Claim Missing Document
Check
Articles

PROTOTIPE SISTEM PENGATUR PENGISIAN TANDON AIR DI PERUMAHAN GIRI PALMA BERBASIS ARDUINO Muhammad Furqan Rabbani Arfha; Ponco Siwindarto; Zainul Abidin
Jurnal Mahasiswa TEUB Vol 9, No 8 (2021)
Publisher : Jurnal Mahasiswa TEUB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Kebutuhan air bersih warga di Perumahan Giri Palma membutuhkan penampungan air sementara. Saat ini, sistem penampungan air yang digunakan masih beroprasi secara manual yang mengandalkan sumber daya manusia sebagai pengontrol dan pengamat dari tandon-tandon yang ada di perumahan Giri Palma. Sistem pengadaan air di Perumahan Giri Palma menggunakan dua buah sumur pompa dan tiga buah tandon. Dari tiga tandon tersebut, dua tandon masing-masing terletak berdekatan dengan sumur berfungsi sebagai penampung air sementara, dan satu tandon yang berfungsi sebagai tandon distribusi. Metode manual yang digunakan saat  ini dapat menimbulkan kerugian jika terjadi keteledoran pada petugas. Sistem otomatis yang dibuat menggunakan sensor air sebagai pendeteksi air pada sumur, dan sensor ultrasonic sebagai pendeteksi ketinggian air pada tandon, yang bekerja dengan menggunakan Arduino. Prototipe sistem pengadaan air otomatis yang ada pada penelitian ini diharapkan bisa diaplikasikan dan menjadi solusi dari permasalahan yang ada di perumahan Giri Palma. Kata Kunci: Sistem Pengadaan Air Tandon, Arduino.   ABSTRACT The need for clean water for residents of Giri Palma Housing Estate  requires temporary water storage. Currently, the water storage system is still operating manually, which relies on human resources as controllers and observers of the reservoirs in the Giri Palma Housing Estate. The water supply system in Giri Palma Housing uses two pump wells and three reservoirs. From those three reservoirs, two reservoirs are located adjacent to the well as a temporary water reservoir, and one reservoir as distribution reservoir. The manual method used today can cause harm of there is some negligence on the part of the officer. The automated system, is made using a water sensor as a water detector in the well, and an ultrasonic sensor as a water level detector in every reservoir, which works using Arduino. The prototype automatic water supply system in this study is expected to be applied as a solution to problems that exist in Giri Palma Estate. Keywords: Reservoir Water System, Arduino.
ALAT PENGATUR DEBIT AIR PADA PENYIRAM TANAMAN BERBASIS ANDROID Ferdy Darmawan Saputra; Ponco Siwindarto
Jurnal Mahasiswa TEUB Vol 7, No 1 (2019)
Publisher : Jurnal Mahasiswa TEUB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (81.093 KB)

Abstract

Perawatan taman tentunya harus secara intensif dan berkala agar tanaman yang berada di taman selalu terlihat sehat, segar dan indah. Salah satu caranya dengan menjaga kelembapan tanah melalui penyiraman yang teratur. Maka diperlukan adanya alat penyiram tanaman yang dapat mengatur debit air melalui smartphone Android sebagai pengendali. Pada skripsi ini ditunjukkan bagaimana cara membuat suatu alat yang dapat mengatur debit air untuk penyiraman. Penggunaan alat terfokus pada Bluetooth, smartphone Android, valve, dan water flow sensor pada proses penyiraman. Alat ini mempermudah proses penyiraman pada tanaman dengan memanfaatkan Bluetooth sebagai komunikasi antara Arduino dengan smartphone Android sehingga penyiraman dapat dikendalikan dari jarak cukup jauh sesuai dengan kebutuhan. Prosesnya dimulai dari menghubungkan smartphone Android dengan Bluetooth untuk memasukkan nilai. Lalu masukkan nilai yang dinginkan di smartphone Android lalu nilai tersebut di kirim ke Arduino melalui Bluetooth. Valve akan terbuka penuh jika ada nilai masukkan yang terkirim dari smartphone Android. Ketika air keluar water flow sensor akan menghitung debit air yang lewat dan akan ditampilkan pada smartphone Android. Selanjutnya akan dikontrol di Arduino Mega supaya nilai yang dimasukkan sama dengan nilai yang dihasilkan oleh sensor. Hasil pengujian menunjukkan bahwa Bluetooth, smartphone Android, valve, dan water flow sensor dapat berkerja pada proses penyiraman. Pada Bluetooth yang digunakan dapat terkoneksi dengan Bluetooth smartphone Android dengan jarak maksimal ± 11 meter. Pada smartphone Android aplikasi dapat berkerja sesuai dengan kebutuhan pada proses penyiraman. Pada