Claim Missing Document
Check
Articles

Found 23 Documents
Search

Peningkatan Produksi Padi Melalui Penguatan Kelembagaan Perbenihan Padi Di Nagari Lubuk Pandan, Kecamatan 2 X 11 Enam Lingkung Ivonne Ayesha
Jurnal Pembangunan Nagari Vol 3 No 1 (2018)
Publisher : Badan Penelitian and Pengembangan (Balitbang), Padang, West Sumatra, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (205.398 KB) | DOI: 10.30559/jpn.v3i1.72

Abstract

This study aims to identify the institutions that play a role in the procurement of rice seeds, describe the role of each institution, and develop policy recommendations for institutional strengthening of rice seed. The research was conducted in Nagari Lubuk Pandan, District 2x11 Six Lingkung, Padang Pariaman District, West Sumatera Province. The respondents' farmers were deliberately determined by 35 people based on the guidance of Wali Nagari and community leaders. Data were analyzed descriptively and presented in table and diagram. The results showed that 1) Institutional of rice seed in Nagari Lubuk Pandan consist of formal and informal institution. The formal institutions are Gapoktan "Lubuk Pandan Sejahtera" and Saprodi Kiosk. Informal institutions are groups of other farmers who lend rice seeds. More than half of the farmers of the respondents obtained rice seed from other farmers, because it was more efficient, 2) Gapoktan "Lubuk Pandan Sejahtera", played a role in channeling seeds to its members if there is a seed assistance program from the government. Saprodi Kiosk provides high quality rice seeds at all times, but very few farmers can afford them, and 3) Farmers' structural weaknesses (low education and knowledge, narrow land, technological mastery and low group manageability), cause they are unable to integrate the provision of seed input with the farm, so that production tends to decrease. This condition needs to be improved through institutional strengthening and empowerment of farmers through concepts acceptable to farmers
ANALISIS RANTAI PASOKAN KOMODITAS FLORIKULTURA SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN EKONOMI MASYARAKAT DI KABUPATEN BANDUNG BARAT Ivonne Ayesha
Mimbar Agribisnis: Jurnal Pemikiran Masyarakat Ilmiah Berwawasan Agribisnis Vol 1, No 2 (2016): Januari 2016
Publisher : Universitas Galuh Ciamis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/ma.v1i2.55

Abstract

Penelitian ini dilakukan di Desa Cihideung, Kecamatan Parongpong, Kabupaten Bandung Barat dengan menggunakan menggunakan metode survei, dengan pendekatan desk research terhadap kajian lapangan. Objek penelitian adalah pelaku agribisnis florikultura dari hulu sampai hilir yang berada dalam rantai pasokan. Hasil wawancara dan observasi tentang fenomena kajian lapangan dianalisis secara deskriptif. Hasil analisis dijadikan dasar untuk membuat gambaran secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan fenomena yang diteliti secara objektif tentang agribisnis florikultura. Model rantai pasokan agribisnis florikultura, memiliki dua aliran, yaitu aliran produk dan aliran uang. Aliran produk berupa bunga pot dan bunga potong, sedangkan aliran uang adalah perpindahan uang mulai dari konsumen samai pada pelaku paling hulu dalam sistem rantai pasokan florikultura. Terdapat tiga rantai pasokan dalam agribisnis florikultura, baik bunga pot maupun bunga potong. Panjangnya rantai pasokan tersebut, menyebabkan perbedaan harga (margin) antar harga produk yang diterima petani (produsen) dengan harga yang dibayarkan konsumen memiliki perbedaan yang sangat jauh. Kondisi ini disebabkan pasar produk bunga tidak terstruktur dan petani sangat tergantung kepada pengepul di desa sebagai tempat menjual bunganya. Berdasarkan temuan dan hasil analisis rantai pasokan agribisnis florikultura tersebut, maka upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan pendapatan petani (produsen) agrbisnis florikultura adalah: 1) Usahatani pada teknologi (Non-land base agriculture, 2) Kredit pertanian, 3) Budaya enterpreneur, dan 4) Pusat pasar bunga di tingkat desa atau kecamatan.
VALUASI EKONOMI KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN KEPULAUAN PADAIDO KABUPATEN BIAK NUMFOR PROVINSI PAPUA Leffy Hermalena; Hijaz Jalil; Toni Junaedi; Ivonne Ayesha; Herda Gusvita
Journal of Scientech Research and Development Vol 1 No 1 (2019): JSRD, December 2019
Publisher : Ikatan Dosen Menulis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (595.721 KB) | DOI: 10.56670/jsrd.v1i1.3

