Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

Nilai Moral dan Budi Pekerti Melalui Pembelajaran Islam Lastaria Lastaria; Lailatul Fithriyah Azzakiyah
To Maega : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 3, No 1 (2020): Februari 2020
Publisher : Universitas Andi Djemma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35914/tomaega.v3i1.276

Abstract

Lemahnya sikap menghargai orang tua merupakan bagian yang sangat penting yang harus diketahui oleh anak-anak remaja saat ini. Hal ini juga menjadi cerminan bahwa sikap menghargai orang yang lebih tua itu masih rendah. Salah satu penyebab masalah ini dikarenakan, kurangnya penanaman nilai moral dan budi pekerti yang tidak ditanamkan secara langsung kepada diri seseorang. Oleh karena itu, arahan-arahan tentang nilai moral dan budi pekerti perlu kiranya disosialisasikan agar kedepannya anak-anak remaja tersebut tidak hanya meraba-raba untuk melakukan sebuah tindakkan. Yang mana sebuah tindakan itu mungkin menurut anggapannya sudah benar namun salah di mata orang lain. Selain itu, dari hasil sosialisasi ini diharapkan siswa-siswi tersebut memperoleh pengetahuan yang sebenarnya tentang nilai moral dan budi pekerti yang baik terhadap sesama, teman sebaya maupun terhadap orang yang lebih tua karena dengan siraman rohani mampu merubah pribadi seseorang menjadi lebih baik. Hal ini tampak tidak ada satu pun siswa-siswi yang menjadi masyarakat sasaran yang tidak merasa tersentuh pada saat dilakukan siraman rohani dan juga diperkuat dari hasil pengakuan orang tuanya.
Mitigasi Pencegahan Disorientasi Seksual Melalui Pendidikan Karakter Berlandaskan Nilai-Nilai Kemuhammadiyahan Pada Generasi Millenial Lilik Kholisotin; Lailatul Fithriyah Azzakiyah
Anterior Jurnal Vol 20 No 2 (2021): Anterior Jurnal
Publisher : ​Institute for Research and Community Services Universitas Muhammadiyah Palangkaraya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33084/anterior.v20i2.1896

Abstract

Penelitian ini bertujuan mencegah LGBT pada generasi millenial melalui pendidikan karakter berlandaskan nilai-nilai Kemuhammadiyahan. Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode pre-eksperimen. Jenis metode eksprimen dalam penelitian ini adalah pre-eksperimental design dengan menggunakan one group pre-test dan post-test design. Berdasarkan hasil analisis statistik menggunakan paired samples test, diperoleh hasil pretest 57.43 dan meningkat pada hasil posttest menjadi 119.04. Berdasarkan hasil uji paired samples test dapat dikatakan bahwa mitigasi pencegahan disorientasi seksual melalui pendidikan karakter berlandaskan nilai-nilai Kemuhammadiyahan pada generasi millenial efektif mencegah perilaku LGBT.
Improving Students’ Academic Writing through the Implementation of DRCOFEE (Direct Regulated Corrective Feedback): Prototype Testing Pionera, Mutiarani; Elhawwa, Tazkiyatunnafs; Azzakiyah, Lailatul Fithriyah
Language Circle: Journal of Language and Literature Vol 17, No 1 (2022): October 2022
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/lc.v17i1.38136

Abstract

This research examined the effectiveness of DRCOFFE in improving students’ writing. DRCOFEE is an instructional model designing to teach English writing for academic purposes by considering the existence of constructivism view. self-regulated learning and written corrective feedback method. The subjects involved in this study were 70 students of Faculty of Islam Religion. University of Muhammadiyah Palangkaraya in academic year 2021/2022. Their writing scores as the primary data in this research were analyzed through repeated measure Two-Way Anova with 2x3 Factorial Design. The research findings showed that (1) there is a significant effect from the implementation of DRCOFEE to improve students’ writing, (2) students’ written compositions based on their level of self-regulated learning (high-low) show no difference, (3) the interaction of DRCOFEE model and students’ self-regulation simultaneously gives improvement on students’ writing.
IMPLEMENTASI METODE SAS (STRUKTURAL ANALISIS SINTESIS) UNTUK STIMULASI CALISTUNG BAGI SISWA SD ISLAM TERPADU AL-FURQON PALANGKA RAYA Rospala Hanisah Yukti Sari; Amelia Dwi Astuti; Lailatul Fithriyah Azzakiyah
Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 6, No 2 (2023): martabe : jurnal pengabdian kepada masyarakat
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jpm.v6i2.387-398

