Claim Missing Document
Check
Articles

GAME EDUKASI HURUF HIJAIYAH USIA TAMAN KANAK-KANAK UNTUK PROGRAM KERJA KARANG TARUNA PERUMAHAN KALIWUNGU INDAH DESA PROTOMULYO KENDAL Handayani, Maya Rini
Dimas: Jurnal Pemikiran Agama untuk Pemberdayaan Vol. 13 No. 2 Tahun 2013
Publisher : LP2M of Institute for Research and Community Services - UIN Walisongo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1062.134 KB) | DOI: 10.21580/dms.2013.132.46

Abstract

Program Karya Pengabdian Dosen (KPD) ini dimaksudkan untuk mengembangkan keahlian dosen IAIN Walisongo dalam membantu mencerdaskan masyarakat diluar lingkungan civitas academica IAIN Walisongo Semarang. Game Edukasi Huruf Hijaiyah merupakan kegiatan KPD yang diperuntukkan bagi anak-anak TK di RT 9 RW 10 desa Protomulyo Kendal. Mengingat di karang taruna tersebut mempunyai salah satu kegiatan yaitu memberikan pembelajaran baca tulis huruf Hijaiyah secara gratis pada anak-anak TK. Namun kegiatan tersebut mempunyai beberapa kendala seperti masih menggunakan teknik konvensional, kurangnya buku Iqro dan mengatasi kebosanan anak TK dalam belajar.Hasil akhir/output dari kegiatan KPD ini adalah terciptanya sebuah aplikasi (software game edukasi) pembelajaran huruf Hijaiyah yang animatif, interaktif dan imaginatif untuk anak TK sehingga dalam proses belajar mereka tidak mudah lelah dan bosan dan merubah teknik mengajar remaja karang taruna, bahwa mengajar tidak harus bersifat konvensional namun dapat juga disisipi dengan permainan serta memanfaatkan media teknologi modern seperti laptop dan media audio visual
IMPLEMENTASI PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA NOMOR 19 TAHUN 2014 DALAM PENANGANAN SITUS INTERNET BERMUATAN NEGATIF (Studi Kasus Pemblokiran terhadap Situs Radikal oleh Kemenkominfo Tahun 2015) Musyafak, Najahan; Handayani, Maya Rini; ., Kumarudin
Islamic Communication Journal Vol 2, No 1 (2017): Edisi Januari-Juni
Publisher : Islamic Communication Journal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

At the end of March 2015 the Ministry of Communications and Informatics (Kemenkominfo) blocking 22 internet sites that are considered radically charged or sympathizers of  radicalism. Kemenkominfo serves to keep sites  that  campaignradicalism can be minimized. This authority is contained in the "Regulation of the Ministry of Communication and Information Technology Number 19 Year 2014. About Handling Negatively Lacked Websites". Under the regulations, Kemenkominfo is authorized to block or normalize sites that are negatively charged. Related to that, the researcher examines the implementation of "Regulation of the Ministry of Communication and Information Technology Number 19 Year 2014. he blocking measures are analyzed using relevant regulations from the legal normative side of juridical, and analyzed using capital policy implementation theory of Van Meter and Van Horn. Obtained result of research that in doing the blocking, mechanism which apply not fully executed by Kemenkominfo. Kemenkominfo put the BNPT report in urgency, so Kemenkominfo directly asked internet service providers to block sites.-------------------------------------------------------------------------------------Pada akhir Maret 2015 Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) melakukan pemblokiran terhadap 22 situs internet yang dinilai bermuatan radikal atau  simpatisan radikalisme. Kemenkominfo berfungsi menjaga agar situs-situs yang mengampanyekan radikalisme dapat diminimalisir. Kewenangan ini tertuang dalam Peraturan Kementerian Komunikasi dan Informatika Nomor 19 Tahun 2014. Tentang Penanganan Situs Internet Bermuatan Negatif‖. Dalam peraturan tersebut dijelaskan, Kemenkominfo berwenang untuk melakukan pemblokiran atau normalisasi terhadap situs yang bermuatan negatif. Terkait hal tersebut, peneliti mengkaji implementasi ―Peraturan Kementerian Komunikasi dan Informatika Nomor 19 Tahun 2014. Pemblokiran tersebut dianalisis menggunakan peraturan terkait dari sisi mekanisme normatif yuridis, dan dianalisis menggunakan teori implementasi kebijakan modal Van Meter dan Van Horn. Diperoleh hasil penelitian bahwa  dalam melakukan pemblokiran, mekanisme yang berlaku tidak sepenuhnya dijalankan oleh Kemenkominfo. Kemenkominfo menempatkan laporan BNPT dalam keadaan mendesak, sehingga Kemenkominfo langsung meminta penyedia layanan internet untuk memblokir situs-situs.
MANFAAT JEJARING SOSIAL BAGI KEGIATAN DAKWAH SISWA PRATEPSASANA ISMAIL MEMORIAL SCHOOL (PIMS) NAKHON SI THAMMARAT THAILAND SELATAN Handayani, Maya Rini
Wahana Akademika: Jurnal Studi Islam dan Sosial Vol 1, No 1 (2014): Wahana Akademika
Publisher : Kopertais Wilayah X Jawa Tengah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21580/wa.v1i1.797

