Martarosa Martarosa
Institut Seni Indonesia (ISI) Padangpanjang

Published : 26 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 26 Documents
Search

THE HISTORY AND DEVELOPMENT OF GAMAT MUSIC AS A PROTOTYPE OF BANDAR ART IN THE WEST SUMATERA COASTAL AREA (PESISIR) Martarosa Martarosa
Humaniora Vol 28, No 1 (2016)
Publisher : Faculty of Cultural Sciences, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1026.901 KB) | DOI: 10.22146/jh.11503

Abstract

At the end of the 19th century and the beginning of 20th century, the city of Padang has been dubbed the metropolis of the island of Sumatera. This is because the population of the Europeans who live there is relatively higher than other cities in Sumatera. An influence of this condition appears to be the phenomenon of Western-style music which was introduced to the indigenous peoples (Bandar natives). The appropriation of this musical style from various cultures such as of Portuguese (European), Malay and Minangkabau eventually became known as Gamat. Nowadays, the well-known Gamat is part of the identity of the culture, especially for Minangkabau in the West Sumatera coastal area.
BASOSOH: KOMPOSISI MUSIK ALEATORIC DALAM FORMAT ORKESTRA FLUXUS Hadi Suhendra; Martarosa Martarosa; Asep Saepul Haris
Gorga : Jurnal Seni Rupa Vol 7, No 2 (2018): Gorga : Jurnal Seni Rupa
Publisher : Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/gr.v7i2.11032

Abstract

AbstrakBasosoh merupakan karya seni bunyi yang terinspirasi dari fenomena ritual Tabuik di Pariaman Sumatra Barat. Basosoh merupakan kata sifat yang frontal, biasanya diungkapkan dengan berbagai media seperti permainan musik, mengguncang atau mengarak benda seperti Tabuik dengan meneriakan kata Sosoh. Seiring berkembangnya teknologi, Tabuik di tengah-tengah masyarakat telah terkontaminasi oleh desakan otonomi daerah, desakan pariwisata dan otoriter pemerintah yang lebih menggairahkan untuk menunjang sektor kepariwisataan. Posisi dan tujuan untuk pariwisata telah menjadikan Tabuik berubah dari ‘ritual’ menjadi sekuler. Adanya sekularitas masyarakat secara sadar menyadari perubahan (transformasi) terhadap nilai, fungsi dan makna dalam ritual Tabuik. Berlatar belakang dari transformasi ritual Tabuik, pengkarya terinspirasi untuk menciptakan sebuah karya musik Aleatoric dengan memakai teknik komposisi avant garde serta teknik tradisional musik Barat seperti Canon, imitasi, repetisi dan sekuen. Metode penciptaan dilakukan dengan beberapa pengelompokan kerja: Metode Pengembangan Konsep (Observasi, Wawancara, Pengumpulan Data, dan Perumusan Konsep); dan Metode Mewujudkan Konsep (Eksplorasi, Eksperimentasi, dan Aplikasi). Dalam penggambaran ekspresi zeitgeist ritual Tabuik, karya komposisi musik ini dibuat dalam bentuk tiga bagian berbeda, yang masing-masing diberi judul: Ago, Oyak dan Sosoh. Selanjutnya karya komposisi ini disajikan dengan harapan agar mengetahui, menyadari dan mengkritisi peristiwa budaya masyarakat Pariaman serta memberi tawaran musik baru dalam setiap prosesi upacara Tabuik.           Kata Kunci: Basosoh,Tabuik, Aleatoric, Orkestra, Fluxus. AbstractBasosoh is a sound artwork inspired by the phenomenon of Tabuik ritual in Pariaman, West Sumatra. Basosoh is a frontal adjective, usually with various media such as music games, shaking or parading objects like Tabuik by shouting Sosoh. Along with the development of technology, Tabuik in the midst of the community has been contaminated by the insistence of regional autonomy, the pressure of the government and the authoritarian government which is more exciting to support the tourism sector. The position and purpose to make Tabuik change from 'ritual' to secular. The existence of society's secularity, especially towards changes (changes) in values, functions and meanings in the Tabuik ritual. Set from a change in ritual of Tabuik, a visual masterpiece to create an Aleatoric music by using avant garde techniques and traditional music techniques such as Canon, imitation, repetition and sequences. The method is done with several work groupings: Observation Method, Interview, Data Collection, and Concept Formulation); and Conceptualizing Methods (Exploration, Experimentation, and Applications). In describing the zeitgeist Tabuik ritual expressions, this musical composition work is made in the form of three different parts, each of which is entitled: Ago, Oyak and Sosoh. Furthermore, these tasks are carried out in ways to find out, and criticize Pariaman cultural events and provide new tasks in each Tabuik ceremony procession.  Keywords: basosoh, tabuik, aleatorik, orchestra, fluxus. 
PERANCANGAN PERTUNJUKAN TEATER RAMBUN PAMENAN DALAM POLA TEATER TRADISIONAL RANDAI DENGAN PENDEKATAN TEATER MODERN (WELL MADE PLAY) Ikhsan Haryanto; Yusril Yusril; Martarosa Martarosa
Gorga : Jurnal Seni Rupa Vol 9, No 2 (2020): Gorga : Jurnal Seni Rupa
Publisher : Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/gr.v9i2.19848

