Dyah Panuntun Utami
Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Purworejo

Published : 55 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

KAJIAN SOSIAL EKONOMI PETANI TAMBAK UDANG VANNAMEI DI KECAMATAN PURWODADI KABUPATEN PURWOREJO Tri Wahyuni; Dyah Panuntun Utami; Istiko Agus Wicaksono
Surya Agritama : Jurnal Ilmu Pertanian dan Peternakan Vol 5, No 2 (2016): SURYA AGRITAMA
Publisher : Universitas Muhammadiyah Purworejo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (528.152 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Profil petani tambak udang vannamei, (2) Profil sosial dan ekonomi petani tambak, (3) Pengaruh modal sosial terhadap produktivitas petani, (4) Besarnya biaya, penerimaan, pendapatan dan keuntungan, dan (5) Kelayakan usaha budidaya udang vannamei.Metode penelitian yang digunakan deskriptif analitis dengan sampel sebanyak 32 petani dan menggunakan metode proportionale random sampling. Butir pertanyaan diuji dengan uji validitas dan reliabilitas. Metode analisis yang digunakan adalah rerata skor dengan uji regresi linier berganda terhadap variabel rasa percaya, partisipasi sosial, peran norma, dan informasi harga dengan produktivitas petani untuk mengetahui seberapa besar pengaruhnya.Hasil analisis penelitian diketahui bahwa variabel berpengaruh secara signifikan terhadap produktivitas petani. Budidaya udang vannamei di kecamatan Purwodadi dengan luas lahan 1.439,06 m2, total biaya yang dibutuhkan sebesar Rp 60.399.185,93, penerimaan total sebesar Rp 154.866.796,90, pendapatan sebesar Rp 96.539.642,22 dan keuntungan sebesar Rp 94.467.610,97 per musim panen. R/C ratio sebesar 2,56 yang artinya budidaya tersebut layak diusahakan. Produktivitas modal layak diusahakan karena nilai produktivitas modal sebesar 156,41% lebih besar dari suku bunga KUR Bank BRI sebesar 1,2% per musim panen. Nilai produktivitas tenaga kerja sebesar Rp 5.683.185,21 layak untuk diusahakan karena lebih besar dari upah tenaga kerja di kecamatan Purwodadi yaitu sebesar Rp 1.671.250,00.
EFISIENSI ALOKATIF PENGGUNAAN FAKTOR-FAKTOR PRODUKSI PADA USAHATANI SEMANGKA (Citrullus vulgaris) DI LAHAN PASIR DESA LEMBUPURWO KECAMATAN MIRIT KABUPATEN KEBUMEN friska widiasti; uswatun hasanah; Dyah Panuntun Utami
Surya Agritama : Jurnal Ilmu Pertanian dan Peternakan Vol 3, No 2 (2014): Surya Agritama
Publisher : Universitas Muhammadiyah Purworejo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) faktor-faktor produksi yang mempengaruhi usahatani semangka di lahan pasir, 2) biaya, penerimaan, pendapatan dan keuntungan petani dari usahatani semangka di lahan pasir, 3) kelayakan usahatani semangka di lahan pasir, dan 4) efisiensi alokatif usahatani semangka di lahan pasir. Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan lokasi penelitian dipilih Desa Lembupurwo Kecamatan Mirit Kabupaten Kebumen karena desa tersebut merupakan desa yang memproduksi semangka terbesar di Kecamatan Mirit. Teknik pengambilan sampel menggunakan metode propotional stratified random sampling sehingga diperoleh 35 petani sampel. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa faktor-faktor produksi yang berpengaruh nyata terhadap produksi semangka adalah benih dan pestisida confidor. Sedangkan faktor produksi yang tidak berpengaruh nyata terhadap produksi semangka adalah luas lahan, tenaga kerja pria, tenaga kerja wanita, pupuk kandang, pupuk phonska, pupuk ZA, pupuk SP36 dan pupuk urea. Usahatani semangka di Desa Lembupurwo dengan luas lahan 1,17 ha, total  biaya yang dibutuhkan sebesar Rp. 17.876.190,76, penerimaan total sebesar                                  Rp. 41.423.002,86, pendapatan sebesar Rp. 25.875.815,71, keuntungan sebesar                Rp. 23.546.812,66 per musim tanam. R/C ratio sebesar 2,32 artinya usahatani di daerah penelitian layak untuk diusahakan. π/C ratio sebesar  133,64% artinya usahatani layak untuk diusahakan karena nilai π/C ratio lebih besar dari suku bunga KUR Bank BRI sebesar 2,05 % per musim tanam. Produktivitas tenaga kerja sebesar Rp. 614.046, artinya usahatani layak diusahakan karena nilai produktivitas tenaga kerja > tingkat upah yang berlaku/HKO di daerah penelitian untuk tenaga kerja pria sebesar Rp. 30.000/HKO dan tenaga kerja wanita sebesar 20.000/HKO. Hasil analisis efisiensi alokatif, diketahui luas lahan,  benih, pupuk ZA, pupuk SP36, pupuk urea, pestisida confidor dan pestisida agrimec sudah efisien. Sedangkan tenaga kerja pria, tenaga kerja wanita, pupuk kandang, pupuk phonska dan pupuk NPK tidak efisien.   Kata Kunci : Semangka, Faktor Produksi, Kelayakan, Efisiensi Alokatif
