Claim Missing Document
Check
Articles

Found 29 Documents
Search

PERANAN BUPATI CILACAP PERTAMA RADEN TUMENGGUNG TJAKRAWERDANA II DALAM PEMBANGUNAN KOTA CILACAP 1856-1873 Toni, Toni; Brata, Yat Rospia; Wijayanti, Yeni
J-KIP (Jurnal Keguruan dan Ilmu Pendidikan) Vol 2, No 3 (2021): OKTOBER
Publisher : FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS GALUH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (369.66 KB) | DOI: 10.25157/j-kip.v2i3.5846

Abstract

Raden Bei Tjakradimeja dilahirkan di Banyumas yang merupakan putra dari Bupati Cakrawerdana I Bupati Banyumas Kasepuhan. Di usia muda sudah diangkat menjadi Patih Banyumas dan kemudian tanggal 2 Oktober 1839 diangkat menjadi Patih Afdeling Cilacap karena prestasinya yang baik tanggal 27 Juni 1841 Raden Bei Tjakradimeja mendapat anugerah gelar “Tumenggung” dan status Afdeling Cilacap ditingkatkan menjadi Onder-Kabupaten dengan ibukotanya Cilacap. Peranan Bupati Cilacap pertama Raden Tumenggung Tjakrawerdana II dalam membangun Kota Cilacap terhitung dari tahun 1839 sampai dengan tahun 1873, adapun peranannya dalam membangun kota Cilacap yaitu mengeringkan Rawa Si Glongong, membangun pendopo kabupaten lengkap dengan masjid dan alun-alun sebagai pusat pemerintahan, membangun gedung Asisten-residen dan jalan sebagai fasilitas penunjang transportasi darat, pembangunan pelabuhan Cilacap, pembangunan kali Yoso, dan masih banyak fasilitas lain yang turut dibangun pada masa Bupati Raden Tumenggung Tjakrawerdana II.
PENANGGULANGAN TINDAK PIDANA PENCABULAN ANAK BERDASARKAN PASAL 82 UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2016 TENTANG PERLINDUNGAN ANAK DI WILAYAH POLRES KABUPATEN CIAMIS: Array Yat Rospia Brata; Rachmatin Artita; Dadang Kusdinar; Alan Dahlan
Case Law Vol. 3 No. 1 (2021): Case Law
Publisher : Program Studi Hukum Program Pasca Sarjana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (600.522 KB)

Abstract

Pencabulan terhadap anak merupakan tindak pidana yang menyerang kehormatan kesusilaan anak. Melihat dari Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2016 Tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2016 Tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak, bahwa jelas pencabulan terhadap anak sangatlah dilarang. Maka peran penegak hukum sangat penting dalam penegakan hukum terhadap tindak pidana pencabulan anak. Permasalahan dan tujuan dalam penelitian ini adalah mengetahui bentuk dan faktor penyebab tindak pidana pencabulan anak di Unit PPA Polres Kabupaten Ciamis; mengetahui proses penanganan tindak pidana pencabulan anak oleh Unit PPA Polres Kabupaten Ciamis; mengetahui kendala dan upaya Unit PPA dalam penegakan hukum tindak pidana pencabulan anak di wilayah hukum Polres Ciamis. Metode penelitian yang dilakukan adalah metode penelitian yuridis normatif dengan mempelajari dan menelaah penerapan norma-norma hukum dan didukung oleh pendekatan yuridis empiris, dengan melakukan penelitian lapangan. Penelitian ini menghasilkan kesimpulan bentuk pencabulan anak di Unit PPA Polres Ciamis umumnya merupakan tindakan persetubuhan baik oleh pelaku anak dan pelaku dewasa yang masing-masing disebabkan oleh beberapa faktor-faktor internal (penyebab di dalam diri si pelaku) dan eksternal (keadaan di luar diri si pelaku) yang mempengaruhi pelaku melakukan pencabulan terhadap anak. Proses penanganan tindak pidana pencabulan anak oleh Unit PPA dilakukan melalui kebijakan penal dan non penal. Secara penal dilakukan dengan menerapkan hukum pidana dan UUPA. Sedangkan secara non penal dilakukan dengan upaya-upaya penanggulangan seperti penyuluhan dan lain sebagainya. Kendala penegakan hukum tindak pidana pencabulan anak oleh Unit PPA dalam hal saksi tindak pidana dan menemukan pelaku. Sehingga dilakukan upaya-upaya seperti melakukan Visum et Revertum kepada korban dan menerbitkan Daftar Pencarian Orang (DPO).
ASPEK HUKUM ISLAM DALAM KEBUDAYAAN SUNDA Yat Rospia Brata
Jurnal Ilmiah Galuh Justisi Vol 6, No 1 (2018)
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (401.337 KB) | DOI: 10.25157/jigj.v6i1.1236

