Claim Missing Document
Check
Articles

Mapping and Analysis of Hepatitis A Disease Distribution Based on Risk Factors in Bondowoso District Hikmah, Faiqatul; Nuraini, Novita; Sari, Estu Pratika
KEMAS: Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol 14, No 3 (2019)
Publisher : Department of Public Health, Faculty of Sport Science, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/kemas.v14i3.11246

Abstract

Hepatitis A is caused by the Hepatitis A virus (HAV). Bondowoso experienced an Extraordinary Occurrence HAV with 60 patients who were mostly teenagers. This study aimed to map and analyze the distribution of HAV based on risk factors in Bondowoso in 2016. This was descriptive research and application which was used to create digital map ArcView GIS 3.3. The result of this research was a map of HAV distribution and risk factor in Bondowoso. Mapping results showed that the risk factors cause HAV outbreak in Bondowoso were unhealthy living behaviors, Open Defecation, and rainfall intensity. The population density was not a risk factor due to outbreaks or extraordinary occurrences of hepatitis A occurred in areas of low population density. Suggestion for the Health Department to cooperate with an educational institution to increasing of clean and healthy behaviors Additionally, Hepatitis A immunization, and provide clean water.
Faktor Penyebab Ketidaksesuaian Pelaksanaan Retensi Berkas Rekam Medis di Rumah Sakit Jember Klinik Rossalina Adi Wijayanti; Nur Aprilia Setyoyuni; Novita Nuraini
Jurnal Penelitian Kesehatan SUARA FORIKES Vol 13, No 1 (2022): Januari 2022
Publisher : FORIKES

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33846/sf.v13i1.1758

Abstract

Based on the results of a preliminary study conducted at the Jember Clinic Hospital, it was still found that the implementation of retention of medical record files was not in accordance with the SOPs and regulations of the minister of health, which resulted in the unavailability of a previous medical history when the patient came for treatment again, thus allowing for medical risks such as the danger of side effects. of the treatment given to the patient. This study aims to analyze and determine the priority causes of the problem of discrepancies in the implementation of retention of medical record files using the USG (Urgency, Seriousness, Growth) method. This type of research was qualitative with interview data collection, observation, documentation and brainstorming. The results of the study found that the priority causes of problems using the USG method were the number of active file storage racks was not sufficient and the in-active shelves were not available. Efforts to solve this problem are to propose an expansion of the filing space or the provision of other space for the addition of active file storage shelves and in-active shelves.Keywords: retention; medical records; storage shelf ABSTRAK Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang dilakukan di Rumah Sakit Jember Klinik masih ditemukan kegiatan pelaksanaan retensi berkas rekam medis tidak sesuai dengan SOP dan peraturan menteri kesehatan, yang berdampak pada tidak tersedianya riwayat penyakit terdahulu saat pasien datang berobat kembali sehingga memungkinkan terjadinya resiko medis seperti bahaya efek samping dari pengobatan yang diberikan pada pasien. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan menentukan prioritas penyebab masalah terjadinya ketidaksesuaian pelaksanaan retensi berkas rekam medis menggunakan metode USG (Urgency, Seriousness, Growth). Jenis penelitian adalah kualitatif dengan pengumpulan data wawancara, observasi, dokumentasi dan brainstorming. Hasil penelitian yang didapatkan bahwa prioritas penyebab masalah dengan menggunakan metode USG yaitu jumlah rak penyimpanan berkas aktif belum mencukupi dan tidak tersedianya rak inaktif. Upaya penyelesaian masalah tersebut adalah mengajukan perluasan ruang filing atau penyediaan ruang lain untuk penambahan rak penyimpanan berkas aktif dan rak inaktif.Kata kunci: retensi; rekam medis; rak penyimpanan
Analisis Akar Permasalahan Penyebab Penumpukan Berkas Rekam Medis Unit Filling Puskesmas Mojoagung Novita Nuraini; Ellena Berliani
Jurnal Penelitian Kesehatan SUARA FORIKES Vol 13, No 1 (2022): Januari 2022
Publisher : FORIKES