DAMPAK KENAIKAN HARGA KEDELAI (Glycine max) TERHADAP PENGRAJIN TAHU (Studi Kasus: Pengrajin Tahu Skala Kecil dan Rumah Tangga Desa Grantung Kecamatan Bayan Kabupaten Purworejo) Miftahul - Farid; Dyah Panuntun Utami; Uswatun - Hasanah
Surya Agritama : Jurnal Ilmu Pertanian dan Peternakan Vol 3, No 2 (2014): Surya Agritama
Publisher : Universitas Muhammadiyah Purworejo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah: 1) Mengetahui keragaan industri tahu di Desa Grantung, 2) Mengetahui perbedaan pendapatan dan keuntungan yang diterima pengrajin tahu di Desa Grantung sebelum dan sesudah kenaikan harga kedelai, 3) Mengetahui kelayakan usaha pembuatan tahu sebelum dan setelah kenaikan harga kedelai di Desa Grantung dan 4) Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi keuntungan pengrajin tahu di Desa Grantung. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif analisis dengan sampel sebanyak 25 pengrajin, dan menggunakan metode purposive sampling. Metode analisis yang digunakan adalah uji beda pendapatan dan uji beda keuntungan menggunakan program SPSS serta uji regresi linear berganda terhadap faktor-faktor yang berpengaruh terhadap keuntungan pengrajin tahu. Industri tahu di Desa Grantung merupakan industri tahu skala kecil dan skala rumah tangga. Rata-rata tenaga kerja yang digunakan antara 1-5 orang. Proses produksi industry tahu di Desa Grantung masih sederhana dan masih menggunakan peralatan tradisional. Bahan baku yang digunakan adalah kedelai. Nilai p value uji beda pendapatan sebesar 0,177 dan p value uji beda keuntungan sebesar 0,178. Hal ini menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan rata-rata pendapatan dan rata-rata keuntungan yang diterima pengrajin tahu sebelum dan setelah kenaikan harga kedelai. Pengrajin tahu Desa Grantung sebelum dan setelah kenaikan harga kedelai dilihat dari nilai R/C rasio, produktivitas modal dan produktivitas tenaga kerja, layak untuk diusahakan. Nilai R/C rasio sebesar 1,23 (sebelum kenaikan) dan sebesar 1,18 (setelah kenaikan). Nilai π/C rasio sebesar 23,12% (sebelum kenaikan) dan sebesar 17,73 % (setelah kenaikan). Nilai produktivitas tenaga kerja sebesar Rp 130.662,47 (sebelum kenaikan) dan sebesar Rp127.816,85 (setelah kenaikan).  Pengrajin tahu Desa Grantung sebelum dan setelah kenaikan harga kedelai dilihat dari analisis BEP (BEP produksi, BEP harga dan BEP penerimaan), layak untuk diusahakan. Faktor-faktor yang mempengaruhi keuntungan pengrajin tahu putih adalah upah tenaga kerja pria, upah tenaga kerja wanita dan harga solar. Faktor-faktor yang mempengaruhi keuntungan pengrajin tahu goreng adalah harga kedelai, upah tenaga kerja pria, upah tenaga kerja wanita, harga solar dan harga kain saring.   Kata Kunci : Kenaikan Harga Kedelai, Pengrajin Tahu, Kelayakan
EFISIENSI ALOKATIF PENGGUNAAN FAKTOR-FAKTOR PRODUKSI PADA USAHATANI SEMANGKA (Citrullus vulgaris) DI LAHAN PASIR DESA LEMBUPURWO KECAMATAN MIRIT KABUPATEN KEBUMEN Friska - Widiasti; Uswatun - Hasanah; Dyah Panuntun Utami
Surya Agritama : Jurnal Ilmu Pertanian dan Peternakan Vol 4, No 1 (2015): SURYA AGRITAMA
Publisher : Universitas Muhammadiyah Purworejo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) faktor-faktor produksi yang mempengaruhi usahatani semangka di lahan pasir, 2) biaya, penerimaan, pendapatan dan keuntungan petani dari usahatani semangka di lahan pasir, 3) kelayakan usahatani semangka di lahan pasir, dan 4) efisiensi alokatif usahatani semangka di lahan pasir. Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan lokasi penelitian dipilih Desa Lembupurwo Kecamatan Mirit Kabupaten Kebumen karena desa tersebut merupakan desa yang memproduksi semangka terbesar di Kecamatan Mirit. Teknik pengambilan sampel menggunakan metode propotional stratified random sampling sehingga diperoleh 35 petani sampel. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa faktor-faktor produksi yang berpengaruh nyata terhadap produksi semangka adalah benih dan pestisida confidor. Sedangkan faktor produksi yang tidak berpengaruh nyata terhadap produksi semangka adalah luas lahan, tenaga kerja pria, tenaga kerja wanita, pupuk kandang, pupuk phonska, pupuk ZA, pupuk SP36 dan pupuk urea. Usahatani semangka di Desa Lembupurwo dengan luas lahan 1,17 ha, total  biaya yang dibutuhkan sebesar Rp. 17.876.190,76, penerimaan total sebesar                                  Rp. 41.423.002,86, pendapatan sebesar Rp. 25.875.815,71, keuntungan sebesar                Rp. 23.546.812,66 per musim tanam. R/C ratio sebesar 2,32 artinya usahatani di daerah penelitian layak untuk diusahakan. π/C ratio sebesar  133,64% artinya usahatani layak untuk diusahakan karena nilai π/C ratio lebih besar dari suku bunga KUR Bank BRI sebesar 2,05 % per musim tanam. Produktivitas tenaga kerja sebesar Rp. 614.046, artinya usahatani layak diusahakan karena nilai produktivitas tenaga kerja > tingkat upah yang berlaku/HKO di daerah penelitian untuk tenaga kerja pria sebesar Rp. 30.000/HKO dan tenaga kerja wanita sebesar 20.000/HKO. Hasil analisis efisiensi alokatif, diketahui luas lahan,  benih, pupuk ZA, pupuk SP36, pupuk urea, pestisida confidor dan pestisida agrimec sudah efisien. Sedangkan tenaga kerja pria, tenaga kerja wanita, pupuk kandang, pupuk phonska dan pupuk NPK tidak efisien.   Kata Kunci : Semangka, Faktor Produksi, Kelayakan, Efisiensi Alokatif
KEPUTUSAN PETANI MELAKUKAN BUDIDAYA PADI DENGAN METODE SYSTEM OF RICE INTENSIFICATION (SRI) DI DESA RINGGIT KECAMATAN NGGOMBOL KABUPATEN PURWOREJO Sigit - Irawan; Uswatun - Hasanah; Dyah Panuntun Utami
Surya Agritama : Jurnal Ilmu Pertanian dan Peternakan Vol 3, No 1 (2014): Surya Agritama
Publisher : Universitas Muhammadiyah Purworejo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah  1) menggambarkan karakteristik internal dan eksternal petani dalam melakukan usahatani padi dengan metode SRI di Desa Ringgit Kecamatan Ngombol Kabupaten Purworejo, 2) menganalisis hubungan karakteristik internal dan eksternal petani dengan keputusan petani untuk menggunakan metode SRI di Desa Ringgit Kecamatan Ngombol Kabupaten Purworejo, dan 3) mengetahui faktor internal dan eksternal petani yang berpengaruh terhadap keputusan petani menggunakan metode SRI. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan lokasi penelitian dipilih Desa Ringgit Kecamatan Ngombol. Jumlah sampel penelitian 57 orang petani yang menggunakan metode SRI. Data penelitian diperoleh menggunakan metode observasi, wawancara, pencatatan dan dokumentasi.  Tekniks analisis data menggunakan analisis regresi berganda. Berdasarkan penelitian diketahui karakter internal dan eksternal petani dapat dijelaskan yaitu umur rata-rata 20 sampai 54 tahun, pendidikan SMP, mengikuti pelatihan 2-4 kali,  pendapatan sedang, pengalaman bertani sedang, biaya usaha tani sedang, luas lahan sedang, menyatakan sangat setuju metode SRI sesuai dengan kebutuhan petani, kondisi alam dan mudah diterapkan. Sebagian besar petani menyatakan sarana prasarana termasuk tersedia dan penerapan metode SRI  mendapat dukungan dari kelompok tani. Faktor internal petani yang tidak berkorelasi dengan keputusan petani adalah umur, pendapatan, pengalaman, luas lahan dan biaya usaha tani. Faktor internal yang memiliki korelasi dengan keputusan petani adalah pendidikan formal dan pendidikan non formal. Faktor eksternal yang tidak berkorelasi adalah ketersediaan sarana dan prasarana. Faktor eksternal yang berkorelasi dengan keputusan petani adalah kesesuaian dengan kebutuhan petani, kesesuaian dengan kondisi alam, kemudahan untuk diterapkan petani dan dukungan kelompok tani. Hasil analisis regresi menunjukkan secara bersama-sama variabel pendidikan formal, pendidikan non formal, kesesuaian dengan kebutuhan, kesesuaian dengan alam, kemudahan diterapkan petani dan dukungan kelompok tani memiliki pengaruh signifikan  terhadap keputusan petani dalam melakukan usahatani padi. Kata Kunci : Hubungan, Padi, Faktor Internal dan Eksternal