valve yang digunakan dapat berkerja dengan tegangan 5VDC dengan lama membuka valve ± 3 detik. Pada hasil pengujian didapatkan batas minimal volume air yang dapat digunakan yaitu 400mL dengan keakuratan 10.39% yang mendekati nilai akurasi dari sensor yaitu ±10%. Dan untuk lebar valve semakin kecil akan semakin akurat, tetapi membutuhkan waktu yang cukup lama untuk memenuhi volume yang diinginkan. Kata Kunci : Air, Water Flow Sensor, Bluetooth, Smartphone Android, Valve, Arduino MEGA 2560 ABSTRACT Garden care must be intensive and periodic so that the plants in the garden always look healthy, fresh and beautiful. One way is to keep the soil moist through regular watering. Then it is necessary to have a plant sprinkler that can regulate the water debit through an Android smartphone as a controller. This thesis shows how to make a device that can regulate water discharge for watering. The use of tools focused on Bluetooth, Android smartphones, valves, and water flow sensors in the watering process. This tool simplifies the watering process on plants by utilizing Bluetooth as a communication between Arduino and Android smartphones so that watering can be controlled from a distance far enough to suit your needs. The process starts from connecting an Android smartphone with Bluetooth to enter a value. Then enter the desired value on the Android smartphone then the value is sent to Arduino via Bluetooth. Valve will be fully opened if there is a value entered that is sent from an Android smartphone. When the water comes out the water flow sensor will calculate the flow of water passing and will be displayed on the Android smartphone. Then it will be controlled on Arduino Mega so that the entered value is the same as the value generated by the sensor. Test results show that Bluetooth, Android smartphones, valves, and water flow sensors can work on the watering process. The Bluetooth used can be connected to the Bluetooth Android smartphone with a maximum distance of ± 11 meters. On the Android smartphone the application can work according to the needs of the watering process. The valve used can work with a voltage of 5VDC with a long opening valve ± 3 seconds. In the test results obtained a minimum volume of water that can be used is 400mL with an accuracy of 10.39% which approaches the accuracy value of the sensor which is ± 10%. And the smaller the valve width, the more accurate it will be, but it takes a long time to meet the desired volume. Keywords: Water, Water Flow Sensor, Bluetooth, Smartphone Android, Valve, Arduino MEGA 2560
Perancangan Alat Pengering Jamur Tiram sebagai Alternatif Penjemuran Matahari Arief Prakoso; n/a Nurussa'adah; Ponco Siwindarto
Jurnal Mahasiswa TEUB Vol 1, No 5 (2013)
Publisher : Jurnal Mahasiswa TEUB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (980.933 KB)

Abstract

Jamur tiram memiliki kandungan gizi yang sangat baik untuk tubuh kita diantaranya adalah protein, air, kalori, karbohidrat, dan sisanya berupa serat zat besi, kalsium, vitamin B1, vitamin B2, dan vitamin C. Melihat pentingnya jamur tiram untuk kesehatan tubuh manusia maka banyak olahan jamur yang kini telah tersedia dimana semua olahan tersebut ditujukan untuk mengenalkan jamur tiram kepada masyarakat. Untuk mengkonsumsi jamur tiram ini pun beragam ada yang mengolah jamur tiram ini seusai panen (masih basah) ataupun mengolah setelah jamur tiram dalam kondisi kering. Untuk mengolah jamur pada kondisi kering, jelas jamur harus dikeringkan terlebih dahulu biasanya hal ini dilakukan selain unuk olahan kripik jamur juga bertujuan untuk penyimpanan jamur yang lebih lama. Namun untuk mengeringkan jamur menggunakan matahari memakan waktu yang sangat lama dan menunggu kondisi cuaca yang terik dalam prosesnya. Penelitian ini mengacu permasalahan diatas. Dimana cuaca dan lamanya proses dapat memperlambat proses pengeringan. Penelitian ini menggunakan sensor Load Cell sebagai sensor utama untuk parameter jamur sudah kering dan Sensor suhu LM35 digunakan untuk mengontrol suhu dalam ruang proses pengeringan. Untunk memanaskan jamur digunakan heater sebagai elemen pemanas. Pengujian akhir pada sensor suhu LM35 menunjukkan kerja yang baik dengan prosentase kesalahan 0.48% dan Load Cell setelah dikuatkan sebesar 5.19%   Kata Kunci— pengeringan, jamur tiram, load cell, lm35, sensor berat.
