Claim Missing Document
Check
Articles

KAJIAN ETNOGRAFI KOMUNIKASI PADA GAYA BERKOMUNIKASI KOMUNITAS HANSAMO MODERN DANCE BOYS DI KOTA BANDUNG Supratman, Lucy Pujasari; Rafiqi, Adli
Jurnal Kajian Komunikasi Vol 4, No 1 (2016)
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1010.997 KB) | DOI: 10.24198/jkk.v4i1.7852

Abstract

Salah satu komunitas yang cukup terkenal di kalangan anak muda pecinta grup musik boyband asal korea adalah komunitas Hansamo Modern Dance Boys di kota Bandung. Para anggota Hansamo Modern Dance Boys telah banyak menampilkan aksi panggung mereka di beberapa mall Bandung. Aksi panggung mereka terinspirasi oleh grup musik boyband korea Ze:A yang sangat diidolakan oleh seluruh anggota komunitas Hansamo Modern Dance Boys tersebut. Permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini adalah mengenai bagaimana gaya berkomunikasi komunitas Hansamo Modern Dance Boys di kota Bandung dengan menggunakan pendekatan etnografi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat gaya komunikasi verbal yang unik pada komunitas ini dimana mereka menggunakan bahasa pangggilan serta ungkapan bahasa korea dalam komunitas mereka saja. Selain itu, mereka menggunakan gaya komunikasi nonverbal yang berfungsi sebagai simbol kekompakan, pengikat mereka dengan komunitas, dan identitas pembeda mereka dengan komunitas pecinta musik korea lainnya. DOI: 10.24198/jkk.vol4n1.1 
Penggunaan Media Sosial oleh Digital Native Supratman, Lucy Pujasari
Jurnal ILMU KOMUNIKASI Vol 15, No 1 (2018)
Publisher : FISIP Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (721.282 KB) | DOI: 10.24002/jik.v15i1.1243

Abstract

The lack of digital media literacy education shall become requirement to the rises of horribly phenomenon in Indonesia. The purpose of this study is to create the awareness on using social media smartly.  I used qualitative method that had been taken through purposive sampling. Since the Collaborative Learning Model of Digital Media Literacy was applied, students mindset about Digital Media Literacy meaning had shifted into the wiser social media users.
Komunikasi Interpersonal Remaja-Orangtua Berbeda Agama Tentang Kebebasan Remaja Memilih Agama Dalam Keluarga Prikanti Kusuma Wardani; Lucy Pujasari Supratman
Communicology: Jurnal Ilmu Komunikasi Vol 9 No 2 (2021): Communicology: Jurnal Ilmu Komunikasi, Volume 9 No 2 Desember 2021
Publisher : DIII Prodi Humas Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21009/COMMUNICOLOGY.022.09

