Moch. Dhofir
Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Brawijaya

Published : 46 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

PENGARUH PENAMBAHAN ARANG TEMPURUNG KELAPA TERHADAP RESISTANSI PENTANAHAN ELEKTRODA BERBENTUK SPIRAL PERSEGI PANJANG Muhamad Faishal Al Jauhary; Moch. Dhofir; n/a Soemarwanto
Jurnal Mahasiswa TEUB Vol 4, No 1 (2016)
Publisher : Jurnal Mahasiswa TEUB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Jurnal ini menguraikan hasilpenelitian tentang pengaruh penambahan arangtempurung kelapa dengan variasi kedalamanpenanaman elektroda dan ketebalanpenambahan arang tempurung kelapa terhadapnilai resistansi pentanahan elektroda berbentukspiral persegi panjang. Ukuran variasikedalaman penanaman dan ketebalanpenambahan adalah 20 cm, 40 cm, 60 cm, 80 cmdan 100 cm. Ukuran variasi lebar persegipanjang elektroda pentanahan berbentuk spiralpersegi panjang adalah 20 cm dan 30 cm denganpanjang konduktor 5 meter yang besarnya sama.Pengukuran resistansi pentanahan denganmetode 3 titik. Dari hasil penelitian ini diperolehnilai resistansi pentanahan elektroda model 2menggunakan arang tempurung kelapa basahsebagai treatment dengan lebar persegi panjang30 cm dan panjang persegi panjang 60 cm padakedalaman penanaman 100 cm sebesar 13,5ohm.Kata kunci---variasi lebar persegi panjang,elektroda spiral persegi panjang, arangtempurung kelapa.
PERANCANGAN SISTEM PROTEKSI PETIR EKSTERNAL PADA GEDUNG KAWASAN TERPADU BLIMBING KOTA MALANG Nafik Ainur Rohman; Moch. Dhofir; n/a Soemarwanto
Jurnal Mahasiswa TEUB Vol 4, No 7 (2016)
Publisher : Jurnal Mahasiswa TEUB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Skripsi ini berisi mengenai perancangan sistem proteksi petir eksternal yang dibutuhkan pada gedung kawasan terpadu blimbing kota malang. Pada perancangan ini dilakukan pengambilan data mengenai hari guruh Kota malang yang digunakan untuk menentukan efisiensi proteksi petir. Sesuai dengan perhitungan, gedung ini setidaknya membutuhkan sistem proteksi petir dengan efisiensi 89,1% yang berarti bahwa sistem ini memroteksi 89,1%  dari keseluruhan sambaran petir ke tanah sedangkan sisanya merupakan resiko gedung tersambar petir melewati sistem proteksi yang terpasang . Berdasarkan analisis menggunakan metode bola gelinding pada gedung tersebut, maka terbentuk daerah lindung serta bagian-bagian gedung yang memungkinkan untuk terjadinya sambaran petir. Pada perancangan sistem proteksi petir ini dibagi menjadi tiga tahapan yaitu perancangan sistem terminasi udara(finial), perancangan sistem penghantar penyalur dan perancangan pembumian. Pada perancangan sistem proteksi eksternal ini, sistem terminasi udara yang dibutuhkan oleh gedung, sesuai dengan karakteristik bangunan dan klasifikasinya, sebanyak 65 batang finial dengan tinggi 2 meter dan 3 batang finial dengan tinggi 5 meter.Sistem penghantar penyalur yang dibutuhkan sebanyak 39 buah penghantar. Sedangkan sistem pembumian yang dibutuhkan untuk gedung ini sebanyak 39 buah pembumian dan untuk mendapatkan tahanan pembumian kurang dari 1 ohm tiap-tiap pembumian tersusun atas 2 batang elektroda yang dipasang secara vertikal dengam panjang paling tidak 14,8 meter. Perancangan sistem proteksi eksternal ini mampu melindungi gedung dari 91% sambaran petir ke tanah. Kata kunci:petir,sistem proteksi petir eksternal.