PENGEMBANGAN ELEKTRODA SENSOR ASAM URAT SEBAGAI SENSOR pH DENGAN PENAMBAHAN RUTHENIUM Tika Puri Ardianti; Ponco Siwindarto; n/a Nurussa'adah
Jurnal Mahasiswa TEUB Vol 5, No 2 (2017)
Publisher : Jurnal Mahasiswa TEUB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

pH merupakan salah satu indikator kualitas air, kualitas air penting untuk diketahui karena banyaknya fungsi air yang berdampak langsung pada kehidupan. Sensor pH konvensional telah banyak diproduksi, sehingga dapat digunakan sebagai acuan pembuatan sensor pH dengan teknologi mikrofabrikasi. Pada penelitian ini digunakan sensor pH yang berasal dari pengembangan elektroda Sensor asam urat dengan penambahan Ruthenium. Tujuan penelitian ini adalah mengembangkan elektroda sensor asam urat menjadi sensor pH kemudian mengkarakterisasi sensor pH tersebut, serta mengkarakterisasi sensor dengan beberapa parameter yakni perubahan nilai pH, waktu respon sensor, pengaruh penyimpanan dan respon sensor terhadap pengubahan suhu serta menampilkan kurva karakteristik sensor pH yang menyatakan hubungan antar pH larutan, tegangan, waktu, serta respon terhadap suhu. Didapatkan hasil bahwa semakin besar nilai pH maka nilai  tegangan keluaran semakin kecil, untuk pH 2 dengan pengukuran menggunakan lima buah sensor didapatkan tegangan keluaran 328 mV-278 mV sedangkan tegangan keluaran kelima sensor untuk pH 9 sebesar -1 mV sampai-56 mV. Waktu respon yang dimiliki setiap sensor untuk setiap larutan berbeda, mulai dari 2 menit sampai 6 menit. Semakin lama sensor disimpan dan semakin sering digunakan maka performa sensor akan menurun,. Suhu mempengaruhi nilai tegangan keluaran sensor, pada suhu 25°C tegangan keluaran kelima sensor secara berurutan 328 mV-278 mV, sedangkan untuk suhu 65°C tegangan keluaran sebesar 106 mV- 212 mV, nilai tegangan semakin menurun dengan bertambahnya suhu. Untuk penelitian selanjutnya disarankan sensor difabrikasi mulai tahapan awal, penyimpanan sensor juga diusahakan dalam tempat yang kedap udara agar didapatkan sensor dengan performa yang lebih bagus. Kata kunci : sensor pH, fabrikasi film tebal, ruthenium
Alat Deteksi Nominal Uang Kertas Untuk Penyandang Tuna Netra Dwi Aryo Porbadi; Mochammad Rif'an; Ponco Siwindarto
Jurnal Mahasiswa TEUB Vol 2, No 1 (2014)
Publisher : Jurnal Mahasiswa TEUB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1079.126 KB)

Abstract

Uang merupakan alat yang digunakan untuk melakukan transaksi jual beli dan sudah digunakan oleh seluruh manusia di setiap penjuru dunia. Hal ini sudah pasti menjadikan uang menjadi barang pokok untuk setiap orang, bahkan bagi para penyandang disabilitas seperti halnya tuna netra. Keterbatasan tuna netra dalam hal melihatmerupakan masalah dalam hal komunikasi sehingga mereka hanya mengandalkan indra peraba dan pendengar. Kelemahan tuna netra dalam melihat dan mengidentifikasi uang dapat menyebabkan uang tertukar, salah ambil, atau bahkan tertipu pada saat jual beli. Mengacu dari hal tersebut maka perlu adanya alat bantu yang dapat memudahkan tuna netra untuk mengidentifikasi nilai nominal uang. Tujuan penelitian ini adalah merancang alat yang dapat digunakan untuk mendeteksi nilai nominal uang kertas. Alat ini menggunakan sensor warna TCS3200-DB untuk mendeteksi warna uang kertas, lalu oleh mikrokontroller diubah menjadi data RGB dan dikeluarkan dalam bentuk suara.Kata KunciSensor warna, suara, tuna netra, uang kertas.