Abstract

Calistung merupakan singkatan dari membaca, menulis dan berhitung. Calistung adalah sebuah tahapan dasar dalam upaya mengenali huruf dan angka. Berdasarkan analisis observasi tentang permasalahan yang terjadi di mitra yaitu: (l) Sebagian siswa masih memerlukan upaya pengenalan mengenal huruf dan angka; (2) siswa masih memerlukan upaya yang lebih agar dapat membaca huruf alphabet dan angka dengan baik dan benar; dan (3) pembelajaran calistung cenderung bisa membuat sebagian anak kurang nyaman. Adapun salah satu solusi untuk menyelesaikan problematika tersebut adalah dengan mengimplementasikan metode Calistung yang menyenangkan yaitu Metode SAS (Struktural Analisis Sintesis). Metode SAS diimplementasikan dalam aktivitas pengajaran membaca pada tahap permulaan di sekolah dasar dimana metode ini ditampilkan dalam struktur kalimat secara utuh, hingga kemudian dianalisis menjadi bagian kata, suku kata dan huruf. Dalam metode pembelajar SAS (Struktural Analitik Sintetik ) ada tahapan yang harus dilakukan yaitu: a) Mengubah kalimat menjadi kata-kata, b) Mengubah kata menjadi suku-suku kata, dan c) Mengubah suku-suku kata menjadi huruf-huruf. Implementasi kegiatan Pengabdian Masyarakat yaitu: (a) Observasi awal. (b) Pembukaan kegiatan. (c) Pre Test (d) Pelaksanaan kegiatan. ( e) Pemberian tugas. (f) Evaluasi. (g) Pemberian Donasi. (h) Publikasi. Kesimpulan dari kegiatan pelatihan ini adalah: (1) Pelaksanakan kegiatan dilakukan dengan lancar; (2) Guru serta siswa cukup antusias mengikuti pelatihan tersebut; (3) Perkenalan dan kegiatan pelatihan Metode SAS yang memberi wawasan baru untuk guru dan siswa di SDIT Al-Furqon Palangka Raya.
Peran Pembina Lapas Narkotika Dalam Penanaman Pendidikan Karakter Islami Bagi Warga Binaan Muhamamd Fauzan Nafis; Ngismatul Choiriyah; Nashihatud Diniyah Jahro; Lailatul Fithriyah Azzakiyah
Aslama: Jurnal Pendidikan Islam Vol. 2 No. 1 (2025): Aslama: Jurnal Pendidikan Islam
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Muhammadiyah Palangkaraya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33084/aslamajpi.v2i1.9420

