consisted of two classes, namely Class A (giving structured assignments) and Class B (giving independent assignments), with a total of 27 students in each class. Based on the results of the study, it was found that the analysis of structured task learning motivation (3.37) was lower than the independent task learning motivation (3.54) and the t-count (1.70). Based on the test criteria, it can be said that H0 is rejected because the value of the t-count is greater than the value of the t-table (1.67). It can be concluded that there is a difference in learning motivation between the structured task experimental class and the independent task experimental class.Keywords: Independent assignments, learning motivation; structured assignments
KETERAMPILAN BERCOCOK TANAM DENGAN METODE HIDROPONIK PADA SISWA TK MIZAN KOTA BAUBAU Kusrini Kusrini; Jumiati Jumiati; Fahmil Ikhsan Taharu; Zelni Zelni
SWARNA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 1 No. 3 (2022): SWARNA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, November 2022
Publisher : LPPM Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi 45 Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55681/swarna.v1i3.113

Abstract

Pelatihan keterampilan bercocok tanam dengan metode hidroponik dilaksanakan di TK Mizan Kota Baubau sebagai salah satu bentuk pengabdian kepada masyarakat. Siswa TK ini memiliki kebiasaan menjaga lingkungan dengan membersihkan halaman sekolah, membersihkan sampah dan merawat tanaman, namun menanam dan merawat tanaman dilakukan tidak maksimal sebab halaman sekolah sangat sempit. Alternatifnya adalah bercocok tanam dengan metode hidroponik, yaitu penanaman tanaman dengan media tanam non tanah, seperti menggunakan pasir kasar, kerikil, atau sabut kelapa. Pelatihan ini bertujuan menumbuhkan kepedulian lingkungan melalui metode hidroponik sejak anak usia dini. Agar kegiatan ini dapat terlaksana dengan baik, maka digunakan metode pendekatan pada siswa yaitu metode lesson study (LS), terdiri atas tahap yaitu: tahap perencaan dan persiapan (plan), tahap pelaksanaan (do), dan tahap evaluasi dan refleksi (see). Pelatihan ini diikuti oleh 12 Siswa terdiri atas 5 (lima) laki-laki dan 7 (tujuh) wanita. Hasil yang diperoleh adalah pengetahuan, pemahaman, dan pengalaman siswa semakin bertambah dan meningkatkan melalui bercook tanam secara hidroponik. Melalui demonstrasi dan workshop serta praktek langsung, Siswa TK dapat melakukan sendiri pembuatan tempat dan media tanah, proses pembibitan, pencampuran nutrisi, penanaman. Pelatihan keterampilan bercocok tanam dengan metode hidroponik dapat menumbuhkan kepedulian lingkungan Siswa TK Mizan Kota Baubau. Keterampilan bercocok tanam dengan metode hidroponik memberikan pengalaman bagi anak TK yang dapat merangsang perkembangan kognitif, sikap dan moral serta menambah kecintaan dan rasa syukur kepada Allah SWT atas ciptaanNya.
Pengaruh Pemberian Ekstrak Daun Tembelekan (Lantana camara L.) Terhadap Pertumbuhan Gulma Sintrong (Crassocephalum crepidioides) Jumiati Jumiati; Nurlia Nurlia
Media Agribisnis Vol. 7 No. 1 (2023): Mei
Publisher : Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Muhammadiyah Buton

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35326/agribisnis.v7i1.3278

Abstract

Tembelekan is one type of dicotyledonous plant from the family Verbenaceae. This plant has the ability to invade the area where it grows because it has secondary compounds that can interfere with the presence of other plants around it. The purpose of this study was to see the effect of tembelekan leaf extract on the growth of sintrong weeds. This study used the Complete Randomized Design (RAL) method with 6 (six) concentration levels 0%, 15%, 30%, 45% and 60% with each test consisting of 5 (five) tests. The observed data were analyzed using Analysis of Variance (ANOVA) at a 95% confidence level. The difference between treatments was further tested using Duncan's Multiple Range Test (DMRT) at α= 0.05 using SPSS 23 software. The result of the research showed a very significant inhibition of the germination of sintrong weeds. Sintrong weed seeds did not germinate either treated with distilled water extract or ethanol extract of tembelekan leaves.