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33846/sf.v13i1.1553

Abstract

In the Mojoagung Public Health Center (PHC), the inpatient medical record files were piled up in cardboard. Filling shelf is less used and unorderly the filling system as well cause a buildup of medical record files. The buildup of medical record files is cause the time of medical record distribution more than standard (15 minutes). The purpose of this research is to identify the factors that cause the buildup based on the 5M components (man, money, method, materials, machine, to determine and analyze the main problems causing the buildup of medical record files. This was a qualitative research used interrelationship diagram method. The research subjects were coordinator of medical record, medical record officer, outpatient coordinator, coordinator of administration unit. The data were collected by interview, observation and Focus Group Discussion. The research result showed that the root cause of medical record build is lack of knowledge of officers related to filling. Another potential factor there was no did training related to medical record staffs, the filling implementation does not match the storage SOP, there is no budget planning for training. Solution to overcome this problem is by providing additional knowledge to non-graduate medical record staff by the medical records coordinator, making filling SOP and socializing the SOP after conducting retention for optimizing the use of storage shelf.Keywords: buildup of medical record files; filling system; operational standard proceduresABSTRAK Di Puskesmas Mojoagung terdapat penumpukan berkas rekam medis yang ditumpuk di kardus.  Rak penyimpanan yang kurang optimal digunakan dan sistem penyimpanan yang belum tertib digunakan menyebabkan penumpukan berkas rekam medis. Penumpukan berkas rekam medis berdampak pada waktu pendistribusian berkas rekam medis yaitu 15 menit (standar ≤10 menit). Tujuan dari penelitian ini yaitu mengidentifikasi faktor-faktor penyebab penumpukan berkas rekam medis berdasarkan unsur 5M (man, money, method, materials, machine), menentukan dan menganalisis akar permasalahan penyebab penumpukan berkas rekam medis. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan metode interrelationship diagram. Subjek penelitian adalah penanggung jawab rekam medis, petugas rekam medis, koordinator rawat jalan, kepala tata usaha. Pengumpulan data menggunakan lembar wawancara, lembar observasi dan Focus Group Discussion. Akar permasalahan dari penumpukan rekam medis yaitu kurangnya pengetahuan petugas terkait penyimpanan. Faktor potensial lain menjadi penyebab yaitu belum diadakan pelatihan terkait unit kerja rekam medis, pelaksanaan penyimpanan tidak sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP) penyimpanan, belum ada perencanaan anggaran untuk pelatihan. Solusi untuk mengatasi masalah tersebut dengan memberikan tambahan ilmu terhadap petugas bukan lulusan rekam medis yang diberikan oleh penanggung jawab rekam medis, pembuatan SOP penyimpanan dan melakukan sosialisasi SOP serta melakukan retensi untuk pengoptimalan penggunaan rak penyimpanan.Kata kunci: penumpukan berkas rekam medis; sistem filling; standar operasional prosedur
ANALISIS FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP ANGKA KEMATIAN IBU (AKI) DI KABUPATEN JEMBER TAHUN 2018 Rossalina Adi Wijayanti; Dahlia Indah Amareta; Gamasiano Alfiansyah; Novita Nuraini; Atma Deharja; Maya Weka Santi
Jurnal Wiyata Penelitian Sains dan Kesehatan Vol 7, No 2 (2020)
Publisher : LP2M IIK (Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Institut Ilmu Kesehatan) Bhakti Wiy

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar belakang: Kabupaten Jember merupakan salah satu kabupaten yang terdapat di Propinsi Jawa Timur yang pada tahun 2016 menempati peringkat dua untuk Angka Kematian Ibu tertinggi. Jumlah kematian ibu di Kabupaten Jember dari tahun 2014 sampai dengan tahun 2017 mengalami peningkatan dimana pada tahun 2017 sebanyak 43 kematian. Puskesmas memiliki peranan utama dan sangat vital dalam upaya penurunan AKI di Indonesia. Program-program kesehatan di Puskesmas yang difokuskan pada kegiatan preventif dan promotif dalam program Kesehatan Ibu dan Anak masih belum berjalan dengan maksimal. Tujuan: menyusun upaya untuk menurunkan AKI melalui pelaksanaan manajemen program kesehatan ibu di Puskesmas yang meliputi planning, organizing, actuating dan controlling. Penelitian ini menggunakan metode observasional analitik dengan sampel berjumlah 34 Puskesmas. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan planning dan organizing telah dilakukan namun dalam kategori cukup, actuating dan controlling dalam kategori baik. Terdapat pengaruh yang signifikan pada faktor organizing, actuating dan controlling terhadap AKI. Saran: Rekomendasi yang diberikan adalah mempertahankan kegiatan peningkatan cakupan ibu hamil dan ibu bersalin, melengkapai job description masing masing pekerjaan, meningkatkan keterlibatan lintas sektor pada kegiatan promosi, mempertahankan kegiatan controlling. Perlu keterlibatan seluruh pihak dalam menurunkan AKI.Kata kunci: manajemen, AKI, Jember
INTERVENSI BUBUK KAKAO TERHADAP PERUBAHAN KADAR GULA DARAH PUASA TIKUS SPRANGUE DAWLEY DIABETES MELITUS arisanty nur setia restuti; adhiningsih yulianti; novita Nuraini
Jurnal Riset Kesehatan Vol 7, No 2 (2018): NOVEMBER 2018
Publisher : Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (255.885 KB) | DOI: 10.31983/jrk.v7i2.3646

