Trisnani Dwi Hapsari
Program Studi Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan Fakultas Perikanan Dan Ilmu Kelautan Universitas DIponegoro Jl. Prof. Soedarto,SH Tembalang, Semarang

Published : 29 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 29 Documents
Search

ANALISIS ALAT TANGKAP RAMAH LINGKUNGAN DI TEMPAT PELELANGAN IKAN (TPI) PANGGUNG JEPARA Ernnaldi, Tri Asta; Wibowo, Bambang Argo; Hapsari, Trisnani Dwi
Journal of Fisheries Resources Utilization Management and Technology Vol 6, No 4: Oktober 2017
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (332.592 KB)

Abstract

Aktifitas penangkapan ikan sudah sangat memprihatinkan, dikarenakan adanya aktifitas penangkapan dengan alat tangkap yang tidak ramah lingkungan dan adanya penambahan alat tangkap yang tidak dikelola dengan baik dalam jangka panjang akan mendatangkan bencana kerusakan sumberdaya di kemudian hari. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis status alat tangkap berdasarkan kategori alat tangkap ramah lingkungan dan unit penangkapan yang sesuai dengan Code of Conduct for Responsible Fisheries (CCRF). Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari 2017 di TPI Panggung Jepara. Metode yang digunakan adalah analisi deskriptif. Analisis data meliputi tingkat keramahlingkungan alat tangkap yang ada di TPI Panggung Jepara, yaitu Gill net, Dogol, dan Arad berdasarkan sembilan kriteria alat tangkap ramah lingkungan yang dikeluarkan oleh Food and Agriculture Organization (FAO) tahun 1995. Hasil analisis dan skorsing alat tangkap menunjukkan bahwa alat tangkap Gill net sangat ramah lingkungan dengan skor 31,9, alat tangkap Dogol juga ramah lingkungan dengan dengan skor sebesar 24,8 dan alat tangkap Arad tidak ramah lingkungan dengan skor 17,9.
ANALISIS BIOEKONOMI SUMBERDAYA RAJUNGAN (Portunus pelagicus) DI KABUPATEN TUBAN Tama, Trijana Adi; Wijayanto, Dian; Hapsari, Trisnani Dwi
Journal of Fisheries Resources Utilization Management and Technology Vol 5, No 4: Oktober, 2016
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (290.674 KB)

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah mengestimasi kepadatan stok sumberdaya rajungan dan biomassa sumberdaya rajungan di Kabupaten Tuban, serta menganalisis nilai MSY (Maximum Sustainable Yield), MEY (Maximum Economic Yield), dan OAE (Open Access Equilibrium) dengan model bioekonomi Gordon-Schaefer. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif yang didasarkan pada studi kasus. Estimasi Biomassa rajungan diperoleh melalui analisis swept area. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perairan Tuban dengan luas daerah 361,14 km2 mempunyai kepadatan stok rajungan per tahun sebesar 309,53 kg/km2 dan biomassa rajungan sebesar 4.471 kg. Nilai CMSY Sumberdaya Rajungan sebesar 3.580 kg/tahun. Nilai EMSY sebesar 102 trip/tahun; CMEY sebesar 3.571 kg/tahun dengan EMEY sebesar 97 trip/tahun; nilai COAE sebesar 675 kg/tahun dengan EOAE sebesar 194 trip/tahun pada perikanan tangkap bubu rajungan. Nilai EMSY sebesar 239 trip/tahun; CMEY sebesar 3.571 kg/tahun dengan EMEY sebesar 227 trip/tahun; nilai COAE sebesar 675 kg/tahun dengan EOAE sebesar 674 trip/tahun pada perikanan tangkap jaring rajungan. Produksi rajungan Kabupaten Tuban pada tahun 2014 mencapai 27,18 ton membuktikan jika eksploitasi sumberdaya rajungan di Kabupaten Tuban mengindikasikan overfishing.
ANALISIS FINANSIAL USAHA PERIKANAN TANGKAP CANTRANG 30 GT DI PELABUHAN PERIKANAN PANTAI (PPP) TASIK AGUNG REMBANG Al Bayyinah, Auliya; Ismail, -; Hapsari, Trisnani Dwi
Journal of Fisheries Resources Utilization Management and Technology Vol 3, No 3: Agustus, 2014
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (514.923 KB)

