Claim Missing Document
Check
Articles

Found 21 Documents
Search

Measuring the Quality of Provider Services with the Service Quality Method at the Public Health Center in Kotamobagu City Darmin Darmin; Sarman Sarman
Jurnal Ilmu Kesehatan Vol 9 No 2 (2021): Jurnal Ilmu Kesehatan
Publisher : Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30650/jik.v9i2.2984

Abstract

One of the health service facilities that have a very important role in providing health services to the community is the Community Health Center. Assessment of the quality of health services is very important because it can be used as material for self-evaluation of health care provider organizations. assessment of research respondents using a questionnaire consisting of 30 statements. This research is a type of qualitative research, using an observational analytic approach with a questionnaire as a tool in collecting data. The research was conducted at the Kotamobagu City off all Public Health Center in April 2021. The population in this study were all 1000 patients undergoing treatment at the Kotamobagu City Public Health Center, North Sulawesi province. samples in this study as many as 200 patients were determined using a Slovin calculation technique. The sampling technique in this study uses probability simple random sampling. The quality of health services at the Public Health Center in Kotamobagu City is not optimal, it is known that the health services felt by the community are not following what was conveyed by the health service manager at the Kotamobagu City Health Center with a significant level of (α = 0.000 < 0.05). The quality of health services received by the community who utilize services in all Public Health Centers in Kotamobagu City is considered not optimal because the dimension that is lacking in its implementation in public health centers is the dimension of Reliability Responsiveness Assurance Empathy.
Hubungan Asi Eksklusif dan Paritas dengan Kejadian Stunting pada Anak Usia 6-12 Bulan di Kota Kotamobagu : Studi Retrospektif Sarman Sarman; Darmin
Gema Wiralodra Vol. 12 No. 2 (2021): Gema Wiralodra
Publisher : Universitas Wiralodra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31943/gemawiralodra.v12i2.186

Abstract

Secara global, diperkirakan 26% balita mengalami stunting. Prevalensi kejadian stunting di Kota Kotamobagu pada tahun 2018 sebanyak 29,03%, tahun 2019 sebanyak 5,6%, dan tahun 2020 sebanyak 5,3%. Tujuan penelitian menganalisis hubungan ASI eksklusif dan paritas dengan kejadian Stunting pada Anak Usia 6-12 Bulan di Kota Kotamobagu. Jenis penelitian observasional analitik dengan menggunakan rancang bangun case control study. Populasi seluruh ibu yang memiliki anak usia 6-12 bulan yang stunting dengan total anak sebanyak 219. Sedangkan populasi kontrol adalah seluruh ibu yang memiliki anak usia 6-12 bulan yang tidak stunting sebanyak 3583. Besar sampel untuk masing-masing kelompok kasus adalah 49 orang dan kelompok kontrol adalah 98 orang. Sehingga besar sampel secara keseluruhan adalah 147 anak. Teknik pengambilan sampel yaitu Simple random sampling. Analisis data menggunakan uji chi-square. Hasil penelitian menunjukkan ASI eksklusif (p=0,008;OR=2,885) dan paritas (p=0,046;OR=2,176) berhubunagn dengan kejadian stunting pada anak usia 6-12 bulan di Kota Kotamobagu. Diharapkan kepada seluruh Puskesmas di Kota Kotamobagu untuk menjalin kerja sama lintas sektor dan melakukan penyuluhan kepada ibu yang memiliki bayi terkait dampak stunting dan status gizi balita
Edukasi Penerapan Protokol Kesehatan Untuk Memutus Penularan Covid-19 Pada Masyarakat Kotamobagu Darmin Darmin; Sudirman Sudirman; Moh. Rizki Fauzan; Muhammad Ichsan Hadiansyah
Jurnal Pengabdian Masyarakat Indonesia Vol 2 No 1 (2022): JPMI - Februari 2022
Publisher : CV Infinite Corporation