Abstract

Artikel ini mendeskripsikan dan menganalisis aspek hukum Islam dalam kebudayaan Sunda. Bertolak dari kenyataan bahwa orang Sunda memiliki ikatan yang sangat kuat dengan agama, khususnya Islam, sehingga muncul jargon bahwa Sunda identik dengan Islam, maka dianggap anomali jika ada orang Sunda yang beragama non muslim apalagi tidak menganut agama. Tulisan ini memaparkan bahwa orang Sunda memiliki etika dan budaya yang sangat kuat mengakar di masyarakat jauh sebelum datangnya Islam. Ketika Islam datang, nilai-nilai etika dan budaya orang Sunda ternyata memiliki nilai-nilai kesamaan dengan nilai-nilai Islam, itulah sebabnya Islam dengan mudah diterima oleh orang Sunda dan melebur dengan nilai-nilai ajaran Islam sehingga wajar jika ada pernyataan yang menyatakan bahwa Islam identik dengan Sunda dan Sunda identik dengan Islam.Kata Kunci: Kebudayaan Sunda, Hukum Islam
NILAI FILOSOFIS BUSANA PENGANTIN ADAT KEPRABON INTEN KADATON GALUH Anisa Nurazizah Yahya; Yat Rospia Brata; Agus Budiman
Jurnal Artefak Vol 8, No 2 (2021): September
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (715.135 KB) | DOI: 10.25157/ja.v8i2.6392

Abstract

Busana pengantin adat Keprabon Inten Kadaton Galuh merupakan busana pengantin daerah khas Kabupaten Ciamis yang telah dipatenkan dan dibakukan secara nasional pada tanggal 14 Februari 2001. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh data mengenai asal-usul busana, pakem pemakaiannya dan nilai filosofis yang terkandung di pakaiannya sehingga dapat menjadi salah satu sumber untuk mengenalkan busana pengantin adat Keprabon Inten Kadaton Galuh secara luas khususnya untuk masyarakat di Kabupaten Ciamis sendiri. Metode dalam penelitian ini menggunakn metode penelitian sejarah dengan mengguakan dua teknik penelitian yaitu teknik observasi dan teknik wawancara disertai dokumentasi yang dibutuhkan. Teknik observasi dan wawancara digunakan untuk mengamati pakem pemakaian busana pengantin adat Keprabon Inten Kadaton Galuh serta mengetahui bagaimana nilai filosofis yang terkandung di dalamnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa busana pengantin adat Keprabon Inten Kadaton Galuh merupakan hasil rekonstruksi busana melalui penelitian sejarah, babad, naskah hingga dokumentasi pernikahan khususnya penggalian mengenai kebesaran Prabu Siliwangi untuk menghadirkan nuansa keagungan, kemegahan dan syarat akan berbagai makna dan siloka. Busana pengantin adat Keprabon inten Kadaton Galuh diilhami dari bentuk-bentuk riasan cirebon-Sumedan-Sukapura yang dikombinasikan. Secara keseluruhan busana ini memiliki banyak filosofis tentang kehidupan untuk kedua mempelai sebagai bekal hidup, namun sayangnya busana ini baru dipakai sebatas untuk pagelaran baik ditingkat nasional maupun asia, dan belum pernah dipakai di daerahnya sendiri yaitu di Kabupaten Ciamis dalam sebuah upacara pernikahan sehingga hampir tidak dikenali oleh masyarakat.Fashion custom wedding Keprabon Inten Kadaton Galuh is a bridal fashion distinctive region of Ciamis District that had been patented and standardized nationally on February 14, 2001. This study aims to obtain data about the origins of fashion, pakem use and philosophical values contained in the clothes so it can be one of the sources to introduce the bridal fashion custom Keprabon Inten Kadaton Galuh widely, especially to the community in the District of Ciamis own. The method in this research uses the method of historical research uses two research techniques, namely observation techniques and interview techniques accompanied by the required documentation. Observation and interview techniques used to observe the grip the use of fashion custom wedding Keprabon Inten Kadaton Galuh as well as knowing how philosophical values contained in it. The results showed that the bridal fashion custom Keprabon Inten Kadaton Galuh is the result of the reconstruction of fashion through historical research, the chronicle, the script to the documentation of the wedding in particular the excavation of the greatness of the King Siliwangi to bring the feel of the majesty, the splendor and the terms will be a variety of meanings and siloka. Fashion custom wedding Keprabon inten Kadaton Galuh inspired from the forms of makeup cirebon-Sumedan-Sukapura combined. Overall this dress has a lot of philosophical about life to both the bride as a provision for life, but unfortunately this fashion new used merely for performances at both national and asia, and has never been used in their own area in the District of Ciamis in a wedding ceremony so that it is almost not recognizable by the public.
PERANG SHIFIN Yat Rospia Brata
Jurnal Artefak Vol 3, No 1 (2015): Maret (Media Cetak)
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (761.531 KB) | DOI: 10.25157/ja.v3i1.1111

