Claim Missing Document
Check
Articles

Found 26 Documents
Search

TEKNIK PEMBUATAN KONSENTRAT SECARA MANUAL UNTUK PAKAN SAPI SUMBAWA Syamsul Hidayat Dilaga; Muhamad Amin; Oscar Yanuarianto; Ryan Aryadin Putra; Suhubdy Suhubdy
Jurnal Pepadu Vol 3 No 3 (2022): Jurnal PEPADU
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (259.748 KB)

Abstract

Penyuluhan tentang teknik pembuatan konsentrat secara manual untuk pakan Sapi Sumbawa dimaksudkan guna meningkatkan pengetahuan dan keterampilan peternak di pedesaan. Kegiatan ini dilakukan karena peternak di Desa Penyaring, Kecamatan Moyo Utara, Kabupaten Sumbawa sering mengalami kesulitan dalam memenuhi kebutuhan ternaknya akan pakan bermutu sesuai dengan jenis dan tujuan pemeliharaan. Apalagi pada usaha penggemukan, boleh dikata jarang mereka memberi pakan konsentrat kepada sapinya. Mereka beranggapan dengan memberi dedak padi dalam komponen pakan hijauan sama artinya dengan menambahkan konsentrat. Padahal dedak padi hanyalah merupakan salah satu bahan baku penyusun konsentrat. Akibatnya, pertambahan bobot badan ternak tidak sesuai dengan harapannya. Untuk itulah dilakukan penyuluhan ini yang dalam pelaksanaannya menggunakan pendekatan/metode ceramah dan demonstrasi. Hasil yang diperoleh adalah peternak peserta penyuluhan antusias untuk menerapkannya pada usaha ternaknya mengingat semua bahan baku utama yang digunakan untuk membuat konsentrat ada terdapat di lokasi mereka, seperti misalnya dedak padi, jagung, dan tongkol jagung. Hal ini mereka kemukakan setelah melihat kenyataan pakan konsentrat yang dibuat itu begitu diberikan kepada sapi sumbawa langsung dimakan sampai habis. Kesimpulan pakan konsentrat yang telah dibuat sangat disukai (palatable) oleh Sapi Sumbawa. Demikian pula biaya pembuatan terjangkau oleh peternak, dan mudah cara pembuatannya, sehingga tidak perlu membeli di toko yang menjual pakan konsentrat untuk sapi.
ANALISIS USAHA PEMBIBITAN LAMTORO TARAMBA SEBAGAI PAKAN SAPI PENGGEMUKAN DI PROVINSI NTB Hermansyah Hermansyah; Dahlanuddin Dahlanuddin; Syamsul Hidayat Dilaga
AGROTEKSOS, Jurnal Ilmiah Ilmu Pertanian Vol 33 No 1 (2023): Jurnal Agroteksos April 2023
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/agroteksos.v33i1.857

Abstract

Penelitian ini bertujuan menganalisis usaha pembibitan lamtoro Cv. Taramba, tanaman jenis leguminosa, guna dijadikan pakan sapi penggemukan oleh sebagian peternak di Pulau Sumbawa, Provinsi Nusa Tenggara Barat. Penelitian ini mengalkulasi biaya dan pendapatan yang diperoleh pengusaha pembibitan lamtoro yang mengerjakan usaha tersebut empat tahun terakhir di Desa Batu Tering, Kecamatan Moyo Hilir, Kabupaten Sumbawa, PROVINSI NTB. Data penelitian diperoleh dari hasil wawancara mendalam dengan satu-satunya pelaku usaha pembibitan lamtoro taramba. Data yang terhimpun ditelaah menggunakan analisis pendapatan dan analisis B/C ratio. Hasil penelitian menunjukkan, usaha pembibitan dan penjualan bibit tanaman lamtoro taramba memberikan pendapatan relatif besar yakni Rp 22.102.900 per periode (4-6 bulan). Nilai B/C ratio usaha perbibitan lamtoro adalah 7,52 (nilai ini lebih besar dari 1). Artinya, secara teknis, usaha perbibitan lamtoro di Batu Tering, Sumbawa, layak dilanjutkan karena menguntungkan.
Pelatihan Pembuatan Permen Jilat Sapi Sebagai Pakan Suplemen Pada Kelompok Pemuda Tani Ternak Maju Bersama Di Desa Penyaring Kecamatan Moyo Kabupaten Sumbawa Azhary Noersidiq; Syamsul Hidayat Dilaga; Muhamad Amin; Oscar Yanuarianto; Suhubdy Suhubdy; Dahlanuddin Dahlanuddin; Fahrullah Fahrullah; Vebera Maslami
Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA Vol 6 No 4 (2023): Oktober-Desember 2023
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jpmpi.v6i4.4783