Abstract

AbstractThis article discusses about the benefits of information technology for Islamicda’wa activities of PIMS (Pratepsasana Ismail Memorial School) students. In thisarticle, the information technology focuses on social network, which is a facebook. PIMS is a school managed by Pondok Bantan in Nakhon Si Thammarat(NST) province, Southern Thailand. Both PIMS school and pondok Bantanhave provided some modern facilities such as buildings, classrooms, and computer laboratories. Therefore, it is very interesting to know the PIMS student’sIslamic da’wa activities using the information technology by utilizing computerlaboratories in PIMS and Pondok Bantan.Keyword: dakwah Islamiyah, facebook, Pratepsasana Ismail MemorialSchool
RESPONS MASYARAKAT TERHADAP TWEET USTADZ FELIX SIAUW: ”LAYAKKAH WANITA BEKERJA MENDAPAT SEBUTAN SEBAGAI IBU?” Handayani, Maya Rini
Sawwa: Jurnal Studi Gender Vol 11, No 2 (2016): April 2016
Publisher : Pusat Studi gender dan Anak (PSGA) Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1221.091 KB) | DOI: 10.21580/sa.v11i2.1453

Abstract

Islam is a perfect religion. A religion which is always honor a woman. In Islam there is no prohibition of a woman to work for a living, as long as follow the terms and conditions according to Islam. Ustad Felix Siauw once twote some statement which was associated with working mothers in his Twitter on 28 May 2013. The amount of the tweet is 25, but the spotlight later evolved into the conversation is tweet #22. It became viral since a working mother wrote an open letter to comment the tweet #22 . This article discusses the phenomenon of public response from various backgrounds and religions to the #22 tweet, and also comments and reasons of ustad Felix Siauw write that tweet.
Metode Learning by Playing pada Aplikasi Perangkat Lunak Bahasa Inggris Dasar Usia Taman Kanak-Kanak Handayani, Maya Rini
Dimas: Jurnal Pemikiran Agama untuk Pemberdayaan Vol. 16 No. 2 Tahun 2016
Publisher : LP2M of Institute for Research and Community Services - UIN Walisongo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (914.889 KB) | DOI: 10.21580/dms.2016.162.1099

Abstract

Starting in 2016, It is compulsory for every child in Indonesia to learn in kindergarten school  for 1 year according to the rules of UNESCO. This rule makes a lot of kindergartens providing alternative extra curricular such as Basic English extracurricular to attract parents to educate their children at the school. But unfortunately sometimes the school neglect the quality of school teachers who will teach the English extracurricular. It is make the writer provides an alternative solution for the kindergarten school to make an Basic English application. The created applications is the application of a basic level of English language by using the learning by playing method as an alternative learning. Method of learning by playing is a method of studying subjects for kindergarten children using the game. Therefore, application of Basic English is made using such methods. The benefits of the basic English application using the method of learning by playing are 1) to help teachers who teach basic English to minimize the errors in teaching, 2) to alleviate expenses to recruit new English teachers, and 3) to save the youth Muslim generation’sintelligence from an early age.
Implementasi Audiobook Islami Sebagai Media Pelatihan Berdakwah Muslim Tunanetra Handayani, Maya Rini; Abdullah, Asep Dadang; Hidayanti, Ema
Dimas: Jurnal Pemikiran Agama untuk Pemberdayaan Vol. 16 No. 1 Tahun 2016
Publisher : LP2M of Institute for Research and Community Services - UIN Walisongo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (158.208 KB) | DOI: 10.21580/dms.2016.161.889

