Stunting merupakan permasalahan gizi kronis dengan ciri anak memiliki perawakan pendek yang disebakan oleh penyebab langsung dan tidak langsung. Penelitian dilakukan untuk menganalisis hubungan antara faktor-faktor penyebab tidak langsung berupa ketahanan pangan, pola pemberian makan, akses air bersih, dan kepemilikan jamban layak dengan kejadian stunting melalui pendekatan tinjauan literatur. Data dikumpulkan dari berbagai artikel ilmiah yang relevan menggunakan metode pencarian sistematis melalui Google Scholar dengan kriteria inklusi dan eksklusi tertentu. Hasil analisis terhadap 22 artikel menunjukkan bahwa ketahanan pangan yang rendah, pola pemberian makan yang tidak sesuai, keterbatasan akses terhadap air bersih, serta kepemilikan jamban yang tidak layak berkontribusi terhadap meningkatnya risiko stunting pada balita. Sebagian besar studi menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara faktor-faktor tersebut dengan kejadian stunting, meskipun beberapa penelitian tidak menemukan hubungan yang bermakna. Kesimpulannya, faktor-faktor tidak langsung memiliki peran penting dalam kejadian stunting, sehingga diperlukan pendekatan komprehensif dalam pencegahan dan penanggulangan stunting dengan meningkatkan akses terhadap pangan bergizi, edukasi pola pemberian makan, serta perbaikan infrastruktur sanitasi dan air bersih.