Abstract

The partner involved in community service activities is the Maju Bersama Livestock Farmer Youth Group in Desa Penyaring Kecamatan Moyo Utara Kabupaten Sumbawa. The problems faced are that farmers are very dependent on the availability of forage feed but its availability is limited during the dry season and the lack of knowledge of farmers regarding the adequacy of feed nutrition to the needs of livestock and the lack of innovation of farmers to utilize or process local feed ingredients and agricultural waste that can be made as alternative feed and feed supplements. The purpose of this activity is to help farmers to increase cattle productivity by utilizing local feed ingredients from available agricultural waste and processed in the form of supplementary feed is "Permen Jilat Sapi". The activity method includes counseling on making cow lick candy and direct training for farmers. The results of the activity were that the cow lick candy produced was classified as good with a firm texture and not soft and fragrant with the distinctive smell of molasses and corn. It was concluded that overall, the farmers' understanding of Permen Jilat Sapi after the training ranged from 80%-90%. This can be used as an indication that the activity has been successful and received a good response from farmers and as many as 75% of participants are willing to apply this feed supplement for their livestock.
Urea’s Effect on Dry Matter, Organic Matter, and Crude Protein Content of Ammoniated Corn Straw Azhary Noersidiq; Syamsul Hidayat Dilaga; Suhubdy Suhubdy; Muhamad Amin; Fahrullah Fahrullah; Vebera Maslami
Jurnal Biologi Tropis Vol. 23 No. 4 (2023): October - December
Publisher : Biology Education Study Program, Faculty of Teacher Training and Education, University of Mataram, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jbt.v23i4.5388

Abstract

Feed is an absolute necessity that must be guaranteed in the maintenance of ruminants but its availability is always a problem during the dry season so that a fresh forage is difficult to obtain and only agricultural waste in the form of straw is available. One of widely used by farmers, especially in Lombok region, is corn straw. This research aims to evaluate the nutritional content of corn straw that has been ammoniated using urea. This study used corn straw and urea for the ammoniation process with a complete randomized design (CRD) design consisting of 4 treatments and 4 replications, namely T1= corn straw without ammoniation (control), T2= corn straw ammoniated with a dose of 2% urea, T3= corn straw ammoniated with a dose of 4% urea and T4= corn straw ammoniated with a dose of 6% urea. The variables measured were dry matter (DM), organic matter (OM) and crude protein (CP). The results showed that urea used in the ammoniation process of corn straw showed a significant effect (P<0.05) on increasing the content of DM, OM and CP with results ranging from 21.02% - 23.98% for DM content, 88.13% - 91.07% for OM content and 13.53% - 23.81% for CP content. It was concluded that the best dose of urea for ammoniation of corn straw was treatment T4 with a dose of 6% urea with the results of the content of 23.98% DM; 89.94% OM and 23.81% CP, respectively.
Organoleptic Quality and pH of Silage of Young Corn and Sorghum Syamsul Hidayat Dilaga; Azhary Noersidiq; Fahrullah Fahrullah
Jurnal Biologi Tropis Vol. 23 No. 1 (2023): Special Issue
Publisher : Biology Education Study Program, Faculty of Teacher Training and Education, University of Mataram, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jbt.v23i4b.5885