Abstract

Blind Muslims have the same obligations as other non-disabled muslims to spread Islam. Surely the method, the maddah and the media of da’wa that can be used must be adapted to the disabilities Muslim.This problem led the team to propose creating Islamic audiobooks or buku bersuara along with the training for disabled muslim. This program divided into several activities such as making of storyboard, recording, testing, editing of the audiobook, and some of trainings namely listening the Islamic audiobook, making of maddah da’wa, and training of gesture. The benefits of these program for blind people are: (1) to make it easier for learning to spread da’wa using Islamic audiobook, (2) simplify them to choose the best da'wa technique, (3) to make it easier of understanding about the maddah of da’wa, (4) to make it easier in choosing media of da’wa, (5) to help in improving intonation and gestures. Muslim tunanetra mempunyai kewajiban yang sama seperti muslim awas lainnya dalam menyampaikan dakwah. Tentunya metode, materi dan media dakwah yang digunakan harus disesuaikan dengan kemampuan muslim tunanetra.Permasalahan ini membuat tim pengabdi menciptakan sebuah audiobook (buku bersuara) Islami beserta pelatihan penggunaan untuk tunanetra muslim. Pengabdian ini dibagi menjadi beberapa kegiatan seperti pembuatan storyboard, perekaman, pengujian, pengeditan audiobook dan beberapa pelatihan seperti mendengarkan audiobook Islami yang telah dibuat, membuat maddah dakwah dan pelatihan gestur.Manfaat yang dapat diperoleh calon dai tunanetra dengan adanya pelatihan audiobook ini adalah 1) mempermudah dalam berdakwah sebab file audiobook Islami dapat diputar dan didengar kapanpun dan dimanapun, 2) mempermudah dalam memilih teknik berdakwah yang baik dan benar sesuai dengan kemampuan dan keterbatasan yang dimiliki, 3) mempermudah proses pemahaman akan bagaimana memilih maddah keagamaan yang sesuai dengan kondisi mad’u , 4) mempermudah untuk memilih media dakwah  dan 5) membantu dalam memperbaiki intonasi dan gestur  dalam berdakwah.
KEMAMPUAN BERKOMUNIKASI MAHASISWA THAILAND SELATAN MENGGUNAKAN BAHASA INDONESIA (BAHASA) DI UIN WALISONGO SEMARANG Handayani, Maya Rini
Islamic Communication Journal Vol 3, No 1 (2018): Edisi Januari - Juni
Publisher : Islamic Communication Journal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This article discusses the ability to speak (communicate) respondents from South Thailand at UIN Walisongo Semarang. The communication ability of the respondents is measured using the Indonesian language indicator (Bahasa) namely the ability to speak. Respondents aged between 20 to 28 years. Respondents numbered 37 people from the force 2012 to 2016. The 37 respondents consisted of 25 female students and 12 students. The original language of the respondents is Malay. The second language controlled by respondents is Thai. Respondents have not had enough Language skills before they arrive in Indonesia. The data collection in this article uses questionnaires. The results obtained from this research is the ability to communicate respondents using Language is in the category of being. This category uses a standard five interval that is very high, high, medium, low and very low. The mean or average of respondent data is at number 28. The number is between 26 - 29 which refers to the medium category. Keywords: communicate, language, south thailand students-------------------------------------------------------------------------------------Artikel ini membahas mengenai kemampuan berbicara (berkomunikasi) responden yang berasal dari Thailand Selatan di UIN Walisongo Semarang. Kemampuan komunikasi responden diukur menggunakan indikator bahasa Indonesia (Bahasa) yaitu kemampuan berbicara. Responden berusia antara 20 hingga 28 tahun. Responden berjumlah 37 orang yang berasal dari angkatan 2012 hingga 2016. Ke 37 responden terdiri dari 25 mahasiswi dan 12 mahasiswa. Bahasa asli dari responden adalah bahasa Melayu. Bahasa kedua yang dikuasai responden adalah bahasa Thailand. Responden belum cukup mempunyai bekal kemampuan Bahasa sebelum tiba di Indonesia. Pengumpulan data pada artikel ini menggunakan kuisioner. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah kemampuan berkomunikasi responden menggunakan Bahasa berada pada kategori sedang. Kategori ini menggunakan interval standar lima yaitu sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah dan sangat rendah. Mean atau rata-rata data responden berada pada angka 28. Angka tersebut berada di antara angka 26 – 29 yang menunjuk pada kategori sedang.Kata kunci : berkomunikasi, bahasa, mahasiswa thailand selatan
AUDIOBOOK SEBAGAI ALAT BANTU MEMPERLANCAR KOMUNIKASI DALAM PENYEBARAN DAKWAH ISLAM PENYANDANG TUNANETRA Handayani, Maya Rini
Islamic Communication Journal Vol 1, No 1 (2016)
Publisher : Fakultas Dakwah dan Komunikasi Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21580/icj.2016.1.1.1243

