Analisis kebutuhan ini bertujuan untuk memfasilitasi guru dalam menyampaikan materi pembelajaran dan mendukung siswa dalam memahami pelajaran, penelitian ini menerapkan pendekatan kuantitatif dengan responden dari siswa kelas X Fase E di SMAN 1 Koto Balingka. Melalui metode survei dan wawancara, data dikumpulkan dari peserta didik, guru, dan pihak sekolah untuk memahami harapan dan tantangan yang dihadapi dalam penggunaan bahan ajar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa banyak peserta didik merasa bahan ajar yang ada kurang relevan dengan konteks kehidupan sehari-hari dan minat mereka. Selain itu, keterbatasan akses terhadap sumber belajar yang variatif juga menjadi kendala.