Tahu adalah makanan tradisional Indonesia yang terbuat dari kedelai. Proses pembuatan tahu menghasilkan limbah padat dan cair yang dapat menyebabkan pencemaran lingkungan. Perancangan produksi bersih pada industri tahu perlu dilakukan dalam mendorong industri yang ramah lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk merancang alternatif penerapan produksi bersih dengan menggunakan pendekatan 5R (Re-think, Reduce, Reuse, Recycle, Recovery) melalui pengumpulan data, identifikasi masalah menggunakan mass balance, fishbone dan desain produksi bersih menggunakan 5R. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengolahan tahu berdasarkan data neraca massa menghasilkan limbah padat 18 Kg dan limbah cair 158 kg. Identifikasi masalah menggunakan tulang ikan menunjukkan faktor penyebab adalah manusia (penggunaan air yang tidak efisien, penambahan bahan yang kurang tepat), mesin (batu giling tumpul, mesin tua), bahan (kedelai kualitas rendah, whey tidak diregenerasi) dan metode (waktu pencucian yang tidak tepat) . Alternatif produksi bersih yang dapat diterapkan di UD. Usaha Berkah meliputi Re-think (pemeliharaan dan perbaikan mesin secara rutin, kerjasama dengan pemasok bahan baku), Reduce (pemilahan bahan baku, efisiensi penggunaan air), Reuse and Recycle (pemanfaatan limbah sebagai bahan baku pembuatan biogas dan tempe gembus) dan Recovery (pemanfaatan ampas kedelai sebagai pakan ternak, pemanfaatan kembali whey dalam produksi).