Claim Missing Document
Check
Articles

Found 20 Documents
Search

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERAN KADER JUMANTIK DI KELURAHAN TANJUNG PENYEMBAL KOTA DUMAI TAHUN 2020: Factors Influencing Role Of Jumantik’s Cadre In Tanjung Penyembal Village, Dumai City, 2020 Iis Hardianti; Christine Vita Gloria Purba; Zulmeliza Rasyid
Media Kesmas (Public Health Media) Vol. 1 No. 3 (2021): Jurnal Media Kesmas (Public Health Media)
Publisher : Progam Studi Kesehatan Masyarakat STIKes Hang Tuah Pekanbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (154.618 KB) | DOI: 10.25311/kesmas.Vol1.Iss3.126

Abstract

Jumantik merupakan kelompok kerja yang direkrut oleh masyarakat untuk melakukan pemeriksaan jentik secara berkala dan terus-menerus serta menggerakan masyarakat dalam melaksanakan pemberantasan sarang nyamuk. Kinerja kader Jumantik merupakan kinerja dalam upaya penanggulangan penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD), dan untuk meningkatkan angka bebas jentik dalam suatu desa. Angka bebas jentik saat ini belum mencapai target maksimal > 95%. Hal ini membuat penyebaran penyakit DBD semakin meningkat. Berdasarkan tugas dan tanggung jawab diketahui bahwa menggerakkan masyarakat untuk melakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) merupakan salah satu tugas yang harus dijalankan oleh jumantik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi peran kader jumantik di Kelurahan Tanjung Penyembal Kota Dumai Tahun 2020. Jenis penelitian ini adalah analitik dengan metode kuantitatif dengan desain penelitian cross sectional. Lokasi penelitian ini dilakukan di Kelurahan Tanjung Penyembal Kota Dumai pada bulan Agustus 2020. Sampel penelitian sebanyak 51 responden. Teknik pengambilan sampel menggunakan Total Sampling. Analisis data meliputi analisis univariat dan bivariat, menggunakan uji chi-square. Hasil analisis bivariat menunjukkan variabel yang berhubungan dengan peran kader jumantik yaitu pengetahuan (Pvalue=0,0021;POR=4.564), Motivasi (Pvalue=0,0025;POR=4.071). Disarankan kepada kader jumantik untuk meningkatkan kinerja dalam penanggulangan DBD. Sering mempraktekan ilmu yang sudah diberikan oleh petugas kesehatan dan menerapkan ke masyarakat agar penanggulangan DBD dapat diatasi dengan baik. Dan disarankan kepada kelurahan dan petugas puskesmas lebih memberikan motivasi serta dukungan lebih dalam meningkatkan kinerja kader jumantik. Jumantik is a working group recruited by the community to conduct periodic and continuous larva checks and mobilize the community to carry out the eradication of mosquito nests. The performance of Jumantik cadres is a performance in efforts to control Dengue Hemorrhagic Fever (DHF), and to increase the larvae free rate in a village. Currently, larvae free rate has not reached the maximum target of> 95%. This causes the spread of dengue disease to increase. Based on the duties and responsibilities, it is known that moving the community to carry out the Eradication of Mosquito Nests (PSN) is one of the tasks that must be carried out by jumantik. The purpose of this study was to determine the factors that influence the role of jumantik cadres in Tanjung Penyambat Kelurahan Dumai City in 2020. This type of research is analytical with quantitative methods with cross sectional research design. The location of this research was carried out in the Kelurahan Tanjung Penyambat, Dumai City in August 2020. The research sample was 51 respondents. The sampling technique used total sampling. Data analysis included univariate and bivariate analysis, using the chi-square test. The results of the bivariate analysis showed that the variables related to the role of jumantik cadres were knowledge (Pvalue = 0.0021; POR = 4.564), motivation (Pvalue = 0.0025; POR = 4.071). It is suggested to jumantik cadres to improve their performance in DHF prevention. Often practice the knowledge that has been given by health workers and apply it to the community so that dengue fever can be handled properly. And it is suggested to urban villages and puskesmas officers to provide more motivation and support in improving the performance of jumantik cadres.
DETERMINAN STATUS GIZI KURANG PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PEMBANTU BAGAN BARAT KABUPATEN ROKAN HILIR: DETERMINANTS OF MALNUTRITION STATUS IN CHILDREN UNDER FIVE IN THE WORKING AREA OF BAGAN BARAT PUBLIC HEALTH SUB-CENTER ROKAN HILIR DISTRICT RANA PERMATA DWI; Sri Wardani Wardani; Christine Vita Gloria Purba; Suharmadji Suharmadji; Wulan Sari Wulan
Media Kesmas (Public Health Media) Vol. 1 No. 3 (2021): Jurnal Media Kesmas (Public Health Media)
Publisher : Progam Studi Kesehatan Masyarakat STIKes Hang Tuah Pekanbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (167.71 KB) | DOI: 10.25311/kesmas.Vol1.Iss3.155