Abstract

Penilitian ini bertujuan untuk mengetahui latar belakang terjadinya Perang Shifin, proses terjadinya Perang Shifin, dan akibat yang ditimbulkan dari adanya Perang Shiffin. Metode yang digunakan adalah metode historis yang meliputi heuristik (pengumpulan data), kritik (pengujian), interpretasi (penafsiran), dan historiografi (penulisan karya ilmiah). Teknik pengumpulan data yang dugunakan dalam penelitian ini adalah studi kepustakaan. Studi ini dilakukan melalui pengumpulan data dengan mempelajari sumber-sumber pustaka yang dapat digunakan sebagai bahan dasar untuk membahas, memahami, dan menunjang terhadap penelitian. Perang Shifin merupakan peperangan antara pihak Ali bin Abi Thalib  dan Muawiyah bin Abi Sufyan. Diawali ketika khalifah Ali bin Abi Thalib meminta Muawiyah meletakan jabatan gubernurnya, namun Muawiyah menolaknya, bahkan secara terang-terangan menentang Ali bin Abi Thalib.  Penolakan Muawiyah bin Abi Sufyan untuk meletakan jabatan gubernurnya, hal ini memaksa Ali untuk bertindak melawan Muawiyah bin Abi Sofyan. Maka terjadilah pertempuran antara pihak Ali melawan Muawiyah di kota tua Shifin dekat Sungai Eufrat, pada tahun 37 H. Dalam peperangan ini sebenarnya pasukan Muawiyah telah terdesak kalah dengan 7000 pasukannya terbunuh, dan menyebabkan mereka mengangkat Al Quran sebagai tanda damai dengan cara Tahkim. Adanya Perang Shifin yang diakhiri dengan peristiwa Tahkim yaitu perselisihan yang diselsaikan oleh dua orang penengah sebagai pengadil, namun tidak menyelesaikan masalah, kecuali menegaskan bahwa gubernur yang makar itu mempunyai kedudukan yang setingkat dengan khalifah, dan menyebabkan lahirnya golongan Khawarij, yaitu golongan yang keluar dari barisan Ali.Kata kunci: Perang Shifin dan Tahkim
DINAMIKA BUDAYA DAN SOSIAL DALAM PERADABAN MASYARAKAT SUNDA DILIHAT DARI PERSPEKTIF SEJARAH Yat Rospia Brata; Yeni Wijayanti
Jurnal Artefak Vol 7, No 1 (2020): April
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (444.366 KB) | DOI: 10.25157/ja.v7i1.3380