PENGAMBILAN KEPUTUSAN DAN SORTING LOKASI PADA DEFIBRILATOR EKSTERNAL OTOMATIS YANG TERINTEGRASI DENGAN AMBULAN DAN RUMAH SAKIT MELALUI JARINGAN INTERNET Bagas Priyo Hadi Wibowo; Ponco Siwindarto; Akhmad Zainuri
Jurnal Mahasiswa TEUB Vol 7, No 3 (2019)
Publisher : Jurnal Mahasiswa TEUB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Fibrilasi jantung terjadi jika terdapat potensial aksi yang menjalar pada otot jantung tanpa terkendali dan menjadi liar. Terdapat dua jenis fibrilasi yaitu fibrilasi atrium dan fibrilasi ventrikel. Penanganan yang tepat dan cepat sangat diperlukan guna menghindari kompilasi yang lebih parah. Fibrilasi yang dapat terjadi secara tiba-tiba menjadi hal yang perlu segera diselesaikan dikarenakan jika penanganan fibrilasi tidak segera maka akan berbahaya dan dapat menyebabkan kematian. Fibrilasi dapat terjadi kapanpun dan dimanapun sehingga diperlukan adanya pembacaan lokasi dari penderita ketika fibrilasi terjadi sehingga dapat dilakukan penjemputan dengan segera. Berdasarkan hal tersebut, maka dirancang dua perangkat yaitu perangkat penderita dan perangkat ambulan. Perangkat penderita akan dibawa oleh penderita untuk mengetahui lokasi dari penderita ketika fibrilasi terjadi dan mengurutkannya dengan lokasi ambulan yang diambil dari database dengan lokasi rumah sakit yang telah diprogram di mikrokontroler untuk mencari lokasi ambulan atau rumah sakit terdekat, dan perangkat ambulan akan dipasangkan di mobil ambulan untuk mengetahui lokasi dari ambulan yang sedang tidak bertugas secara realtime. Pembuatan kedua perangkat ini menggunakan arduino micro sebagai mikrokontroler, modul GSM/GPRS SIM800L untuk membaca lokasi dari penderita dan ambulan serta untuk komunikasi melalui jaringan internet,  push button dan led sebagai masukan dan indikator kondisi fibrilasi. Ketika dalam mode tersedia, perangkat ambulan akan mengirimkan lokasi yang berisikan latitude dan longitude ke database, sedangkan ketika dalam mode sibuk maka nilai latitude dan longitude yang dikirimkan ke database bernilai 99999 sehingga ketika diurutkan atau di-sorting tidak akan menjadi yang paling dekat. Ketika ada potensi terjadinya kondisi fibrilasi, maka perangkat penderita akan mengambil data lokasi ambulan dari database lalu mengurutkannya dengan lokasi rumah sakit sehingga didapatkan lokasi ambulan atau rumah sakit terdekat dengan lokasi penderita dan akan mengirimkan notifikasi. Berdasarkan hasil penelitian, data posisi yang dapat diperoleh oleh modul SIM800L berupa latitude dan longitude. Pembacaan lokasi oleh modul SIM800L memiliki selisih pembacaan dengan pembacaan lokasi manual melalui google earth rata-rata 22,8 meter. Hasil pengujian keseluruhan ketika terjadi potensi fibrilasi, perangkat penderita memerlukan waktu rata-rata 30,187 detik hingga pengiriman notifikasi. Notifikasi yang dikirimkan dalam bentuk Short Message Service (SMS) yang berisikan kondisi penderita dan lokasinya dalam bentuk url yang dapat terhubung dengan google maps.   Kata kunci : Fibrilasi, pengurutan, perangkat ambulan, perangkat penderita, database, notifikasi ABSTRACT Cardiac fibrillation occurs when there is an action potential that spreads to the heart muscle without control and becomes wild. There are two types of fibrillation, atrial fibrillation and ventricular fibrillation. Proper and fast handling is needed to avoid more severe compilation. Fibrillation that can occur suddenly becomes a matter that needs to be resolved immediately because if handling fibrillation is not immediate it will be dangerous and can cause death. Fibrillation can occur anytime and anywhere so it is necessary to read the location of the patient when fibrillation occurs so that pickup can be done immediately. Based on this, two devices are designed, namely the patient device