Claim Missing Document
Check
Articles

Found 33 Documents
Search

PERANAN PENTING SEJARAH LOKAL DALAM KURIKULUM DI SEKOLAH MENENGAH ATAS Yeni Wijayanti
Jurnal Artefak Vol 4, No 1 (2017): April
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (618.702 KB) | DOI: 10.25157/ja.v4i1.735

Abstract

Kurikulum pendidikan sejarah dapat dikembangkan dengan memanfaatkan muatan lokal, dalam hal ini sejarah lokal. Muatan lokal dalam kurikulum pendidikan sejarah sangat penting apalagi jika mengingat kurikulum mempunyai fungsi pengintegrasian yaitu bahwa kurikulum berfungsi mendidik pribadi-pribadi yang terintegrasi dengan masyarakat. Pemerintah melalui kebijakannya secara serentak menerapkan kurikulum nasional (Kurikulum 2013) sebagai program yang terencana dalam membentuk manusia Indonesia yang bermartabat.Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Ciamis. Tujuan penulisan ini diharapkan mampu memberikan sumbangan pemikiran terhadap pengembangan ilmu kependidikan terutama yang berkaitan dengan kurikulum sejarah lokal. Pengembangan kurikulum pendidikan dilakukan dengan menggunakan pendekatan. Pendekatan integratif atau pendekatan terpadu dalam mengembangkan kurikulum bertitik tolak dari suatu keseluruhan atau kesatuan yang bermakna dan terstruktur. Dalam hal ini, pendidikan anak adalah pendidikan yang menyeluruh. Oleh karena itu, kurikulum harus disusun sedemikian rupa sehingga mampu mengembangkan pribadi yang utuh. Mata pelajaran hanyalah sebagian kecil faktor yang mempengaruhi perkembangan anak, karena ada komponen lain yaitu bangunan, fasilitas, orang di sekitar, gambar, dan sebagainya. Disinilah pentingnya sejarah lokal dimasukkan ke dalam kurikulum pendidikan. Akan tetapi, muatan lokal (sejarah lokal) khususnya di sekolah-sekolah menengah atas di Kabupaten Ciamis masih belum menjadi sebuah mata pelajaran tersendiri.History education curriculum can be developed by making use of local content, in this case the local history. Local content in the curriculum of history education is very important especially when considering the integration of the curriculum has the function of which is that the curriculum serves to educate individuals who are integrated with the community. The government through its policies simultaneously implement the national curriculum (Curriculum 2013) as a planned program in a dignified Indonesian human form. This research was conducted in the district of Ciamis. The purpose of this paper is expected to contribute ideas towards the development of science education, especially relating to local history curriculum. Curriculum development is done using the approach. The integrated approach or an integrated approach in developing the curriculum starting point of a whole or unity meaningful and structured. In this case, the education of children is a well-rounded education. Therefore, the curriculum should be structured such that it is able to develop the whole person. Subjects only a small part factors that affect child development, because there are other components, namely buildings, facilities, people around, images, and so forth. This is where the importance of local history incorporated into the educational curriculum. However, local content (local history), especially in upper secondary schools in Ciamis still not become a separate subject.
DINAMIKA BUDAYA DAN SOSIAL DALAM PERADABAN MASYARAKAT SUNDA DILIHAT DARI PERSPEKTIF SEJARAH Yat Rospia Brata; Yeni Wijayanti
Jurnal Artefak Vol 7, No 1 (2020): April
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (444.366 KB) | DOI: 10.25157/ja.v7i1.3380

