Moch. Dhofir
Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Brawijaya

Published : 46 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

STUDI DISTRIBUSI TEGANGAN DAN ARUS BOCOR PADA ISOLATOR RANTAI BERBAHAN GELAS DENGAN LAPISAN HIDROFOBIK DALAM KONDISI KERING DAN BASAH Inggil Lazuardi; Moch. Dhofir; n/a Soemarwanto
Jurnal Mahasiswa TEUB Vol 3, No 6 (2015)
Publisher : Jurnal Mahasiswa TEUB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Isolasi listrik merupakan hal yang penting pada saluran transmisi maupun distribusi. Pada saluran udara, isolator yang digunakan ada beberapa jenis, dan salah satunya berupa rangkaian isolator yang disusun berantai dan cara peletakkannya digantungkan pada menara transmisi. Isolator rantai terdiri dari isolator piring yang disusun secara seri sehingga membentuk rantai isolator. Komponen isolator rantai terdiri dari “konduktor-dielektrik-konduktor” yang analog dengan komposisi suatu kapasitor. Isolator rantai digunakan pada ruang terbuka, sehingga mudah dipengaruhi oleh pengaruh lingkungan terutama air hujan. Dalam penelitian ini, untuk mengurangi pengaruh kondisi lingkungan yang basah karena hujan, digunakan lapisan hidrofobik. Penelitian ini mengamati distribusi tegangan dan arus bocor pada isolator rantai berbahan gelas tipe ball and socket. Hasil penelitian menunjukkan pengaruh lapisan hidrofobik terhadap distribusi tegangan sangat kecil baik dalam kondisi kering maupun basah, sedangkan pengaruh terhadap arus bocor cukup besar terutama dalam kondisi basah. Arus bocor pada kondisi basah tanpa lapisan hidrofobik sangat besar sehingga menyebabkan membesarnya rugi daya, sedangkan saat sesudah dilapisi, arus bocor dan rugi daya menjadi jauh lebih kecil. Hal ini menunjukkan peningkatan performa dari kekuatan isolasi dari isolator piring tersebut.Kata kunci— lapisan hidrofobik, distribusi tegangan, arus bocor.
ANALISIS PEMASANGAN PIN-PEX PADA PENGHANTAR AAAC TERHADAP NILAI ARUS BOCOR PADA ISOLATOR PIN 20 kV Rizki Adhi Priawan; Moch. Dhofir; Teguh Utomo
Jurnal Mahasiswa TEUB Vol 4, No 2 (2016)
Publisher : Jurnal Mahasiswa TEUB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Salah satu upaya untuk menurunkan nilai arus bocor adalah dengan melakukan pemasangan PIN-PEX. Sesuai dengan arti kata dari PIN-PEX, PIN berarti isolator pin, sedangkan PEX berarti material Cross-Linked Polyethylene, PIN-PEX dapat didefinisikan suatu material Cross-Linked Polyethylene yang digunakan sebagai pelindung pada isolator pin. PIN-PEX dan isolator pin yang diuji didapatkan langsung dari pihak PLN APJ Pasuruan, dimensi PIN-PEX yang digunakan adalah panjang 50 cm, diameter 2,8 cm, dan tebal 0,4 cm. Penghantar AAAC yang digunakan berukuran 150 mm2 dengan panjang 50 cm. Penelitian ini dilakukan dengan teknik pengujian langsung pada laboratorium Teknik Tegangan Tinggi. Pengujian dilakukan dengan 2 kondisi yaitu sebelum dan sesudah dilakukan pemasangan PIN-PEX pada konduktor AAAC, dari masing–masing kondisi dilakukan 2 macam perlakuan yaitu kering dan menggunakan tingkat pembasahan. Pada masing-masing kondisi pengujian dilakukan dengan merubah nilai tegangan kerja mulai dari 1 kV sampai 24 kV dengan setiap kenaikan sebesar 1 kV. Hasil pengujian arus bocor pada tegangan kerja 20 kV untuk sebuah isolator pin tiap fasa dengan intensitas pembasahan sebesar 2,94 mm per menit besar arus bocor sebelum dilakukan pemasangan PIN-PEX adalah 412,94 μA, nilai arus bocor menurun setelah dilakukan pemasangan PIN-PEX menjadi 357,68 μA.Kata kunci- isolator, PIN-PEX, intensitas pembasahan, arus bocor.