Abstract

The present study aims to uncover the historical development of Sundanese people’s local entities of cultural and social dynamics from the old and recent frame and its relationship with current trends of “life” digitalization. Local wisdom growing in Sundanese social structure reflects its cultural and social identities of people as each time period indicates. Culturally, life constructs of Sundanese people refers to the Kagaluhan values that promote high civilization as reflected from arts, musical, and local traditional performances such as dances and puppets, which suggest uniquely genuine local identities. Socially, the Sundanese’s people ways of Socializing process proved egalite. The study include steps of data collection through analyzing historical sites, artefacts, and documents, and interpreting them with reference to the civilization process of each time. Moreover, the analysis of both dynamics is also encountered by the reality of current trend of disruption of digital era. The study shows that Sundanese people’cultural and social constructs represent high quality of meaningful life.Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap perkembangan  sejarah budaya dari entitas lokal masyarakat Sunda dan dinamika sosial budaya dari sudut pandang masa lampau dan masa kini serta hubungannya dengan tren saat ini yaitu digitalisasi "kehidupan". Kearifan lokal yang berkembang dalam struktur sosial masyarakat Sunda mencerminkan identitas budaya dan sosial masyarakatnya seiring berjalannya waktu. Dari sudut pandang budaya, tatanan kehidupan masyarakat Sunda  mengacu pada nilai Kagaluhan yang mempromosikan peradaban tinggi yang tercermin dari seni, musik, dan pertunjukkan tradisi lokal seperti tarian dan wayang, yang menunjukkan identitas lokal asli dan unik. Dari sudut pandang sosial, cara masyarakat Sunda dalam proses sosialisasi membuktikan bahwa mereka adalah kaum egaliter. Kajian ini mencakup beberapa langkah pengumpulan data seperti menganalisis situs sejarah, artefak, dan dokumen, dan serta menafsirkannya dengan mengacu pada proses peradaban tiap-tiap jaman. Selain itu, analisis masing-masing dinamika juga dihadapkan pada realitas adanya tren masa kini berupa “gangguan” di era digital ini. Kajian ini menunjukkan bahwa budaya dan tatanan masyarakat Sunda merepresentasikan tingginya kualitas kehidupan yang bermakna.
ACCOUNTING GIMMICK: SEBUAH KECURANGAN TERHADAP LAPORAN KEUANGAN UNTUK KEPENTINGAN PRIBADI Dani Usmar; Yat Rospia Brata; Dendy Syaiful Akbar; Marlina Nur Lestari
Jurnal Wawasan dan Riset Akuntansi Vol 7, No 1 (2019)
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (565.478 KB) | DOI: 10.25157/.v7i1.3417

Abstract

Terdapat beberapa alasan untuk melakukan manipulasi terahdap laporan keuangan, terutama untuk alasan pribadi. Apapun alasannya, tindakan tersebut adalah perilaku curang. Tindakan tersebut dapat menurunkan kredibilitas laporan keuangan terhadap publik. Beberapa perusahaan besar dunia yang melakukan kecurangan tersebut, menyebabkan kerugian bagi para investor. Tindakan tersebut dinamakan dengan accounting gimmiks. Pada kesempatan ini, penulis akan melakukan penelitian untuk mengungkap tentang keleluasaan memilih, dan menggunaan serta bagaimana meminimalkan dampak negatif standar akuntansi dalam menyusun laporan keuangan. Metode penelitian yang digunakan dalam penulisan artikel ini adalah penelitian pengembangan dari penelitian sebelumnya.  Pengumupulan data menggunakan studi literatur yang berasal dari jurnal, buku, internet dan sumber lainnya.  Hasil penelitian menunjukan bahwa praktik accounting gimmick merupakan tindakan fraud bila mana dalam keterjadiannya melibatkan judgment manajerial secara pribadi. Perilaku tersebut dapat dipicu oleh tekanan pemilik sebagai implikasi keagenan dan celah keleluasaan dari standar yang dimanfaatkan oleh manajeraial untuk judgment kepentingan pribadinya.
DAMPAK PERKEMBANGAN KESENIAN “MABOKUY” TERHADAP PEREKONOMIAN MASYARAKAT DESA PURWARAJA KECAMATAN RAJADESA KABUPATEN CIAMIS TAHUN 2015-2020 Sarah Nafisatul Janan; Yat Rospia Brata; Agus Budiman
J-KIP (Jurnal Keguruan dan Ilmu Pendidikan) Vol 3, No 1 (2022): FEBRUARI
Publisher : FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS GALUH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/j-kip.v3i1.6007