and ambulance device. The patient's device will be carried by the patient to find out the location of the patient when fibrillation occurs and sort it by the location of the ambulance taken from the hospital location programmed in the microcontroller to find the nearest ambulance or hospital location, and the ambulance device will be attached to the ambulance to find out the location of the ambulance that is not on duty in realtime. The making of these two devices uses Arduino Micro as a microcontroller, GSM / GPRS SIM800L module to read locations of sufferers and ambulances as well as for communication through the internet network, push button and led as input and indicators of fibrillation conditions. When in available mode, the ambulance device will send a location containing latitude and longitude to the database, whereas when in busy mode the latitude and longitude values ​​sent to the database are 99999 so that when sorted or sorted it will not be the closest. When there is a potential fibrillation condition, the patient's device will retrieve the ambulance location data from the database and then sort it by the location of the hospital so that the ambulance location or hospital closest to the patient's location is obtained and will send a notification. Based on the results of the study, the position data that can be obtained by the SIM800L module is latitude and longitude. The location reading by SIM800L module has a difference in reading with manual location reading through google earth averaging 22.8 meters. The overall test results when there is potential fibrillation, the patient's device requires an average time of 30,187 seconds to send notifications. Notifications are sent in the form of Short Message Service (SMS) that contains the patient's condition and location in the url form that can be connected with google maps. Keywords : Fibrillation, sorting, ambulance devices, patient devices, databases, notifications
DISPENSER PENGISI GELAS OTOMATIS MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER ATMEGA16 DAN INTERFACE KEYPAD Muchammad Rizal Pahlevi; Ponco Siwindarto; n/a Nurussa'adah
Jurnal Mahasiswa TEUB Vol 3, No 3 (2015)
Publisher : Jurnal Mahasiswa TEUB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (81.093 KB)

Abstract

Air merupakan kebutuhan dasar bagi setiap orang yang paling utama adalah air minum. Kemudahan untuk mendapatkan air minum merupakan salah satu faktor yang berpengaruh dalam proses pemenuhan kebutuhan air minum karena nyatanya masih banyak orang yang mengalami dehidrasi. Dispenser dapandang besar peranannya dalam penyediaan air minum dalam mengurangi hal tersebut. Maka dari hal tersebut dibuatlah dispenser yang mampu pengisi gelas secara otomatis, dan volumenya bisa di setting sesuai keinginan menggunakan interface keypad untuk memudahkan dalam pemenuhan kebutuhan air minum sehingga bisa mengatasi masalah dehidrasi khusunya di indonesia. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan mengukur volume yang disetting menggunakan interface keypad dan air yang keluar dari dispenser otomatis sehingga diperoleh data hasil pengujian dari alat tersebut. Berdasarkan pengujian yang dilakukan, sensor suhu DS18B20 memiliki prosentase rata – rata error sebesar 0,3 % dan rata – rata error suhu terbesar 0,55 oC dan kesalahan terkecil sebesar 0,183 oC pada suhu 25 oC hingga 80 oC. Sistem mampu bekerja dengan baik sesuai dengan perancangan dan hasil pengujian menunjukkan bahwa sistem mampu bekerja dengan baik sesuai volume yang diinginkan dengan rata - rata error volume pada air dingin sebesar 3,92 ml dengan suhu rata – rata 28,89 oC dan rata – rata error volume pada air panas sebesar 5,78 ml dengan suhu rata – rata suhu 79,07 oC.Kata Kunci—Dispenser, sensor suhu DS18B20, Mikrokontroller ATmega16.