Abstract

The present study aims to uncover the historical development of Sundanese people’s local entities of cultural and social dynamics from the old and recent frame and its relationship with current trends of “life” digitalization. Local wisdom growing in Sundanese social structure reflects its cultural and social identities of people as each time period indicates. Culturally, life constructs of Sundanese people refers to the Kagaluhan values that promote high civilization as reflected from arts, musical, and local traditional performances such as dances and puppets, which suggest uniquely genuine local identities. Socially, the Sundanese’s people ways of Socializing process proved egalite. The study include steps of data collection through analyzing historical sites, artefacts, and documents, and interpreting them with reference to the civilization process of each time. Moreover, the analysis of both dynamics is also encountered by the reality of current trend of disruption of digital era. The study shows that Sundanese people’cultural and social constructs represent high quality of meaningful life.Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap perkembangan  sejarah budaya dari entitas lokal masyarakat Sunda dan dinamika sosial budaya dari sudut pandang masa lampau dan masa kini serta hubungannya dengan tren saat ini yaitu digitalisasi "kehidupan". Kearifan lokal yang berkembang dalam struktur sosial masyarakat Sunda mencerminkan identitas budaya dan sosial masyarakatnya seiring berjalannya waktu. Dari sudut pandang budaya, tatanan kehidupan masyarakat Sunda  mengacu pada nilai Kagaluhan yang mempromosikan peradaban tinggi yang tercermin dari seni, musik, dan pertunjukkan tradisi lokal seperti tarian dan wayang, yang menunjukkan identitas lokal asli dan unik. Dari sudut pandang sosial, cara masyarakat Sunda dalam proses sosialisasi membuktikan bahwa mereka adalah kaum egaliter. Kajian ini mencakup beberapa langkah pengumpulan data seperti menganalisis situs sejarah, artefak, dan dokumen, dan serta menafsirkannya dengan mengacu pada proses peradaban tiap-tiap jaman. Selain itu, analisis masing-masing dinamika juga dihadapkan pada realitas adanya tren masa kini berupa “gangguan” di era digital ini. Kajian ini menunjukkan bahwa budaya dan tatanan masyarakat Sunda merepresentasikan tingginya kualitas kehidupan yang bermakna.
PENGARUH METODE PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SEJARAH DI KELAS X IPS-1 MA AL ISTIQOMAH RAJADESA Nina Setiawati; Yeni Wijayanti; Yadi Kusmayadi
J-KIP (Jurnal Keguruan dan Ilmu Pendidikan) Vol 3, No 2 (2022): JUNI
Publisher : FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS GALUH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/j-kip.v3i2.5812

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: 1) Penggunaan Metode Pembelajaran Snowball Throwing Pada Mata Pelajaran Sejarah di Kelas X IPS-1 MA Al Istiqomah Rajadesa. 2) Pengaruh Metode Pembelajaran Snowball Throwing Terhadap Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Sejarah di Kelas X IPS-1 MA Al Istiqomah Rajadesa. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas X  MA Al Istiqomah Rajadesa. Sampel kelas eksperimen adalah 30 orang dan pada kelas kontrol adalah 30 orang. Metode penelitian ini adalah metode quasi experimental. Hasil penelitian menunjukkan penggunaan metode pembelajaran snowball throwing di kelas X IPS-1 MA Al Istiqomah Rajadesa yaitu a) guru membentuk kelompok belajar, b) memanggil ketua kelompok untuk menyampaikan materi pembelajaran, c) ketua kelompok kembali ke kelompoknya untuk menyampaikan materi, d)setiap anggota kelompok membuat pertanyaan di selembar kertas kemudian digulung, e) dilempar ke kelompok lain untuk dijawab, f) guru melakukan evaluasi, g) menutup pembelajaran. Untuk mengetahui pengaruh metode pembelajaran snowball throwing terhadap motivasi belajar siswa yaitu dengan menggunakan uji t. Hasil yang diperoleh t hitung sebesar 34,567 > t tabel sebesar 2,048. Dari penelitian tersebut disimpulkan terdapat pengaruh yang signifikan antara metode pembelajaran snowball throwing terhadap motivasi belajar siswa pada mata pelajaran sejarah di kelas X IPS-1 MA Al Istiqomah Rajadesa.
NILAI-NILAI FILOSOFIS BATIK BANJAR JAWA BARAT Indah Mulyani; Yeni Wijayanti; Egi Nurholis
J-KIP (Jurnal Keguruan dan Ilmu Pendidikan) Vol 2, No 3 (2021): OKTOBER
Publisher : FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS GALUH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (541.668 KB) | DOI: 10.25157/j-kip.v2i3.6008