Abstract

ABSTRACTMabokuy art is a helaran art in the Ciamis Regency area. The purpose of this study was to determine how early the development of Mabokuy art and how the influence of Mabokuy art on the economy. The method used is the historical or historical method (heuristics, criticism, interpretation, historiography). Data collection techniques used are observation techniques, interview techniques, documentation techniques. The results showed that Mabokuy art is one of the traditional cultural arts that was revived through an activity of the Purwaraja Village community in pursuing garabadan weaving or household utensils. Eman Hermansyah glanced at the community's expertise so that it gave the idea to create new innovations that produced a giant robot with the concept of helaran art accompanied by traditional musical instruments. The development of Mabokuy art in 2015 began with performances in the local area in a thanksgiving event. Starting from the performance, Mabokuy art in 2016-2017 continued to appear at various events, even at the 2018 Ciamis Regency Galuh Ethnic Carnival and the anniversary of other districts. In the Mabokuy art form, changes occur from the beginning until now. The influence of Mabokuy art on the economy of the people of Purwaraja Village is an increase in people's income, for example income from IDR 2,560,000 to IDR 5,600,000 per month. Another source of community income is Mabokuy coffee.Keywords: Keywords: development, Mabokuy arts, economy ABSTRAKKesenian Mabokuy merupakan sebuah seni helaran di wilayah Kabupaten Ciamis. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana awal perkembangan kesenian Mabokuy dan bagaimana pengaruh kesenian Mabokuy terhadap perekonomian. Metode yang digunakan yaitu metode sejarah atau historis (heuristik, kritik, interpretasi, historiografi). Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu teknik observasi, teknik wawancara, teknik dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kesenian Mabokuy merupakan salah satu seni budaya tradisional yang dibangkitkan kembali melalui sebuah kegiatan masyarakat Desa Purwaraja dalam menekuni anyaman garabadan atau peralatan rumah tangga. Keahlian masyarakat dilirik oleh Eman Hermansyah sehingga memberikan ide untuk membuat inovasi baru yang menghasilkan sebuah robot raksasa dengan konsep seni helarandiiringi alat musik tradisional. Perkembangan kesenian Mabokuy pada tahun 2015 diawali dengan pementasan di wilayah setempat dalam acara syukuran. Berawal dari pementasan tersebut, kesenian Mabokuy pada tahun 2016-2017 terus menerus tampil di berbagai acara bahkan dalam acara Galuh Ethnic Carnival Kabupaten Ciamis 2018 dan HUT kabupaten-kabupaten lainnya. Dalam bentuk kesenian Mabokuy terjadi perubahan dari awal tercipta sampai dengan sekarang. Adapun pengaruh kesenian Mabokuy terhadap perekonomian masyarakat Desa Purwaraja adalah terjadinya peningkatan penghasilan masyarakat, misalnya penghasilan Rp 2.560.000 menjadi Rp 5.600.000 per bulan. Sumber penghasilan masyarakat yang lain adalah kopi Mabokuy. Kata kunci : perkembangan, kesenian Mabokuy,  perekonomian
SEJARAH KAMPUNG ANGKLUNG DI DESA PANYINGKIRAN KECAMATAN CIAMIS KABUPATEN CIAMIS TAHUN 1992-2020 Hilma Hanifa; Yat Rospia Brata; Agus Budiman
J-KIP (Jurnal Keguruan dan Ilmu Pendidikan) Vol 2, No 3 (2021): OKTOBER
Publisher : FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS GALUH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (377.551 KB) | DOI: 10.25157/j-kip.v2i3.6015