PERBAIKAN RESISTANSI PENTANAHAN JENIS ELEKTRODA PLAT DENGAN MEMANFAATKAN ARANG SEKAM PADI Wiwin Wahyuni; Moch. Dhofir; Unggul Wibawa
Jurnal Mahasiswa TEUB Vol 4, No 4 (2016)
Publisher : Jurnal Mahasiswa TEUB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini membahas tentang resistansi pentanahan elektroda plat dengan memanfaatkan arang sekam padi. Elektroda yang digunakan adalah elektroda pelat yang terdiri dari 2ukuran yang berbeda yang terbuat dari aluminium. Penelitian yang dilakukan meliputi penambahan ketinggian media tanah dan media arang sekam padi, ukuran elektroda pelat, posisi elektroda pelat, dan tingkat kadar air dalam arang sekam padi terhadap nilai resistansi pentanahan. Semakin banyak penambahan media arang, maka nilai resistansi pentanahannya semakin kecil. Juga semakin luas permukaan elektroda maka resistansi pentanahan juga semakin kecil. Dan semakin banyak kadar air yang ditambahkan pada arang sekam padi  maka nilai resistansi pentanahannya semakin kecil. Dalam penelitian ini didapatkan nilai resistansi pentanahan terkecil berada pada elektroda B dengan ukuran 50x75cm pada kadar air 80% pada kedalaman 100cm yaitu 30 ohm. Kata kunci: arang sekam padi, elektroda plat,resistansi pentanahan
ANALISIS KONDISI DAN PREDIKSI UMUR TRANSFORMATOR DAYA DENGAN METODE HEALTH INDEX Akbar Yusa Putra; Moch. Dhofir; Hery Purnomo
Jurnal Mahasiswa TEUB Vol 4, No 3 (2016)
Publisher : Jurnal Mahasiswa TEUB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian mengenai analisis kondisi dan perkiraan umur transformator untuk beberapa tahun ke depan sangat diperlukan, agar dapat dilakukan tindakan yang dibutuhkan sesuai dengan kondisi transformator. Pada penelitian ini akan dijelaskan mengenai analisis kondisi dan prediksi umur pada transformator IBT-1 gardu induk Sengkaling dengan menggunakan metode health index.  Health index terdiri dari dua faktor, yaitu faktor historis dan faktor kondisi. Faktor historis terdiri dari 6 parameter, yaitu waktu operasi, pembebanan, inspeksi dan pemeliharaan, gangguan internal, lokasi, merk. Sedangkan faktor kondisi terdiri dari 7 parameter, yaitu pengujian tegangan tembus minyak, pengujian kadar air, dissolved gas analysis, pengujian tan δ, pengujian resistansi isolasi, pengujian resistansi belitan, dan pengujian turn ratio. Dari hasil perhitungan diperoleh nilai akhir faktor historis sebesar 2,56 dan faktor kondisi sebesar 3,5. Nilai akhir health index transformator IBT-1 adalah 3,12. Berdasarkan nilai health index, transformator IBT-1 berada dalam kondisi bagus dan diperkirakan dapat beroperasi selama 11-15 tahun ke depan. Kata kunci: health index, faktor kondisi, faktor historis, prediksi umur
ANALISIS PERILAKU PENGOTOR SERBUK JERAMI DALAM MINYAK TRANSFORMATOR SHELL DIALA B PADA MEDAN LISTRIK HOMOGEN DAN NON HOMOGEN Lestari Ayuningsih; Moch. Dhofir; Hery Purnomo
Jurnal Mahasiswa TEUB Vol 5, No 2 (2017)
