Ruang terbuka hijau (RTH) di Kabupaten Bekasi baru hanya memenuhi sekitar 16% dari total luas kawasan. Jika dibandingkan dengan minimal luas RTH di kawasan perkotaan sebesar 30%, maka perlu dilakukan pemenuhan luas dan pengoptimalan kualitas RTH. Hutan Kota Eduforest Bekasi (HKEB) merupakan RTH yang berpotensi menjadi penyedia manfaat ekologis bagi Kabupaten Bekasi berupa daerah resapan air karena belum terbetonisasi. Namun, HKEB memiliki permasalahan berupa tata kelola hidrologi, erosi tanah, penyediaan kebutuhan dasar satwa, pengelolaan sampah organik, dan pengadaan fasilitas serta belum memiliki solusi detail secara spasial sehingga fungsinya sebagai penyedia manfaat ekologis serta sebagai ruang rekreasi, edukasi, dan sosial belum dirasakan secara optimal. Tujuan penelitian ini ialah untuk menghasilkan desain lanskap HKEB dengan prinsip eco-design atau pendekatan ekologis pada proses perencangannya. Metode penelitian yang digunakan berupa metode kualitatif dan kuantitatif dengan pendekatan analisis deskriptif serta metode desain berupa program-based design. Konsep dasar berupa Eco-edu-recreational Forest dan konsep desain yang mengadaptasi morfologi kantung madu dalam pengembangan HKEB digunakan untuk menanggapi berbagai potensi dan kendala. HKEB dapat dioptimalkan kualitasnya sebagai RTH melalui pendekatan eco-design. Peningkatan fungsi ekologi, rekreasi, edukasi, dan sosial tapak dilakukan dengan konservasi air, tanah, vegetasi, serta penggunaan elemen desain fisik yang optimal. Fungsi-fungsi yang telah ditingkatkan mampu membentuk ekosistem hutan kota yang produktif, menciptakan rangkaian kegiatan rekreatif dan edukatif, serta memberdayakan ruang terbuka hijau menjadi ruang publik yang optimal.