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52436/1.jpmi.441

Abstract

Kasus kejadian Covid-19 di Indonesia sejak tahun 2020 hingga 18 Mei 2021 sebanyak 1.748.230. pemerintah memutuskan penerapan protokol kesehatan seperti Mencuci Tangan, Menggunakan Masker, Menjaga Jarak Minimal 1 Meter, Menghindari Kerumunan, Dan Mengurangi Mobilisasi (5M). hal tersebut dapat meminimalisir risiko penyebaran Covid-19 hingga 85%. Metode kegiatan yaitu pengabdian ini telah dilaksanakan selama 6 hari sejak tanggal 25 hingga 31 Agustus, tahun 2021, Model metode kegiatan ini yaitu dengan pemberian edukasi, dilaksanakan di Kota Kotamobagu, Sulawesi Utara, Indonesia. Hasil pada kegiatan bahwa pengetahuan masyarakat terkait penerapan protokol kesehatan 5M yang tepat masih sangat minim, dengan adanya kegiatan pengabdian ini masyarakat merasa sangat terbantu, dan dapat mengetahui penerapan protokol kesehatan 5M dengan baik dan tepat, dan masyarakat merasa sangat terbantu dengan pemahaman dan informasi yang diberikan, karena di masa pandemi ini menurutnya banyak peraturan yang harus dilakukan namun sedikit informasi jelas yang dapat di terima. Kesimpulan dalam kegiatan ini bahwa masyarakat masih memiliki pengetahuan yang kurang dan tidak jelas terkait pelaksanaan protokol kesehatan dan tata cara melakukan perilaku protokol kesehatan 5M dengan baik dan disiplin. masyarakat merasa terbantukan dan memiliki pengetahuan yang bertambah setelah diberikan edukasi.
Determinan Epidemiologis Kejadian Stunting pada Anak Usia 6-12 Bulan di Kota Kotamobagu: Epidemiological Determinants of Stunting Incidence in Children Aged 6-12 Months in Kotamobagu Municipality Sarman; Darmin
Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI) Vol. 4 No. 3: SEPTEMBER 2021 - Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI)
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (846.587 KB) | DOI: 10.56338/mppki.v4i3.1616

Abstract

Stunting masih merupakan satu masalah gizi di Indonesia yang belum terselesaikan. Stunting akan menyebabkan dampak jangka panjang yaitu terganggunya perkembangan fisik, mental, intelektual, serta kognitif. Prevalensi kejadian stunting di Kota Kotamobagu pada tahun 2018 sebanyak 29,03%, tahun 2019 sebanyak 5,6%, dan tahun 2020 sebanyak 5,3%. Tujuan penelitian menganalisis determinan epidemiologis kejadian stunting pada anak usia 6-12 bulan di Kota Kotamobagu. Jenis penelitian observasional analitik dengan menggunakan rancang bangun case control study. Populasi seluruh ibu yang memiliki anak usia 6-12 bulan yang stunting dengan total anak sebanyak 219. Sedangkan populasi kontrol adalah seluruh ibu yang memiliki anak usia 6-12 bulan yang tidak stunting sebanyak 3583. Besar sampel untuk masing-masing kelompok kasus adalah 49 orang dan kelompok kontrol adalah 98 orang. Sehingga besar sampel secara keseluruhan adalah 147 anak. Teknik pengambilan sampel yaitu Simple random sampling. Analisis data menggunakan uji chi-square dan uji regresi logistik ganda. Hasil penelitian menunjukkan variabel yang berhubungan dengan kejadian stunting adalah tinggi badan ibu (p=0,048;OR=2,148), riwayat anemia saat hamil (p=0,036;OR=2,251), dan berat badan lahir (p=0,006;OR=2,885). Variabel yang tidak berhubungan adalah status imunisasi, riwayat penyakit diare, dan riwayat penyakit ISPA. Variabel dominan berhubungan dengan kejadian stunting pada anak usia 6-12 bulan adalah berat badan lahir (p=0,001, OR=3,629; 95% CI:1,671-7,881). Diharapkan kepada seluruh Puskesmas di Kota Kotamobagu untuk menjalin kerja sama lintas sektor untuk mengatasi permasalahan stunting dan upaya peningkatan pengetahuan ibu mengenai asupan gizi saat hamil.
Persepsi Teamwork terhadap Kinerja Perawat dalam Melaksanakan Asuhan Keperawatan Darmin Darmin; Suci Rahayu Ningsih; Henny Kaseger; Sarman Sarman; Sudirman Sudirman
JURNAL KESEHATAN PERINTIS Vol 9 No 1 (2022): Jurnal Kesehatan Perintis
Publisher : LPPM UNIVERSITAS PERINTIS INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33653/jkp.v9i1.777