Abstract

 Penelitian ini dilatarbelakangi oleh minat  masyarakat terhadap kesenian angklung yang mengalami pergeseran fungsi dari sebuah kesenian menjadi sebuah pertunjukkan yang bersifat hiburan. Kampung angklung merupakan sebuah komunitas yang memproduksi dan mengembangkan angklung di wilayah Ciamis. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui sejarah berdirinya kampung angklung dan perkembangan kampung angklung di Desa Panyingkiran Kecamatan Ciamis Kabupaten Ciamis. Metode yang digunakan adalah metode sejarah/historis (heuristik, kritik, interpretasi dan historiografi) dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik observasi, teknik wawancara dan teknik dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: Sejarah berdirinya Kampung Angklung berawal dari kemunculan produksi angklung sekitar tahun 1990-an tatkala seorang warga bernama Alimudin berniat untuk membuat dan menjual angklung. Lama kelamaan, usahanya tersebut berkembang. Seiring waktu, angklung buatannya mulai dilirik pasar domestik sampai pesanan pun mulai meningkat. Periodisasi perkembangan angklung 1992-2000 diawali dengan hijrahnya Mumu Alimudin dari daerah Banjar ke Ciamis. Awalnya pada tahun 1992-2000 Kampung Angklung memiliki nama Sanggar Angklung Panji Mekar. Impian Alimudin terwujud pada 2014 dengan diakui menjadi Kampung Angklung Panyingkiran setelah mengajukan kepada Pemkab Ciamis dengan penuh perjuangan. Kampung Angklung Panyingkiran yang semakin berkembang, ada wacana oleh pemerintah setempat untuk mengajukan Kampung Nempel menjadi salah satu tujuan wisata edukasi yang dibingkai oleh nuansa seni tradisi. Kata kunci : Kampung Angklung, Perkembangan Kampung Angklung
NILAI-NILAI KEARIFAN LOKAL TRADISI MERLAWU BAGI MASYARAKAT DESA KERTABUMI KABUPATEN CIAMIS Harpinah Berkah; Yat Rospia Brata; Agus Budiman
J-KIP (Jurnal Keguruan dan Ilmu Pendidikan) Vol 3, No 1 (2022): FEBRUARI
Publisher : FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS GALUH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/j-kip.v3i1.6014

Abstract

ABSTRACTThe Merlawu tradition in Kertabumi Village is a tradition that is carried out as an expression of gratitude to Allah SWT for having been bestowed with sustenance and as a form of friendship between fellow humans and praying for  the departed ancestors. This traditional activity is carried out every year by the people of Kertabumi Village before entering the holy month of Ramadan which is attended by local government officials and the surrounding community or from people outside Kertabumi Village. The research method used is an ethnographic research method with stages of data source types (primary data and secondary data), data collection techniques (observation, interviews, and documentation), and data analysis methods. The Merlawu tradition contains local wisdom values such as religious values, cooperation values, artistic values, historical values, and economic values.Keywords: Value of Local Wisdom and Merlawu TraditionABSTRAKTradisi Merlawu di Desa Kertabumi merupakan tradisi yang dilakukan sebagai ucapan rasa syukur terhadap Allah SWT karena telah dilimpahruahkan rezeki dan sebagai bentuk silaturahmi antar sesama manusia serta mendoakan para leluhur yang telah meninggal. Kegitan tradisi ini dilakukan setiap tahun oleh masyarakat Desa Kertabumi sebelum memasuki bulan suci ramadhan yang dihadiri oleh aparat pemerintah setempat serta masyarakat sekitar ataupun dari masyarakat luar Desa Kertabumi. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian etnography dengan tahapan jenis sumber data (data primer dan data sekunder), teknik pengumpulan data (observasi, interview, dan dokumentsi), dan metode analisis data. Tradisi Merlawu mengandung nilai-nilai kearifan lokal didalamnya seperti nilai religi, nilai gotong royong, nilai seni, nilai sejarah, dan nilai ekonomi.Kata Kunci : Nilai Kearifan Lokal dan Tradisi Merlawu