Abstract

Abstrak Bubuk kakao mempunyai kemampuan paling tinggi dalam menghentikan kerusakan organ tubuh akibat radikal bebas. Kandungan antioksidan yang ada didalam bubuk kakao diduga dapat menghentikan kerusakan sel beta pankreas karena radikal bebas sehingga dapat meningkatkan sekresi insulin pada DM. Tujuan penelitian untuk menguji efek bubuk kakao Indonesia terhadap perubahan kadar gula darah puasa tikus Sprangue dawley diabetes melitus. Desain penelitian pre-post test control group design. Populasi penelitian yaitu tikus putih jantan galur Sprague - Dawley. Ada 3 kelompok perlakuan dalam penelitian ini. Kelompok kontrol negatif diberi pakan standar (Rat Bio), sedangkan kelompok kontrol positif dan perlakuan diberi pakan High Fat Diet selama 6 minggu. Pada akhir minggu ke 6 kelompok kontrol positif dan perlakuan diinduksi streptozotocin (STZ) low dose 30 mg/Kg BB ip. Tiga hari post STZ tikus dicek kadar gula darah puasa menggunakan metode GOD-PAP. Kelompok perlakuan disonde larutan bubuk kakao 0,4gr/ekor/hari selama 2 minggu, kemudian di cek kadar gula darah puasa. Hasil uji one way ANOVA kadar gula darah puasa pretest p 0,036, sedangkan postest p 0,007 yang berarti terdapat perbedaan signifikan antar ke 3 kelompok perlakuan. Dapat disimpulkan bahwa pemberian bubuk kakao 0,4 gram/ekor/hari dapat menurunkan kadar gula darah puasa tikus Sprangue Dawley diabetes melitus.Abstract [INTERVENTION OF COCOA POWDER ON CHANGES IN FAST FLOOD SUGAR CONTENTS SPRAGUE DAWLEY RATS DIABETES MELLITUS] Cocoa powder has the highest ability to stop organ damage due to free radicals. The content of antioxidants in cocoa powder is thought to stop pancreatic beta cell damage due to free radicals so that it can increase insulin secretion in DM. The objective of research is to examine the effect of Indonesian cocoa powder on changes in fasting blood sugar levels of Sprangue dawley rats with diabetes mellitus. Research design pre-post test control group design. The study population was Sprague-Dawley male white rats. There were 3 treatment groups in this study. The negative control group was given standard feed (Rat Bio), while the positive control group and treatment were given High Fat Diet for 6 weeks. At the end of the 6th week the positive control group and 30 mg / Kg BB ip streptozotocin (STZ) low dose treatment were induced. Three days after the STZ post, rats were tested for fasting blood sugar levels using the GOD-PAP method. The treatment group disonde 0.4g / head / day cocoa powder solution for 2 weeks, then check fasting blood sugar levels. The results of the one way ANOVA test for pretest fasting blood sugar level p 0.036, while posttest p 0.007 means that there are significant differences between the 3 treatment groups. It can be concluded that administration of cocoa powder 0.4 grams / head / day can reduce fasting blood sugar levels in Sprangue Dawley rats with diabetes mellitus
DETERMINAN KEAMANAN DAN KERAHASIAAN DOKUMEN REKAM MEDIS DI RUANG FILING RS X Gamasiano Alfiansyah; Rossalina Adi Wijayanti; Novita Nuraini; Selvia Juwita Swari; Siti Wafiroh
J-REMI : Jurnal Rekam Medik dan Informasi Kesehatan Vol 1 No 2 (2020): March
Publisher : Politeknik Negeri Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25047/j-remi.v1i2.1961