Abstract

Batik khas Kota Banjar merupakan hasil kerajinan yang tercipta setelah diselenggarakan lomba desain batik oleh Dewan Kerajinan dan Kesenian Nasional daerah Kota Banjar pada tahun 2010, motif batik yang terpilih menjadi juara adalah Motif Tarum yang menggambarkan kondisi lingkungan Kota Banjar karya Heri Susanto, motif batik Tarum dijadikan juara lomba dan dijadikan batik Khas Kota Banjar yang diresmikan pada tahun 2011. Saat ini batik khas Kota Banjar dijadikan sebagai pakaian dinas yang wajib dikenakan oleh seluruh aparatur pemerintahan Kota Banjar setiap hari Kamis yang di atur dalam Perubahan Atas Peraturan Wali Kota Nomor 23 Tahun 2018. Kemudian pada tahun 2020 dilakukannya pengajuan hak paten terhadap motif-motif batik khas Kota Banjar pada Ditjen Haki (Hak Kekayaan Intelektual). Nilai-nilai filosofis yang terkandung dalam batik Kota Banjar meliputi nilai estetik, nilai ekonomi, nilai sosial-budaya dan nilai Pendidikan.
PEMBELAJARAN SEJARAH CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING SITUS JAMBANSARI DENGAN METODE EKSKURSI DI SMA INFORMATIKA CIAMIS Dini Herdianti; Yeni Wijayanti; Wulan Sondarika
J-KIP (Jurnal Keguruan dan Ilmu Pendidikan) Vol 2, No 2 (2021): JUNI 2021
Publisher : FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS GALUH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (172.482 KB) | DOI: 10.25157/j-kip.v2i2.5320

Abstract

Penelitian ini menghasilkan kesimpulan bahwa implementasi pembelajaran sejarah di SMA Informatika selama ini menggunakan media powerpoint dan VCD, peserta didik juga ditugaskan menulis karya ilmiah yang di persentasikan. Pembelajaran CTL dengan metode ekskursi di SMA Informatika Ciamis yaitu dengan Ekskursi Budaya dan Wisata. Hasil yang dicapai dalam pembelajaran adalah meningkatkan pemahaman, terampil menggali sumber dan kepudulian terhadap lingkungan sosial budaya. Dengan demikian pembelajaran sejarah CTL dengan metode Ekskursi dalam memanfaatkan situs Jambansari menjadi alternatif untuk terciptanya pembelajaran sejarah yang lebih bermakna, meningkatkan kualitas pembelajaran dan pendidikan nasionalKata Kunci : Pembelajaran Sejarah, Contextual Teaching and Learning, Ekskursi,     situs Jambansari
NILAI-NILAI FILOSOFIS TRADISI AMONG-AMONG DESA PURWADADI KABUPATEN CIAMIS Ajeng Febya Anindita Hartanto; Yeni Wijayanti; Egi Nurholis
J-KIP (Jurnal Keguruan dan Ilmu Pendidikan) Vol 3, No 1 (2022): FEBRUARI
Publisher : FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS GALUH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/j-kip.v3i1.6673

