Claim Missing Document
Check
Articles

Found 17 Documents
Search

PERANAN PEMAHAMAN PETUNJUK OPERASIONAL DALAM PROGRAM BORLAND DELPHI DAN KESERINGAN BERLATIH TERHADAP KEMAMPUAN MENGOPERASIKAN PROGRAM BORLAND DELPHI Indriati, Indriati; Suyono, Suyono
AKSIOMA Vol 6, No 1/Maret (2015): AKSIOMA
Publisher : IKIP PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Mata kuliah sistem basis data terdiri atas teori dan praktek. Jadi, mahasiswa harus menguasai teori dulu sebelum mereka berparaktek. Teori ini diperoleh mahasiswa dari kuliah dilengkapi buku/diktat sistem basis data tentang pemrograman Borland Delphi. Di dalam program Borlnd Delphi itu terdapat petunjuk pengoperasian berbahasa Inggris. Jadi, untuk bisa mengoperasikan program Borland Delphi, mahasiswa harus bisa memahami petunjuk berbahasa Inggris itu. Dengan memahami petunjuk itu diharapkan mahasiswa bisa berpraktek mengoperasikan program Borland Delphi untuk bisa menghasilkan sesuatu yang printout-nya berupa listing kode program (teks) dan gambar komponen program. Untuk sampai kepada keterampilan itu, mahasiswa perlu berlatih. Masalahnya ialah variabel mana yang lebih signifikan menentukan keterampilan mengoperasikan program Borland Delphi, kemampuan memahami petunjuk berbahasa Inggris dalam program Borland Delphi tentang pengoperasian Program Borland Delphi atau keseringan berlatih. Untuk memecahkan masalah itu dilakukan penelitian ex post facto di Universitas PGRI Semarang, khususnya mahasiswa jurusan S1 Pendidikan Teknologi Informasi, Fakultas PMIPATI semester 3 yang sedang menempuh mata kuliah sistem basis data. Mereka terdapat 2 kelas, setiap kelas rata-rata 21 orang mahasiswa. Untuk sasaran penelitian ini diambil 16 orang setiap kelasnya, sehingga jumlah mereka 32 orang. Dalam penelitian ini ada 3 jenis data, yaitu: (1) data tentang kemampuan memahami petunjuk operasional berbahasa Inggris yang ada dalam program Borland Delphi, (2) data tentang keseringan berlatih, dan (3) data tentang kemampuan mengoperasikan program Borland Delphi. