Claim Missing Document
Check
Articles

Found 39 Documents
Search

OPTIMALISASI PERAN DAN PROGRAM KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (K3) DI STIKES TELOGORJEO SEMARANG: OPTIMIZING THE ROLE AND PROGRAM OF HEALTH AND SAFETY WORK IN STIKES TELOGORJEO SEMARANG Prita Adisty Handayani
Jurnal Pengabdian Masyarakat Kesehatan Vol. 7 No. 2 (2021): JPM | September 2021
Publisher : LPPM - STIKES Pemkab Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33023/jpm.v7i2.743

Abstract

Jumlah pekerja di Indonesia semakin meningkat di tiap tahunnya sehingga dapat mengakibatkan jumlah angka kesakitan pada pekerja dapat terus meningkat. Pentingnya penerapan keselamatan dan kesehatan kerja di area lingkungan kerja adalah untuk mengatasi masalah bahaya kerja, khususnya pada bahaya kerja psikososial yaitu stress kerja. Hasil penelitian yang digunakan sebagai dasar dalam kegiatan ini didapatkan jumlah karyawan yang mengalami stress kerja sangat berat 20%, berat 40%, sedang 20% dan ringan 20%. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah dengan penyuluhan tentang program keselamatan dan kesehatan kerja dan pelaksanaan intervensi keselamatan dan kesehatan kerja berupa monitoring kesehatan dan program senam berkala di STIKES Telogorejo Semarang. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mencegah masalah kesehatan yang timbul akibat stress kerja dan meningkatkan produktifitas selama bekerja. Hasil dari pengabdian masyarakat ini adalah terbentuknya program keselamatan dan kesehatan kerja melalui kegiatan monitoring kesehatan dan senam secara berkala.
Program KENESS-20 untuk Mengatasi Stres Kerja Dosen Keperawatan pada Era Pandemi Covid-19 di Kota Semarang Prita Adisty Handayani; Sri Puguh Kristiyawati
Jurnal Ilmu Keperawatan Jiwa Vol. 5 No. 2 (2022): Mei 2022
Publisher : Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Jawa Tengah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Program pemerintah terkait Work From Home (WFH) mengakibatkan dosen keperawatan selama masa pandemic COVID-19 banyak melakukan aktivitas menggunakan media elektronik. Pemberian pembelajaran menggunakan media elektronik dalam waktu yang lama dapat mengakibatkan masalah kesehatan baik secara fisik dan psikologis. Apabila masalah ini tidak diatasi dapat mengakibatkan munculnya masalah kesehatan kerja yaitu stress kerja. Intervensi yang dapat diberikan pada masalah stress kerja dapat dilakukan melalui 3 tahap pencegahan (primer, sekunder, tersier) yang terangkum dalam program KENESS-20. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh program KENESS-20 untuk mengatasi stress kerja dosen keperawatan pada era pandemic COVID-19 di Kota Semarang. Desain penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan Quasi-Eksperimental dengan Pretest-Posttest Design with Control Group dengan menggunakan rancangan cluster random sampling. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh dosen keperawatan Perguruan Tinggi Swasta (PTS) di Kota Semarang dengan jumlah sampel 92 responden menggunakan perhitungan Rumus Slovin. Uji statistic menggunakan Uji Wilcoxon untuk mengetahui pengaruh dan Man-Withney untuk mengetahui perbedaan antara kelompok kontrol dan intervensi. Berdasarkan hasil uji statistic didapatkan hasil Program KENESS-20 berpengaruh signifikan terhadap tingkat stress pada dosen keperawatan dan terdapat perbedaan tingkat stress antara kelompok kontrol dan intervensi. Program KENESS-20 mampu membuat individu rileks dan fokus pada kondisi saat ini sehingga mampu meningkatkan kondisi fisik, psikologis, kognitif dan konatif dosen dalam bekerja.
Peningkatan Kualitas Hidup Lansia melalui Pemberdayaan Kader Kesehatan dalam Pelaksanaan Posbindu PTM Asti Nuraeni; Prita Adisty Handayani
Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal Vol 11 No 1 (2021): Supp Januari 2021
Publisher : LPPM STIKES KENDAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32583/pskm.v11i1.1187