Abstract

Hasil pemantauan status gizi pada balita di Kabupaten Rokan Hilir tahun 2018 menunjukkan bahwa masih terjadi peningkatan prevalensi balita dengan gizi kurang sebesar 10,7% sebelumnya pada tahun 2017 sebesar 5,0%. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui prevalensi gizi kurang pada balita dan hubungan antara pengetahuan, pola asuh makan, pendapatan, dan pelayanan dasar kesehatan dengan status gizi kurang pada Balita di wilayah kerja Puskesmas Pembantu Bagan Barat tahun 2020. Jenis penelitian yaitu kuantitatif analitik dengan desain penelitian cross sectional. Populasi meliputi seluruh ibu yang memiliki balita di Wilayah Kerja Puskesmas Bagan Barat berjumlah 424, dan sampel penelitian yaitu sebagian dari jumlah populasi sebanyak 78 responden. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik simple random sampling. Kriteria inklusi pada penelitian ini yaitu bertempat tinggal di wilayah kerja Puskesmas Pembantu Bagan Barat, memiliki buku KIA/KMS, dan kriteria ekslusi penelitian ini yaitu balita yang sedang sakit. Analisis data secara univariat dan bivariat dengan uji chi-square (?=0,05). Hasil analisis bivariat didapatkan ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan (p value = 0,006) (POR = 26,688), pola asuh makan (p value = 0,001) (POR = 9,263), pendapatan (p value = 0,001) (POR = 26,688), pelayanan dasar kesehatan (p value = 0,004) (POR = 7,455) dengan status gizi kurang pada balita. Saran bagi petugas kesehatan yaitu agar lebih meningkatkan penyuluhan tentang Kadarzi guna meningkatkan pengetahuan ibu dalam memperhatikan pola asuh makan bagi keluarga khususnya pada balita.   The result of monitoring of toddler nutrition status in Rokan Hilir district in 2018 showed that there is still an increase in the prevalence of infants with less nutrition (underweight) of 10.7% in the previous year 2017 of 5.0%. The purpose of this research was to know the factors that were related to the status of less nutrition in infants in the working area of Bagan Barat Village Public Health Sub-Center year 2020. This type of research is quantitative analytic with cross sectional research design. The population of this research were all mothers who have toddlers in the work area Public Health Sub-center of Bagan Barat Village amounted to 424 and research samples as many as 78 respondents. Sampling techniques were simple random sampling. The criteria of inclusion in this study are based in the working area of Public Health Sub-center of Bagan Barat Village, have KIA /KMS books, willing to be used as respondents and criteria of exclusion of this study namely sick toddlers. Data analysis was done univariate and bivariate with Chi-square test (? = 0.05). Bivariate analysis results obtained a significant relationship between knowledge (p value = 0.006) (POR = 26.688). Foster feeding pattern (p value = 0.001) (POR = 9.263), Revenue (p value = 0.001) (POR = 26.688), Health Basic service (P value = 0.004) (POR = 7.455) with less nutritional status in infants Advice for health workers is to further improve the counseling on the nutritional-conscious family to improve the knowledge of mothers in the provision of food for families especially in infants. Keywords : Income, lack of nutritional status.
FAKTOR RISIKO YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN KANKER SERVIKS DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH ARIFIN ACHMAD PROVINSI RIAU TAHUN 2020: A RISK FACTORS THAT RELATED TO THE CERVICAL CANCER CASES AT THE REGIONAL GENERAL HOSPITAL ARIFIN ACHMAD RIAU PROVINCE IN 2020 DESLIFIANI LISMANIAR; Wulan Sari Wulan; Sri Wardani Wardani; Christine Vita Gloria Purba; Aldiga Rienarti Abidin
Media Kesmas (Public Health Media) Vol. 1 No. 3 (2021): Jurnal Media Kesmas (Public Health Media)
Publisher : Progam Studi Kesehatan Masyarakat STIKes Hang Tuah Pekanbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (201.41 KB) | DOI: 10.25311/kesmas.Vol1.Iss3.178