Abstract

Effective processing of young corn and sorghum silage can be evaluated based on physical attributes like fragrance, colour, texture, and the properties and transformations that happen in the feed during the ensiling process. These attributes can be employed to assess and establish the quality of the feed. The purpose of this research is to determine the characteristics of young corn and sorghum silage by conducting pH testing and organoleptic analysis. The study used three types of silage: P1 - young corn, P2 - sorghum, and P3 - a mix of young corn and sorghum. The variables examined included colour, aroma, texture, presence of fungi, and pH. The data indicates that the silage produced from young corn and sorghum plants was of high quality. The feed before the silage production process was the same shade, and the end product had a sour scent. Texture-wise, the majority of the silage was slightly rough and not slimy, with no signs of fungal contamination. The pH ranged from 3.63-3.92, confirming the silage's acidic nature. Silage made from young corn and sorghum plants exhibits organoleptic qualities such as a brownish-green hue, mildly fragrant aroma, slightly mushy consistency, and no detected presence of fungus. Moreover, due to its acidic properties resulting from the pH value, it is highly conducive for the proliferation of lactic acid bacteria.
Kecernaan Nutrisi Secara In vivo dan In Vitro Pada Kambing Peranakan Etawah (PE) Yang Diberikan Ransum Komplit Berbasis Limbah Agroindustri Yang Difermentasi Dengan Fermentor Yang Berbeda Rita Purna Sari; Syamsul Hidayat Dilaga; A Rai Somaning Asih⸶; I Ketut Gde Wiryawan
Jurnal Ilmu Dan Teknologi Peternakan Indonesia (JITPI) Indonesian Journal of Animal Science and Technology) Vol 9 No 2 (2023): Jurnal Ilmu dan Teknologi Peternakan Indonesia (JITPI) Indonesian Journal of Anim
Publisher : Faculty of Animal Husbandry, University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jitpi.v9i2.100

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk mengevaluasi kecernaan ransum komplit berbasis limbah agroindustri (jerami padi dan kulit buah kakao) yang difermentasidengan jenis fermentor berbeda (BOS, EM-4, dan SOC) pada kambing PE. Penelitian ini menggunakan 12 ekor kambing Peranakan Etawah (PE) betina dengan rataan bobot badan 25,0 ± 3,84 kg dikelompokkan menjadi 4 kelompok berat badan (ringan, sedang, agak berat, dan berat), dialokasikan secara acak ke dalam tiga perlakuan pakan dengan menggunakan rancangan acak kelompok (RAK). Formula ransum yang digunakan adalah: 25% jerami padi + 30% kulit buah kakao + 32% dedak padi + 10% tepung ikan + 2% urea + 1% mineral yang difermentasi dengan BOS (Booster Organik Suplemen) sebagai perlakuan P1; difermentasi dengan EM-4 (Effective Microorganisme-4) sebagai perlakuan P2 dan difermentasi dengan SOC (Suplemen Organik Cair) sebagai perlakuan P3 untuk mengetahui kecernaan nutrien secara in-vivo kemudian dibandingkan dengan kecernaan nutrien secara in-vitro. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan fermentor BOS dalam ransum lengkap berbasis limbah agro-industri memberikan respon yang terbaik (P<0,05) terhadap konsumsi pakan (bahan kering, protein kasar, serat kasar, Serat Deterjen Netral, Serat Deterjen Asam, Lemak Kasar, Ekstrak Bebas Non Nitrogen , abu). Secara in-vivo nilai koefisien kecernaan nutrien yang tertinggi terjadi pada pakan lengkap yang difermentasi dengan BOS. Sedangkan secara in-vitro nilai kecernaannya lebih rendah dan tidak konsisten pada setiap perlakuan. Penggunaan fermentor BOS dalam proses fermentasi pada ransum lengkap berbasis jerami padi dan kulit buah kakao memberikan respon yang terbaik pada konsumsi dan kecernaan nutrisinya.    
Mineral Content of Forage Feed Given to Bali Cattle in Lombok Island Muhamad Amin; Ryan Aryadin Putra; Agustien Suhardiani; Rina Andriati; Oscar Yanuarianto; Syamsul Hidayat Dilaga; Nur Muhamad
Jurnal Ilmu Dan Teknologi Peternakan Indonesia (JITPI) Indonesian Journal of Animal Science and Technology) Vol 9 No 1 (2023): Jurnal Ilmu dan Teknologi Peternakan Indonesia (JITPI) Indonesian Journal of Anim
Publisher : Faculty of Animal Husbandry, University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jitpi.v9i1.161