Abstract

Lansia yang menderita penyakit kronis maupun penyakit tidak menular akan mempengaruhi kualitas hidup lansia. Kualitas hidup mencakup emosional, sosial, kesejahteraan fisik, serta kemampuan seseorang dalam kehidupan sehari-hari. Upaya kesehatan yang dilakukan kader dalam pelaksanaan Posbindu PTM yang dilakukan sangat mempengaruhi terhadap kehidupan lansia akibatnya adanya program Posbindu PTM dalam upaya peningkatan kesehatan lansia yang melibatkan kader. Tujuan untuk mengetahui pengaruh pemberdayaan kader kesehatan dalam pelaksanaan Posbindu PTM dengan peningkatan kualitas hidup lansia. Desain penelitian ini menggunakan quasi-eksperimental dengan metode one group pretest posttest design. Teknik Sampling pengambilan sampel ini mengunakan simple random sampling dengan jumlah sampel 50 responden. Analisis data yang digunakan menggunakan uji independen t-test karena data berdistribusi normal. Hasil berdasarkan distribusi usia 45-60 tahun yaitu sebanyak 31 responden (62,0%), jenis kelamin perempuan yaitu sebanyak 42 responden (84%), pelaksanaan Posbindu PTM dilakukan dengan baik yaitu sebanyak 30 responden (60,00%), responden dengan kualitas hidup buruk sedang sebanyak 27 responden (54%). Distribusi frekuensi responden dengan kualitas hidup pada lansia sesudah diberikan intervensi menunjukan hasil bahwa responden yang memiliki kualitas hidup baik sebanyak 39 responden (78%). Hasil statistik didapatkan nilai p = 0,003, berarti pada alpha 5% terlihat ada perbedaan yang signifikan kualitas hidup lansia antara sebelum dan sesudah diberikan intervensi yang dilakukan kader dalam pelaksanaan Posbindu PTM. Terdapat peningkatan yang signifikan kualitas hidup lansia sebelum dan sesudah pemberdayaan kader kesehatan dalam pelaksanaan Posbindu PTM.
Education For The Prevention Of Health Problems In Students From The Impact Of Online Learning At Stikes Telogorejo Semarang: Edukasi Pencegahan Masalah Kesehatan Pada Mahasiswa Dari Dampak Pembelajaran Online Di Stikes Telogorejo Semarang Prita Adisty Handayani
Jurnal Pengabdian Masyarakat Kesehatan Vol. 8 No. 3 (2022): JPM | September 2022
Publisher : LPPM - STIKES Pemkab Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33023/jpm.v8i3.1190

Abstract

Proses pembelajaran selama pandemic COVID-19 dilaksanakan secara online guna mengantisipasi penyebaran virus yang lebih massif. Pembelajaran online ini memiliki dampak positif dan negatif, dimana dampak negatifnya yang dapat ditimbulkan adalah masalah kesehatan seperti kesehatan mata dan anggota tubuh. Masalah kesehatan mata dapat terjadi karena penggunaan media elektronik dengan durasi waktu yang lama selama pembelajaran online. Selain itu masalah kesehatan lain pada tubuh seperti keluhan nyeri punggung atau area badan yang lain dapat terjadi akibat posisi statis tubuh dalam waktu yang lama dan kurangnya aktivitas fisik sehingga menambah beban pada bagian tulang belakang. Metode yang digunakan dalam kegiatan ni adalah dengan pemberian edukasi terkait pencegahan masalah kesehatan dampak pembelajaran online dan program intervensi berupa senam. Senam yang diajarkan kepada mahasiswa adalah senam kreasi dan intervensi 20-20-20. Kegiatan berlangsung pada bulan Desember 2021 di STIKES Telogorejo Semarang. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mencegah masalah kesehatan yang timbul dampak dari pembelajaran online sehingga mahasiswa dapat lebih produktif selama pembelajaran. Hasil dari pengabdian masyarakat ini adalah terbentuknya kader kesehatan mahasiswa dan program senam kreasi yang dapat dilakukan mahasiswa secara mandiri ataupun bersama-sama pada saat sela pembelajaran minimal per 2 jam sekali selama sehari
hubungan tingkat stres dengan self management pada penderita diabetes mellitus tipe II Mutia Aulia; Ismonah Ismonah; Prita Adisty Handayani
Jurnal Perawat Indonesia Vol. 6 No. 3 (2022): November 2022
Publisher : Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Jawa Tengah.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (254.223 KB) | DOI: 10.32584/jpi.v6i3.1913