Abstract

Ketahanan pangan laut merupakan hal krusial untuk pemenuhan protein hewani sebagian besar masyarakat pesisir. Namun, ketersediaan pangan laut telah menjadi kekhawatiran banyak pihak terutama karena besarnya tingkat ancaman terhadap ekosistem pesisir akibat aktivitas manusia. Produktivitas perikanan di banyak lokasi di Indonesia menjadi tidak optimal karena rusaknya habitat biota laut sehingga berakibat pada rendahnya nilai ekonomi lokal. Inventarisasi kawasan konservasi wilayah pesisir mencakup dua sasaran utama yakni masyarakat sebagai pelaku ekonomi dan sumberdaya alam sebagai sumber ekonomi. Data yang digunakan dalam kajian ini dibagi menjadi 2 (dua) jenis data, yaitu data sekunder dan data primer, teknik wawancara yang mendalam (in-depth interview), teknik pengambilan responden menggunakan teknik survei yang digabungkan dengan teknik snow-bowling. Nilai ekonomi total kawasan berdasarkan kesesuaian dan daya dukung di Kepulauan Padaido Kabupaten Biak Numfor dapat dikembangkan.
PENERAPAN METODE HAYAMI DALAM ANALISIS NILAI TAMBAH UBIKAYU MENJADI PRODUK OLAHAN PADA USAHA KERIPIK BALADO 4X7 DI KOTA PADANG Ivonne Ayesha; Derry Torani; Amnilis
Journal of Scientech Research and Development Vol 2 No 2 (2020): JSRD, December 2020
Publisher : Ikatan Dosen Menulis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (992.223 KB) | DOI: 10.56670/jsrd.v2i2.21

Abstract

Keripik Balado 4x7 adalah salah satu merek dagang dari usaha Keripik di Kota Padang. Usaha keripik ini memproduksi 2 jenis produk unggulan yaitu Keripik Balado dan Keripik Sanjai. Prosesproduksi dan bahan tambahan untuk menghasilkan ke 2 produk ini berbeda, sehingga menghasilkan nilai tambah yang berbeda pula. Berdasarkan haltersebut, maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis besarnya nilai tambah ubi kayu menjadi Keripik Balado dan Keripik Sanjai di usaha Keripik Balado 4X7. Responden dalam penelitianini adalah pemilikusaha dan 26 pekerja. Data diperoleh melalui wawancara langsung dan analisis nilai tambah menggunakan metode Hayami. Hasilpenelitian menunjukkan bahwa pengolahan dari ubi kayu menjadi Keripik Balado dan Keripik Sanjai oleh usaha Keripik Balado 4X7 memberikan nilai tambah sebesar Rp.30.200 per kg pada kemasan ½ kg dan nilai tambah adalah sebesar Rp.13.100 pada kemasan ¼ kg.
EDUKASI PERTANIAN UNTUK ANAK-ANAK MILENIAL BERBASIS MASJID DI DESA CIKADUT, KECAMATAN CIMENYAN, KABUPATEN BANDUNG Ivonne Ayesha
Journal of Community Service Vol 2 No 1 (2020): JCS, June 2020
Publisher : Ikatan Dosen Menulis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1029.038 KB) | DOI: 10.56670/jcs.v2i1.31