Abstract

Teamwork merupakan kompetensi atau soft skill setiap individu dalam bekerja. Teamwork dipandang perlu untuk dikuasai oleh profesional kesehatan untuk memenuhi tuntutan kualitas perawatan. Teamwork pada suatu rumah sakit akan sangat bermanfaat bagi setiap karyawan dan pasien. Hasil studi pendahuluan Di RSUD Kota Kotamobagu mengindikasikan bahwa masih terdapat problem dalam teamwork perawat di RSUD Kota Kotamobagu. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi persepsi teamwork terhadap kinerja perawat dalam melaksanakan asuhan keperawatan. Merupakan penelitian deskriptif-kuantitatif, dengan pendekatan cross sectional terhadap 41 sampel yang diambil secara total (total sampling) di RSUD Kotamobagu pada Februari 2022 melalui observasi. Instrument yang digunakan adalah kuesioner semi kontruktif dan analisis data menggunakan uji fisher’s exact, yang disajikan secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan persepsi teamwork terhadap kinerja perawat dalam melakukan asuhan keperawatan di RSUD Kota Kotamobagu, bahwa persepsi teamwork berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja yang di tunjukkan oleh perawat dalam melakukan asuhan keperawatan, secara statistik diperoleh nilai P=0.004. Kesimpulan dalam penelitian ini bahwa persepsi teamwork berpengaruh besar terhadap kinerja perawat yang merupakan aspek penting untuk meningkatkan kualitas pelayanan di RSUD Kota Kotamobagu. Tim petugas keperawatan perlu mendiskusikan terkait gagasan-gagasan dan ide-ide untuk menyelesaikan masalah, dengan menggunakan Metode Situation-Background-Assessment-Recommendation (SBAR) akan lebih baik.
Hubungan Kualitas Pelayanan Asuhan Keperawatan dengan Tingkat Kepuasan Pasien di Ruang Interna RSUD Kota Kotamobagu Darmin Darmin
Miracle Journal Vol. 1 No. 2 (2021): Edisi Juli 2021
Publisher : Universitas Haji Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (723.593 KB) | DOI: 10.51771/mj.v1i2.88

Abstract

Dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan untuk mencapai kepuasan pasien ada beberapa hal yang perlu diperhatikan terutama pada pasien rawat inap yaitu pelayanan administrasi rumah sakit, pelayanan dokter,sarana medis dan obat-obatan, kondisi fasilitas rumah sakit,dan pelayanan keperawatan. Penelitian ini bertujuan untuk hubungan kualitas pelayanan asuhan keperawatan dengan tingkat kepuasan pasien di Ruang Interna RSUD Kota Kotamobagu. Penelitian ini menggunakan metode Cross Sectional, dengan sampel 39 keluarga pasien, pengambilan sampel menggunakan rumus purposiv sampling. Analisa yang digunakan ialah univariat dan bivariat dengan menggunakan uji Chi Square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan kualitas pelayanan asuhan keperawatan dengan tingkat kepuasan pasien di Ruang Interna RSUD Kota Kotamobagu dengan hasil p Value = 0,000. Berdasarkan hasil penelitan ini disimpulkan bahwa terdapat hubungan kualitas pelayanan asuhan keperawatan dengan tingkat kepuasan pasien di Ruang Interna RSUD Kota Kotamobagu. Penelitian ini menyarankan agar Perlu ditingkatkan kualitas pelayanan kususnya dalam memberikan asuhan keperawatan kepada pasien agar tingkat kepuasan pasien rawat inap dapat meningkat dengan sendirinya.
Determinan Kepuasan Penyelenggara Layanan Kesehatan di Puskesmas Kotamobagu Gilang Saputra Bida; Darmin; Jefri Monoarfa; Ririn Damopolii; Suci Rahayu Ningsih
Gema Wiralodra Vol. 13 No. 2 (2022): Gema Wiralodra
Publisher : Universitas Wiralodra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31943/gemawiralodra.v13i2.260