Abstract

Kabupaten Rembang merupakan Kabupaten yang terletak di pantai Utara Provinsi Jawa Tengah yang memiliki jumlah produksi perikanan tangkap terbesar di Provinsi Jawa Tengah dibandingkan dengan kabupaten lainnya. Penelitian ini mengambil usaha penangkapan cantrang karena alat tangkap cantrang merupakan salah satu alat tangkap yang jumlahnya paling banyak dibandingkan Kecamatan lain di Kabupaten Rembang. Kapal cantrang yang dioperasikan di Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Tasik Agung berkisar antara 10 – 30 GT dengan 1 trip selama ± 7 – 25 hari. Mayoritas masyarakat di Desa Tasik Agung bekerja sebagai nelayan cantrang. Berkaitan dengan hal tersebut, perlu diketahui sampai seberapa jauh kegiatan penangkapan menggunakan alat tangkap cantrang masih dapat memberikan keuntungan dan dikatakan layak. Penelitian ini bertujuan mengkaji aspek teknis perikanan cantrang dan menganalisis aspek kelayakan finansial usaha penangkapan cantrang di PPP Tasik Agung Rembang. Penelitian dilaksanakan pada bulan Desember 2013 sampai Januari 2014. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dan studi kasus. Metode pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling dengan jumlah responden 8. Metode analisis  data yang digunakan adalah NPV, IRR, PP dan B/C Ratio. Hasil penelitian diketahui bahwa investasi yang diperlukan untuk usaha perikanan tangkap cantrang dengan ukuran kapal 30 GT berkisar antara Rp. 505.600.000,- sampai Rp. 598.200.000,-. Pendapatan rata-rata sebesar Rp. 1.070.260.281,-/th dengan biaya total Rp. 902.028.022,-/th menghasilkan keuntungan sebesar Rp. 168.232.259,- /th. Berdasarkan hasil perhitungan analisis finansial usaha perikanan tangkap cantrang diperoleh nilai NPV rata-rata Rp. 946.550.226,-, B/C ratio rata-rata 1,13 , IRR rata-rata 31% dan PP (Payback Period) rata-rata 3,30. Kesimpulan yang diperoleh adalah usaha perikanan tangkap cantrang di PPP Tasik Agung Rembang dapat dikatakan layak secara finansial. Rembang Regency is one of regencies located in the North Coast Area of Central Java Province which produces the largest fishing catch in Central Java Province. The object of this research is Danish Seine, a fishing gear that is more in its quantity in Rembang Sub district than other sub districts in Rembang Regency. Danish Seine, operated in Tasik Agung Fishing Port, has size 10 – 30 GT with its fishing trip is around 7 - 25 days. Most of people in Tasik Agung Village work as a fisherman using Danish Seine. Related with this condition, it is necessary to know how long fishing activity using Danish Seine will be profitable and can be done feasibly. The purpose of this research is to assess the technical aspect of Danish Seine and analyze feasibility aspect of fishing business using Danish Seine in Tasik Agung Coastal Fishing Port. This research was conducted on December 2013 until January 2014. The method used in this research is descriptive method and case study. The purposive sampling method is used in this research which gets 8 respondents. The data were analyzed using NPV, IRR, PP and B/C ratio. The findings of the research implies that the minimal investment required for fishing business using Danish Seine with a ship having size 30 GT was about Rp. 505.600.000,- to Rp. 598.200.000,-. The business made Rp. 1.070.260.281,-/year of average income with Rp. 902.028.022,-/year of total cost, this business made profit of Rp. 168.232.259,- /year. Based on the calculation of financial analysis of fishing business using Danish Seine, the average NPV is Rp. 946.550.226,-, the average of B/C ratio is 1,13 , the average of IRR is  31%,  and  the average of PP (Payback Period) is 3,30. From this research, it can be concluded that the fishing business using Danish Seine in Tasik Agung Fishing Port, Rembang is feasible.     
ANALISIS FAKTOR PRODUKSI ALAT TANGKAP JARING INSANG (GILL NET) TERHADAP HASIL TANGKAPAN RAJUNGAN (Portunus sp) DI DESA SUKOHARJO KABUPATEN REMBANG JAWA TENGAH Juliastuti, Merida Tri; Mudzakir, Abdul Kohar; Hapsari, Trisnani Dwi
Journal of Fisheries Resources Utilization Management and Technology Vol 5, No 1: Januari 2016
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (355.774 KB)