Abstract

Minimnya pengetahuan anak-anak tentang pertanian dan tanaman serta terkikisnya minat mereka terhadap sektor tersebut, merupakan pemikiran dasar untuk melakukan kegiatan edukasi pertanian untuk anak. Masjid dijadikan basis kegiatan dengan pertimbangan bahwa tempat ibadah ini pada hakekatnya adalah pusat berkembangnya ilmu pengetahuan. Tujuan kegiatan PKM ini adalah untuk menumbuhkan rasa peduli dan cinta anak-anak terhadap pertanian dan memberikan pengetahuan dan teknologi sederhana tentang pertanian. Metode yang digunakan dalam kegiatan PKM ini adalah: 1) Edukasi teknologi pertanian melalui film-film pertanian; 2) Student base learning, dengan menerapkan teknologi sederhana di bidang pertanian; 3) Pembimbingan pada fase budidaya sampai panen. Hasil evaluasi kegiatan menunjukkan; 1) sebelum kegiatan, semua peserta tidak dapat menjelaskan jenis tanaman contoh dengan baik dan benar; 2) semua peserta antusias memperhatikan film animasi dan dokumenter tentang pertanian; 3) semua peserta terlibat aktif dalam praktek menanam; 4) setelah kegiatan terjadi peningkatan pemahaman, pengetahuan, minat, perhatian, kecintaan terhadap tanaman. Berdasarkan hasil kegiatan PKM ini disimpulkan bahwa; 1) rendahnya rasa peduli dan kecintaan anak-anak terhadap pertanian disebabkan kuranynya pihak lain yang intensif mendekatkan dan mengenalkan mereka dengan dunia pertanian; 2) setelah mengikuti proses edukasi pertanian, anak-anak peserta dengan cepat menyukai tanaman dan termotivasi untuk menanam berbagai jenis tanaman dengan teknologi pertanian sederhana di limgkungan mereka
SUBSTITUSI TEPUNG SINGKONG FERMENTASI (MOCAF) DENGAN TEPUNG TERIGU PADA PEMBUATAN MIE KERING Nita Yessirita; Leffy Hermalena; Ivonne Ayesha
Journal of Community Service Vol 3 No 1 (2021): JCS, June 2021
Publisher : Ikatan Dosen Menulis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1755.136 KB) | DOI: 10.56670/jcs.v3i1.72

Abstract

Mengkonsumsi makanan yang berbahan baku terigu seperti mie, roti, tidak baik bagi tubuh manusia, karena kayaprotein jenis gluten. Di sampingitu, tingginya harga terigu, memicu para pemilih usaha bahan makanan tersebut mecari alternatif bahan baku yang lebih murah. Berdasarkan hal tersebut, maka Tim Pengabdi melakukan kegitaan pembuatan Mie Fermentasi Mocaf Substitusi Tepung Terigu. Masyarakat yang menjadi mitra adalah Kelompok Industri makanan ‘Mutiara Indah’ Nagari Cubadak Kecamatan Lima Kaum Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat. Pada kegiatan ini telah dihasilkan mie fermentasi mocaf substitusi tepung terigu. Melalui kegiatan pengabdian masyatkat ini, mitra memperoleh pengetahuan tentang manfaat tepung mocaf dalam pembuatan mie, sehingga mereka bisa mengurangi penggunaan tepung terigu. Mitra juga memperoleh pengetahuan dalam membuat Mie Fermentasi Mocaf Substitusi Tepung Terigu.
ANALISIS KELAYAKAN NON FINANSIAL PADA USAHA PERBANYAKAN BENIH POKOK KENTANG VARIETAS GRANOLA L DI BALAI BENIH KENTANG, PROVINSI JAWA BARAT Ivonne Ayesha; Adam Zamaludin
Journal of Social and Economics Research Vol 5 No 2 (2023): JSER, December 2023
Publisher : Ikatan Dosen Menulis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54783/jser.v5i2.200