Publisher : Jurnal Mahasiswa TEUB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Hampir 30% dari kegagalan transformator disebabkan oleh adanya kontaminan dalam minyak transformator. Pada penelitian ini pengaruh kontaminan serbuk jerami diuji terhadap tegangan tembus menggunakan elektroda standard dan arus bocor menggunakan tegangan tinggi AC dan arus konduksi menggunakan tegangan tinggi DC. Pengamatan pergerakan partikel jerami juga dilakukan menggunakan tegangan tinggi DC serta simulasi distribusi medan listrik menggunakan FEMM. Partikel jerami akan bergerak kearah stress medan tertinggi pada elektroda jarum-piring (non homogen) yaitu pada ujung elektroda jarum sedangkan pada elektroda piring-piring partikel jerami bergerak tidak berkumpul pada satu titik saja namun menyebar dipermukaan piring. Dengan adanya kontaminan serbuk jerami pada minyak transformator, tegangan tembus minyak transformator menurun dari 23.98 kV menjadi 5.36 kV untuk kontaminan sebanyak 3%, 4.61 kV untuk kontaminan sebanyak 5% dan 3.90 kV untuk kontaminan sebanyak 7.5%. Setelah di filter tegangan tembus kembali naik berturut-turut untuk tegangan tembus filtrasi dari kontaminan 3%, 5% dan 7.5% adalah 12.50 kV, 12.40kV dan 13.22kV. Sedangkan arus bocor bertambah besar seiring dengan penambahan kontaminan serbuk jerami. Pada elektroda piring-piring arus bocor murni dan terkontaminasi sebanyak 3% dengan jarak sela 10mm berturut-turut adalah 10.70 μA dan 12.5 μA pada tegangan 5kV. Sedangkan pada elektroda piring-piring dengan jarak sela yang sama arus bocor murni dan terkontaminasi 3% sebesar 5.57 μA dan 9.3 μA. Dari pengujian juga didapatkan resistivitas rata-rata dan konduktivitas berturut-turut 650.99  dan . Kata kunci: Isolator cair,  tegangan tembus, arus bocor, pergerakan partikel, FEMM
STUDI PENGARUH PEMBASAHAN PADA ISOLATOR PIRING BERPOLUTAN TERHADAP ARUS BOCOR PADA JARINGAN TEGANGAN 20 kV Dian Kartika Fitriana H.; Moch. Dhofir; Mahfudz Shidiq
Jurnal Mahasiswa TEUB Vol 3, No 7 (2015)
Publisher : Jurnal Mahasiswa TEUB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dalam pengujian ini, dilakukan analisis kandungan polutan yang ada pada sampel isolator dan pengujian arus bocor dengan penambahan keeping isolator berpolutan. Tipe isolator yang digunakan pada penelitian adalah ball and socket berbahan keramik dan diambil di wilayah Malang. Untuk kandungan polutan diuji menggunakan XRF. Kandungan polutan yang ada pada sampel keping isolator rantai di wilayah Malang memiliki kepekatan yang berbeda-beda. Salah satu unsur polutan yang bersifat konduktif pada sampel ialah Na (Natrium) dan Mg (Magnesium). Pengujian arus bocor dengan penambahan keping isolator rantai berpolutan dilakukan dengan dua kondisi, yaitu kondisi basah dan kondisi kering, dan untuk setiap kali pengujian ditambahkan satu keping isolator rantai berpolutan. Pengaruh dari penambahan keping isolator berpolutan terhadap arus bocor adalah nilai arus bocor semakin meningkat, hal ini terjadi pada kondisi basah dan kondisi kering. Semakin tinggi nilai arus bocor yang dihasilkan akan mengakibatkan rugi-rugi daya yang tinggi pula.Kata kunci— Isolator Piring Berpolutan, Kering & Basah, Arus Bocor.