Abstract

Desa Sukoharjo Kabupaten Rembang merupakan salah satu penghasil rajungan (Portunus sp) dengan alat tangkap jaring pejer yang dominan digunakan. Permintaan akan rajungan di pasar lokal maupun luar sangat tinggi sehingga banyak nelayan yang mengoperasikan jaring pejer untuk menangkap rajungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor produksi yang mempengaruhi hasil tangkapan nelayan jaring insang (gill net) rajungan dan menganalisis faktor produksi yang paling berpengaruh dan seberapa besar pengaruh faktor produksi terhadap hasil tangkapan rajngan di Desa Sukoharjo Kabupaten Rembang Jawa Tengah.Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus bersifat deskriptif dan metode pengambilan sampel purposive sampling.Metode analisis yang digunakan berupa uji asumsi klasik dan fungsi produksi Cobb-Douglas. Hasil penelitian menunjukan bahwa faktor-faktor yang berperan nyata pada unit penangkapan jaring insang di Desa Sukoharjo Kabupaten Rembang terdapat tiga faktor dari tujuh variabel, diantaranya bahan bakar (X1), jumlah tenaga kerja (X2) dan daya mesin (X5). Hubungan antara faktor-faktor produksi dengan produksi unit penangkapan jaring insang di Desa Sukoharjo Kabupaten Rembang Jawa Tengah dapat direpresentasikan dalam model fungsi Cobb-Douglas, yaitu sebagai berikut: Ln Y = 0,938 – 0,597 ln X1 + 0,539 ln X2 + 0,391 ln X5. Sukoharjo village, Rembang is one of the largest swimming crab (Portunus sp) with pejer net fishing gear (gill nets). The demand for crab in local and foreign markets are very high, that’s why there are many fishermen who operate nets pejer (gill nets) to catch swimming crabs. This study aims to identify factors that affect the production of swimming crab catches using gill nets (gill net) and analyze the factors of production that very influential and how big the influence of factors production to catch swimming crab in the village of Sukoharjo, Rembang, Central Java. The method used in this research is descriptive case studies and purposive sampling method. The analytical method used is the classic assumption test and the Cobb-Douglas production function. The results showed that the factors that contribute to the gill net fishing unit in the village of Sukoharjo, Rembang were three factors of seven variables, they are fuel (X1), the number of workers (X2), power machines (X5). The relation between the factors of production to the production of gill net fishing unit in the village of Sukoharjo, Rembang, Central Java can be represented in the model of the Cobb-Douglas function, namely as follows: Ln Y = 0,938 – 0,597 ln X1 + 0.539 ln X2 + 0,391 ln X5.
ANALISIS TINGKAT KESEJAHTERAAN NELAYAN MINI PURSE SEINE DI PPN PENGAMBENGAN, JEMBRANA, BALI Wijayaningrum, Rati; Boesono, Herry; Hapsari, Trisnani Dwi
Journal of Fisheries Resources Utilization Management and Technology Vol 6, No 3: Agustus 2017
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (441.877 KB)

Abstract

Nelayan merupakan pekerjaan utama pada masyarakat yang tinggal di daerah pesisir. Namun sering dikatakan bahwa masyarakat nelayan lebih dikenal sebagai masyarakat miskin karena jeleknya pengelolaan keuangan dan tingginya ketergantungan terhadap cuaca. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisi tingkat kesejahteraan juragan dan ABK mini purse seine di PPN Pengambengan Jembrana Bali. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 26 Desember 2016 sampai dengan 5 Januari 2017. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif yang bersifat studi kasus dengan pendekatan kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat nelayan, yang terdiri dari sub populasi juragan dan sub populasi ABK. Jumlah sampel yang diambil yaitu 9 orang juragan, 5 orang juru panggung, dan 82 orang ABK. Teknik pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan metode wawancara mendalam yang dilengkapi daftar kuisioner dan juga observasi langsung di lapangan. Teknik analisis data indikator kesejahteraan BPS serta analisis Nilai Tukar Nelayan (NTN). Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kesejahteraan nelayan mini purse seine yang dianalisis menggunakan indikator kesejahteraan BPS, bahwa nelayan juragan dan juru panggung 100% sangat sejahtera dan nelayan ABK 87,4% sangat sejahtera 12,6 % sejahtera. Analisis secara parsial, NTN juragan rata-rata sebesar 1,55 dan NTN ABK rata-rata sebesar 1,11 dan NTN juru panggung sebesar 2,86 yang menunjukkan bahwa nelayan juragan dan ABK termasuk dalam kriteria sejahtera tinggi.
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL TANGKAPAN KAPAL MINI PURSE SEINE DI PELABUHAN PERIKANAN NUSANTARA PEKALONGAN Imanda, Sakti Nur; Setiyanto, Indradi; Hapsari, Trisnani Dwi
Journal of Fisheries Resources Utilization Management and Technology Vol 5, No 1: Januari 2016
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (296.403 KB)