Audit Energi Listrik untuk Meningkatkan Efisiensi di Gedung FISIP Universitas Brawijaya Jawoto Tri Prabowo; Unggul Wibawa; Moch. Dhofir
Jurnal Mahasiswa TEUB Vol 5, No 1 (2017)
Publisher : Jurnal Mahasiswa TEUB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Gedung FISIP adalah salah satu bangunan di Universitas Brawijaya yang mempunyai luas lantai besar dan bertingkat. Gedung FISIP terdiri dari gedung A, gedung Konektor dan gedung B. Audit energi diperlukan untuk mengetahui penggunaan energi listrik aktual serta mencari peluang hemat energi yang tepat. Gedung FISIP belum pernah dilakukan audit energi menyeluruh ke panel setiap lantai. Penulis melakukan  pengukuran langsung ke seluruh lantai. Metode yang dilakukan dalam penelitian ini adalah pengukuran langsung berupa tegangan, arus dan cos phi guna mendapatkan data primer. Analisis dari hasil perhitungan diarahkan ke peluang hemat energi. Dari hasil pengukuran langsung, konsumsi energi listrik gedung sebesar 26.993,96 kWh dalam 1 bulan dengan prosentase gedung A (37%), gedung Konektor (12%), dan gedung B (51%). Klasifikasi dan prosentase konsumsi beban gedung yaitu beban penerangan (17%), beban AC (69%), beban peralatan (14%). Hasil perhitungan Intensitas Konsumsi Energi (IKE) gedung FISIP yang dibedakan antara lantai non-AC dan lantai ber-AC secara keseluruhan masih dalam kategori sangat efisien. Penghematan energi dilakukan dengan mengganti beban lampu dengan lampu LED, sedangkan beban AC diganti dengan AC teknologi inverter. Hasil analisis menunjukkan penghematan pada beban penerangan sebesar 4.184,3 kWh per bulan atau sebesar 49%. Penghematan pada beban AC sebesar 17.122,4 kWh per bulan atau sebesar 44 %. Return on Invest (RoI) beban penerangan sebesar 365% dalam 13 tahun, sedangkan beban AC sebesar 87% dalam 10 tahun.   Kata Kunci: Audit energi, Intensitas Konsumsi Energi (IKE), Penghematan, Lampu, AC, Return on Invest (RoI).
ARESTER PCB (PRINTED BOARD CIRCUIT) BENTUK BAJI SEBAGAI ALTERNATIF PEMOTONG TEGANGAN LEBIH IMPULS Tito Ardiansyah Putra; Moch. Dhofir; Hery Purnomo
Jurnal Mahasiswa TEUB Vol 4, No 4 (2016)
Publisher : Jurnal Mahasiswa TEUB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Jurnal ini menguraikan tentang rekayasa arrester sela udara sebagai pemotong tegangan lebih impuls dengan menggunakan PCB (Printed Circuit Board) berbentuk baji.  Perancangan arrester disesuaikan dengan standar DIN VDE 0110/IEC Publ.664a yang termasuk dalam kategori 1 dengan tingkat proteksi 1,5 kV. Susunan elektroda menggunakan bahan PCB karena lebih ekonomis dan rekayasanya lebih mudah. Variabel pengujian yang dilakukan yaitu meliputi pengaruh jarak sela dan sudut baji terhadap tegangan potong yang dihasilkan. Pengaruh dari penambahan jarak sela dan sudut baji yaitu meningkatkan nilai tegangan potong arrester. Kemudian dilakukan pengujian perbesaran arrester dengan susunan keping elektroda, dimana semakin banyak susunan keping elektroda, maka tegangan potong yang dihasilkan akan semakin kecil. Selanjutnya dilakukan pengujian dan analisis kurva karakteristik tegangan-waktu arrester. Semakin tinggi amplitudo tegangan impuls maka semakin tinggi pula tegangan potongnya, sedangkan waktu potongnya akan semakin kecil. Dari hasil pengujian, didapatkan pemotong tegangan lebih impuls dengan menggunkan elektroda PCB bentuk baji untuk tingkat proteksi 1,5 kV dengan dimensi jarak sela 0,3 mm dan sudut baji 30o, serta 15 susunan keping elektroda.   Kata kunci: tegangan lebih impuls, arrester PCB, karakteristik tegangan-waktu