Abstract

Kanker serviks merupakan jenis tumor ganas yang menyerang lapisan permukaan dari serviks. Kejadian kanker serviks di RSUD Arifin Achmad Provinsi Riau penyakit tiga besar pada tahun 2019 setelah kanker payudara dan kanker ovarium. Jumlah kasus baru dan kematian kanker serviks di RSUD Arifin Achmad dari tahun 2016 hingga tahun 2019 terus meningkat, sehingga didapatkan CFR kanker serviks pada tahun 2018 sebesar 17,30% dan tahun 2019 sebesar 17,37%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor risiko yang berhubungan dengan kejadian kanker serviks di RSUD Arifin Achmad Provinsi Riau Tahun 2020. Jenis penelitian ini analitik kuantitatif dengan desain case control. Lokasi penelitian di RSUD Arifin Achmad Provinsi Riau. Populasi kasus penelitian ini adalah seluruh penderita kanker serviks di RSUD Arifin Achmad berjumlah 670 orang dan populasi kontrol adalah wanita yang merupakan kerabat dari populasi kasus dan tidak terdiagnosa kanker serviks. Sampel kasus sebanyak 47 orang dan sampel kontrol sebanyak 94 orang. Teknik sampling menggunakan accidental sampling. Alat ukur dalam pengumpulan data adalah kuesioner. Analisis data dengan univariat dan bivariat (chi-square). Hasil penelitian menunjukan bahwa ada hubungan signifikan antara usia OR 16,275 (95% CI 5,865-45,164), tingkat pendidikan OR 12,190 (95% CI 4,894-30,365), paritas OR 11,541 (95% CI 4,953-26,889), usia pertama kali berhubungan seksual OR 7,893 (95% CI 3,591-17,348), berganti pasangan seksual OR 4,811 (95% CI 1,539-15,041) dengan kejadian kanker serviks di RSUD Arifin Achmad Provinsi Riau. Diharapkan masyarakat dapat meningkatkan pendidikan, membatasi jumlah kelahiran, menghindari hubungan seks sebelum usia 20 tahun,  dan tidak berganti pasangan seksual guna mencegah kejadian kanker serviks. Cervical cancer is a type of malignant tumor that attacks the surface layer of the cervix. The incidence of cervical cancer at Arifin Achmad Hospital, Riau Province, was the top three disease in 2019 after breast cancer and ovarian cancer. The number of new cases and deaths of cervical cancer at Arifin Achmad Hospital from 2016 to 2019 continued to increase, so that the CFR of cervical cancer in 2018 was 17.30% and in 2019 was 17.37%. This research goal to determine the risk factors related with the cervical cancer cases in Arifin Achmad Hospital, Riau Province in 2020. This research type is quantitative analytic with a case control design. The research location at Arifin Achmad Hospital, Riau Province. The case population of this research were 670 cervical cancer patients at the Arifin Achmad Regional Hospital and the control population was women who were relatives of the case population and were not diagnosed with cervical cancer. The case sample was 47 people and the control sample was 94 people. The sampling technique used accidental sampling. The measuring tool in data collecting is a questionnaire. Data analysis was using univariate and bivariate (chi-square). The results showed that there were a significant relationships between age OR 16,275 (95% CI 5,865-45,164), education level OR 12,190 (95% CI 4,894-30,365), parity OR 11,541 (95% CI 4,953-26,889), age at first sexual intercourse. OR 7,893 (95% CI 3,591-17,348), changing sexual partners OR 4,811 (95% CI 1,539-15,041) with the incidence of cervical cancer in Arifin Achmad Hospital, Riau Province. It be hoped that the society can improve education, limiting the number of births, avoid sex before 20 years old, and do not change sexual partners to prevent cervical cancer.
PERAN PUSTAKAWAN DALAM PELAKSANAAN SISTEM TANGGAP DARURAT KEBAKARAN DI GEDUNG B PUSTAKA WILAYAH SOEMAN HS PEKANBARU TAHUN 2020: The Role Of Librarian In Implementing A Fire Emergency Response System In Building B Pustaka Soeman Hs Pekanbaru In 2020 Rio Animenendra; Makomulamin Makomulamin; Christine Vita Gloria Purba
Media Kesmas (Public Health Media) Vol. 1 No. 3 (2021): Jurnal Media Kesmas (Public Health Media)
Publisher : Progam Studi Kesehatan Masyarakat STIKes Hang Tuah Pekanbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (157.783 KB) | DOI: 10.25311/kesmas.Vol1.Iss3.194