PENGARUH VARIASI JUMLAH MESH PADA SISTEM PEMBUMIAN GRID TERHADAP NILAI RESISTANSI PEMBUMIAN Muhammad Romadhon; Moch. Dhofir; n/a Soemarwanto
Jurnal Mahasiswa TEUB Vol 3, No 7 (2015)
Publisher : Jurnal Mahasiswa TEUB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Jurnal ini menguraikan hasil penelitian tentang variasi jumlah mesh pada sistem pembumian grid pada tanah berpasir dilakukan dengan beberapa variasi kedalaman penanaman elektroda, panjang konduktor dan jumlah kisi serta pengaruh penambahan pengisian tanah. Variasi kedalaman penanaman adalah 20 cm, 40 cm, 60 cm, 80 cm dan 100 cm. Variasi panjang konduktor dan jumlah mesh adalah 100 cm (satu kisi), 175 cm (dua kisi), 250 cm (tiga kisi), 300 cm (empat kisi), 400 cm (lima kisi), 425 (enam kisi), 600 cm (sembilan kisi). Sedangkan variasi penambahan pengisian tanah pada kedalaman 100 cm adalah 20 cm, 40 cm, 60 cm, 80 cm, dan 100 cm. Pengukuran dilakukan dengan metode 3 titik. Dari hasil analisis diperoleh kesimpulan bahwa nilai tahanan pentanahan sangat dipengaruhi oleh kedalaman elektroda yang ditanam, jumlah elektroda, ukuran konduktor dan kondisi tanah dimana elektroda tersebut ditanam. Dan didapatkan nilai resistansi pembumian pada tanah berpasir dengan menggunakan variasi jumlah elektroda mesh yang paling rendah yakni pada elektroda model mesh G dengan ukuran 0,75 m x 0,75 m, panjang konduktor 100 cm dan jumlah mesh 9 (sembilan kisi) di kedalaman penanaman 100 cm sebesar 28,13 ohm.Kata kunci---variasi jumlah mesh, pembumian grid, tanah berpasir.
ANALISIS GELOMBANG CORONA MENGGUNAKAN FAST FOURIER TRANSFORM (FFT) Arif Resnu Putra; Moch. Dhofir; Rini Nur Hasanah
Jurnal Mahasiswa TEUB Vol 5, No 2 (2017)
Publisher : Jurnal Mahasiswa TEUB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa gelombang arus corona menggunakan metode Fast Fourier Trasnform (FFT) serta pengaruhnya terhadap harmonisa. Penelitian ini menggunakan data primer yang diambil dari Laboratorium Tegangan Tinggi Jurusan Teknik Elektro, Universitas Brawijaya. Penelitian ini menggunakan sangkar corona sebagai objek uji. Sangkar corona memiliki bentuk susunan silinder koaksial dengan tinggi 24 cm, diameter silinder luar 10 cm, dan diameter silinder dalam 0.2 cm. Hasil FFT gelombang arus corona memiliki amplitudo tertinggi pada frekuensi 50 Hz (fundamental) dan tertinggi kedua pada frekuensi 150 Hz. Gelombang arus corona menimbulkan harmonisa, dengan nilai THD yang dapat mencapai 32.185%. Kata kunci : Arus corona, sangkar corona, Fast fourier Transform, harmonisa.
Evaluasi Rele Jarak Pada Gardu Induk Semanu Setelah Dibangunnya Gardu Induk Piyungan Suharti Hajar; Moch. Dhofir; Hery Pramono
Jurnal Mahasiswa TEUB Vol 3, No 4 (2015)
Publisher : Jurnal Mahasiswa TEUB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (81.093 KB)

Abstract

Untuk menjaga kontinuitas penyaluran energi listrik menuju konsumen, diperlukan sistem proteksi seperti rele jarak yang berfungsi sebagai pengaman sistem saluran transmisi 150 kV. Pengukuran rele jarak menggunakan impedansi saluran transmisi yang sebanding dengan panjangnya. Dalam penelitian ini dilakukan evaluasi koordinasi rele jarak pada Gardu Induk Semanu setelah Gardu Induk Piyungan dibangun. Pada penelitian ini, dilakukan simulasi gangguan hubung singkat pada beberapa titik tertentu saluran transmisi untuk mengetahui nilai impedansi saat terjadi gangguan. Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh bahwa, nilai impedansi gangguan hubung singkat yang terdeteksi oleh rele yaitu sebesar 2.6820 Ω lebih kecil dibandingkan impedansi setelan Zona 1 yaitu 3.4936 Ω, menunjukkan rele bekerja dengan selektif. Setelah terjadi perubahan konfigurasi saluran, nilai setelan impedansi Zona 1 berubah menjadi 1.7043 Ω dan setelan waktu kerja rele menjadi lebih cepat. Nilai impedansi gangguan hubung singkat yang terdeteksi oleh rele juga lebih kecil dibandingkan impedansi setelan.Kata kunci— saluran transmisi, sistem proteksi, rele, jarak, koordinasi proteksi, gangguan hubung singkat.
