Tujuan Penelitian: Mengetahui hubungan self acceptance dan kepatuhan diet dengan kadar glukosa darah penyandang DM tipe 2. Metode: Kuantitatif dengan pendekatan cross-sectional. Sampel dipilih dengan accidental sampling, 42 responden dari pasien Prolanis di Puskesmas Karangayu pada Maret 2023. Pengambilan data menggunakan kuesioner USAQ (Unconditional Self Acceptance Questionare), kepatuhan diet, serta hasil glukosa darah puasa (GDP). Data dianalisis dengan Pearson product moment dan Spearman’s rank. Hasil: Penyandang DM tipe 2 terbanyak adalah perempuan (64,3%), usia lansia akhir 40,5%, berpendidikan SD 31,0%, dan lama menderita mayoritas selama < 5 tahun dan 5–10 tahun, masing-masing 35,7%, kebanyakan sudah tidak bekerja (52,4%). Responden kebanyakan memiliki self acceptance yang sedang (68,95), memiliki kepatuhan diet dengan nilai 50,48 (cukup), dan memiliki kadar glukosa darah dengan nilai 139,33 (buruk). Uji Spearman rank menunjukkan adanya hubungan self acceptance dengan kestabilan kadar glukosa darah, dengan arah korelasi (–) dan kekuatan hubungan sedang (p-value = 0,003; r = –0,449). Sementara itu, uji Pearson product moment menunjukkan adanya hubungan kepatuhan diet dengan kestabilan kadar glukosa darah, dengan arah korelasi (–) dan kekuatan hubungan sedang (p-value = 0,009; r = –0,401). Diskusi: Self acceptancedan kepatuhan diet yang baik, memiliki hubungan dengan kestabilan kadar glukosa darah. Semakin baik self acceptance dan kepatuhan diet, semakin baik juga kadar glukosa darah pasien DM tipe 2 di Puskesmas Karangayu. Kesimpulan: Terdapat hubungan self acceptance dan kepatuhan diet dengan kestabilan kadar glukosa darah. Dari hasil penelitian, direkomendasikan agar peneliti selanjutnya meneliti faktor lain yang memengaruhi kestabilan kadar glukosa darah, seperti obesitas, faktor genetik, prediabetes, pola hidup, dan aktivitas fisik.Kata Kunci: DM tipe 2, kadar glukosa darah, kepatuhan diet, self acceptanceCorrelation Between Self-Acceptance and Dietary Compliance with Blood Glucose Levels in Patients with Type 2 Diabetes Mellitus ABSTRACTResearch Objective: This research aims to identify the correlation between self-acceptance and dietary compliance with blood glucose levels in patients with type 2 diabetes mellitus (T2DM). Methods: A quantitative research design with a cross-sectional approach was employed. The sample consisted of 42 respondents selected through accidental sampling, drawn from PROLANIS participants at Karangayu Public Health Center in March 2023. Data were collected using the Unconditional Self-Acceptance Questionnaire (USAQ), a dietary compliance questionnaire, and fasting blood glucose test results. Data analysis was conducted using Pearson Product Moment and Spearman Rank correlation tests. Results: The majority of T2DM patients were female (64.3%), in the late elderly age category (40.5%), with elementary school education (31.0%), and had been diagnosed for less than 5 years or 5–10 years (35.7% each). Most were no longer employed (52.4%). Respondents predominantly exhibited moderate self-acceptance (mean score: 68.95), moderate dietary compliance (mean score: 50.48), and poor fasting blood glucose control (mean level: 139.33 mg/dL). The Spearman rank test revealed a significant negative moderate correlation between self-acceptance and blood glucose levels (p = 0.003; r = –0.449). The Pearson correlation test also showed a significant negative moderate correlation between dietary compliance and blood glucose levels (p = 0.009; r = –0.401). Discussion: Higher levels of self-acceptance and better dietary compliance were correlated with more stable blood glucose levels. Improved self-acceptance and adherence to dietary recommendations contribute to better glycemic control among T2DM patients at Karangayu Public Health Center. Conclusion: There is a significant correlation between self-acceptance and dietary compliance with blood glucose stability. Future research is recommended to explore additional factors influencing blood glucose levels, such as obesity, genetic predisposition, prediabetes, lifestyle habits, and physical activity.Keywords: self-acceptance, dietary compliance, blood glucose level, type 2 diabetes mellitus