Abstract

Disabilities people, especially muslim who are blind have the same desire with other Muslims. The similarity desire is become da’i or propagator of Islam despite having physical limitations. The main obstacle for them in the spread of Islam is communication. In  order  to  establish  the  communication  between  the  sender  and the recipient should both have the same transmission and symbols. Transmission and the same symbol will be created if both of them have the same knowledge.Unfortunately, the blind Muslims often have difficulty in gaining knowledge of Islam. This is because they can not read Islamic books. Therefore,  in  this  article  will  discuss  the  audiobook,  which  is  a voiced book that can be used blind Muslim to deepen knowledge of Islam. The benefits to be gained by the Islamic audiobook is facilitate communication  between  blind  Muslims  and  not  the  blind  one.--------------------------------------------------------------------------Penyandang disabilitas khususnya tunanetra yang beragama Islam mempunyai keinginan yang sama dengan umat Islam awas lainnya. Persamaan keinginan tersebut antara lain ingin menjadi dai atau penyebar agama Islam meskipun dalam keterbatasan. Kendala utama bagi mereka dalam penyebaran Islam adalah komunikasi. Agar komunikasi dapat terjalin dengan baik antara pengirim dan penerima pesan hendaknya keduanya mempunyai transmisi dan simbol yang sama. Transmisi dan simbol yang sama akan tercipta jika keduanya mempunyai pengetahuan yang sama.Sayangnya, muslim tunanetra sering mengalami kesulitan dalam memperoleh pengetahuan keislaman. Hal ini dikarenakan mereka tidak dapat membaca buku-buku Islam. Oleh sebab itu dalam artikel ini akan membahas audiobook yang merupakan sebuah buku bersuara yang dapat digunakan saudara muslim tunanetra untuk memperdalam ilmu Islam. Manfaat yang dapat diperoleh dengan adanya audiobook Islami akan memperlancar komunikasi di antara muslim tunanetra dan muslim awas.
KEMAMPUAN MEMBACA DAN MENULIS MAHASISWA ASING MENGGUNAKAN BAHASA DI UIN WALISONGO SEMARANG Handayani, Maya Rini
Wahana Akademika: Jurnal Studi Islam dan Sosial Vol 5, No 2 (2018): Wahan Akademika
Publisher : Kopertais Wilayah X Jawa Tengah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21580/wa.v5i2.2939

