Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search
Journal : Pharmacoscript

VERIFIKASI METODE PENETAPAN KADAR LOGAM BERAT KADMIUM DALAM SEDIAAN SABUN KOSMETIKA srie Rezeki Nur Endah
Pharmacoscript Vol. 1 No. 2 (2018): Pharmacoscript
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, Universitas Perjuangan Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36423/pharmacoscript.v1i2.104

Abstract

Logam berat yang terkandung dalam kosmetik umumnya merupakan zat pengotor (impuritis) pada bahan dasar pembuatan kosmetik. Penetapan logam berat dalam kosmetika dapat dilakukan dengan cara digesti basah atau kering yang diukur dengan Spektrofotometer Serapan Atom Penelitian ini bertujuan untuk memverifikasi metode penetapan kadar kadmium dalam sabun kosmetika menggunakan instrumen Spektrofotometer Serapan Atom. Verifikasi metode penetapan kadar logam berat kadmium dengan destruksi basah meliputi linieritas, batas deteksi, batas kuantisasi, akurasi dan presisi yang dianalisis dengan Spektrofotometri Serapan Atom pada panjang gelombang spesifik yaitu 283,3 nm. Penelitian ini menunjukkan hasil verifikasi metode penetapan kadar kadmium dalam sabun kosmetika memenuhi persyaratan.Kata kunci : sabun kosmetika, kadmium, verifikasi metode, Spektrofotometri Serapan Atom
PENGARUH PERBANDINGAN ESSENTIAL LEMON OIL DENGAN VIRGIN COCONUT OIL (VCO) TERHADAP KARAKTERISTIK DAN MUTU FORMULASI SABUN CAIR Hisyam Arief; Srie Rezeki Nur Endah; Susanti Susanti
Pharmacoscript Vol. 3 No. 2 (2020): Pharmacoscript
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, Universitas Perjuangan Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36423/pharmacoscript.v3i2.387

Abstract

Minyak kelapa murni merupakan minyak dengan kandungan asam laurat yang tinggi. Asam laurat ini berfungsi untuk menghaluskan dan melembabkan kulit. Sehingga VCO cocok dijadikan sebagai bahan baku pembuatan sabun. Sabun yang dibuat dalam penelitian ini menggunakan penambahan essensial lemon oil yang mampu meningkatkan kualitas pada sabun cair. Penelitian ini bertujuan untuk membuat sabun cair, mencari penambahan konsentrasi essensial lemon oil yang tepat dalam pembuatan sabun cair dan mengetahui pengaruh penambahan essensial lemon oil terhadap karakteristik sabun cair. Perlakuan pada penelitian ini konsentrasi essensial lemon oil adalah dengan penambahan sebesar F1 = 1% (b/v), F2 = 2% (b/v), F3 = 3% (b/v) dari 100 gram basis sabun. Parameter pengamatan meliputi sifat kimia, sifat fisik sabun dan uji organoleptik. Hasil analisis menunjukan bahwa semua formulasi sabun cair memenuhi persyaratan berdasarkan SNI sabun cair 06-4085-1996. Sabun cair dengan formulasi F3 merupakan produk terbaik dengan hasil analisis sabun cair pada perlakuan F3 adalah kadar alkali bebas 0.078%, nilai pH 11, bobot jenis 1,041% dan angka lempeng total 8,3 X 102. Sehingga teknologi proses pembuatan sabun cair dengan penambahan essensial lemon oil selanjutnya dapat dikembangkan dan diaplikasikan pada skala industri.
FORMULASI DAN UJI STABILITAS FISIK SEDIAAN GEL EKSTRAK DAUN ALPUKAT (Persea americana. Mill) Resti Hastuti; Srie Rezeki Nur Endah; Ali Nofriyaldi
Pharmacoscript Vol. 3 No. 2 (2020): Pharmacoscript
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, Universitas Perjuangan Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36423/pharmacoscript.v3i2.390