Abstract

Rumah Sakit X menerapkan pengelolaan rekam medis sebagai penunjang medis. Dokumen rekam medis belum terjaga keamanan dan kerahasiaannya, dimana banyak petugas medis lain keluar masuk ruang filing, terdapat petugas makan dan minum diruang filing, penyimpanan masih di rak terbuka, dan petugas atau mahasiswa penelitian membocorkan isi rekam medis pasien.  Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui determinan keamanan dan kerahasiaan dokumen rekam medis di Rumah Sakit X. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif menggunakan metode brainstorming dengan teknik wawancara, observasi dan dokumentasi. Hasil yang didapatkan dalam penelitian ini adalah faktor karakteristik petugas terdiri dari tingkat pendidikan terakhir petugas SMA, umur petugas 32-38 tahun, dan jenis kelamin laki-laki. Faktor psikologi meliputi attitude seperti petugas masih makan dan minum, petugas medis lain keluar masuk, membuka dokumen rekam medis tanpa izin dan terdapat pembocoran isi dokumen rekam medis. Faktor motivasi meliputi petugas merasa puas dan kompetitif dalam bekerja. Faktor organisasi meliputi penghargaan berupa pujian dan kepemimpinan belum dilakukan pemberian petunjuk pergantian dokumen rekam medis yang hilang. Hasil brainstorming yang menjadi penyebab utama yaitu tingkat pendidikan petugas yang masih rendah yaitu SMA. Saran yang diberikan meliputi pendidikan lanjutan atau pelatihan, memberi evaluasi secara rutin dan piagam kepada petugas. Kata kunci : keamanan, kerahasiaan, penyimpanan
Analisis Faktor Penyebab Keterlambatan Penyediaan Dokumen Rekam Medis Rawat Jalan di RSU Haji Surabaya Mitha Amelia Rahmawati; Novita Nuraini; Donny Adhasari Hasan
J-REMI : Jurnal Rekam Medik dan Informasi Kesehatan Vol 1 No 4 (2020): September
Publisher : Politeknik Negeri Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25047/j-remi.v1i4.2000

Abstract

Rata-rata akumulasi waktu penyediaan dokumen rekam medis rawat jalan di Rumah Sakit Umum Haji Surabaya berkisar 24,39 menit. Menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit bahwa waktu yang teapat untuk penyediaan dokumen rekam medis rawat jalan adalah <10menit. Hal tersebut bahwa terdapat kesenjangan atau masalah terkait keterlambatan waktu dalam proses penyediaan dokumen rekam medis. Keterlambatan dalam proses penyediaan dokumen rekam medis rawat jalan disebabkan oleh beberapa fakor diantaranya adalah faktor dalam unsur manajemen 5M yang meliputi man, machine, matherial, money, methode. Faktor man yang dapat menyebabkan keterlambatan penyediaan dokumen rekam medis rawat jalan yaitu pengetahuan petugas kurang terkait penyediaan rekam medis rawat jalan kerena  masih ada petugas dengan kualifikasi pendidikan SMA, kedisiplinan petugas kurang dalam hal waktu peneydiaan dokumen rekam medis, dan kurangnya pelatihan yang perlu dilakukan oleh pihak RS guna menambah pengetahuan petugas. Faktor  machine yaitu kurangnya jumlah rak penyimpanan dokumen rekam medis rawat jalan, komputer sering terjadi lemot, dan kurangnya troly untuk distribusi rekam medis.Faktor method yaitu belum ada Standart Operasional Prosedur (SOP) terkait peneydiaan dokumen rekam medis rawat jalan dan belum pernah dilakukan evaluasi terkait ketepatan waktu penyediaan dokumen rekam medis rawat jalan. Faktor matherial yaitu banyak dokumen rekam medis yang tidak masuk dalam rak penyimpanan. Faktor  money  yaitu anggaran dana disediakan oleh pihak pengadaan, tetapi sampai saat ini belum digunakan untuk pengadaan rak penyimpanan dokumen rekam medis rawat jalan.
ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN BERKAS REKAM MEDIS DI RUMAH SAKIT UNIVERSITAS AIRLANGGA SURABAYA Septiya Atik Cahyani; Andri Permana Wicaksono; Novita Nuraini
J-REMI : Jurnal Rekam Medik dan Informasi Kesehatan Vol 2 No 2 (2021): March
Publisher : Politeknik Negeri Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25047/j-remi.v2i2.2010