Abstract

Tradisi among-among adalah alkulturasi tradisi Jawa yang telah berkembang dan dilaksanakan secara turun-temurun oleh masyarakat Purwadadi. Tradisi among-among adalah salah satu syukuran sederhana kepada Allah SWT. Metode penelitian yang digunakan yakni metode sejarah (historis). Adapun langkah-langkah penelitian sejarah tersebut meliputi: heuristik, kritik, interpretasi dan historiografi. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu: studi literatur, wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa tradisi among-among merupakan tradisi Jawa yang berakulturasi ke Desa Purwadadi, karena letaknya berbatasan dengan daerah Jawa Tengah. Tujuan adanya among-among yakni bentuk syukur kepada Allah SWT atas nikmat yang di berikan. Biasanya among-among dilaksanakan pada siang atau sore hari. Makanan dan peralatan yang mengandung makna simbolik among-among yakni: nasi putih, bubur merah dan putih, urab (sayuran yang direbus), telur rebus, tampah, air dalam wadah yang diberi daun dadap, dan jajanan pasar. Nilai filosofis didalam tradisi among-among yakni nilai religi, nilai sosial, dan nilai pendidikan.
PEMANFAATAN SITUS SANGHYANG CIPTA PERMANA PRABUDIGALUH SALAWE SEBAGAI SUMBER BELAJAR SEJARAH DAN PENDIDIKAN KARAKTER SISWA KELAS X DI SMAN 3 BANJAR Salis Purnama; Yeni Wijayanti; Yadi Kusmayadi
J-KIP (Jurnal Keguruan dan Ilmu Pendidikan) Vol 2, No 3 (2021): OKTOBER
Publisher : FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS GALUH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (398.876 KB) | DOI: 10.25157/j-kip.v2i3.5808

Abstract

Situs Sanghyang Cipta Permana Prabudigaluh Salawe merupakan salah satu peninggalan Kerajaan Galuh Pangauban yang memiliki nilai sejarah. Tujuan penelitian ini untuk menggambarkan Situs Sanghyang Cipta Permana yang dimanfaatkan sebagai sumber belajar dan pendidikan karakter siswa. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif deskriptif. Temuan yang didapatkan bahwa terdapat banyak tinggalan-tinggalan arkeologi yang dapat dijadikan sebagai bahan untuk pembelajaran sejarah pada materi kelas X di SMA. Peninggalan tersebut seperti; batu entog/wisnumurti, batu prasasti, batu pangcalikan, peralatan dan perkakas dari batu, terdapat patilasan para tokoh dan ulama besar, serta terdapat tradisi Misalin yang merupakan budaya peninggalan leluhur Salawe. Bentuk pemanfaatan situs sejarah sebagai sumber belajar dan pendidikan karakter yang pernah dilakukan oleh SMAN 3 Banjar melalui kegiatan pembelajaran dengan metode ekskursi, yakni sebagai pembelajaran materi Kerajaan Hindu-Budha. Esensi dari pembelajaran metode ini berkaitan dengan penanaman nilai-nilai karakter yang terintegrasi langsung dalam proses pembelajaran. Nilai-nilai karakter yang dapat digali dan ditanamkan tersebut antara lain: 1) nilai religius, 2) tanggung jawab, 3) cinta tanah air/nasionalisme, 4) cinta sejarah, 5) mandiri, 6)  gotong royong dan kreatif, 7) rasa ingin tahu
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MISKIN DI DESA GUNUNGCUPU KECAMATAN SINDANGKASIH MELALUI PENYULUHAN TENTANG ARTI PENTING PENDIDIKAN UNTUK MENINGKATKAN INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA Yeni Wijayanti; Sri Pajriah; Yadi Kusmayadi
Abdimas Galuh Vol 2, No 1 (2020): Maret 2020
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (166.612 KB) | DOI: 10.25157/ag.v2i1.3325