Abstract

Sistem tanggap darurat kebakaran merupakan metode yang digunakan pada bangunan/gedung untuk memperingatkan orang terhadap keadaan darurat, penyediaan tempat penyelamat, membatasi penyebaran kebakaran, dan pemadaman kebakaran. Data kasus kebakaran di Kota Pekanbaru sepanjang tahun 2018/2019 mencapai 193 kasus yang terdiri dari kebakaran bangunan dan lahan di wilayah setempat. Tujuan penelitian untuk menganalisis peran pustakawan dalam pelaksanaan Sistem Tanggap Darurat Kebakaran di Gedung B Pustaka Wilayah Soeman Hs Pekanbaru tahun 2020. Penelitian bersifat kualitatif dengan wawancara mendalam yang dilaksanakan di Gedung B Pustaka Wilayah Soeman Hs Pekanbaru. Teknik pemilihan informan yaitu purposive sampling dengan informan kunci Kepala Bagian Umum, informan utama Pustakawan dan informan pendukung yaitu bagian peralatan dan perlengkapan dan security. Analisis data menggunakan triangulasi sumber, metode dan data. Hasil penelitian adalah tidak terdapat struktur organisasi tanggap kebakaran, terdapat beberapa sarana sistem proteksi aktif yang tidak berfungsi yaitu APAR dan hydran serta terdapat beberapa sarana sistem proteksi pasif yang tidak berfungsi seperti tidak adanya pencahayaan darurat, kurang berfungsinya tangga kebakaran dan tidak adanya tanda penunjuk arah. Kesimpulan penelitian yaitu belum optimalnya pelaksanaan manajemen proteksi kebakaran, struktur organisasi, sarana sistem proteksi aktif dan sarana proteksi pasif. Disarankan kepada manajemen Pustaka Wilayah Soeman Hs agar dilaksanakan simulasi kebakaran setiap tahun, membentuk tim tanggap bencana, menyediakan APAR, membuat lampu dan penerangan darurat dan melakukan pemeriksaan berkala terhadap seluruh alat proteksi kebakaran. Fire emergency response system is a method used in buildings / buildings to alert people to emergencies, provide rescue places, limit the spread of fire, and extinguish fires. Data on fire cases in Pekanbaru City during 2018/2019 reached 193 cases consisting of building and land fires in the local area. The research objective was to analyze the role of librarians in implementing the Fire Emergency Response System in Building B Pustaka Soeman Hs Pekanbaru in 2020. The research was qualitative with in-depth interviews conducted at Building B Pustaka Soeman Hs Pekanbaru. The technique of selecting informants is purposive sampling with key informants as the Head of General Affairs, Librarian main informants and supporting informants, namely the equipment and equipment and security section. Data analysis used triangulation of sources, methods and data. The results showed that there was no fire response organizational structure, there were several active protection system facilities that did not work, namely fire extinguishers and hydrants, and there were several non-functioning passive protection system facilities such as the absence of emergency lighting, less functioning fire ladders and no directional signs. The conclusion of this research is that the implementation of fire protection management, organizational structure, active protection system facilities and passive protection facilities has not been optimal. It is recommended to the management of the Soeman Hs Library to carry out a fire simulation every year, form a disaster response team, provide APAR, make emergency lights and lighting and carry out periodic inspections of all fire protection equipment.
Edukasi Pencegahan Covid 19 Serta Pembuatan Media Cuci Tangan Dan Hand Sanitizer Di GKPS Pasir Putih Kecamatan Tampan Kabupaten Kampar Christine Vita Gloria Purba; Yuyun Priwahyuni; Agus Alamsyah; Ikhtiyaruddin Ikhtiyaruddin; Rani Khairunisa
ARSY : Jurnal Aplikasi Riset kepada Masyarakat Vol. 3 No. 1 (2022): ARSY : Jurnal Aplikasi Riset kepada Masyarakat
Publisher : Lembaga Riset dan Inovasi Al-Matani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55583/arsy.v3i1.276