Abstract

Diabetes Mellitus merupakan penyakit menahun yang ditandai dengan peningkatan kadar glukosa darah. Pengobatan Diabetes mellitus membutuhkan waktu yang cukup lama sehingga membuat pasien tersebut stres. Stres itu sendiri merupakan salah satu faktor yang menyebabkan kadar gula darah naik. Penyandang Diabetes mellitus harus memiliki manajemen stres yang baik agar self management dapat dilakukan dengan baik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan tingkat stres dengan self management Pada Penderita Diabetes Mellitus Tipe II yang dilakukan di Puskesmas Pandanaran. Metode yang digunakan yaitu kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian ini seluruh pasien Diabetes Mellitus Tipe II yang berkunjung di kegiatan PROLANIS dengan jumlah sampel 34 responden. Teknik sampel yang digunakan yaitu accidental sampling. Hasil penelitian didapatkan tingkat stress sedang sebesar 20 (58,8%) responden, dan tingkat self management dalam kategori cukup sebesar 17 (50,0%) responden. Hasil Analisa data menggunakan uji spearman rank didapatkan nilai p value 0,014 yang berarti terdapat hubungan antara tingkat stress dengan self management pada penderita Diabetes Mellitus dengan koefisien korelasi r=-0,417 yang artinya hubungan antara tingkat stress dengan self management berada pada kategori sedang dengan arah hubungan negative yang artinya semakin tinggi tingkat stress maka akan semakin rendah self management pada penderita DM tipe II. Hasil penelitian ini diharapkan bisa menjadi pertimbangan bagi pelayanan kesehatan untuk dapat meningkatkan kontrol stres dan tata laksana terhadap self management dengan baik. Kata Kunci: Diabetes Mellitus, Self management, Tingkat Stres
Hubungan Self Efficacy Dengan Self Care Management Penderita Diabetes Mellitus Tipe 2 Di Wilayah Binaan Puskesmas Karangayu Deni Irawan Deni; Ismonah Ismonah; Prita Adisty Handayani
Jurnal Perawat Indonesia Vol. 6 No. 3 (2022): November 2022
Publisher : Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Jawa Tengah.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (210.604 KB) | DOI: 10.32584/jpi.v6i3.1915

Abstract

Diabetes merupakan penyakit kronis yang diakibatkan oleh tidak adekuatnya produksi insulin oleh pankreas. Salah satu faktor yang berperan dalam kejadian komplikasi diabetes mellitus adalah kurang nya keyakinan serta ketidakmampuan dalam melakukan pengelolaan penyakit melalui perawatan diri. Peningkatan keyakinan diri dan motivasi pasien akan mempengaruhi kepatuhan manajemen perawatan diri penderita Diabetes Mellitus, sehingga dapat berimplikasi pada peningkatan kualitas hidup. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan self efficacy dengan self care management penderita diabetes mellitus tipe 2 di Puskesmas Karangayu. Metode yang digunakan yaitu kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini penderita Diabetes Mellitus di Puskesmas Karangayu yang sudah terdata di tahun 2021 sejumlah 124 orang. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling. Hasil penelitian didapatkan tingkat self efficacy cukup baik, sebesar 88 responden (71%), dan tingkat self care management cukup baik sebesar 74 responden (59,7%). Hasil uji statistik menggunakan uji Spearman rank menunjukkan p value sebesar 0,000 (<0,05) yang mempunyai makna terdapat hubungan yang signifikan antara self efficacy dengan self care management pada penderita diabetes mellitus di wilayah binaan Puskesmas Karangayu, dengan kekuatan hubungan 0,390 yaitu cukup kuat, serta memiliki arah korelasi positif, yang berarti apabila nilai self efficacy tinggi, maka akan diikuti dengan meningkatnya nilai self care management. Hasil penelitian ini, diharapkan tenaga kesehatan dapat meningkatkan self efficacy dengan cara memberikan motivasi pada penderita diabetes mellitus agar selalu konsisten dalam melaksanakan self care management, supaya pengendalian komplikasi penderita diabetes dapat dicegah. Kata Kunci : Diabates Mellitus, Self Care Management, Self Efficacy
Pengaruh Mindfulness Terhadap Tingkat Stres Pada Ibu yang Bekerja Sebagai Perawat Critical Care Prita Adisty Handayani; Meidiana Dwidiyanti; Muhammad Mu'in
Indonesian Journal of Nursing Research (IJNR) Vol. 4 No. 1 (2021)
Publisher : Program Studi S1 Keperawatan Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35473/ijnr.v4i1.879

