Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

Implementasi Kurikulum 2013 di Madrasah Aliayah Ibnu Taimiyah Bogor Muyasaroh Muyasaroh; Herlina Herlina; Ermis Suryana; Zulhijra Zulhijra
Edukasi Islami: Jurnal Pendidikan Islam Vol. 3 No. 05 (2014): Edukasi Islami : Jurnal Pendidikan Islam - Januari 2014
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam Al Hidayah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30868/ei.v3i05.47

Abstract

Kurikulum pertama yang lahir pada masa kemerdekaan memakai istilah leer plan. Dalam bahasa Belanda, artinya rencana pelajaran, lebih popular ketimbang curriculum (bahasa Inggris). Perubahan kisi-kisi pendidikan lebih bersifat politis: dari orientasi pendidikan Belanda ke kepentingan nasional. Asas pendidikan ditetapkan Pancasila.Peran kurikulum dalam pendidikan formal di sekolah atau madrasah adalah sangat penting dan menentukan dalam pencapaian tujuan pendidikan sehingga kurikulum memiliki peran yang strategis. Ada tiga peranan kurikulum yang sangat penting, yaitu peranan konservatif, peran kreatif dan peran kritis/evaluative.Perkembangan yang terjadi pada masa sekarang dan masa mendatang belum tentu sesuai dengan apa yang dibutuhkan. Oleh karena itu, peranan kurikulum tidak hanya mewariskan nilai dan budaya, melainkan juga memiliki peranan untuk menilai dan memilih nilai dan budaya serta pengetahuan baru yang akan diwariskan tersebut. Dalam hal ini, kurikulum harus turut aktif berpartisipasi dalam control atau filter social. Nilai-nilai social yang tidak sesuai lagi dengan keadaan dan tuntutan masa kin dihilangkan dan diadakan modifikasi atau penyempurnaan-penyempurnaan.
Nilai-Nilai Pendidikan Moral Akhlak Masyarakat Melayu Nyayu Soraya; Maryam Maryam; Syarnubi Syarnubi; Zulhijra Zulhijra
Edukasi Islami: Jurnal Pendidikan Islam Vol. 11 No. 001 (2022): Edukasi Islami: Jurnal Pendidikan Islam (Special Issue 2022)
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam Al Hidayah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30868/ei.v11i4.3357

Abstract

The purpose of this study was to determine the relevance of moral education in the Malay folklore Gurindam Dua Belas by Raja Ali Haji with moral education in an Islamic perspective. This research uses library research, which the object of the study uses library data in the form of books as the data source. reading, reviewing, and analyzing various existing literature, using the content analysis analysis method. i.e. analyzing the text. The results of the study show that the value of moral education for the people of Malay Gurindam Dua Belas by Raja Ali Haji is found in the third, fourth, sixth and tenth stanzas which contain the value of moral education about the morality of life for someone who wants his own safety by protecting his whole body from all over the world. actions that can lead to mistakes, the importance of a relational relationship and the morality and morals of children to parents and the moral obligations of parents to their children. The value of moral education is also contained in Malay folklore, namely in the abstinence and the tradition of selikur/seven likur which gives a deep meaning to them so that the moral education contained therein can be carried out by instilling Islamic nuances since he was small and this can be attached or always become their memory to carry it out when they are adults.
Pembentukan dan Pengembangan Karakter Ulama Berbasis Teknokrat dan Intelektual Melalui Program Mabit Muyasaroh Muyasaroh; Herlina Herlina; Ermis Suryana; Zulhijra Zulhijra
Edukasi Islami: Jurnal Pendidikan Islam Vol. 12 No. 03 (2023): Edukasi Islami: Jurnal Pendidikan Islam
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam Al Hidayah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30868/ei.v12i03.4442

Abstract

Pemerintah dan masyarakat Indonesia sangat membutuhkan karakter ulama berbasis teknokrat dan berintelektual, namun dalam realitanya pembentukan kader tersebut sulit dilakukan. Alasan ini menjadikan tolok ukur pesantren berupaya mencari, membuat rumusan dan metode yang dapat membentuk  kader mahasantri berkarakter tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pelaksanaan program Mabit sehingga  menemukan metode yang tepat dalam proses pengkaderan ulama yang berbasis teknokrat. Penelitian ini menggunakan mixed method yaitu  pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dokumentasi dan penyebaran angket. Data dianalisis melalui pengumpulan data, reduksi data, display data dan kesimpulan. Responden dalam penelitian ini berjumlah 31 orang mahasantri. Program Mabit mampu memberikan bantuan  untuk mewujudkan kader ulama melalui sajian mata pelajaran keislaman yang komprehensif. Program Mabit juga mampu   membantu mahasantri  memahami kelimuan yang berbasis teknologi. Dengan adanya program Mabit ini, mahasantri dapat menentukan pilihan perguruan tinggi dan jurusan sesuai kemampuan intelektualitasnya. Temuan dalam penelitian ini membantu pondok pesantren untuk mendeteksi program Mabit yang lebih terarah dalam membentuk kader ulama  dan lebih di fokuskan dalam sosialisasi. Program pembelajaran antara pendalaman Alquran, Hadits dan Sains, Teknologi harus seimbang serta terarah. Pembagian waktu adalah hal terpenting dalam pembelajaran dengan cara mengukur kapabilitas mahasantri. Penambahan aplikasi dari setiap teori yang dipelajari sangat mendukung mahasantri menciptakan dan mengembangkan daya kreatifitas berpikir.
Exploration of Student Experience in TGT Type Cooperative Learning in Islamic Cultural History (SKI) Subject at MTs Marfu'ah Palembang Zulhijra Zulhijra; Septi Wulandari; Sausanningtyas Aulia Salsabilla; Raisya Alifiah Putri
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Indonesia (JPPI) Vol. 4 No. 4 (2024): Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Indonesia (JPPI), 2024 (4)
Publisher : Yayasan Pendidikan Bima Berilmu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53299/jppi.v4i4.753

Abstract

This research aims to explore students' experiences in cooperative learning of Team Games Tournament (TGT) type in the subject of Islamic Cultural History (SKI) at MTs Marfua'h Palembang. This research method uses a qualitative approach with observation and interviews to understand how students interact and learn in TGT cooperative learning. The results showed that applying TGT can increase students' interest in learning and learning outcomes. Students participating in TGT activities tend to be more active and motivated in understanding SKI material. However, obstacles were also found, such as difficulties in grouping students with heterogeneous academic abilities, lack of preparation and learning motivation, and the need for teacher assertiveness in managing tournament implementation time. Thus, this study contributes to developing more effective and enjoyable learning strategies for students and providing suggestions for teachers to improve the quality of SKI learning through a more optimal application of TGT.