Abstract

Penelitian ini dilakukan di UPTD Balai Benih Kentang Provinsi Jawa Barat yang berlokasi di Kecamatan Pangalengan. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui dan menganalisis kelayakan usaha perbanyakan Benih Pokok Kentang Varietas Granola L di instansi tersebut. Responden yang diwawancarai adalah petugas di Screen House B UPTD Balai Benih Kentang Jawa Barat, yaitu sebanyak 3 orang. Aspek non finansial yang dinilai meliputi: Aspek pasar, Aspek Teknis, Aspek manajemen dan Operasional, dan Aspek Hukum & Regulasi. Data dianalisis berdasarkan skoring pada setiap kriteria pernyataan yang sudah disediakan untuk masing-masing aspek. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persepsi responden terhadap aspek pasar, aspek teknis, aspek manajemen & operasional, dan hukum & regulai, berturut-turut memiliki angka indeks sebesar 91,11%, 83,33%, 85,71%, dan 95,56%. Berdasarkan kriteria kelayakan, dinyatakan bahwa keempat aspek non finansial yang dinilai terhadap usaha perbanyakan benih kentang Granolo L oleh UPTD Balai Benih Kentang Provisi Jawa Barat adalah “sangat layak”.
DINAMIKA SOSIAL, BUDAYA DAN EKONOMI MASYARAKAT DESA CILENGKRANG Ivonne Ayesha; Indra Iryani Dewiyanti; Sawalni, Sawalni
Journal of Social and Economics Research Vol 6 No 1 (2024): JSER, June 2024
Publisher : Ikatan Dosen Menulis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54783/jser.v6i1.500

Abstract

Setiap masyarakat berkembang suatu kondisi sosial-budaya-ekonomi yang spesifik dan unik. Desa Cilengkrang, Kecamatan Cilengkrang, Kabupaten bandung adalah satu desa yang menarik untuk diketahui tentang dinamika masyarakatknya. Penelitian ini focus mendalami dinamika sosial-budaya-ekonomi yang terjadi pada masyarakat Desa Cilengkrang. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara dan observasi. Responden terdiri dari tokong masyarakan, generasi muda, ibu-ibu rimah tangga dan perangkat desa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Sosial masyarakat Desa Cilengkrang sebagian masih terjaga, namun sebagian lagi sudah tergerus oleh modernisasi dan pola kehidupan metropolitan; 2) Seni Budaya yang masih tetap bertahan dan berkembang sampai saat ini adalah Kesenian Benjang, 3) Telah terjadi pergeseran nilai-nilai agraris di Desa Cilengkrang akibat usahatani mampun ternak tidak memberikan kontribusi kepada kesejahteraan mereka; 4) Sebagian generasi muda di Desa Cilengkrang masih memiliki motivasi kuat untuk melanjutkan pendidikan ke tingkat yang lebih tinggi, namun terganjal oleh kondisi ekonomi keluarga yang tidak sanggup untuk menanggung beban lebih berat. Sebagian besar generasi muda memang tidak memiliki motivasi untuk sekolah lebih tinggi.
MITIGASI RISIKO MENGGUNAKAN METODE FAILURE MODE AND EFFECT ANALYSIS (FMEA) DAN HOUSE OF RISK (HOR) PADA PRODUKSI TOMAT BEEF DENGAN HIDROPONIK SISTEM IRIGASI TETES Ivonne Ayesha; Dhafa Fathurohman Sidiq; Rosros Rosdiantin
Journal of Scientech Research and Development Vol 5 No 2 (2023): JSRD, December 2023
Publisher : Ikatan Dosen Menulis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56670/jsrd.v5i2.236