Abstract

Puskesmas merupakan ujung tombak pembangunan kesehatan di Indonesia, untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, kemampuan, hidup bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat optimal, yang bertanggung jawab utama dalam penyelengaraan seluruh upaya pembangunan kesehatan diwilayah kabupaten/kota. Tujuan umum dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui determinan yang berhubungan dengan kepuasan penyelenggara layanan kesehatan di puskesmas kotamobagu kecamatan kotamobagu. Dengan adanya penelitian ini kami tau sejauh mana kinerja ataupun harapan dari tenaga kesehatan yang ada di puskesmas kotamobagu. Penelitian ini bersifat kuantitatif mengunakan analitik dengan desain cross sectional. Penelitian ini dilakukan dipuskesmas kotakotambagu. Sampel pada penelitian ini berjumlah 33 tenaga kesehatan yang berkerja dipuskesmas kota kotamobagu. Pengumpulan data dilakukan pada tanggal 24 mei s.d 32 juni 2022. Kepuasan kerja merupakan salah satu faktor yang sangat penting untuk mendapatkan hasil kerja yang optimal. Ketika seorang merasakan kepuasan dalam bekerja tentunya ia akan berupaya semaksimal mungkin dengan segenap kemampuan yang dimilikinya untuk menyelesaikan tugas pekerjaanya.
Analisis Kepuasan Pasien di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas X Putra Jufriyandi Mokodompit; Darmin; Fanisha Simbuang Simbuang; Aliyah Putri Dadu; Nelby Nur Magfirah Mokodompit Mokodompit
Gema Wiralodra Vol. 13 No. 2 (2022): Gema Wiralodra
Publisher : Universitas Wiralodra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31943/gemawiralodra.v13i2.263

Abstract

Kepuasan pasien di definisikan sebagai respon pelanggan terdapat ketidak sesuaian antara tingkat kepentingan sebelumnya dan kinerja actual yang di dasarkannya setelah pemakaian. Kepuasan pasien/pelanggan adalah inti dari pemasaran yang berorientasi kepada pasien/pelanggan. Pelayanan yang memuaskan dan berkualitas akan membentuk loyalitas pasien/pelanggan, dan kepuasan sangat erat hubungan dengan “word of mouth’’. Kepuasan pasien adalah tingkat perasaan seseorang setelah membandingkan kinerja yang pasien rasakan dengan harapan pasien inginkan ketika hendak berobat. Jika pasien merasah puas, ini sangat mempengaruhi sebuah tindakan yang didasarkan pada pengalaman masalaluh dimana selajutnya mereka tidak akan mudah berpindah jasa karena stimulasi pemasaran. Puskesmas yang ingin berkembang, harus menjaga kesetiaan pasien, denngnan cara memberikan kepuasan kepada pasiennya. Jenis penelitian ini menggunakan penelitian Kuantitatif. Metode penelitian ini adalah Deskriptif Analitik dengan menggunakan desain penelitian Crosssectional. Penelitian ini dilakukan di UPTD Puskesmas Motoboi Kecil. Waktu pelaksanaannya selama satu bulan . jumlah sampel yang di dapatkan dalam penelitian ini sebanyak 50 pasien. Tekntik pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling. Instrument penelitian yang di gunakan adalah alat tulis, kuisioner dan laptop. Pengolahan data yang dilakukan adalah editing, coding, dan pemasukan data. Analisis data menggunakan analisis univariat. Dengan penelitian ini bertujuan untuk kami dapat mengetahui tentang pendapat dari masyarakat mengenai pelayanan yang di berikan oleh tenaga kesehatan yang ada di puskesmas Motoboi Kecil. Dengan materi ini kami sebagai mahasiswa Kesehatan Masyarakat menjadi lebih paham apa sebenarnya yang sangat di harapkan oleh masyarakat pada fasilitas pelayanan kesehatan.
Faktor Predisposisi yang Mempengaruhi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di Tempat Umum (Pasar Passi, Gogagoman) Darmin Darmin; Sudirman Sudirman
Gorontalo Journal of Public Health VOLUME 5 NOMOR 2, OKTOBER 2022
Publisher : Universitas Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32662/gjph.v5i2.2374