Abstract

AbstrakPerancangan pertunjukan teater Rambun Pamenan ini bertujuan untuk menggarap randai dengan mengadaptasi konsep teater modern. Pola yang digunakan dalam garapan ini adalah pola randai, tetapi untuk aktingnya menggunakan pemeranan presentatif (realistik). Metode penciptaan yang digunakan pada perancangan ini adalah metode pelatihan aktor oleh Richard Boleslavsky. Karya yang dihasilkan dari proses kreatif ini adalah sebuah pertunjukan teater modern dengan pola randai. Perancangan pertunjukan teater modern berbasis tradisi ini merupakan penciptaan formula baru dari berbagai idiom idiom tradisi yang dipergunakan sebagai titik tolak dalam berkarya.Kata Kunci: rambun pamenan, randai, teater modern. AbstractTheater Design Rambun Pamenan is designed to work on randai by adapting the concept of modern theater. The pattern used in this claim is the randai pattern, but for acting it uses a presentative (realistic) cast. The Selection Method used in this design is the actor training method by Richard Boleslavsky. The work produced from this creative process is a modern theater work with randai patterns. The design of traditional theater shows based on tradition is a new formula from traditional idioms which are used as a starting point in the making.Keywords: rambun, pamenan, randai, modern theater. 
BENTUK SENI PERTUNJUKAN RONGGENG PASAMAN DI KABUPATEN PASAMAN SUMATERA BARAT Kurniawan Fernando; Martarosa Martarosa; Awerman Awerman
Gorga : Jurnal Seni Rupa Vol 7, No 2 (2018): Gorga : Jurnal Seni Rupa
Publisher : Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/gr.v7i2.11066

Abstract

AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk seni pertunjukan Ronggeng Pasaman di Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat. Ronggeng Pasaman merupakan seni pertunjukan  terdiri dari pantun, joget, dan musik, khususnya terdapat di Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat. Bentuk pertunjukan Ronggeng Pasaman adalah menggabungkan keahlian berpantun sambil menari dengan iringan musik biola dan gendang. Pertunjukan dimulai pada malam hari, dan berakhir hingga menjelang pagi. Beberapa grup Ronggeng Pasaman yang berada di Kabupaten Pasaman saat ini juga menampilkan pertunjukan Ronggeng Pasaman yang dikemas lebih kekinian dan menggunakan alat musik modern, sehingga Ronggeng Pasaman bisa dinikmati dengan dua versi, yaitu tradisi dan modern. Adapun dalam pertunjukan Ronggeng Pasaman modern yaitu menggunakan instrumen musik keyboard dan tidak menampilkan penyanyi atau Anak Ronggeng yang berpenampilan seperti perempuan dalam pertunjukannya. Tentunya kemajuan teknologi dimanfaatkan para seniman dalam pertunjukan Ronggeng Pasaman agar kesenian tersebut tetap hidup, berkembang dan terus diminati masyarakatnya. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, bersifat deskripsi analitik, partisipan observan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertunjukan Ronggeng Pasaman dalam bentuk tradisi ataupun dalam bentuk modern oleh masyarakatya diterima dengan baik dan juga didukung penuh oleh pemerintah setempat.           Kata Kunci: bentuk pertunjukan, ronggeng Pasaman Sumatera Barat.   AbstractThis study aims to find out the art form of Pasaman Ronggeng performances in Pasaman Regency, West Sumatra. Ronggeng Pasaman is a performance art consisting of pantun, joget, and music, especially in Pasaman Regency, West Sumatra. The form of the Ronggeng Pasaman show is combining bouncing skills while dancing to the accompaniment of violin and drum music. The show starts at night, and ends until early morning. Some Ronggeng Pasaman groups in Pasaman Regency also present Ronggeng Pasaman performances which are packed more recently and use modern musical instruments, so Ronggeng Pasaman can be enjoyed in two versions, namely traditional and modern. As for the modern Rongaman Ronggeng show, it uses keyboard music instruments and does not display Ronggeng singers or children who look like women in their performances. Of course, technological advances are utilized by the artists in the Ronggeng Pasaman show so that the art will continue to live, develop and continue to be in demand by the community. This study uses qualitative methods, is analytic description, observant participants. The results showed that the performance of Pasaman Ronggeng in the form of tradition or in modern form by the community was well received and was also fully supported by the local government.  Keywords: form of performance, ronggeng Pasaman West Sumatra.
TERBANG KENCER IN DIGITAL MUSIC Achmad Ibnu Munjazi; Martarosa Martarosa; Nurkholis Nurkholis
Laga-Laga : Jurnal Seni Pertunjukan Vol 4, No 1 (2018): Laga-Laga: Jurnal Seni Pertunjukan
Publisher : Institut Seni Indonesia Padangpanjang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26887/lg.v4i1.443