Abstract

PPN Pekalongan memiliki dominasi kegiatan penangkapan ikan dengan menggunakan alat tangkap purse seine. Produktivitas kapal penangkap ikan merupakan tingkat kemampuan memperoleh hasil tangkapan ikan yang ditetapkan dengan ukuran tonase kapal, kekuatan mesin kapal, jenis alat penangkap ikan, jumlah trip operasi penangkapan per tahun, dan kemampuan tangkap rata-rata per trip. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi hasil tangkapan kapal mini purse seine dan menganalisis tingkat produktivitasnya. Metode yang digunakan metode deskriptif studi kasus Metode pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Metode analisis data menggunakan analisa asumsi klasik, analisis fungsi produksi Cobb-Douglas dan analisis produktivitas. Hasil penelitian yang didapat ialah  faktor-faktor yang berpengaruh pada hasil tangkapan kapal mini purse seine di PPN Pekalongan terdapat empat faktor. Faktor tersebut ialah  jumlah BBM (X1), GT kapal (X2), daya lampu (X3), dan mesin kapal (X4) karena nilai Sig < α. Nilai rata-rata produktivitas berdasarkan kemampuan penangkapan rata-rata pertrip yaitu 1,47 ton/hari atau 1.470 Kg/hari. Nilai produktivitas rata-rata berdasarkan kekuatan mesin kapal mini purse seine yaitu 0,06 ton/PK/trip atau senilai 60 kg/PK/trip. Hal ini menunjukkan bahwa kapal mini purse seine memiliki tingkat kemampuan memperoleh hasil tangkapan rata-rata sebesar 1.470 Kg/hari dan 60 Kg/PK/trip.Pekalongan Archipelago fishing port have a dominance fishing activities using  purse seine. Productivity of fishing vessels is the ability to obtain the level of fish catches were determined by the size of the vessel tonnage, Ship engine power , the type of fishing gear , the number of fishing operations trips per year, and the ability of the average catch per trip. The aim of this research is to analyze the factors that affect production mini purse seine vessels and analyze the level of productivity. Descriptive study case was used in this research . The method of election of the respondents used purposive sampling. The analytical method used was classical assumption test, production function Cobb-Douglas, and analysis of vessel productivity. The results of the research showed that factors which had real contribute  on the vessel production in PPN Pekalongan were four factors. There were the amount of fuel (X1), gross tonnage  (X2),the amount of wattage bulbs (X3) and vessel engine (X4)because the value of Sig < α The average value of the productivity of catch ability mini purse seine vessels was 1,47 ton /day or 1.470 Kg /day . It means mini purse seine vessels which have high levels of ability to obtain the catch average of 1.470 Kg / day. The average productivity of vessel engine of mini purse seine vessels was 0,06 ton/PK/trip or 60 kg/PK/trip. It means mini purse seine vessels which have high levels of ability to obtain the catch average of 60 kg/PK/trip.
ANALISIS TEKNIS DAN EKONOMI ALAT TANGKAP ARAD (GENUINE SMALL TRAWL) DAN ARAD MODIFIKASI (MODIFIED SMALL TRAWL) DI PPP TAWANG KENDAL Widyawati, Aditya; Fitri, Aristi Dian Purnama; Hapsari, Trisnani Dwi
Journal of Fisheries Resources Utilization Management and Technology Vol 3, No 3: Agustus, 2014
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (370.963 KB)