Abstract

The government has established a Clean and Healthy Lifestyle management. Currently, PHBS is still being studied because the community has not been able to fully integrate it. A healthy market strategy is a collaborative effort to create a clean and healthy market condition. The Passi market, Gogagoman District, still has many vendors that do not pay attention to the application of clean and healthy living practices, resulting in the lack of cleanliness and comfort in the market environment. The goal of this research is to discover the primary factors impacting the behavior of PHBS traders in the Passi market. This is a quantitative descriptive study using a cross-sectional design and an observational questionnaire. The population is 320 persons, and the sample size is 195 people, as estimated using the Krejcie-Morgan formula and probability sampling. The T-test analysis revealed that the knowledge variable for PHBS was 0,022 and the attitude variable for PHBS was 0,019, (0.05), with t values = 2,312 and 2,373, respectively. The F-test analysis revealed that the knowledge and attitude factors concerning PHBS were 0,003. The knowledge and attitudes of traders about PHBS have a significant effect on the level of PHBS implementation in the Passi market. Environmental aspects, waste management, and infrastructure are very important to pay attention to. It is hoped that there will be socialization and market monitoring related to the application of clean and healthy living behavior to ensure the cleanliness, comfort, and health of the market environment.
PROMOSI KESEHATAN DALAM PENCEGAH PENYAKIT DEGENERATIF PADA SISWA DI SMK NEGERI 1 KOTAMOBAGU Sarman; Moh. Rizki Fauzan; Fachry Rumaf; Hairil Akbar; Darmin; Muzayyana; Agustin; Sitti Nurul Hikma Saleh
Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara Vol. 3 No. 1 (2022): Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara (JPkMN)
Publisher : Cv. Utility Project Solution

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (314.267 KB) | DOI: 10.55338/jpkmn.v3i1.322

Abstract

Penyakit degenerative merupakan penyakit kronik yang mempengaruhi kualitas hidup seseorang. ada bayak penyakit degheneratif yang sedini mungkin segera diprhatikan seperti diabetes melitus,darah tinggi ,stroke jantun dan penyakit degenerative lainnya.Indonesia menanggung beban ganda penyakit di bidang kesehatan, yaitu penyakit infeksi masih merajalela dan ditambah lagi dengan penyakitpenyakit kronik degenerative.upaya promosi kesehtan menjadi sangat penting dalam upoaya pencegahan penyaki degenerative di usia remaja. promosi kesehatan ini dilakukan pada remaja karena pola hidup remaja yang tidak sehat, hal ini dapat dilihat dari kebiasaan merokok para remaja dan kebiasaan makan makanan yang tidak sehat atau jajan sembarangan, kurangnya mengkonsumsi sayuran dan buah-buahan, serta minimnya aktivitas fisik seperti olahraga dalam upaya pencegahan penyakit degeneratif pada remaja. Tujuan kegiatan ini untuk meningkatkan pengetahuan tentang pencegahan penyakit degfeneratif dikalangan remaja serta sebagai upaya untuk mengatasi masalah timbulnya penyakit degenerative pada usia remaja (siswa/i).Hasil kegiatan pengabdian menunjukan ada peningkatan rata rata pengetahuan dari 6,61 menjadi 13,80 dan peningkatan sikap dari 9,61 menjadi 14,47. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat dapat dilaksanakan dengan baik hal ini ditinjau dari kelancaran acara dan partisipasi siswa dan guru.Peningkatan kualitas Kesehatan perlu dilakukan dengan menumbuhkan kesadaran dan peningkatan Pendidikan kepada siswa dan siswi tentang pencegahan penyakit degeneratif.