Abstract

Terbang kencer adalah kesenian musik tradisional yang berasal dari Jawa Tengah. Komponen penyusun Terbang Kencer terdiri dari Guru (Vokal/Penyair) dan alat musik perkusif yang berjumlah sembilan buah. Mereka Terdiri dari dua buah Terbang, empat buah Kencer, dua buah Kempling, dan satu buah Induk. Syair yang ada pada  Terbang kencer memiliki banyak jenis. Jenis Syair yang digunakan pada karya ini adalah Syair Sholawat  yang diambil dari Kitab Barzanji. Terbang kencer In Digital Music adalah sebuah karya yang mewujudkan permainan terbang kencer kedalam bentuk digital dan menerapkan rasa permainannya kedalam Musik elektronik dengan jenis House Music. Beberapa teknik Audio Digitalization yang digunakan antara lain Audio Sampling, Audio Variaton, dan Virtual Studio Instrumnetation. Karya ini dituangkan dalam dua bagian. Bagian pertama merupakan perwujudan bentuk Terbang kencer dalam bentuk MIDI Instrument. Bagian Kedua merupakan penuangan rasa permainan Terbang Kencer ke jenis House Music.  
STUDI ANALISIS: KONSEP MUSIKAL RANDAI KUANTAN DI TELUK KUANTAN-RIAU MELALUI TEORI SEMIOLOGI MUSIK Ari Puswanto; Wilma Sriwulan; Martarosa Martarosa
Melayu Arts and Performance Journal Vol 2, No 2 (2019): Melayu Art and Performance Journal
Publisher : Pascasarjana Institut Seni Indonesia Padang Panjang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26887/mapj.v2i2.695

Abstract

ABSTRAKRandai Kuantan adalah kesenian tradisional masyarakat Kuantan yang komunikatif, lahir dan berkembang di tengah-tengah masyarakat Kuantan. Randai Kuantan membawakan suatu cerita yang sudah disusun sedemikian rupa dengan dialog dan pantun logat Melayu Kuantan, disertai lagu-lagu Melayu Kuantan sebagai peningkah babak-babak cerita. Pertunjukan kesenian Randai kuantan tidak bisa lepas dari iringan musik yang dibawakan dalam suatu pertunjukan randai, karena musik sangat berperan penting dalam peningkah babak cerita. Gesekan Piul-Biola, hentakan pukulan gendang dan tiupan lapri (serunai), diiringi langkah tari merupakan siri khas tersendiri dari Randai Kuantan. Biola gaya Melayu Riau (Kuantan Singingi), merupakan instrumen yang sangat dominan dimainkan dalam Musik Randai Kuantan. Tujuan penelitian ini adalah mengungkap konsep musikal musik Randai Teluk Kuantan. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif, pengumpulan data dilakukan melalui observasi dan mengamati tradisi Randai Kuantan, khususnya musik randai, dokumentasi audio dan visual serta wawancara dengan sejumlah tokoh adat dan masyarakat. Penelitian ini dianalisis dengan teori semiologi musik.
PAYAH LALOK: KOMPOSISI MUSIK ALEATORIC DALAM FORMAT ORKESTRA Anggra Dinata; Asep Saepul Haris; Martarosa Martarosa
Melayu Arts and Performance Journal Vol 2, No 1 (2019): Melayu Art and Performance Journal
Publisher : Pascasarjana Institut Seni Indonesia Padang Panjang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26887/mapj.v2i1.679