Abstract

Medical record controlling is the supervision of medical record borrowing and medical record returning to thestorage rack. Based on observation at Airlangga University Hospital in October 2019 there were 3 out of 5borrowed files were returned by exceeding the deadline. From December 2019 until February 2020 therewere 11 of the 16 medical record files borrowed by other units, but the expedition book did not contain anyinformation regarding the date of returning file. Delay in the medical record returning file results in misplacedor miss file. From March 9th, 2020 to March 13th, 2020 there were 237 of 3053 medical record files thatwere misplaced or miss file. This study aimed to analyze the medical record file control system at AirlanggaUniversity Hospital using the 5M method (man, method, machine, material, and money). This research wasqualitative. Data collection techniques used were observation, interviews, and documentation. The subjectof study was medical record officer. The results show that the factors causing problems in controlling medicalrecord files are high workload of officers, late return of medical record files, officer discipline in usingexpedition books, absence of tracers as a substitute for medical record files, and the number of storageshelves that were under the needs. Suggestions for the problems are to add more officers in the fillingsection, conduct socialization and evaluate officers in using expedition books, make electronic tracerapplications, and adding storage shelves.
Analisis Ketidaksesuaian Kode Diagnosis pada SIMRS dengan Berkas Klaim BPJS Klinik Obgyn Ika Rahmadhani; Rossalina Adi Wijayanti; Novita Nuraini
J-REMI : Jurnal Rekam Medik dan Informasi Kesehatan Vol 1 No 4 (2020): September
Publisher : Politeknik Negeri Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25047/j-remi.v1i4.2075

Abstract

Ketidaksesuaian kode Diagnosis utama pada SIMRS dan pada berkas Kalaim BPJS sangat penting karena jika tingkat ketidakakuratan tinggi maka berdampak pada ketidakakuratan data morbiditas penyakit yang akan mempengaruhi data pelaporan 10 besar penyakit. Berdasarkan data hasil observasi di RSUD DR Saifur Anwar Malang terhadap ketidaksesuain kode diagnosis utama pada SIMRS dengan kode berkas Klaim BPJS menunjukkan bahwa sebesar 25.8% kode diagnosis utama pada SIMRS tidak diisi atau tidak lengkap, dan sebesar 48.3% kode diagnosis utama yang tertera pada SIMRS tidak sesuai atau tidak sama dengan kode yang tertera pada berkas klaim (casemix), serta sebesar 25.8% kode yang tertera pada SIMRS sesuai dengan kode yang tertera pada berkas klaim (casemix). Tujuan Penelitian ini yaitu Menganalisis Ketidaksesuaian Kode Diagnosis Utama Pada SIMRS Dengan Berkas Klaim BPJS Klinik Obgyn Di RSUD Dr. Saiful Anwar Malang berdasarkan metode Motivation, Opputunity dan Ability. Jenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian kualitatif dengan metode pengumpulan data wawancara dan observasi. Hasil yang didapatkan pada saat observasi sebanyak 146 berkas klaim BPJS klinik Obgyn pada tanggal 26-28 Februari dan 3 Maret 2020 angka ketidaksesuain kode diagnosis sebesar 72.6%. Dari hasil analisis didapatkan bahwa ketidaksesuain tersebut terjadi karena kurangnya kedisiplinan petugas Koding di poliklinik dalam menginputkan kode di SIMRS, tidak adanya pelatihan terkait tata cara kodefikasi diagnosis yang benar, petugas entri data di poliklinik bukan lulusan rekam medik serta tidak adanyan job description spesifik yang mengatur tentang pelaksanaan kodefikasi diagnosis untuk kasus rawat jalan.
Evaluasi Kinerja Petugas Distribusi Berkas Rekam Medis Rawat Jalan di RSUD dr. Saiful Anwar Malang Najla Kamil; Novita Nuraini; Maya Weka Santi
J-REMI : Jurnal Rekam Medik dan Informasi Kesehatan Vol 1 No 3 (2020): June
Publisher : Politeknik Negeri Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25047/j-remi.v1i3.2076

Abstract

Provision of outpatient medical record documents is the time required to provide medical recorddocuments from the patient registering to the examination. According to Minister of Health Decree No. 129of 2008 which states that the provision of outpatient medical record files is less than 10 minutes. Based onthe observation time of providing medical record documents at Dr. Hospital. Saiful Anwar Malang for morethan 10 minutes. The longest time for providing medical record documents is in the process of distributingmedical record documents from the distribution rack to the clinic for 14.84 minutes. To find the factors thatcause delays in the distribution of food, an evaluation of the performance of the distribution officers iscarried out with the performance theory of Motivation, Opportunity, and Ability. The aim is to determine thedelay factor in the distribution of medical record documents which causes the quality of hospital services todecrease. Based on observations, interviews and documentation, it is known that the factors causingdelays in distribution are lack of motivation and sanctions, lack of discipline among officers and no clearSOP regarding the distribution of medical records. Then there is a need for clear performance monitoringand preparation of SOPs related to the distribution of medical record documents.