Pengaturan dan Pengolahan Data pada Plan live cell chamber Nur Awalludin Zuhri; Mochammad Rif'an; Ponco Siwindarto
Jurnal Mahasiswa TEUB Vol 2, No 3 (2014)
Publisher : Jurnal Mahasiswa TEUB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (577.002 KB)

Abstract

Sel merupakan kumpulan materi palingsederhana dan unit penyusun semua makhluk hidup.Penelitian sel sekarang masih menggunakan metode ujitabung. Metode ini mempunyai kelemahan yaitupenggantian cairan pada cawan petri seringkaliterkontaminasi fungi dan cuci ulang ulang inkubatormeninggalkan formaldehid yang sulit dihilangkan.Sehingga perlu dirancang sebuah media dimana sel bisatumbuh dengan parameter-parameter suhu, pH,kelembaban, CO2 yang dapat terdeteksi langsung dandikontrol tanpa harus mengganti cairan cawan petrisecara manual.Tujuan penelitian ini adalah merancang dan membuatmodul mikrokontoler yang bisa mengolah data hasilsensor CO2, suhu, kelembaban, pH serta keypad denganmenggunakan program yang mampu mengakses damengontrol data sensor CO2, suhu, kelembaban, dan pHpada Plan live cell chamber. Hasil pengujian menunjukanbahwa data yang dikirim oleh kontroler dapat diterimadengan baik oleh aktuator. Data yang dikirim padamikrokontroler aktuator suhu, CO2, dan kelembabanberupa karakter yang diikuti tanda plus(+) atau minus(-)untuk menentukan aktuator on atau off. Sedangkan padaaktuator pH, data dikirim dalam bentuk selisih setpointdengan data terbaca untuk menentukan besarnya PWMyang dibutuhkan.Kata Kunci— Data yang dikirim, Keypad, Sel,Setpoint.
PENGGERAK LIMA JARI ROBOT LENGAN MENGGUNAKAN ELECTROMYOGRAM (EMG) PADA LENGAN BAWAH ANTERIOR Abbyunda Yudha Pratama; Ponco Siwindarto; Akhmad Zainuri
Jurnal Mahasiswa TEUB Vol 7, No 4 (2019)
Publisher : Jurnal Mahasiswa TEUB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Manusia menginginkan agar dapat hidup normal dan memiliki anggota badan yang lengkap. Hal tersebut merupakan suatu kebutuhan bagi umat manusia. Namun tidak semua manusia terlahir dengan sempurna atau dalam perjalanan hidupnya dia mengalami suatu keadaan yang membuat dia menjadi difabel. Jari adalah salah satu anggota badan yang memiliki peranan vital untuk melakukan tugas-tugas dasar seperti menggenggam, makan, menulis, dll. Meskipun sudah kehilangan jari-jari, namun otak kita masih mampu mengirim sinyal otot untuk melakukan gerakan kontraksi dan relaksasi pada jaringan otot tersebut. Alat ini bekerja atas prinsip tersebut, dengan membaca sinyal myoelectric yang berasal dari 5 otot bagian lengan bawah yaitu extensor policis brevis, flexor digitorum superficialis, flexor palmaris longus, flexor digitorum superficialis, flexor carpi ulnaris agar dapat dikondisikan oleh satu sensor kemudian diproses mikrokontroler untuk menggerakkan jari-jari robot secara individual. Dari hasil pengujian alat disimpulkan nilai perubahan nilai tegangan dari 5 otot tersebut untuk masing-masing jari berbeda, tetapi perubahan tegangan terkecilnya adalah 1 Volt sehingga dapat ditentukan nilai thresholdnya adalah 1 Volt, jika titik sadap melebihi nilai tegangan threshold maka akan dianggap berlogika 1 atau HIGH . Nilai threshold ini dgunakan untuk mempermudah mikrokontroler membedakan jari mana yang kondisinya membuka atau menutup. Dari pengujian alat secara keseluruhan disimpulkan alat dapat mendeteksi gerakan jari dengan tingkat keberhasilan sebesar 99.85%. Kata Kunci: Electromyogram, Otot, Jari-jari robot ABSTRACT Humans wanted to have complete limbs. This is a necessity for humanity. But not all humans are born perfectly or in the course of his life he experienced an accident that made him a difable. Finger is one member of the body that has a vital function to do basic tasks such as grasping, eating, writing, etc. Even though you have lost your fingers, your brain is still