Abstract

Suatu penelitian telah dilakukan untuk mengetahui kandungan mineral hijauan pakan yang umum diberikan kepada sapi Bali di Kabupaten Lombok Timur, Lombok Tengah, Lombok Barat dan Lombok Utara. Penelitian dilaksanakan selama tujuh bulan, mulai dari bulan Mei sampai bulan Desember 2013. Analisis kandungan mineral dilakukan di Laboratorium Kimia Analitik Fakultas MIPA Universitas Mataram. Analisis kandungan mineral Ca, K, Mg, Na dan Zn ditentukan dengan AAS, sedangkan mineral P ditentukan dengan Spektrofotometer. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rataan kandungan mineral hijauan pakan di Kabupaten Lombok Timur, adalah: Ca 0,46%; P 0,13%; K 2,75%; Mg 0,29%; Na 0,28% dan Zn 38,14 ppm. Lombok Tengah: Ca 1,57%; P 0,20%; K 2,90; Mg 0,318%; Na 0,26% dan Zn 37,71 ppm. Lombok Barat: Ca 1,23 %; P 0,20%; K 3,16%; Mg 0,33%; Na 0,11% dan Zn 55,29 ppm. Lombok Utara: Ca 1,03 %; P 0,17%; K 2,48%; Mg 0,26%; Na 0,14% dan Zn 30,62 ppm. Secara keseluruhan kandungan mineral hijauan pakan yang diberikan kepada Sapi Bali di Pulau Lombok ada pada kisaran batas nilai normal untuk mineral Ca, P, K dan Zn; mineral Na berada di bawah kisaran batas nilai normal; dan mineral Mg ada di atas batas kisaran nilai normal.
Persepsi Peternak Tentang Lamtoro Taramba Sebagai Pakan Sapi Penggemukan di Kabupaten Sumbawa Nusa Tenggara Barat (NTB) Hermansyah; Dahlanuddin; Anwar Fachry; Syamsul Hidayat Dilaga
Jurnal Ilmu Dan Teknologi Peternakan Indonesia (JITPI) Indonesian Journal of Animal Science and Technology) Vol 9 No 2 (2023): Jurnal Ilmu dan Teknologi Peternakan Indonesia (JITPI) Indonesian Journal of Anim
Publisher : Faculty of Animal Husbandry, University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jitpi.v9i2.178