Abstract

ABSTRACT This study aims to describe the interpersonal communication of adolescents with parents of different religions regarding the freedom to choose religions in the family. This study uses symbolic interaction theory in order to know the process of interaction and communication with parents of different religions by using symbols that have different meanings, this is able to make it easier for adolescents to understand the existing meanings. This research is a qualitative research using a case study approach. The subjects of this research are late adolescents who have parents of different religions. Key informants in this study were two girls and one boy. Techniques in collecting data through observation, interviews, and documentation. As well as data analysis techniques using data analysis from the Miles and Huberma model which consists of data reduction, data presentation, and drawing conclusions. The data validity technique used was the source triangulation technique. The results of research on the three adolescents who have parents of different religions show that the form of communication carried out by the three adolescent informants uses a form of communication that is assertive by discussing the freedom of adolescents in choosing religion and is aggressive in which they impose an opinion from the parents' side in freedom of choice. religion in adolescents. The conclusion in this study is that there is interpersonal communication carried out by adolescents with parents using forms of communication that are aggressive and assertive, where communication goes by discussing adolescent freedom in religion and imposing parents' opinions regarding adolescent freedom in religion. For further research, it is hoped that there will be more research on adolescent freedom in choosing religion in the family from a broader aspect and using other approaches. Keyword: Adolescents and Parents of Interfaith; Freedom of Religion; Interpersonal Communication ABSTRAK Pada penelitian ini bertujuan untuk menjabarkan komunikasi interpersonal remaja dengan orang tua berbeda agama tentang kebebasan memilih agama di dalam keluarga. Penelitian ini menggunakan teori interaksi simbolik agar mengetahui proses interaksi dan komunikasi dengan orang tua beda agama dengan menggunakan simbol-simbol yang memiliki makna berbeda-beda, hal tersebut mampu mempermudahkan remaja dalam memahami makna yang ada. Penelitian ini merupakan salah satu penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan studi kasus. Subjek penelitian ini yaitu remaja akhir yang memiliki orang tua berbeda agama. informan kunci pada penelitian ini terdapat dua remaja perempuan dan satu remaja laki-laki. Teknik dalam pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Serta teknik analisis pada data dengan menggunakan analisis data dari model Miles dan Huberma yang terdiri dari reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Teknik keabsahan data yang digunakan yaitu teknik triangulasi sumber. Hasil penelitian terhadap ketiga remaja yang memiliki orang tua beda agama menunjukan bahwa Bentuk komunikasi yang dilakukan ketiga informan remaja dengan menggunakan bentuk komunikasi yang bersifat asertif dengan cara mendiskusikan terkait kebebasan remaja dalam memilih agama dan bersifat agresif dimana adanya memaksakan pendapat dari sisi orang tua dalam kebebasan memilih agama pada remaja. Kesimpulan dalam penelitian ini adanya komunikasi interpersonal yang dilakukan remaja dengan orang tua dengan menggunakan bentuk komunikasi yang bersifat agresif dan asertif, dimana komunikasi berjalan dengan mendiskusikan kebebasan remaja dalam beragama dan memaksakan pendapat orang tua terkait kebebasan remaja dalam beragama. Untuk penelitian selanjutnya diharapkan semakin banyak penelitian mengenai kebebasan remaja dalam memilih agama di keluarga dari aspek yang lebih luas dan menggunakan pendekatan lainnya. Kata Kunci: Komunikasi Interpersonal; Remaja dan Orang tua beda agama; Kebebasan beragama.
Analisis Wacana Tentang Kebathinan Jawa Dalam Novel Anatomi Rasa Karya Ayu Utami Cut Dalillah Sofa; Lucy Pujasari Supratman
J-IKA : Jurnal Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas BSI Bandung Vol 7, No 1 (2020): April 2020
Publisher : Lembaga Penelitian & Pengabdian Masyarakat Universitas Bina Sarana Informatika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (336.129 KB) | DOI: 10.31294/kom.v7i1.7976

Abstract

Salah satu penulis yang memiliki pola pikir yang kritis di Indonesia adalah Justina Ayu Utami atau yang lebih dikenal dengan nama pena Ayu Utami. Penulis dari novel terbarunya Anatomi Rasa (2019) ini telah membuktikan eksistensinya di dunia tulis menulis. Dalam novel Anatomi Rasa yang mengangkat tentang kebathinan Jawa atau yang dikenal dengan Kejawen. Permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini adlaah mengenai bagaimana pesan yang ingin disampaikan oleh Ayu sebagai penulis kepada pembaca, dimana Kebathinan Jawa sendiri memiliki makna yang bias atau luas. Hasil penelitian menunjukkan Kebathinan Jaw ayang disampaikan oleh Ayu adalah bagaiamna cara mengolah rasa sehingga seseorang dapat lebih mendekatkan diri kepada sang pencipta dan bermeditasi untuk menanggulangi atas segala hal yang kurang baik dalam kehidupan. Selain itu, Ayu juga menjelaskan tahap – tahap dalam bermeditasi dan fungsi dari tiap tahap tersebut.
KOMUNIKASI TERAPEUTIK CLINICAL INSTRUCTOR DI RUMAH SAKIT JIWA PROVINSI JAWA BARAT Ane Herfira; Lucy Pujasari Supratman
Manajemen Komunikasi Vol 1, No 2 (2017): Jurnal Manajemen Komunikasi Vol.1 No. 2 April 2017
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (160.108 KB) | DOI: 10.24198/jmk.v1i2.11697