able to send muscle signals to carry out contraction and relaxation movements in the muscle. This device works on this principal, by reading myoelectric signals from 5 muscles of the lower arm namely extensor policis brevis, superficial flexor digitorum, flexor palmaris longus, superficial flexor digitorum, flexor carpi ulnaris so that it can be conditioned by a sensor then processed by the microcontroller to move robot fingers individually. From the results of testing the device concluded that the value of the change in voltage values ​​of each of the five muscles is different, but the smallest voltage change is 1 Volt so that the threshold value is 1 Volt, if the tapping point exceeds the threshold voltage value it will be considered logic 1 or HIGH. This threshold value is used to make it easier for the microcontroller to distinguish which fingers have open or close conditions. From the testing device as a whole it was concluded that this device can detect finger movements with a success rate of 99.85%. Keywords: Electromyogram, Muscle, Robot fingers
RANCANG BANGUN REFRESHABLE BRAILLE DISPLAY BERBASIS MIKROKONTROLER BAGI PENYANDANG TUNANETRA Muhammad Kholifa Bihaque; Ponco Siwindarto; Eka Maulana
Jurnal Mahasiswa TEUB Vol 10, No 1 (2022)
Publisher : Jurnal Mahasiswa TEUB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKSistem tulisan Braille adalah sistem tulisan sentuh yang menggunakan 6 titik timbul sebagai representasi dari suatu karakter dalam tulisan awas. Tulisan Braille biasanya dicetak pada sebuah kertas khusus yang memungkinkan para penyandang tunanetra untuk membacanya dengan memanfaatkan indra peraba pada ujung jari mereka. Kelemahan penggunaan kertas sebagai media baca tulisan Braille adalah ukurannya yang relatif besar dan tebal dibanding buku biasa. Selain itu untuk mencetak tulisan Braille juga membutuhkan mesin cetak khusus yang harganya relatif mahal dan sulit di dapatkan khususnya di Indonesia. Untuk itu alternatif lain pengganti buku Braille konvensional sangat dibutuhkan sebagai upaya meningkatkan kemampuan literasi bagi penyandang tunanetra di Indonesia. Salah satu alternatif yang dapat digunakan adalah perangkat refreshable Braille display. Perangkat refreshable Braille display adalah perangkat yang mampu menampilkan huruf-huruf Braille melalui mekanisme elektro-mekanik. Dengan perangkat tersebut, huruf-huruf Braille akan ditampilkan bergantian sehingga mampu menampung lebih banyak karakter dibanding buku Braille konvensional. Pada penelitian ini akan dijelaskan bagaimana perancangan refreshable Braille display yang berbasis mikrokontroler Arduino Uno. Pembuatan sistem dimulai dengan perancangan diagram blok sistem dan dilanjutkan dengan pembuatan perangkat keras serta perangkat lunak sistem. Secara sederhana, sistem bekerja dengan mengekstrak karakter pada file yang tersimpan di storage kemudian mengonversinya menjadi Braille code yang direpresentasikan dengan kondisi 6 buah solenoid sebagai satu sel Braille. Pengujian sistem dilakukan dengan menggunakan sampel file dengan format .txt yang dibuat menggunakan bantuan program komputer dan disimpan pada sebuah micro SD card. Hasil pengujian untuk fungsi dasar sistem menunjukkan 100% keberhasilan sistem untuk mengekstrak dan mengonversi karakter menjadi Braille code.Kata Kunci: Braille, Tunanetra, Refreshable Braille displayABSTRACTThe Braille writing system is a tactile writing system that uses 6 raised dots to represent a character in visible writing system. Braille is usually printed on a special paper that allows visually impaired people to read it using the sense of touch on their fingertips. The disadvantage of using paper as a medium for reading Braille is that it is relatively large and thick in size compared to ordinary books. In addition, printing