Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Panrita Abdi - Jurnal Pengabdian pada Masyarakat

PENERAPAN MANAJEMEN PENJADWALAN PADA PERKEBUNAN DAN USAHA PENYULINGAN MINYAK SEREH WANGI: Pengaruh Penerapan Manajemen Penjadwalan Terhadap Laju Produksi Minyak Sereh Wangi Adi Setiawan; Khairul Anshar; Zulnazri; Subhan
Panrita Abdi - Jurnal Pengabdian pada Masyarakat Vol. 5 No. 4 (2021): Jurnal Panrita Abdi - Oktober 2021
Publisher : LP2M Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/pa.v5i4.12182

Abstract

KM.6 Village is a village where most of its area functions as oil palm, rubber, and areca nut plantations. Citronella oil farmer community in Kec. Simpang Keuramat is the driving farmer who has initiated to grow fragrant lemongrass as one of the essential oil raw materials. The processing of fragrant lemongrass leaves into citronella oil significantly increases the economic value. In the field, things that affect the quality and quantity of citronella oil produced are found because farmers, as workers, are unskilled and inexperienced in the refining process and unscheduled harvesting and refining operations. To improve this situation, guidance was carried out as a form of community service from Malikussaleh University. The implementation of this service activity is by providing counseling and assistance in making harvest and distillation schedules. The scheduling guidance aims to produce more citronella oil. More citronella oil can be achieved by minimizing idle time, thereby increasing the effectiveness of farmers and workers, which leads to increased productivity of citronella oil refining. From the changes in harvest and production scheduling made, there was an increase in the yield of citronella oil refined by 6% for one month planning period. The main hope of this activity is to improve the welfare of local farming communities by cultivating and processing fragrant lemongrass plants so that they can earn a living and fulfill their proper needs. --- Desa KM.6 merupakan desa yang sebagian besar wilayahnya difungsikan sebagai perkebunan sawit, karet, dan pinang. Masyarakat petani minyak sereh wangi di Kec. Simpang Keuramat merupakan petani penggerak yang menginisiasi menanam tanaman sereh wangi sebagai salah satu bahan baku minyak atsiri. Proses pengolahan daun sereh wangi menjadi minyak sereh wangi meningkat nilai ekonomis secara signifikan. Namun, kualitas dan kuantitas minyak sereh wangi yang dihasilkan kurang baik karena petani tidak terampil dan tidak berpengalaman dalam proses penyulingan serta pelaksanaan panen dan penyulingan yang tidak terjadwal. Untuk memperbaiki situasi tersebut, maka dilaksanakan bimbingan penjadwalan panen dan produksi sebagai bentuk pengabdian masyarakat. Pelaksanaan kegiatan pengabdian ini dilakukan dengan memberikan penyuluhan dan pendampingan pembuatan jadwal panen dan penyulingan. Bimbingan penjadwalan yang dilakukan bertujuan menghasilkan minyak sereh wangi dengan kuantitas yang lebih banyak. Hasil yang lebih banyak dapat diraih dengan meminimalisir waktu kosong (idle time) sehingga meningkatkan efektivitas petani dan pekerja yang berujung pada peningkatan produktivitas penyulingan minyak sereh wangi. Dari perubahan penjadwalan panen dan produksi yang dilakukan, terjadi penambahan hasil penyulingan minyak sereh wangi sebanyak 6% untuk periode perencanaan satu bulan. Harapan utama dari kegiatan ini adalah meningkatkan kesejahteraan masyarakat petani lokal dengan budidaya dan pengolahan tanaman sereh wangi sehingga mendapatkan penghidupan serta pemenuhan kebutuhan yang layak.
PEMANFAATAN LIMBAH PADAT SEREH WANGI SEBAGAI BAHAN BAKU BIOARANG UNTUK PERBAIKAN TANAH Syamsul Bahri; Khairul Anshar; Adi Setiawan; Zainuddin Ginting
Panrita Abdi - Jurnal Pengabdian pada Masyarakat Vol. 7 No. 2 (2023): Jurnal Panrita Abdi - April 2023
Publisher : LP2M Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/pa.v7i2.18864

Abstract

The waste from the distillation of citronella oil in KM 6 Village, Simpang Keuramat District, has yet to be appropriately utilized. The distillation business can process 1.6-2 tons of fragrant lemongrass leaves in a day. If the oil content of fragrant lemongrass leaves is 0.5%-1.5%, then the waste produced can reach 1.5-2 tons in a day. Debris that has accumulated is usually burned openly. The smoke from this combustion process has an impact on air pollution. In addition, ash from burning also pollutes river water. This service aims to reduce air and river water pollution from the wrong waste treatment process by utilizing the waste as biochar. This biochar will then be used to increase soil nutrients. To ensure biochar quality, combustion is carried out through a pyrolysis process so that the charcoal produced is more significant and produces liquid smoke as a by-product. This service activity is implemented by providing counseling and demonstrations demonstrating the process of processing citronella waste into biochar so that the resulting biochar product can benefit the surrounding community and be safe for the environment. The community understood the importance of good waste management from discussions and demonstrations at this service activity. All participants understood the procedures for managing biomass waste, especially citronella waste, into biochar with 80% understanding.  ---  Limbah hasil penyulingan minyak sereh wangi di Desa KM 6 Kecamatan Simpang Keuramat sampai saat ini masih belum mampu diberdayakan dengan baik. Dalam sehari usaha penyulingan tersebut mampu mengolah daun sereh wangi sebanyak 1,6-2 ton, jika kadungan minyak pada daun sereh wangi adalah 0,5%-1,5% maka dalam sehari limbah yang dihasilkan mampu mecapai 1,5-2 ton. Limbah yang telah menumpuk biasanya dibakar secara terbuka. Asap dari proses pembakaran ini berdampak pada pencemaran udara.  Selain itu abu dari hasil pembakaran juga mencemari air sungai. Pengabdian ini bertujuan untuk mengurangi pencemaran udara dan pencemaran air sungai dari proses pengolahan limbah yang salah dengan memanfaatkan limbah tersebut sebagai bioarang. Bioarang ini selajutnya akan digunakan untuk meningkatkan unsur hara tanah. Untuk menjamin kualitas bioarang pembakaran dilakukan melalui proses pirolisis sehingga jumlah bioarang yang dihasilkan lebih banyak dan juga menghasilkan asap cair sebagai produk sampingan. Pelaksanaan kegiatan pengabdian ini dilakukan dengan memberikan penyuluhan dan demonstrasi proses pengolahan limbah sereh wangi menjadi bioarang, sehingga produk bioarang yang dihasilkan dapat bermanfaat bagi masyarakat sekitar dan aman bagi lingkungan. Dari penyuluhan dan demontrasi pada kegiatan pengabdian ini masyarakat memahami pentingnya pengelolaan limbah dengan baik dan semua peserta telah mengerti tatacara mengelola limbah biomassa khususnya sereh wangi menjadi biorang dengan penguasaan ≥80%.