Abstract

The problem behind this research is the lack of supervisors in the Class II A Kasongan prison, so that coaching cannot run optimally and this has an impact on prisoners who have been released from prison (returned to the community), still behave criminally, this is proven with the prisoners who are back to being drug suspects again. The purpose of this study is to describe 1) What is the role of narcotics prison supervisors in instilling Islamic character education for narcotics abuse convicts in Class II A Kasongan penitentiary. 2) Knowing the inhibiting factors for narcotics prison supervisors in instilling Islamic character education for narcotics abuse convicts in class II A Kasongan correctional institutions. 3) Knowing the efforts made by narcotics prison supervisors in planting Islamic character education for narcotics abuse convicts in Class II A Kasongan correctional institutions. This research is a qualitative research with a descriptive approach. The data collection techniques used are interviews, observation and documentation. The results of this study 1) The role of the Kasongan class II A narcotics prison supervisor is as a coach or mentor for prisoners so that they become aware and can play a role in social life after their detention period is over. 2) The inhibiting factor that occurs in the development of narcotics prisoners in the Class II A Kasongan prison is the lack of existing supervisors, making it quite difficult for prison residents to get guidance from someone who is competent in spiritual guidance. 3) The efforts that have been made by the prison itself are collaborating with the Ministry of Religion and the administrators of several mosques in the Kasongan area to add outside coaches to help carry out coaching in prisons.
The Implementation of Modern Learning Methods in Memorizing the Qur'an (An Alternative to Conventional Methods) Azzakiyah, Lailatul Fithriyah; Zulian, Pradana Boy; Bachtiar, Hasnan; Jahro, Nasihatud Diniyah
Al Irsyad: Jurnal Studi Islam Vol. 4 No. 2 (2025): Al Irsyad: Jurnal Studi Islam
Publisher : STAI Publisistik Thawalib Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54150/alirsyad.v4i2.779

Abstract

Conventional methods for teaching Qur'anic memorisation (tahfizh) remain limited in accommodating the diverse learning styles of students and lack integration of modern learning theories that are more creative and engaging. This study aims to propose a novel concept for teaching Qur'anic memorisation by applying Hemisphere Theory, Multiple Intelligences, and Mind Mapping to address existing gaps in knowledge. The research methodology employed a descriptive-analytical approach through a literature review, gathering primary and secondary data from books, journals, and scholarly documents, followed by data analysis, interpretation, and generalisation. The findings reveal that this study presents an innovative approach to Qur'anic memorisation by comprehensively integrating modern learning concepts that had not been previously applied. The primary advantage lies in the combined application of Multiple Intelligences, Brain Hemisphere Theory, and Mind Mapping within the tahfizh process. This method is designed to be more understandable, enjoyable, and suitable for various age groups, distinguishing it from conventional methods, which tend to be rigid and less engaging. This approach emphasises rote memorisation and enhances students' comprehension and memory retention more creatively and adaptively tailored to individual needs. In conclusion, the innovation of Qur'anic learning methods incorporating modern theories such as Brain Hemisphere, Multiple Intelligences, and Mind Mapping is essential to overcome boredom, increase comfort, and encourage more in-depth research in the future.
Implementation of Teachers' Emotional, Moral, and Spiritual Competencies Through the Guru Penggerak Program Khikam, Dawamul; Asrori, Asrori; Arifin, Shokhibul; Mohamoud, Mohamed Esse; Azzakiyah, Lailatul Fithriyah
Thawalib: Jurnal Kependidikan Islam Vol. 6 No. 2 (2025): Thawalib: Jurnal Kependidikan Islam
Publisher : STAI Publisistik Thawalib Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54150/thawalib.v6i2.546

Abstract

The Guru Penggerak Program at the first secondary school Muhammadiyah 15 Surabaya aims to develop teachers' emotional, moral, and spiritual competencies to shape educators with holistic and high-quality character. This study seeks to describe and critically analyze strengthening teachers’ emotional, moral, and spiritual competencies by implementing the Guru Penggerak Program. Employing a qualitative case study approach, data were collected through in-depth interviews, observations, and documentation. A thematic analysis was conducted to understand how to enhance teacher competencies. The findings reveal that the Guru Penggerak Program has significantly contributed to developing emotional, moral, and spiritual competencies among teachers. Teachers demonstrated improved emotional regulation, empathy, and the ability to foster a positive learning environment. Morally, they exhibited exemplary values such as honesty, responsibility, and justice. Their spiritual competence also improved by integrating Islamic values into the teaching and learning. The program's positive impact is reflected in enhanced teacher-student relationships, leadership styles, and a more collaborative school culture. However, challenges remain, including time constraints and limited support, which must be addressed for the program's full potential. Conclusion: The Guru Penggerak Program effectively strengthens teachers’ emotional, moral, and spiritual competencies, thereby enhancing the quality of education and character formation, despite challenges related to time and support.
Penguasaan Bahasa Arab dan Pemahaman Al-Qur’an dalam Metode Tahfizh Qur’an Tematik (TQT) di MTS Khadijah Kota Malang Azzakiyah, Lailatul Fithriyah; Jahro , Nashihatud Diniyah
Indonesian Research Journal on Education Vol. 4 No. 3 (2024): irje 2024
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/irje.v4i3.988