PENGARUH PENYISIPAN MIKA TERHADAP TINGKAT ARUS BOCOR PADA SUSUNAN ELEKTRODA KOAKSIAL Sintha Dwiferma Br Sinurat; Moch. Dhofir; Rini Nur Hasanah
Jurnal Mahasiswa TEUB Vol 6, No 1 (2018)
Publisher : Jurnal Mahasiswa TEUB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Isolasi merupakan komponen penting di dalam sistem tenaga listrik. Isolasi dibutuhkan untuk memisahkan dua atau lebih elektroda listrik yang bertegangan sehingga di antara elektroda-elektroda tersebut tidak terjadi lompatan atau percikan listrik. Kenyataan yang terjadi, dalam isolator tersebut masih terdapat sedikit elektron bebas. Untuk pembebanan tegangan tinggi arus bolak-balik, kehadiran elektron bebas dapat menyebabkan mengalirnya arus pada isolator. Dalam penelitian ini di bahas analisis pengaruh penyisipan kertas mika terhadap tingkat arus bocor pada susunan elektroda koaksial. Data yang didapat dari pengujian berupa nilai arus bocor pada masing-masing variabel pengamatan. Dari hasil pengujian menunjukkan bahwa nilai arus bocor tanpa sisipan mika terbesar pada nilai tegangan 25 kV sebesar 210.84 μA untuk elektroda 1.5 mm2 dan 205.01 μA untuk elektroda 6 mm2. Pada pengujian arus bocor di dapatkan data berupa nilai arus bocor pada tiap variabel pengamatan dengan variasi tegangan 3 kV, 6 kV, 10 kV, 15 kV, 20 kV dan 25 kV. Semakin besar tegangan yang diberikan maka nilai arus bocornya akan semakin besar pula. Nilai arus bocor dengan sisipan kertas mika 0.015 mm dengan diameter 3 cm lebih besar daripada dengan diameter 4 cm dan 5 cm yaitu masing-masing sebesar 78.70 μA, 76.67 μA, dan 71.34 μA menggunakan elektroda 1.5 mm2 pada tegangan 20 kV. Ketebalan kertas mika juga memengaruhi tingkat arus bocor pada susunan elektroda. Pada tegangan yang sama 20 kV dengan diameter sisipan 4 cm dan elektroda 6 mm2, arus bocor pada susunan elektroda koaksial dengan sisipan dielektrik mika setebal 0.015 mm dan 0.030 masing-masing sebesar 89.61 μA dan 77.54 μA. Kata kunci : arus bocor, elektroda koaksial. ABSTRACT Isolation is an important component in the power system. Isolation is required to separate two or more tensioned electrodes so that between the electrodes no jumps or electric sparks occur. The fact that, in the isolator there are still few free electrons. For the high-voltage loading of alternating current, the presence of free electrons may cause the flow of current to the insulator. This study discussed the effect of insertion of mica paper on the level of leakage current on the coaxial electrode arrangement. The data obtained from the test is the value of leakage current in each observation variable. From the test results indicate that the value of leakage current without the mica inset at a 25 kV voltage are 210.84 μA for 1.5 mm2 and 205.01 μA electrodes for 6 mm2 electrodes. In the leakage current test the data obtained in the form of the value of leakage current on each variable of observation with variations of voltage 3 kV, 6 kV, 10 kV, 15 kV, 20 kV and 25 kV. The greater the voltage given, the value of leakage current will be even greater. The leakage current value with 0.05 mm mica paper inserts with a diameter of 3 cm is larger than the 4 cm and 5 cm diameters are 78.70 μA, 76.67 μA, and 71.34 μA respectively using 1.5 mm2 electrodes at 20 kV voltage. The thickness of the mica paper also affects the level of leakage current on the electrode arrangement. At a same voltage 20 kV with a diameter of 4 cm insert and 6 mm2 electrode, the leakage current in the coaxial electrode arrangement with 0.05 mm and 0.030 mica dielectric inserts respectively of 89.61 μA and 77.54 μA. Keywords: leakage current, coaxial electrode.