Abstract

COVID-19 adalah penyakit menular yang disebabkan oleh jenis coronavirus yang baru ditemukan. Di Provinsi Riau, total kasus positif/konfirmasi mencapai 127.548 orang sampai dengan tanggal 05 Oktober 2021 dan meninggal dunia sebanyak 4.079 orang. Dari 12 Kabupaten yang ada di Provinsi Riau, Kabupaten Kampar berada pada peringkat ketiga setelah Kota Pekanbaru dan Kota Dumai. Terdapat 8.622 kasus konfirmasi, 7313 suspek, isolasi sebanyak 32 orang sembuh 8197 dan meninggal sebanyak 389 orang artinya case fatality rate sebesar 4,5% (Dinkes Provinsi Riau, 2021). Di GKPS Pasir Putih, terdapat 6 kasus yang telah terkonfirmasi positif Covid 19 dan terdapat 1 kasus meninggal dunia. Namun belum ada sarana cuci tangan di gereja tersebut yang memadai, hanya botol galon isi ulang dengan jumlah air yang terbatas sehingga galon tersebut seringkali kosong dan warga gereja tidak dapat mencuci tangan, juga hand sanitizer tidak disediakan. Untuk menanggulangi masalah ini telah dilakukan sebuah upaya penyuluhan dengan metode ceramah dan diskusi sebagai bentuk edukasi terkait pencegahan Covid-19 sekaligus pelatihan pembuatan hand sanitizer serta pembuatan sarana cuci tangan yang layak pada Bulan Februari 2022. Setelah diberikan informasi ini, peserta diharapkan dapat mengerti mengenai pencegahan Covid 19 sekaligus pembuatan hand sanitizer dan mencucui tangan menggunakan sabun pada sarana yang telah disediakan. Kata Kunci : Pencegahan, Covid 19, edukasi kesehatan, pembuatan sarana cuci tangan
Faktor Risiko Ibu pada Saat Hamil dengan Kejadian Stunting pada Anak Balita di Kota Pekanbaru Rani Khairunisa; Mitra Mitra; Christine Vita Gloria Purba; Agus Alamsyah; Aldiga Rienarti Abidin
Jurnal Kesehatan Global Vol 5, No 3 (2022): Edisi September
Publisher : Program Studi Magister Kesehatan Masyarakat Institut Kesehatah Helvetia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33085/jkg.v5i3.5401