Abstract

Penggunaan Arad (Small Trawl) di Perairan Indonesia, khususnya di PPP Tawang telah dilarang oleh pemerintah berdasarkan Keppres No. 39 tanggal 1 Juli 1980 karena dianggap tidak ramah lingkungan. Akan tetapi banyak nelayan yang masih menggunakan alat tersebut untuk operasi penangkapan. Penelitian ini dilakukan karena agar Arad dapat dioperasikan di PPP Tawang dan menjadi alat tangkap yang efektif dan efisien baik secara teknis maupun secara ekonomi melalui modifikasi. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis aspek teknis; jenis dan berat total hasil tangkapan; serta aspek ekonomi (pendapatan, biaya, keuntungan dan R/C ratio) alat tangkap Arad dan Arad modifikasi. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif. Metode analisis data, yaitu analisis ekonomi dan analisis uji t. Hasil penelitian berdasarkan aspek teknis, mengindikasikan bahwa alat tangkap Arad dan Arad Modifikasi hampir sama. Perbedaannya  tersebut terletak pada bagian badan jaring dan codend. Umumnya Arad terdapat 5 badan jaring dan mesh size codend 0,75 inchi sedangkan Arad Modifikasi hanya terdiri dari 3 badan jaring dan mesh size codend 1,5 inchi. Berat hasil tangkapan pada Arad lebih banyak dibandingkan dengan Arad modifikasi karena pada Arad modifikasi lebih selektif terhadap ukuran ikan yang tertangkap. Pendapatan dari Arad modifikasi lebih rendah daripada pendapatan dari Arad, tetapi keuntungan yang diperoleh dari pengoperasian Arad Modifikasi lebih tinggi. Hal ini dikarenakan biaya produksi Arad Modifikasi lebih sedikit. Fishing activities using small trawl was prohibited by indonesian government, especially in Tawang, Kendal sea waters base on Keppres No. 39 tanggal 1 Juli 1980 due to selective issue and not envromentaly friendly. But until today fishers still operation this fishing gear for fishing activity. Therefore, this research was conducted as expected Arad can be operated in PPP Tawang effective and efficient both technically and economically for fishing. The purpose of this research were to analyze the technical aspects; catching composition and total weight;  also economic aspects (income, expenses, profit and R/C ratio) for both genuine and modified small trawl. The method used was  descriptive method. Data analysis methods, using economic analysis and t-test analysis for total weight differences between genuine and modified small trawl. The result construction genuine and modified small trawl is almost the same. The differences were in the body and codend. Genuine has 5 bodies and codend mesh size of 0.75 inch while in modified Arad has 3 bodies and codend mesh size of 1.5 inch. The catching composition that were caught was same. For the total weight of the genuine small trawl catching was more than Modified small trawl, because Modified Arad was more selective than genuine; and income at Modified Arad smaller than the income of genuine. But the benefits from the operation of modified small trawl was higher. It’s because the production costs modified small trawl was cheaper.
ANALISIS USAHA PERIKANAN TANGKAP KAPAL PURSE SEINE BERPENDINGIN FREEZER DIBANDINGKAN DENGAN ES DI PELABUHAN PERIKANAN PANTAI (PPP) BAJOMULYO, JUWANA, KABUPATEN PATI Prasetyo, Anggoro Bagus; Setiyanto, Indradi; Hapsari, Trisnani Dwi
Journal of Fisheries Resources Utilization Management and Technology Vol 5, No 1: Januari 2016
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (311.524 KB)