Abstract

Ibu bekerja merupakan kelompok yang rentan terhadap masalah kesehatan. Tingginya angka partisipasi wanita bekerja harus diimbangi dengan pelayanan kesehatan yang memadai sehingga ibu bekerja dapat terhindar dari masalah kesehatan kerja termasuk stres kerja. Data stres kerja pada wanita cukup tinggi yaitu 1.880 kasus dimana perawat merupakan salah satu pekerja yang mengalami stres paling tinggi. Terapi mindfulness dikembangkan sebagai terapi supportive educative untuk menurunkan tingkat stres. Terapi ini merupakan latihan kesadaran diri untuk meningkatkan hubungan sosial dan kepuasan hidup. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh mindfulness terhadap tingkat stres pada ibu yang bekerja sebagai perawat critical care. Desain penelitian ini menggunakan quasi-experiment dengan pre-post with control group. Teknik pengambilan sampel dilakukan menggunakan teknik purposive sampling. Jumlah responden untuk masing-masing kelompok intervensi dan kontrol adalah 23 responden. Penelitian dilakukan pada bulan April 2018 dengan pemberian terapi mindfulness S.T.O.P. Data dianalisa menggunakan uji Man-Whitney. Hasil penelitian mindfulness berpengaruh terhadap penurunan tingkat stres dengan nilai p.value=0.001 pada kelompok intervensi, sedangkan pada kelompok kontrol tidak terdapat pengaruh dengan nilai p.value=0.068. Hasil analisis perbedaan pada kelompok intervensi dan kontrol didapatkan nilai p.value=0.001 sehingga dapat disimpulkan terdapat perbedaan signifikan tingkat stres pada kelompok intervensi dan kontrol. Kesimpulan yang didapatkan bahwa mindfulness dapat menurunkan tingkat stress dari segi fisiologis, psikologis dan perilaku dengan memberikan efek psikologis yang positif, menurunkan perilaku reaktivitas terhadap emosi dan meningkatkan regulasi perilaku yang positif.
Analisis Dukungan Keluarga terhadap Tingkat Konformitas Remaja di SMA PL Don Bosko Semarang Hayu Parashati; Prita Adisty Handayani; Mamat Supriyono
Indonesian Journal of Nursing Research (IJNR) Vol. 5 No. 1 (2022)
Publisher : Program Studi S1 Keperawatan Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35473/ijnr.v5i1.1124

Abstract

Berdasarkan proyeksi tahun 2013, penduduk Indonesia pada tahun 2015 bahwa jumlah remaja usia 10-24 tahun mencapai lebih dari 66 juta atau 25% dari jumlah penduduk seluruhnya. Konformitas muncul pada masa remaja awal ditunjukkan dengan cara menyamakan diri dengan teman sebaya dalam hal berpakaian, bergaya, berperilaku dan berkegiatan. Penyebab dari penolakan konformitas pada remaja, remaja akan menjadi depresi dan kurangnya percaya diri dalam bersosialisasi dengan orang lain. Adanya dukungan keluarga, keluarga memberikan perhatian, saran dan solusi sehingga remaja mengerti dalam menjalin pertemanan. Dukungan keluarga terdiri dari empat dukungan yaitu dukungan emosional, dukungan penilaian, dukungan instrumental dan dukungan informasional. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui analisis dukungan keluarga terhadap tingkat konformitas remaja di SMA PL Don Bosko Semarang. Rancangan penelitian ini menggunakan pendekatan cross sectional dengan metode kuantitatif. Jumlah sampel pada penelitian ini sebanyak 84 responden dengan teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Instrumen penelitian adalah kuesioner dukungan keluarga dan kuesioner konformitas teman sebaya. Uji statistik yang digunakan adalah uji Kendal Tau. Hasil penelitian menunjukkan bahwa orang tua murid SMA PL Don Bosko Semarang memberikan dukungan keluarga sebanyak 48 (57,1%). Murid SMA PL Don Bosko Semarang didapatkan 84 (100%) mengalami konformitas. Hasil uji Kendal Tau dukungan keluarga diperoleh nilai koefisien korelasi sebesar (r = 0,094) dan nilai p-value (0,223). Variabel dukungan instrumental paling berpengaruh nilai koefisien korelasi sebesar (r = 0,625) dan p-value (0,001). Kesimpulan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara dukungan keluarga terhadap tingkat konformitas remaja di SMA PL Don Bosko Semarang. Namun, variabel dukungan instrumental merupakan variabel yang paling berpengaruh terhadap tingkat konformitas remaja dengan p-value (0,001).Kata Kunci                   : remaja, dukungan keluarga, tingkat konformitas
GAMBARAN HAZARD KERJA PADA PERAWAT DI SMC RS TELOGOREJO Siti Mukaromah; Prita Adisty Handayani; Laura Khattrine Noviyanti
Bina Generasi : Jurnal Kesehatan Vol 15 No 1 (2023): Bina Generasi : Jurnal Kesehatan
Publisher : LPPM STIKES BINA GENERASI POLEWALI MANDAR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35907/bgjk.v15i1.258