REKAYASA PEMOTONG TEGANGAN LEBIH IMPULS MENGGUNAKAN ELEKTRODA SPIRAL Rizki Tofan Riadi; Moch. Dhofir; Hery Purnomo
Jurnal Mahasiswa TEUB Vol 3, No 7 (2015)
Publisher : Jurnal Mahasiswa TEUB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini membahas mengenai rekayasa pemotong tegangan lebih impuls menggunakan elektroda spiral. Arester yang dirancang merupakan arester sela udara dan termasuk dalam kategori I yang memiliki tingkat proteksi sebesar 1500 V. Bahan elektroda yang digunakan yaitu berupa kawat tembaga yang dibentuk spiral sebagai elektroda dalam dan silinder tembaga sebagai elektroda luarnya. Pengujian yang dilakukan yaitu meliputi pengaruh jarak sela, diameter, dan panjang arester terhadap tegangan potong yang dihasilkan. Pengaruh dari penambahan jarak sela dan diameter arester yaitu meningkatkan nilai tegangan potong arester. Sedangkan pengaruh dari penambahan panjang arester yaitu menurunkan nilai tegangan potong arester. Selanjutnya dilakukan pengujian dan analisis kurva karakteristik volt-time arester. Semakin tinggi tegangan impuls yang terpotong maka akan semakin cepat pula waktu potongnya. Dari hasil pengujian, didapatkan pemotong tegangan lebih impuls menggunakan elektroda spiral untuk tingkat proteksi 1500 V dengan dimensi jarak sela 0,4 mm, diameter dalam 21 mm, dan panjang silinder arester 56,3 mm.Kata kunci— Tegangan Impuls, arester sela udara, kurva karakteristik.
ANALISIS PREDICTIVE MAINTENANCE TRANSFORMATOR UTAMA UNIT I DI PLTA SUTAMI n/a Stefani; Moch. Dhofir; n/a Soemarwanto
Jurnal Mahasiswa TEUB Vol 3, No 4 (2015)
Publisher : Jurnal Mahasiswa TEUB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (81.093 KB)

Abstract

PLTA Sutami sebagai salah satu PLTAyang memanfaatkan transformator sebagai penyalur dayaatau tegangan yang dihasilkan generator. Sebagai produsenlistrik khususnya di Jawa-Bali PLTA Sutami harus mampumenjaga kualitas pelayanannya agar mampu memenuhikebutuhan listrik. Salah satu usaha yang dilakukan adalahdengan melakukan pemeliharaan yang tepat untuktransformator agar kinerja dari transformator tidakterganggu. Dalam penelitian ini dilakukan perhitungan dananalisis terhadap hasil uji DGA, yaitu kandungan TDCGuntuk menentukan waktu pemeliharaan dari transformator,dengan menghitung peluang nilai keandalan (Reliability)dan ketersedian (Availability) dari transformatormenggunakan metode Markov.Dari hasil perhitungan dengan menggunakan Markov padaTDCG, didapatkan penurunan nilai keandalan terbesarterjadi saat hari ke-180 yaitu sebesar 8.15% untuk fasa R,7.55% untuk fasa S dan 8.77% untuk fasa T. Sedangkanpenurunan nilai ketersediaan terbesar juga terjadi saat harike-180, yaitu sebesar 10.38% untuk fasa R, 9.52% untukfasa S, dan 15.71% untuk fasa T. Sehingga waktupemeliharaan yang tepat adalah dilakukan sebelum hari ke-180, dengan total pemeliharaan minimal 2 kali selama 1tahun penggunaan transformator.Kata Kunci – Transformator, Markov, Keandalan(Reliability), Ketersediaan (Availability