Abstract

Clinical Instructor atau pembimbing klinik adalah seorang perawat professional yang terpilih yang ahli dalam praktek klinik keperawatan. Seorang Clinical Instructor memiliki jobdesk yang salah satunya adalah membimbing dan mengarahkan peserta didik. Peserta didik yang dimaksud dalam hal ini adalah mahasiswa yang sedang melakukan Praktek Kerja Lapangan (PKL) pada rumah sakit tersebut. Sesuai dengan jobdesk tersebut, seorang Clinical Instructor harus memiliki pengetahuan yang lebih dalam bidangnya, yaitu kesehatan khususnya keperawatan. Berdasarkan pra penelitian yang dilakukan peneliti, peneliti mensurvey secara langsung bahwa terdapat perbedaan antara pemahaman teori dengan praktik komunikasi terapeutik di Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jawa Barat. Perbedaan teori dan praktek yang terjadi adalah tentang hubungan komunikasi terapeutik. Dengan adanya kesalahpahaman ini maka teori tentang komunikasi terapeutik dan hubungan terapeutik ini akan terus menerus salah pemahaman kedepannya. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan studi kasus. Data dari penelitian ini diperolah dari hasil wawancara, observasi dan juga dokumentasi. Informan dalam penelitian ini diperoleh dengan cara snowball sampling. Peneliti bertemu dengan satu clinical instructor untuk dijadikan informan. Informan berikutnya didapatkan dari rekomendari yang diberikan oleh informan pertama. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pemahaman dan penerapan komunikasi terapeutik oleh clinical instructor di Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jawa Barat ini dirasa masih kurang. Beberapa clinical instructor masih ada yang kurang memahami tentang teknik komunikasi non-terapeutik, komunikasi paraverbal dan juga tentang hubungan terapeutik. Selain itu untuk penerapan teknik komunikasi non-terapeutik dan komunikasi verbal dirasa masih kurang maksimal. Komunikasi non-terapeutik dikatakan seperti komunikasi seperti biasa atau untuk di rumah sakit tersebut sering disebut dengan istilah komunikasi sosial.
STUDI FENOMENOLOGI TENTANG KOMUNIKASI ANTARPRIBADI ANGGOTA KOMUNITAS ANAK INDIGO INDONESIA Mochamad Fachri Fauzan; Lucy Pujasari Supratman
Manajemen Komunikasi Vol 1, No 2 (2017): Jurnal Manajemen Komunikasi Vol.1 No. 2 April 2017
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (306.426 KB) | DOI: 10.24198/jmk.v1i2.11684

Abstract

Tuhan menciptakan setiap manusia dengan sempurna, namun tidak dapat dipungkir bahwa ada manusia yang terlahir tidak sempurna dalam bentuk fisik maupun mental. Hal tersebut dapat menjadi sebuah kekurangan ataupun kelebihan bagaimana cara kita memaknai dirinya sendiri, sama halnya seperti anak indigo. Konsep diri merupakan gambaran yang dimiliki seseorang tentang dirinya yang dibentuk melalui pengalaman-pengalaman yang diperoleh dari interaksi dengan lingkungan. Tujuan penelitian ini adalah mengguraikan konsep diri anggota komunitas anak indigo dalam melakukan komunikasi antarpribadi. Penelitian ini dikaitan dengan orientasi motif masa lalu, masa kini, dan masa akan datang. Informan yang terlibat dalam penelitian ini ada lima anak indigo yang tergabung Komunitas Anak Indigo (KAI). Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan cara wawancara mendalam, observasi, dan dokumentasi.Teknik analisis data penelitian ini menggunakan teknik analisis data fenomenologi Van Kaam. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat ditarik kesimpulan bahwa anggota Komunitas Anak Indigo menilai dirinya memiliki konsep diri positif dan negatif yang terbentuk berdasarkan pengalaman interaksi dalam oritentasi masa lalu, masa kini, dan masa akan datang. Anggota Komunitas Anak Indigo (KAI) menilai keberadaan mereka dalam Komunitas Anak Indigo (KAI) mengalami perubahan ke arah yang lebih baik dari berbagai aspek kehidupan pribadi para anggota Komunitas Anak Indigo (KAI).
STUDI KASUS TENTANG SMARTPHONE DI KALANGAN ANAK-ANAK Irma yanti; Lucy Pujasari Supratman
Dialektika Vol 6 No 1 (2019): Vol.6 No.1 (2019) Maret
Publisher : Prodi Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Langlangbuana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (453.459 KB)