Abstract

Abstraksi Artikel ini membahas mengenai kemampuan membaca dan menulis responden yang merupakan mahasiswa asing di UIN Walisongo Semarang. Responden berasal dari wilayah kelompok propinsi Thailand Selatan. Kemampuan membaca dan menulis responden diukur menggunakan indikator bahasa Indonesia (Bahasa) yaitu kemampuan membaca dan menulis. Responden berjumlah 37 orang, terdiri dari 25 mahasiswi dan 12 mahasiswa yang tersebar di 3 fakultas di UIN Walisongo Semarang. Responden berusia antara 20 hingga 28 tahun dari angkatan 2012 hingga 2016. Bahasa asli dari responden adalah bahasa Melayu. Bahasa kedua yang dikuasai responden adalah bahasa Thailand. Responden belum cukup mempunyai bekal kemampuan Bahasa sebelum tiba di Indonesia. Pengumpulan data pada artikel ini menggunakan kuisioner. Hasil temuan yang diperoleh untuk indikator membaca adalah mean atau rata-rata responden dalam membaca tulisan Bahasa berada pada angka 22. Angka tersebut berada di antara interval 21 – 22  yang menunjuk pada kategori sedang. Sedangkan hasil temuan untuk indikator menulis adalah mean berada pada angka 25. Angka 25 terletak di antara interval 24 – 25 yang menunjuk pada kategori sedang. Kategori ini menggunakan interval standar lima yaitu sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah dan sangat rendah. Kesimpulan yang dapat diperoleh dalam artikel ini adalah baik kemampuan membaca dan menulis responden menggunakan Bahasa berada pada kategori sedang.Kata kunci : membaca, menulis Bahasa, mahasiswa Thailand Selatan ***AbstractThis article discusses the writing and reading skills of South Thailand students at UIN Walisongo Semarang. The respondents were from the province of South Thailand, their skills were measured by using an indicator of ability to write and speak Bahasa. They were 37 students from 2012 till 2016, who aged between 20 to 28 years old. The 12 students were males while the rest were female students. These students were spread across 3 faculties. Their original language was Malay whereas the second one was Thai. They actually did not have adequate language skills preparation before having come to Indonesia. Data were collected by using questionnaires with average skills of reading Bahasa was 22. The score of 22 is located between 21-22 interval, which it refers to medium category. While the average of writing skills was in 25 (in a medium category as well). The conclusion that can be obtained in this article is that both the ability to read and write respondents using the language is in the medium category.Keywords :reading, writing Bahasa, students of South Thailand***
KONTRIBUSI KONSELING ISLAM DALAM MEWUJUDKAN PALLIATIVE CARE BAGI PASIEN HIV/AIDS DI RUMAH SAKIT ISLAM SULTAN AGUNG SEMARANG Hidayanti, Ema; Hikmah, Siti; Wihartati, Wening; Handayani, Maya Rini
RELIGIA Vol 19 No 1: April 2016
Publisher : IAIN Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (92.932 KB) | DOI: 10.28918/religia.v19i1.662

Abstract

Pasien HIV/AIDS mengalami problem yang kompleks baik fisik, psikologis, sosial, maupun spiritual. Karenanya mereka membutuhkan perawatan paliatif yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup pasien HIV/AIDS dan keluarganya. Realitasnya, dimensi spiritual dalam perawatan paliatif, sering kali terabaikan karena tidak tersedianya rohaniawan. Tetapi dimensi spiritual mendapatkan perhatian besar pada rumah sakit “agama” seperti Rumah Sakit Islam Sultan Agung.Hal ini terlihat dari keterlibatan rohaniawan sebagai konselor Voluntary Counseling Test (VCT) HIV/AIDS. Adanya konselor dari rohaniawan inilah yang memberikan terapi psikoreligi dalam pelayanan konseling di Klinik Voluntary Counseling Test HIV/AIDS. Konseling Islam terbukti memberikan solusi bagi problem yang dialami pasien HIV/AIDS. Solusi tersebut tidak sebatas pada problem spiritual, tetapi juga problem psikologis dan sosial. Pasien HIV/AIDS yang terbebas dari problem psikososio-spiritual, selanjutnya akan memiliki fisik yang lebih sehat. Pasien yang memiliki kondisi fisik, psikologis, sosial, dan spiritual yang lebih baik berarti telah mengalami peningkatan kualitas hidup. Penjelasan tersebut menunjukkan bahwa konseling Islam memberikan kontribusi dalam mewujudkan palliative care bagi pasien HIV/AIDS