The phenomenon of increasing wheat flour consumption in Indonesia has led to a high dependency on imports, which negatively impacts the country’s foreign exchange reserves. To address this challenge, utilizing local food sources has become an essential solution, one of which is developing mocaf (modified cassava flour) as a substitute for wheat flour. Mocaf, made from cassava rich in carbohydrates and nutrients, has significant potential to strengthen food security, reduce stunting, and support creative economies based on local resources. The Community Service Program (PPM) in Sindangsuka Village, Cibatu, Garut, conducted from July 1 to 31, 2024, involved 18 Universitas Padjadjaran (Unpad) students from various disciplines. This program focused on socialization and training in mocaf processing, while also introducing its benefits as a local food source that can enhance the local economy and support child growth. Activities included live demonstrations, production skills training, and assistance in mocaf product marketing. The program results showed an increase in community awareness and skills in mocaf production, followed by small business initiatives to locally market the products. The long-term impacts expected from this program include stronger food security, improved child health, and the development of a local economy based on mocaf products. Further research is recommended to evaluate the effectiveness of mocaf in stunting reduction efforts through clinical trials and to explore market development for mocaf at the national level.Fenomena meningkatnya konsumsi tepung terigu di Indonesia menimbulkan ketergantungan tinggi pada impor, yang berdampak negatif terhadap devisa negara. Untuk menghadapi tantangan ini, pemanfaatan sumber pangan lokal menjadi solusi penting, salah satunya dengan mengembangkan tepung mocaf (modified cassava flour) sebagai pengganti tepung terigu. Mocaf, yang terbuat dari singkong kaya karbohidrat dan nutrisi, memiliki potensi besar untuk memperkuat ketahanan pangan, mengurangi stunting, dan mendukung ekonomi kreatif berbasis sumber daya lokal. Program Pengabdian Masyarakat (PPM) di Desa Sindangsuka, Cibatu, Garut, yang dilakukan pada tanggal 1 hingga 31 Juli 2024, di mana pesertanya terdiri dari 18 orang mahasiswa Unpad dari berbagai jurusan. Program ini berfokus pada sosialisasi dan pelatihan pengolahan tepung mocaf sekaligus memperkenalkan manfaatnya sebagai bahan pangan lokal yang dapat meningkatkan ekonomi masyarakat dan mendukung tumbuh kembang balita. Kegiatan ini melibatkan demonstrasi langsung, pelatihan keterampilan produksi, serta pendampingan dalam pemasaran produk mocaf. Hasil program menunjukkan peningkatan kesadaran dan keterampilan masyarakat dalam memproduksi mocaf, yang diikuti oleh inisiatif pengembangan usaha kecil untuk memasarkan produk tersebut secara lokal. Dampak jangka panjang yang diharapkan dari program ini mencakup ketahanan pangan yang lebih kuat, kesehatan balita yang lebih baik, dan berkembangnya ekonomi lokal berbasis produk mocaf. Penelitian lanjutan disarankan untuk mengevaluasi efektivitas mocaf dalam upaya pengurangan stunting melalui uji klinis serta pengembangan pasar mocaf di tingkat nasional.