Abstract

Payah Lalok merupakan sebuah karya seni musik yang terispirasi dari fenomena sosial Insomnia. Insomnia merupakan suatu gejala kelainan dalam tidur yang membuat sipenderita susah atau sulit untuk tidur. Insomnia juga sering disebabkan oleh adanya suatu penyakit atau akibat adanya permasalahan psikologis. Gejala yang dirasakan oleh sipenderita seperti kesulitan untuk tidur, gangguan emosional (Kecemasan, Kegelisahan dan Depresi). Berdasarkan defenisi imsomnia diatas pengkarya tertarik untuk menciptakan sebuah karya musik Aleatoric dengan menggunakan teknik komposisi musik avand garde yang menjadikan alat musik barat sebagai media penyampaian isian karya. Metode penciptaan dilakukan dengan beberapa pengelompokan kerja: Metode pengembangan konsep (observasi, wawancara, pengumpulan data dan perumusan konsep) dan metode mewujudkan konsep (eksplorasi, eksperimentasi, dan aplikasi). Dalam penggambaran ekspresi dan sisi emosional penderita Insomnia, karya komposisi musik ini dibuat kedalam bentuk empat bagian, yang masing-masing diberi judul Nio Lalok, Talayang, Naiak Darah dan Lalok. Selanjutnya komposisi ini disajikan dengan harapan agar mengetahui dan menyadari fenomena umum yang terjadi didalam kehidupan masyarakat serta memberi tawaran berupa terapi musik untuk meditasi tidur.
HIBRIDITAS LAGU POP DAERAH JAMBI DALAM ALBUM JAMBI KREASI BARU Rangga Sonata Weri; Asril Asril; Martarosa Martarosa
Melayu Arts and Performance Journal Vol 2, No 1 (2019): Melayu Art and Performance Journal
Publisher : Pascasarjana Institut Seni Indonesia Padang Panjang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26887/mapj.v2i1.893

Abstract

ABSTRACT The album of Jambi Kreasi Baru is the result of hybridization of Jambi pop music in the form of musician’s creativity that grows and develops in Jambi area. Mixing local and global idioms provides new forms of different colors to changes of musical nuance developing specially in Jambi area. The growth and development of that pop music are due to the mixing of urban people’s cultures in Jambi City. The rearrangement of old songs in the album of Jambi Kreasi Baru is a way for Jambi musicians to bring up Jambi regional songs with popular nuances to a wider domain, as a process of glocalization. To maintain the existence of regional pop music in Jambi, some artists and musicians in Jambi City re- create Jambi regional songs with contemporary forms in response to the changing and actual spirit of the age. The purpose of this study is to discuss the hybridity of Jambi regional pop songs in the album of Jambi Kreasi Baru between local music and the concept of Western pop music. The research method used was qualitative research namely doing observation, conducting interview, making documentation, doing direct observation, and analyzing the styles of regional local pop songs as the results of musicians’ creativity in Jambi city. Keywords: Hybridity, Regional Pop Music, Globalization, Urban, Jambi Kreasi Baru Album.   ABSTRAKAlbum Jambi Kreasi Baru merupakan hasil dari hibridisasi musik pop dalam bentuk kreativitas seniman (musisi) yang tumbuh dan berkembang   di daerah Jambi.Percampuran idiom lokal dan global memberikan bentuk baru dengan warna berbeda terhadap perubahan nuansa musikal yang berkembang khususnya di daerah Jambi. Tumbuh dan berkembangnya musik pop tersebut besar dugaan diakibatkan terjadinya pencampuran budaya masyarakat urban atau perkotaan di Kota Jambi.Adapun penataanulang lagu-lagu lama dalam Album Kreasi Baru melalui kreativitas merupakan salah satu cara seniman Jambi untuk memunculkan lagu-lagu daerah Jambi dalam nuangsa musik pop ke ranah yang lebih luas sebagai proses glokalisasi.Kreativitas seniman ini sangat menarik untuk diteliti dalam bentuk mengkreasikan kembali lagu daerah Jambi denganbentuk kekinian sebagai respon para seniman yang terus berubah dan aktual.Tujuan penelitian ini adalah membahas hibriditas lagu pop daerah Jambi dalam Album Jambi Kreasi Baru dalam bentuk garapan musik lokal dengan menggunakan konsep musik popBarat.  Metode  penelitian  ini  menggunakan  penelitian  kualitatif  yaitu  di  sampingmelakukan observasi, wawancara, dan dokumentasi dan juga melakukan pengamatan   langsung dan analisis style musik lagu pop daerah sebagai hasil dari kreativitas seniman di kota Jambi.
PERMAINAN KIM: KOMPOSISI MUSIK PROGRAMA DALAM FORMAT MUSIK ELEKTRONIK Diandra Ramadhani Alifa; Rasmida Rasmida; Martarosa Martarosa
Melayu Arts and Performance Journal Vol 3, No 2 (2020): Melayu Art and Performance Journal
Publisher : Pascasarjana Institut Seni Indonesia Padang Panjang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26887/mapj.v3i2.1346