Abstract

Lima belas kelurahan yang ada di Kota Pekanbaru pada Tahun 2021 ditetapkan sebagai lokasi fokus stunting. Penentuan lokasi fokus stunting berdasarkan data cakupan layanan kesehatan yang masih rendah, khususnya  capaian intervensi gizi spesifik dengan kelompok sasaran yaitu ibu balita. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan faktor risiko ibu saat hamil dengan kejadian stunting pada anak balita di Kota Pekanbaru Tahun 2022. Jenis penelitian adalah kuantitatif analitik dengan pendekatan desain kasus kontrol. Populasi kasus adalah seluruh anak balita yang menderita stunting  di dua Puskesmas tertinggi prevalensi stunting yaitu Puskesmas Lima Puluh dan Rejosari yang berjumlah 107 orang. Populasi kontrol adalah anak balita yang tidak menderita stunting di dua Puskesmas tersebut yaitu sebanyak 6.598 anak balita. Sampel kasus dan kontrol masing-masing sebanyak 73 orang sehingga diperoleh total sampel sebanyak 146 orang. Teknik sampling menggunakan stratified random sampling pada strata Posyandu. Alat ukur dalam pengumpulan data adalah kuisioner. Data dianalisis menggunakan uji chi square dengan batas kemaknaan 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan signifikan antara status gizi ibu hamil  (OR = 21, 491), Paritas (OR = 2, 098), dan Anemia Kehamilan (OR = 15,129).  dengan kejadian stunting pada anak balita di Kota Pekanbaru Tahun 2022. Kesimpulan penelitian ini adalah status gizi ibu hamil merupakan faktor yang paling berisiko untuk terjadinya stunting pada anak balita.  Untuk itu maka perlu adanya edukasi dan konseling kepada ibu hamil  untuk memperbaiki status gizi ibu hamil sehingga terhindar dari risiko stunting pada balita.
EFEKTIVITAS PIJAT TUINA TERHADAP PICKY EATER PADA BALITA USIA 6-59 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SIMPANG TIGA KOTA PEKANBARU: EFFECTIVENESS TUINA MASSAGE ON PICKY EATER IN BABIES AGES 6-59 MONTHS IN THE WORKING AREA OF SIMPANG TIGA PUBLIC HEALTH CENTER PEKANBARU CITY Elmia Kursani; Christine Vita Gloria Purba; Hastuti Marlina
Jurnal Kesehatan Masyarakat dan Lingkungan Hidup Vol 5 No 2 (2020): JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT DAN LINGKUNGAN HIDUP
Publisher : UNIVERSITAS SARI MUTIARA INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Picky eater merupakan kondisi sulit makan yang terjadi pada anak dengan rentang usia 6-59 bulan. Di Amerika Serikat kejadian picky eater dialami oleh hampir 50% anak, di Inggris sebanyak 20% nya mengalami picky eater. Di Indonesia kejadian picky eater dialami oleh 45,5% balita tahun 2014. Salah satu upaya non farmakologi dalam mengatasi kejadian picky eater adalah dengan terapi pijat Tuina. Penelitian ini bertujuan untuk menilai efektivitas pijat Tuina terhadap picky eater pada balita usia 6-59 bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Simpang Tiga Kota Pekanbaru. Jenis penelitian Quasi Eksperimen dengan desain two group pre test postest. Teknik sampling consecutive sampling dengan jumlah 50:50 balita yang ada di wilayah kerja Puskesmas Simpang Tiga Pekanbaru. Picky eater diukur menggunakan kuesioner. Analisis data menggunakan uji T Paired Test dan T Independent Test. Dari hasil analisis data diperoleh rata-rata picky eater sebelum pijat Tuina adalah 21,30 sedangkan rata-rata picky eater sesudah pijat Tuina adalah 12,92. Berdasarkan analisis statistik menggunakan t paired test diperoleh nilai P sebesar 0,000 kurang dari samadengan 0,05 artinya ada perbedaan picky eater sebelum dan sesudah pijat Tuina. Rata-rata picky eater sebelum pemberian multivitamin adalah 22,96 sedangkan rata-rata picky eater sesudah pemberian multivitamin adalah 12,74. Berdasarkan analisis statistik menggunakan t paired test diperoleh nilai P sebesar 0,000 kurang dari samadengan 0,05 artinya ada perbedaan picky eater sebelum dan sesudah pemberian multivitamin. Selanjutnya berdasarkan analisis menggunakan T Independent test diperoleh nilai P sebesar 0,840 lebih dari 0,05 artinya tidak ada perbedaan picky eater sesudah pijat Tuina dan pemberian multivitamin pada Balita Usia 6-59 bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Simpang Tiga Pekanbaru. Disarankan kepada ibu yang memiliki balita dengan keluhan picky eater sebaiknya menerapkan pijat Tuina untuk menurunkan picky eater sebagai upaya non farmakologi bagi balita dan dapat meningkatkan kedekatan emosional ibu dengan balita.
ANALISIS PELACAKAN KONTAK ERAT KASUS KONFIRMASI COVID 19 DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS HARAPAN RAYA Christine Vita Gloria Purba; Desri Novita Yanti; Alhidayati Alhidayati; Agus Alamsyah
Ensiklopedia of Journal Vol 5, No 3 (2023): Vol. 5 No. 3 Edisi 2 April 2023
Publisher : Lembaga Penelitian dan Penerbitan Hasil Penelitian Ensiklopedia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (172.399 KB) | DOI: 10.33559/eoj.v5i2.1589