Abstract

Based on data from the Association of internet Service Providers in Indonesia (APJII, 2017) internet users in Indonesia in 2017 amounted to 143.26 million people, meaning of the total population of Indonesia of 262 million people, including 54, 68% are active Internet users. UNICEF explains that 30 million children and teenagers use the internet and digital media as the most important communication channel. This research wants to explain how smartphone usage by children from elementary school students in SDN Puntangsari. This research uses qualitative method with explanatory case study approach. This research has been going on for one year and the informans who are involved are 29 informants. The research results found, Informan access the internet 2- 3 hours per day, the informants are skilled in using many features on their smartphones, such us: Social Media, Google, You tube, games, photos / video editors, music, Share it, and Translated. They understand smartphone usage and how do it work. Informans use smartphone for education, communication, entertainment, social, and get information. Conclusion, informans have ability and understanding how smartphone usage which are appied in everyday life.
Penggunaan Media Sosial oleh Digital Native Lucy Pujasari Supratman
Jurnal ILMU KOMUNIKASI Vol. 15 No. 1 (2018)
Publisher : FISIP Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (721.282 KB) | DOI: 10.24002/jik.v15i1.1243

Abstract

The lack of digital media literacy education shall become requirement to the rises of horribly phenomenon in Indonesia. The purpose of this study is to create the awareness on using social media smartly.  I used qualitative method that had been taken through purposive sampling. Since the Collaborative Learning Model of Digital Media Literacy was applied, students mindset about Digital Media Literacy meaning had shifted into the wiser social media users.
Representasi Citra Perempuan di Media Lucy Pujasari Supratman
Observasi Vol 10, No 1 (2012): Citra Perempuan Dalam Media
Publisher : Observasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1287.649 KB)

Abstract

Citra perempuan hingga saat ini tetap berkisar pada wilayah subordinatnya. Masyarakat memaknai eksistensi perempuan masih  pada wilayah realitas fisik perempuan  saja.   Begitupun dalam keseharian kehidupan kita yang diberondong oleh produk-produk yang diarahkan terhadap kaum perempuan sebagai target media terbesar.  Sebab media-media patriarki berpikir bahwa iklan atau tayangan-tayangan televisi lainnya akan terasa hambar dan kehilangan segi estetikanya bila tidak menyisipkan objek perempuan. Seakan-akan perempuan sangat dituntut untuk menjadi seorang perempuan modern berparadigma feminis. Nilai-nilai tersebut akhirnya terinternalisasi oleh perempuan masa kini yang berhasil disuntikkan media. Kepentingan komersialisme atau pengejaran rating tertinggi menjadi alasan utama kenapa perempuan dijadikan objek pelengkap. Namun saking seringnya dieksploitasi oleh media patriarki, perempuan tidak merasa tengah dijadikan objek fantasi lelaki. Sebaliknya, mereka merasa lebih bebas untuk berekspresi dan mengaktualisasikan dirinya di segala sendi kehidupan.
Makna Keterbukaan Informasi di Ruang Publik Pada Program Bedah Editorial Media Indonesia di Metro TV Lucy Pujasari Supratman
Observasi Vol 12, No 1 (2014): Pengelolaan Informasi di Era Keterbukaan Informasi
Publisher : Observasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1102.145 KB)

Abstract

Editorial merupakan sikap dari sebuah media massa pada peristiwa atau wacana yang tengah berkembang di masyarakat. Format setiap editorial pada umumnya bersifat hak privat, berisi pendapat berdasarkan argumen-argumen yang merupakan sebuah kebenaran tunggal dari media massa tersebut. Berbeda halnya dengan Editorial Media Indonesia yang meneropong pada terobosan lain melalui visualiasi tajuk rencananya ke ruang publik televisi.  Program yang diangkat ke layar kaca ini bernama Bedah Editorial Media Indonesia, pada akhirnya ‘benar-benar’ membedah konten editorial koran dengan membuka segmen dialog interaktif sebagai representasi dari era keterbukaan informasi.  Program Bedah Editorial Media Indonesia yang mengusung tegas, lugas, dan jujur bersuara ini dalam dialog interaktifnya selalu berbasiskan grand teori dengan mengusung kenetralan dalam bersikap kritis dengan menyuarakan yang sebenarnya terutama ideologi tentang kebangsaan, Pancasila, empat pilar bangsa, serta nilai-nilai demokrasi pada khalayak luas.