Abstract

Armada kapal purse seine di Pelabuhan Perikanan Pantai Bajomulyo setiap tahun bertambah dan mendominasi dengan jumlah total pada Tahun 2014 mencapai 187 unit. Kapal purse seine di PPP Bajomulyo menggunakan sistem pendingin freezer dan es, tetapi nelayan sekitar banyak yang beralih yang dulunya menggunakan sistem pendingin es menjadi pendingin freezer. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui aspek teknis kapal purse seine berpendingin frezzer dan kapal purse seine berpendingin es, mengetahui pendapatan antara kapal purse seine berpendingin freezer dengan es, dan menganalisis nilai NPV, B/C Ratio, IRR, (PP)  pada kapal purse seine berpendingin freezer dengan es.  Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Pengumpulan informasi dilakukan dengan metode observasi dan wawancara tentang aktivitas penangkapan. Hasil penelitian menujukkan pendapatan kapal purse seine berpendingin frezzer Rp.4.823.550.000/tahun sedangkan kapal purse seine berpendingin es Rp.2.470.781.467/tahun. Hasil analisis finansial usaha penangkapan Kapal purse seine Berpendingin frezzer dengan menggunakan perhitungan secara  discounted criterion dapat dikatakan layak dan dapat diteruskan karena nilai NPV sebesar Rp 9.193.160.629,00 (NPV = positif), IRR sebesar 63% (IRR> i), B/C ratio sebesar 1,76 (> 1), PP selama 2 tahun, 1 bulan, 9 hari, sedangkan analisis finansial usaha penangkapan Kapal purse seine Berpendingin es dapat pula dikatakan layak dan dapat diteruskan karena nilai NPV sebesar Rp 3.998.121.722,00 (NPV = positif), IRR sebesar 36% (IRR> i), B/C ratio sebesar 1,78 (> 1), PP selama 4 tahun, 2 bulan, 2 hari. Bajomulyo Fishing Port is one of Fishing Port in Central Java. Purse Seiner base in Bajomulyo use cooling system frezzer and ice. fisherman in Bajomulyo change their ice cooling system to freezer. The purposes of this research is to analysis the technically between purse seiner which use freezer refrigeration system and ice cooling system, and to knowing  revenues  between  purse seiner  freezer refrigeration system  and ice cooling system and the determine the NPV, B / C Ratio , IRR and  PP  on a purse seiner freezer refrigeration system and ice cooling system.Descriptive method is used in this research. The collection of information is done by observation and interviews concerning fishing activities. Rp. 4.823.550.000/tahun, while the purse seiner refrigerated ice Rp. 2.470.781.467/ year. Results of financial analysis  purse seiner  which use freezer refrigeration system using a discounted calculation criterion can be said to be feasible and can be continued because NPV value of Rp 9.193.160.629,00 ( NPV = positive ) , an IRR of 63 % ( IRR > i ) , B / C ratio of 1.76  (> 1) , PP for 2 years , 1months , 9 days , while financial analysis purse seiner Cooled ice system can also be said to be feasible and could be continued because the NPV value of Rp3.998.121.722 ,00 ( NPV = positive ) , an IRR of 36 % ( IRR > i ) , B / C ratio of 1.78 ( > 1 ) , PP for 4 years , 2 months , 2 days.
ANALISIS TINGKAT KESEJAHTERAAN NELAYAN PENERIMA DAN NON PENERIMA PROGRAM PUMP DI DESA MANGKANG WETAN, KECAMATAN TUGU, SEMARANG Primawati, Lydia; Bambang, Azis Nur; Hapsari, Trisnani Dwi
Journal of Fisheries Resources Utilization Management and Technology Vol 8, No 1: Januari, 2019
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi karakteristik nelayan Mangkang Wetan, menganalisis tingkat kesejahteraan kelompok nelayan “Asih Samudra” sebagai penerima bantuan dan nelayan non penerima bantuan PUMP. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif bersifat studi kasus. Populasi adalah masyarakat nelayan Mangkang Wetan sejumlah 110 nelayan. Jumlah sampel yaitu 21 orang nelayan penerima bantuan PUMP dan 53 orang nelayan non penerima bantuan PUMP yang melakukan aktivitas penangkapan menggunakan alat tangkap trammel net dan bubu. Teknik pengumpulan data dengan metode wawancara dengan kuisioner dan observasi di lapangan. Teknik analisis data menggunakan Indikator Kesejahteraan BPS, UMK dan konsep Nilai Tukar Nelayan (NTN) serta analisis faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat kesejahteraan nelayan. Berdasarkan UMK Kota semarang bahwa data pendapatan nelayan Mangkang Wetan yang memenuhi standar UMK yaitu 73 orang (98,64%). Berdasarkan BPS nelayan Mangkang Wetan kesejahteraan sedang yaitu 71 keluarga (96%),  sejahtera tinggi 1 keluarga (1,3%) dan 2 keluarga (2,7%) kriteria kesejahteraan rendah. Berdasarkan kriteria NTN yaitu 60 nelayan memiliki kesejahteraan sedang, 12 nelayan memiliki kesejahteraan tinggi dan 2 keluarga nelayan memiliki kesejahteraan rendah.
PERSEPSI DAN ASPIRASI NELAYAN TERHADAP RENCANA PEMBANGUNAN PLTU DI KAWASAN KONSERVASI LAUT DAERAH UJUNGNEGORO KABUPATEN BATANG (Perception and Aspiration of the Fishermen Concerning to Project Planning of Vapor Electricity Power Plant) Trisnani Dwi Hapsari; Dian Ayunita NND
Saintek Perikanan : Indonesian Journal of Fisheries Science and Technology Vol 10, No 2 (2015): JURNAL SAINTEK PERIKANAN
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (277.645 KB) | DOI: 10.14710/ijfst.10.2.98-106