Abstract

The target of tracing confirmed cases with close contacts has not been achieved in Indonesia, where only 2 provinces have achieved close contact tracing exceeding 10, namely East Java and North Sumatra. Based on an initial survey at the Harapan Raya Health Center, there were 1,329 confirmed cases of Covid 19 with a ratio of close contacts to confirmed cases of only 4 close contacts. This study aims to analyze close contact tracing of confirmed cases of Covid 19 in the Harapan Raya Health Center Work Area. This research is a qualitative research. The informants consisted of the main informants, namely those in charge of surveillance and tracing officers and supporting informants were the heads of the Harapan Raya Health Center and Bhabinkamtibmas. Data were collected using interview guidelines and checklists. Data analysis used source triangulation and method triangulation. The results of the study show that tracing close contacts of the Covid 19 case is a priority and adequate human resources and facilities are available. In the process of carrying out close contact tracing the Covid 19 case has been carried out well, however there are several obstacles such as identification discrepancies, closed cases and close contacts and cases that already consider Covid 19 to be a mild disease so they are not willing to be traced.Keywords : Analysis, Close Contact Tracing, COVID-19 Cases.
Penyuluhan Bahaya Merokok Dan Dampak Merokok Bagi Kesehatan Di MTS Annajah Kota Pekanbaru Agus Alamsyah; Richie Al Safitri; Christine Vita Gloria Purba; Bintan Najihan; Gusti Shanti Pratiwi; Audya Fitri Handayani; Sofiya Sofiya
Jurnal Pengabdian UntukMu NegeRI Vol 7 No 2 (2023): Pengabdian Untuk Mu negeRI
Publisher : LPPM UMRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37859/jpumri.v7i2.5371

Abstract

perilaku merokok dapat dilihat dari aspek yaitu pengetahuan, sikap dan tindakan. Pada umumnya remaja perokok tidak menyadari bahaya kecanduan tembakau. Banyak faktor yang mempengaruhi kebiasaan merokok pada usia muda, antara lain kebiasaan merokok pada masa kanak-kanak yang berujung pada kebiasaan merokok pada usia dewasa, pengaruh lingkungan seperti orang tua atau teman yang merokok, kecanduan nikotin, kebiasaan hidup sehari-hari dan emosi seperti depresi, tekanan, dan kesepian . Tujuan dilaksanakannya pengabdian masyarakat guna mengningkatkan pengetahuan tentang bahaya rokok siswa di Madrasa Tsanawiyah Annajah. Metode yang di gunakan kegiatan ini adalah ceramah untuk memberikan penyuluhan kesehatan tentang bahaya merokok dan dampak merokok bagi kesehatan, sasarannya 25 siswa Madrasa Tsanawiyah Annajah Kota Pekanbaru. Kegiatan ini dimulai dengan membuat perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, hingga penyusunan laporan. Hasil dilakukan setelah kegiatan penyuluhan dan pelatihan selesai dilakukan. Setelah penyuluhan dilaksanakan sasaran di berikan pertanyaan secara lisan, sasaran mampu memahami dan mengetahui informasi terhadap Bahaya Merokok.
Deteksi Dini Penyakit Tidak Menular Dengan Melakukan Pemeriksaan Kesehatan dan Edukasi Kesehatan Raja Zulsefriandi; Agus Alamsyah; Christine Vita Gloria Purba
Jurnal Pengabdian UntukMu NegeRI Vol 7 No 2 (2023): Pengabdian Untuk Mu negeRI
Publisher : LPPM UMRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37859/jpumri.v7i2.5390

Abstract

Penyakit tidak menular (PTM) adalah penyakit atau kondisi medis yang tidak dapat ditularkan dari satu orang ke orang lain. Mayoritas PTM terjadi di negara berpenghasilan rendah dan menengah. Menurut WHO, pada tahun 2016, sekitar 71% kematian di seluruh dunia disebabkan oleh penyakit tidak menular, yang membunuh 36 juta orang setiap tahun, 80% dari kematian ini terjadi di negara berpenghasilan rendah dan menengah. Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang mayoritas penduduknya masih berstatus ekonomi rendah hingga sedang dan saat ini menghadapi beban penyakit ganda yaitu penyakit menular dan penyakit tidak menular. Program pengabdian dilakukan di Posyandu Mawar Putih, RW 06, Kelurahan Sekip, Kota Pekanbaru. Metode dalam program ini adalah edukasi, pemeriksaan tekanan darah, gula darah dan asam urat serta pelaksanaan aktivitas fisik yatiu senam sehat. Hasil dari program pengabdian ini antara lain, dari sebanyak 50 orang peserta kegiatan yang melakukan pengecekan kesehatan tekanan darah sebanyak 70,0%, gula darah sebanyak 18,0%, dan asam urat sebanyak 26,0%. Dengan adanya kegiatan ini diharapkan masyarakat menjadi semakin sadar akan pentingnya tes kesehatan secara berkala untuk deteksi dini PTM.