Abstract

Pendidikan menjadi salah satu tolok ukur Indeks Pembangunan Manusia. Oleh karena itu, penting kiranya untuk meningkatkan pemahaman bagi masyarakat tentang pentingnya pendidikan yang berpengaruh terhadap kualitas manusia. Sasaran yang dituju dalam pengabdian ini adalah masyarakat miskin yang memiliki pemahaman kurang terhadap pentingnya pendidikan. Tujuan kegiatan ini adalah agar kualitas sumber daya manusia Desa Gunungcupu dapat meningkat, mengingat jumlah penduduknya yang besar. Metode yang digunakan untuk mewujudkan pemberdayaan masyarakat dalam bidang pendidikan tersebut adalah dengan metode penyuluhan yang disampaikan secara lisan. Hasil umum yang diharapkan dapat tercapai adalah adanya perubahan pola pikir, sikap, dan perilaku, dan secara khusus adalah meningkatnya pemahaman masyarakat terutama masyarakat miskin mengenai pendidikan yang mempunyai arti penting terhadap Indeks Pembangunan Manusia.
Kedudukan Etnis Tionghoa dalam Multikulturalisme Indonesia: Antara Harapan dan Kenyataan Yeni Wijayanti
Jurnal Artefak Vol 9, No 2 (2022): September
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (460.118 KB) | DOI: 10.25157/ja.v9i2.8425

Abstract

This paper examines the position of the ethnic Chinese in multi-ethnic Indonesia. The dichotomy of natives (original citizens) and non-natives (citizens of Chinese descent) emerged since the Dutch colonial period, which is finally still embedded in the motherland. The purpose of this literature research is to reveal the position of the Chinese ethnicity in Indonesia. The method used is the historical method which includes heuristics, criticism, interpretation, and historiography. Data collection techniques are carried out using literature or literature studies. The research findings show that there are still ethnic Chinese in Indonesia who experience discrimination even though the government is trying to unite all ethnic groups. Regimes changed after colonialism disappeared from Indonesia, but the gap between the ethnic Chinese and the indigenous population still exists despite assimilation and integration efforts. This can be seen when a crisis occurs, ethnic Chinese are often the target of anger from the native population.
PENYULUHAN TENTANG ARTI PENTINGNYA PENETAPAN CAGAR BUDAYA BAGI JURU PELIHARA DI KABUPATEN CIAMIS Yat Rospia Brata; Yeni Wijayanti; Sudarto Sudarto
Abdimas Galuh Vol 4, No 2 (2022): September 2022
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/ag.v4i2.7689

Abstract

Penetapan cagar budaya sangat penting bagi perlindungan hukumnya. Obyek yang diduga cagar budaya selama belum mendapatkan penetapan, maka kedudukannya lemah dimata hokum. Hal inilah yang perlu disampaikan pada juru pelihara yang notabene memiliki kewenangan lokal dan berkontribusi dalam lestari kembangnya situs yang menjadi tanggungjawabnya. Perlu diketahui bahwa situs-situs di Kabupaten Ciamis yang sudah teregistrasi nasional sekitar 444 situs, namun baru empat situs yang ditetapkan pada tahun 2021 yaitu, Situs Karangkamulyan, Situs Astana Gede Kawali, Situs Gunung Susuru, dan Situs Samida. Empat situs lagi akan ditetapkan pada tahun 2022 ini. Sasaran kegiatan mencakup para juru pelihara di Kabupaten Ciamis.Tujuan kegiatan ini untuk meningkatkan wawasan juru pelihara (jupel) di Kabupaten Ciamis tentang pentingnya penetapan Cagar Budaya sehingga akan menumbuhkan kesadaran dalam pelestarian cagar budaya dan kecintaan terhadap tanah air. Metode yang digunakan adalah penyuluhan dan diskusi. Materi terkait undang-undang yang menauingi cagar budaya disampaikan melalui penyuluhan, sedangkan permasalahan dan rencana tindak lanjut serta solusi didiskusikan bersama. Hasil yang diharapkan setelah kegiatan ini adalah meningkatnya kesadaran dan pemahaman jupel serta bertambahnya penetapan cagar budaya secara signifikan di Kabupaten Ciamis dengan dorongan dari para jupel. Perlindungan hukum terhadap kawasan cagar budaya yang menjadi sengkata semakin kuat.