Abstract

Telah dilakukan penelitian tentang Formulasi dan Uji Stabilitas Fisik Sediaan Gel Ekstrak Daun Alpukat (Persea americana. Mill). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui formula yang paling baik dari sediaan gel ekstrak daun alpukat dengan variasi basis HPMC, meliputi evaluasi sediaan gel yang dilakukan dengan pengamatan organoleptis, pengamatan homogenitas, uji pH, uji daya sebar, pengukuran viskositas dan pengujian cycling test. Formulasi dan Uji Stabilitas Fisik Sediaan Gel Ekstrak Daun Alpukat (Persea americana. Mill) dilakukan tiga formula dengan berbagai variasi konsentrasi HPMC yaitu 15%, 20% dan 25%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketiga jenis sediaan berwarna merah kecoklatan, memiliki bau khas mawar, dan memiliki bentuk semisolid kental. Homogenitas ketiga jenis sediaan yaitu homogen. Daya sebar basis HPMC 15% yaitu 6,43 cm, HPMC 20% yaitu 5,01 dan HPMC 25% yaitu 4,04. pH dari ketiga jenis sediaan yaitu 6. Pengujian viskositas basis HPMC 15% yaitu 280,8 dPa.s, HPMC 20% yaitu 494,93 dPa.s dan HPMC 25% yaitu 653,07 dPa.s dan pengujian cycling test yang menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan pada ketiga jenis sediaan gel.
PENGARUH VARIASI KONSENTRASI HPMC DAN GLISERIN TERHADAP SIFAT FISIK GEL HAND SANITIZER EKSTRAK ETANOL DAUN PALA (Myristica fragrans Houtt.) Citra Shintia; Srie Rezeki Nur Endah; Ali Nofriyaldi
Pharmacoscript Vol. 4 No. 1 (2021): Pharmacoscript
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, Universitas Perjuangan Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36423/pharmacoscript.v4i1.603

Abstract

Daun pala (Myristica fragrans Houtt.) mengandung senyawa flavonoid, saponin dan tanin yang berpotensi sebagai antibakteri, sehingga dapat dimanfaatkan kedalam bentuk sediaan gel hand sanitizer. Persyaratan yang harus dipenuhi untuk sediaan gel salah satunya adalah sifat fisiknya. Gelling agent dan humektan merupakan faktor yang dapat mempengaruhi sifat fisik sediaan gel. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variasi konsentrasi HPMC (Hidroxy Propyl Methyl Cellulose) dan gliserin terhadap sifat fisik sediaan gel hand sanitizer ekstrak etanol daun pala. Gel hand sanitizer ini dibuat formulasi dengan variasi HPMC dan gliserin, yaitu formula 1 (HPMC 1% : gliserin 5%), formula 2 (HPMC 1,5% : gliserin 7,5%), formula 3 (HPMC 2%, gliserin 10%). Evaluasi yang dilakukan terhadap sediaan meliputi, uji homogenitas, uji organoleptik, uji pH, uji daya sebar, uji daya lekat. Berdasarkan hasil analisis menggunakan One Way Anova dengan program SPSS for Windows, menunjukan bahwa HPMC dan gliserin mempengaruhi parameter daya sebar dan daya lekat sediaan gel hand sanitizer ekstrak etanol daun pala (Myristica fragrans Houtt.).
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN PERILAKU PASIEN HIPERTENSI TERHADAP TATALAKSANA HIPERTENSI DI KLINIK DOKTER 24 JAM MELATI TASIKMALAYA Kamiel Roesman Bachtiar; Eddy Suhardiana; Salsabila Adlina; Srie Rezeki Nur Endah; Ali Nofriyaldi; Ayu Rahmawati
Pharmacoscript Vol. 5 No. 2 (2022): Pharmacoscript
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, Universitas Perjuangan Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36423/pharmacoscript.v5i2.911

Abstract

Prevalensi penyakit hipertensi di kota Tasikmalaya masih tergolong tinggi. Salah satu penyebabnya adalah tingkat kesadaran penderita terhadap kesehatan masih rendah. Masih banyak pasien yang tidak menyadari dirinya menderita hipertensi dan tidak mematuhi pencegahan hipertensi. Hal tersebut terjadi karena kurangnya pengetahuan dan perilaku terhadap tatalaksana hipertensi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan dan perilaku pasien hipertensi terhadap tatalaksana hipertensi di Klinik Dokter 24 Jam Melati Tasikmalaya. Desain penelitian menggunakan cross sectional study. Pengambilan sampel menggunakan accidental sampling berdasarkan kriteria inklusi sebanyak 100 responden. Variabel penelitan yaitu, tingkat pengetahuan hipertensi dan perilaku pasien terhadap tatalaksana hipertensi. Analisa data dengan analisis univariat (manual) dan analisis bivariat (uji chisquare) Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik responden penderita hipertensi di Klinik Dokter 24 Jam Melati Tasikmalaya, yaitu mayoritas responden berusia ≥ 50 tahun, pendidikan terakhir SD, berjenis kelamin perempuan, tingkatan hipertensi Stadium 1, obat yang digunakan amlodipin, dan tidak memiliki riwayat keluarga hipertensi. Pengetahuan pasien hipertensi terhadap tatalaksana hipertensi termasuk kategori baik dan perilaku pasien hipertensi terhadap tatalaksana hipertensi termasuk perilaku positif. Hal ini terlihat dari hasil uji bivariat terdapat hubungan yang signifikan tingkat pengetahuan pasien hipertensi dengan perilaku pasien hipertensi terhadap tatalaksana hipertensi nilai ρ = 0.000).