Abstract

The hospital environment has the potential for disease transmission, nurses as implementing nursing care are at risk of contracting infectious diseases in carrying out their duties. In hospitals, there are occupational hazards including biological hazards, chemical hazards, ergonomic hazards, physical hazards, and psychosocial hazards. The purpose of this study was to describe the occupational hazard of nurses at SMC RS Telogorejo. This research is a descriptive survey by conducting observations and interviews, the technique of determining the sample is non-probability sampling, the type of purposive sampling with a large sample of 228 respondents. The results of this study illustrate that the majority of nurses have exposure to physical work hazards (cold climate), biological work hazards (airborne), chemical hazards (use of disinfectant liquids and handscoons), ergonomic work hazards (medical measures), and psychosocial work hazards (workload). From this study it was found that overall, nurses at SMC RS Telogorejo were exposed to occupational hazards in the mild category. It is expected that the SMC RS Telogorejo will monitor and evaluate the implementation of K3RS for nurses in carrying out their duties and responsibilities so as to improve the performance, safety and health of nurses.
HUBUNGAN SUHU LINGKUNGAN KERJA TERHADAP TINGKAT MEAN ARTERIAL PRESSURE (MAP) PADA PEKERJA PENGASAPAN DI WONOSARI DEMAK Ririn Dwi Jayanti; Prita Adisty Handayani; Achmad Solechan
PROFESSIONAL HEALTH JOURNAL Vol 5 No 1sp (2023): Special Issue Outcome PDP
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (PPPM) STIKES Banyuwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54832/phj.v5i1sp.468

Abstract

Lingkungan kerja merupakan kondisi dimana segala sesuatu yang ada di sekitar tempat kerja yang berhubungan dengan seseorang dalam melakukan pekerjaan. Lingkungan kerja di bagi menjadi 2 yaitu fisik dan non fisik, salah satu faktor lingkungan fisik yang dapat menyebabkan gangguan kesehatan bagi tenaga kerja adalah tekanan panas. Lingkungan yang terlalu panas dapat mempengaruhi efek fisiologis bagi tubuh seperti produksi keringat berlebih, denyut jantung meningkat dan tekanan darah meningkat. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan suhu lingkungan kerja terhadap tingkat mean arterial pressure pada pekerja pengasapan di Wonosari Demak. Rancangan penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif dengan deskriptif analitik yaitu cross sectional. Jumlah sampel pada penelitian ini 45 responden dengan teknik pengambilan data total sampling. Alat ukur yang digunakan Thermometer humidity dan Automatic blood pressure monitor Omron HEM-1872. Uji statistic Spearman Rank di dapatkan nilai p value <0,05 (0.000) Sehingga Ha diterima yang artinya terdapat hubungan yang signifikan antara suhu lingkungan terhadap tingkap MAP dengan nilai r = 0.572, nilai r didapatkan korelasi positif yaitu artinya terdapat hubungan antara suhu lingkungan terhadap tingkat MAP. Bagi peneliti selanjutnya disarankan untuk melakukan intervensi terhadap pekerja yang bekerja di suhu lingkungan panas dan MAP yang tinngi.