Abstract

Penelitian ini membahas korelasi antara penguasaan bahasa Arab dengan pemahaman al-Qur’an melalui metode Tahfizh Qur’an Tematik (TQT). Pada umumnya, hafalan al-Qur’an yang belakangan ini menjadi tren di kalangan umat Islam, khususnya di Indonesia, memberikan penekanan semata-mata pada aspek hafalan pada lafadz al-Qur’an tanpa disertai pemahaman akan makna. Berbeda dengan metode hafalan al-Qur’an pada umumnya, metode TQT memasukkan aspek pemahaman sebagai bagian dari kompetensinya. Akan tetapi, untuk sampai kepada kompetensi itu diperlukan penguasaan kemampuan dasar bahasa Arab. Sehingga bisa disimpulkan bahwa penguasaan bahasa Arab memiliki korelasi positif dengan pemahaman al-Qur’an. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif model studi kasus. Dengan mengambil studi kasus di MTs Khadijah Kota Malang, penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat peningkatan penguasaan bahasa arab dan pemahaman Al-Quran para siswa MTs Khadijah Kota Malang setelah menerapkan  metode Tahfizh Qur’an Tematik (TQT). Secara ringkas, temuan penelitian ini adalah: a) Belajar Tahfizh Qur’an Tematik  dapat menguasai Bahasa Arab  al-Qur’an; b) Belajar bahasa Arab dalam Tahfizh Qur’an Tematik memberikan kemudahan dalam memahami al-Qur’an; c) Belajar Tahfizh Qur’an Tematik sekaligus belajar sirah; d) Belajar Tahfizh Qur’an Tematik menjadikan hati tersentuh ketika menghafal; e) Belajar dengan metode TQT dan menguasai bahasa Arab dapat membangkitkan semangat belajar siswa; dan f).  Belajar Tahfizh Qur’an Tematik memunculkan daya kritis siswa.
PALI DALAM AKTIVITAS SEHARI-HARI SUKU DAYAK NGAJU DESA MANTANGAI HULU KABUPATEN KAPUAS (Pali in the Daily Activities of Dayak Ngaju Village of Exgai Hulu Kapuas Regency) Lastaria Lastaria; Lailatul Fithriyah Azzakiyah
SAWERIGADING Vol 28, No 2 (2022): SAWERIGADING, EDISI DESEMBER 2022
Publisher : Balai Bahasa Sulawesi Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26499/sawer.v28i2.942

Abstract

Dayak Ngaju tribe is a tribe rich in ancestral heritage so that it has a culture that is quite adhered to by the owner of the culture itself. However, the culture is only inherited from oral to oral so that the form of cultural writing of the Dayak Ngaju community is very minimal. Pali or pamali is also included in the oral tradition of Dayak Ngaju which is almost extinct due to the development of the times. However, if you investigate further that behindthe word "pali" or abstinence there are educational values contained in it. The method used in this study is an exploratory method used to explore various events related to activities or activities that are prohibited by the Dayak Ngaju tribe. As for data collection techniques by way of direct observation to the field as well as interviews with community leaders and surrounding youth as comparison data. Based on the results of the study there are several abstinences classified into the prohibition of the Dayak Ngaju tribe, namely: (1)  pali related to oneself and others; (2)  pali related to the behavior towards the parents, related to the ethics and behavior of a person towards the older person must respect each other so that bad luck will be experienced by the person who violates it; (3)  palis  related to homework; and (4)  palis  related to supernatural beings.