Abstract

ABSTRAK   Di wilayah pesisir Kabupaten Batang terdapat program pengelolaan wilayah pesisir yang dikenal dengan nama Kawasan Konservasi Laut Daerah Ujungnegoro.  Namun, saat ini sedang direncanakan akan dibangun PLTU di pantai Ujungnegoro Kabupaten Batang, yang merupakan PLTU terbesar di Indonesia bahkan Asia Tenggara. Munculnya rencana pembangunan PLTU di wilayah KKLD Ujungnegoro-Roban menimbulkan polemik di kalangan masyarakat. Tujuan penelitian ini untuk mengkaji peraturan mengenai pengelolaan KKLD, mengkaji persepsi dan aspirasi nelayan terhadap rencana pembangunan PLTU di Kawasan KKLD serta menganalisis hubungan antara partisipasi masyarakat nelayan dalam pengelolaan KKLD dengan persepsi masyarakat nelayan terhadap rencana pembangunan PLTU. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survei deskriptif yang bersifat studi kasus. Metode analisis data dengan menggunakan uji validitas dan reliabilitas untuk menguji hasil pengisian kuesioner serta uji Kai Kuadrat (Chi-Square) untuk menggambarkan hubungan antara persepsi dan  tingkat partisipasinya. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu bahwa peraturan KKLD yang mengalami 3 kali perubahan mulai dari penetapan Kawasan Konservasi Laut Daerah Ujungnegoro-Roban Kabupaten Batang yang ditetapkan melalui SK Bupati Batang Nomor 523/283/2005 dan diperbaharui menjadi Nomor 523/306/2011 kemudian terakhir ditetapkan sebagai pencadangan kawasan taman pesisir Ujungnegoro – Roban dan sekitarnya di Kabupaten Batang melalui SK Bupati Batang Nomor 523/194/2012 diduga sebagai upaya untuk melancarkan proyek PLTU, karena dengan SK tahun 2012 tersebut, maka kawasan yang akan dibangun PLTU bukan lagi kawasan konservasi laut. Mayoritas responden nelayan Ujungnegoro dan Roban (98%) menyatakan pembangunan PLTU tidak mungkin diimplementasikan dengan baik dan akan berdampak negatif bagi nelayan. Lebih lanjut partisipasi nelayan dalam pengelolaan KKLD tidak berpengaruh pada persepsi nelayan terhadap rencana pembangunan PLTU. Nelayan yang cukup aktif maupun yang tidak berpartisipasi aktif dalam pengelolaan KKLD mempunyai persepsi negatif terhadap rencana pembangunan PLTU (98% responden). Kata kunci : persepsi nelayan, PLTU, KKLD Batang  In Batang Regency coastal had a coastal area management programme with conservation concept called “ Regional Coastal Conservation Area” or KKLD. Recently, project planning for a Vapor Electricity Power Plant (PLTU) has been running in this conservation area. The planning of this project caused polemic among the society. Reseach purposes were to examines about KKLD regulation/policy, fishermen’s perception and aspiration concerning to program planning of Vapor Electricity Power Plant and to analysis the influence of fisher’s participation in KKLD management into their perception of PLTU project planning. This research was survey with descriptive method for case study. Data were analysed with validity test and reliability test for questionare construct, and Chi Square test was used to analyse correlations between perceptions and participations. The research concluded  that KKLD area legally formed by Batang Government was allegedly as an effort to smooth of PLTU project.  Mayor Decree No. 523/194/2012 only a swift way to replace KKLD area into PLTU. Fisher’s aspirations of Ujungnegoro-Roban 98% sure that PLTU project planning can’t be implemented and has bad impact for them. Fisher’s participation in KKLD management has no influnce into their perception of PLTU project planning. Fisher’s with active or inactive participations in KKLD management had  negative perceptions for PLTU project planning (98% respondents). Keywords : fishermen’s perception, Vapor Electricity Power Plant, Coastal Conservation Area