Braille writing on a paper also requires a special printing machine which is relatively expensive and difficult to obtain, especially in Indonesia. For this reason, other alternatives to replace conventional Braille books is needed as an effort to improve literacy skills for visually impaired people in Indonesia. An alternative that can be used is refreshable Braille display device. Refreshable Braille display is a device which has capability of displaying Braille letters through an electro-mechanical mechanism. With this device, Braille letters will be displayed alternately so that it can accommodate more characters than conventional Braille books. In this study, it will be explained how to design a refreshable Braille display based on the Arduino Uno microcontroller. The manufacture of the system begins with designing system block diagrams and then creating the system hardware and software. The system works by extracting characters in file stored in the storage and then converting them into Braille codes which are represented by the condition of 6 solenoids as one Braille cell. System testing is done by using a sample file with .txt format created using a computer program and stored on a micro SD card. The test results for the basic functions of the system show that the system is 100% successful in extracting and converting characters into Braille codes.Key Words : Braille, Tunanetra, Refreshable Braille display
Co-Authors Abbyunda Yudha Pratama Abdul Harits Muzakki A. Adharul Muttaqin Agung Handoko Agus Satrio Agwin Fahmi Fahanani Ahmad M. Fariz P. Ahmad Nurdin Islam Ahmad Sirojuddin Aidil Fikri Islamy Akroma Ardi Aldian Ferdiansyah Mahendra Alvi Kusuma Wijaya Ana Bella Dianisma Anas Setiawan Anggriawan, Aldo Redicka Arfian Nurfi Pangestu Arief Prakoso Arnas Elmiawan Akbar Ashar Seppiawan N Awalludin, Nur Azzam Rasyiq El-Faraby Bagas Priyo Hadi Wibowo Bambang Siswojo Bambang Siswojo Bayu Satya Nugraha Tri S. Bill Jason Bono Badar Nugraha Brian Reza Kawalta Tarigan S. Dafid, Ach Dian Widyaningtyas Dwi Aryo Porbadi Dwi Utari Surya Eko Saifulloh Noor Enggar Kabisafira Prawimuliasta Eritha, Fadila Norasarin Erni Yudaningtyas Eryc Tri Juni S. Fadhlurrahman, Adam Farrel Fadila Norasarin Eritha Faizah, Lina Nur Fauzzi Izzul Haq Ferdy Darmawan Saputra Fifo Sidherial Firmansyah Adhitya G. B. Fredy Christiawan Gloria Lisa H. Hari Wahyudiono Hendry Rama Sethiawan Ibrahim Hasan Ichsan Harun Wicaksono Ihsan Ahmad Badrianto Ika Kustanti Ikhwan Fajri Asri Indyanto Gadang Alfaruki Jayadhi Wenardo Rusli Juli Arianes Lalu Arya Taruna Jaya Lovinardo Devharo M. Aswin M. Aswin M. Aswin M. Julius St. M. Rasjad Indra M. Rasyad Indra Made Putera Wiguna Maulana, Eka Mochamad Umar Mochammad Al Faridzi Mochammad Mufti Nurmukhlis Moh Uhida Subhan Muchammad Rizal Pahlevi Mudeng, V Vicky Vendy H. Mudjirahardjo, Panca Muhammad Azril Muttaqin Muhammad Fatahilla Muhammad Fauzan Edy Purnomo Muhammad Furqan Rabbani Arfha Muhammad Haekal Muhammad Ilmi Musyaffa' Muhammad Julius St. Muhammad Keanoudjie Muhammad Kholifa Bihaque Muhammad Luthfi Ardyansyah Muhammad Setyo Hadi Juwono Muhammad Yogi Nurrohman n/a Fatahillah n/a Muhiroh n/a Nurussa’adah n/a Nurussa’adah n/a Wijono Nanang Sulistiyanto Nizar Sodiq Notario Pramudita Nurus Sa'adah Nurussa'adah, n/a Nurussa’adah, n/a Onny Setyawati Prasetya, Muchamad Alec Raden Arief Setyawan Rahmadwati, n/a Rahmat Ananta Rif'an, Mochammad Rini Nur Hasanah Rivan Rerizki Putera Rizki Firmansyah Rusli, Rayven Hanjaya Rusmi Ambarwati Setiawan, Bagus Ilyas Siswojo, Bambang Soraya Norma Mustika Stefanus Christian Tika Puri Ardianti Tunggul Widyamurti Utomo, Arie Cahyo Vita Nurdinawati Vrisco Yonatan Wahyu Suwito Waru Djuriatno Yerico Nathane Damanik Yuda Irawan Zainul Abidin Zainul Abidin Zainuri, Akhmad Zuhal Azmiy Dwi Rachman