Abstract

Penelitian ini bertujuan menganalisis persepsi peternak tentang lamtoro Taramba sebagai pakan sapi penggemukan di kabupaten Sumbawa, provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). Penelitian ini dilakukan karena tanaman lamtoro dipandang sebagai tumbuhan yang tidak memberikan manfaat apa-apa bagi ternak. Penelitian ini menggunakan metode survei. Responden diwawancarai berdasarkan daftar pertanyaan yang sudah disiapkan. Lokasi penelitian ditentukan secara purposive yakni di kabupaten Sumbawa, tempat di mana lamtoro Taramba diperkenalkan sebagai pakan sapi penggemukan oleh Applied Research and Innovation System in Agriculture Project (ARISA). Responden penelitian berjumlah 60 peternak, terdiri dari masing-masing 20 peternak mewakili wilayah barat, tengah dan bagian timur Sumbawa. Data yang terkumpulkan kemudian dideskripsikan. Hasil penelitian menunjukkan peternak di kabupaten Sumbawa memiliki persepsi positif tentang pemanfaatan lamtoro sebagai pakan sapi penggemukan. Peternak sapi potong yang menggunakan lamtoro cv. Taramba memperoleh pendapatan rata-rata Rp 534.000 per ekor per bulan, lebih besar dibandingkan peternak yang menggunakan rumput, limbah pertanian dan lainnya yang berpendapatan rata-rata Rp. 273.000 per ekor per bulan. Persepsi peternak tentang manfaat lamtoro Taramba sebagai pakan sapi penggemukan di kabupaten Sumbawa, cenderung membaik pasca tanaman tersebut diintrodusir di kabupaten Sumbawa sejak tahun 2014.
Ragam Bahan Untuk Pembuatan Pakan Khusus Yang Diberikan Kepada Pasangan Kerbau Sumbawa Karapan Sebelum Bertanding (Studi Di Kecamatan Empang Kabupaten Sumbawa): Variety Of Ingredients For Manufacturing Special Feeds Given To Couples Sumbawa Buffalo Racing Before The Competition (Study In Empang District, Sumbawa Regency) Syamsul Hidayat Dilaga; Sofyan Sofyan; Suhubdy Suhubdy; Muhammad Amin; Oscar Yanuarianto
JURNAL SAINS TEKNOLOGI & LINGKUNGAN Vol. 9 No. 3 (2023): JURNAL SAINS TEKNOLOGI & LINGKUNGAN
Publisher : LPPM Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jstl.v9i3.552

Abstract

A survey was conducted in Empang sub-district, which has many Sumbawa buffalo racing enthusiasts. Before the animals are competed, are they given special feed/herbs? What are their chances of winning? This is what the research will seek to answer, as there is no written information on this subject. The survey found that all farmers give special feed/herbs to their raced sumbawa buffaloes, but the ingredients/recipes differ, ranging from the most complete recipe consisting of 17 ingredients, the medium recipe consisting of 12 ingredients, and the minimalist recipe consisting of 9 ingredients.  All of them have won. The complete recipe won first place (43 pairs of buffalo), the medium recipe won second place (48 pairs of buffalo), and the minimalist recipe (29 pairs of buffalo) won third place.  
ANALISIS PENGARUH ORIENTASI PEMBELAJARAN, JARINGAN KERJASAMA, DAN MOTIVASI USAHA TERHADAP KINERJA USAHA PETERNAK KAMBING DI KABUPATEN SUMBAWA NTB Dilaga, Syamsul Hidayat; Noersidiq, Azhary; Fahrullah, Fahrullah; Nururly, Santi
AGROTEKSOS, Jurnal Ilmiah Ilmu Pertanian Vol 34 No 1 (2024): Jurnal Agroteksos April 2024
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/agroteksos.v34i1.999

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh orientasi pembelajaran, jaringan kerjasama dan motivasi usaha terhadap kinerja usaha peternak kambing di Kabupaten Sumbawa, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). Jenis penelitian asosiatif dengan responden sebanyak 90 orang. Uji statistik dan pengolahan data dilakukan menggunakan Partial Least Square (SmartPLS 3.0). Temuan penelitian adalah: 1) ketiga variabel bebas yaitu orientasi pembelajaran, jaringan kerjasama, dan motivasi usaha semuanya berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja usaha peternakan kambing di Kabupaten Sumbawa; 2) dari ketiga variabel bebas tersebut, yang mempunyai hubungan terkuat terhadap kinerja usaha pada peternakan kambing di Kabupaten Sumbawa adalah variabel motivasi usaha.