Abstract

Tujuan mengidentifikasi risiko dalam proses produksi tomat beef, dan menyusun strategi mitigasi risiko-risiko pada proses produksi tomat beef yang dibudidayakan dengan hidroponik sistem irigasi tetes (drip irrigation). Penelitian dilakukan di Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang. Pemilihan lokasi dilakukan secara sengaja (purposive method). Metode penelitian yang digunakan adalah studi kasus. Responden terdiri dari responden utama sebanyak 3 orang yaitu petugas/pekerja lapangan di devisi screenhouse tomat beef. responden tambahan adalah pegawai widyaiswara. Data dianalisis secara deskriptif dan kuantitatif. Analisis deskriptif dengan menyajikan hasil pengamatan maupun pengukuran dalam bentuk uraian yang jelas. Analisis kuantitatif menggunakan metode Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) dan House of Risk (HOR) tahap satu dan dua. Hasil penelitian menemukan bahwa dalam proses produksi tomat beef terdapat sebanyak 18 kejadian risiko (risk event), dan 6 penyebab risiko (risk agent). Nilai ARPj pada HOR fase 1 diperoleh: A1 (Kesalahan Pemeliharaan Tanaman) = 561, A2 (Kesalahan Pemanenan = 270, A3 (Kesalahan Tenaga Kerja = 540, A4 (Kesalahan Penanganan Pasca Panen = 438, A5 (Kesalahan Faktor Eksternal = 216, A6 (Kesalahan Tahapan Produksi) = 459. Berdasarkan temuan tersebut ditetapkan 3 prioritas untuk dilakukan mitigasi risiko meliputi A1 (561), A3 (540) dan A6 (459)., dengan Proactive Action (PA) atau strategi mitigasi; 1) Proactive Action 1 (PA1) dengan membuat jadwal pemeliharaan rutin dan terjadwal; 2) Proactive Action 3 (PA 3), dengan membuat SOP teknis, dan 3) Proactive Action 2 (PA 2) dengan membuat SOP Spesifik.
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PELATIHAN PEMBUATAN HIDROPONIK APUNG RUMAHAN DI DESA BOJONG KIDUL KECAMATAN PAMEUNGPEUK KABUPATEN Indra Irjani Dewijanti; Ivonne Ayesha
Journal of Community Service Vol 6 No 1 (2024): JCS, June 2024
Publisher : Ikatan Dosen Menulis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56670/jcs.v5i2.200

Abstract

Desa Bojong Kidul, Kecamatan Pameungpeuk, Kabupaten Garut wilayah agraris karena sebagian besar masyarakatnya memiliki mata pencaharian sebagai petani. Namun, saat ini keterbatasan lahan pertanian menjadi salah satu kendala seiring dengan meningkatnya pembangunan. Kendala lainnya yaitu masyarakat yang masih kurang paham tentang pengetahuan dan keterampilan dalam teknik cara menaman dengan metode lain tanpa harus memiliki lahan yang luas salah satunya yaitu budidaya tanaman dengan sistem hidroponik. Tujuan kegiatan, adalah untuk memberikan pengetahuan dasar teknik budidaya tanaman sayuran secara hidroponik yang dilakukan pada skala rumah tangga dengan kegiatan: ,1) Memberikan Pengetahuan Dasar Teknik Budidaya Secara Hidroponik; 2) Memberikan Pengetahuan Berbagai Macam Sistem Hidroponik; 3) Memberikan Pengetahuan Dasar tentang Nutrisi Hidroponik; dan 4) Memberikan Pengetahuan tentang Analisa Usaha Budidaya Sayuran Hidroponik. Metodologi yang dilakukan dalam kegiatan pelatihan hidroponik skala rumah tangga dilakukan dengan metode sebagai berikut : 1) Pertemuan tatap muka untuk memberikan teori budidaya yang dilakukan secara hidroponik dengan materi yang terdiri atas: a. Pengetahuan Dasar Hidroponik, b. Pengenalan Media Tanam Hidroponik, c. Pengenalan Hidroponik, dan d. Pengetahuan Dasar Nutrisi Hidroponik; 2) Praktek langsung yang dilakukan oleh seluruh peserta pelatihan yang terdiri atas; a. Praktek menyemai benih hidroponik, b. Praktek membuat sistem hidroponik sederhana, c. Praktek melarutkan nutrisi hidroponik, dan d. Praktek membuat instalasi hidroponik. Hasil kegiatan ini adalah peningkatan pengetahuan masyarakat terhadap budidaya hidroponik. Secara khusu kegiatan ini menghasilkan: (a) Laporan Akhir; (b) Standar Operasional Prosedur Budidaya dengan Teknik dan Sistem Hidroponik; (c) Artikel Ilmiah dan (d) Paket Teknologi Tepat Guna Teknik Budidaya Tanaman dengan Sistem Hidroponik