Abstract

The KIM game is a traditional Minangkabau game that uses rhymes and numbers. KIM stands for Kesenian Irama Minang (Minang Art Rhythm). The phenomenon that occurs in the current KIM game is the lack of audience awareness of the meaning and message of the rhymes sung by the dendang artis. Departing from this phenomenon, the creator presented a work titled KIM Game: Programa Music Composition in Electronic Music format. The method of creation is carried out with several work groupings: Concept development methods (observation, interviews, data collection and concept formulation) and methods of realizing concepts (exploration, experimentation, and application).Keywords: KIM game; programa music; electronic music. AbstrakPermainan KIM merupakan suatu permainan tradisi Minangkabau yang menggunakan pantun dan angka. KIM tersebut merupakan singkatan dari Kesenian Irama Minang. Fenomena yang terjadi pada permainan KIM saat ini yaitu, kurangnya kesadaran audiens terhadap makna dan pesan dari pantun yang dilantunkan tukang dendang. Berangkat dari fenomena tersebut pengkarya menghadirkan sebuah karya Permainan KIM: Komposisi Musik Programa dalam format Musik Elektronik. Metode penciptaan dilakukan dengan beberapa pengelompokan kerja: Metode pengembangan konsep (observasi, wawancara, pengumpulan data dan perumusan konsep) dan metode mewujudkan konsep (eksplorasi, eksperimentasi, dan aplikasi).Kata kunci: Permainan KIM; Musik Programa; Musik Elektronik.
MUSIK JAZZ MELAYU DALAM KAJIAN KREATIVITAS Tri Warta Hadi Sahputra; Martarosa Martarosa; Zainal Warhat
Melayu Arts and Performance Journal Vol 2, No 2 (2019): Melayu Art and Performance Journal
Publisher : Pascasarjana Institut Seni Indonesia Padang Panjang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26887/mapj.v2i2.704

Abstract

AbstrackMusik Melayu adalah aliran musik tradisional yang bermula dan berkembang di wilayah pantai timur Sumatra, Kalimantan, dan Semenanjung Malaya, musik ini biasanya dinyanyikan oleh orang-orang dari suku bangsa Melayu yang tidak jarang diiringi pula dengan tarian khas Melayu setempat misalnya tari Persembahan dalam perhelatan atau pesta adat, penyambutan tetamu kehormatan, dan dalam kegiatan keagamaan. Seiring dengan perkembangan zaman musik melayu mengalami perubahan gaya musik, misalnya seperti perpaduan dengan aliran musik pop, jazz, dan dangdut. Eksistensi dan konsistensi musik melayu diwujudkan dengan adanya proses kreativitas yang terdapat di.musik melayu tidak semata-mata bersikeras menjunjung nilai keasliannya saja, tetapi musik melayu selalu mengikuti ke mana arah perkembangan zaman. Hibriditas menjadi salah satu kekuataan musik melayu, dan membedakan jenis musik ini dengan yang lain. Musik melayu menerima segala perbedaan, bahkan musik melayu memadupadankan seluruh elemen yang ada. Dalam melihat proses yang terjadi, etnografi, metode penelitian seni dn pembacaan sejarah menjadi metode yang digunakan dalam menafsirkan fenomena yang ada.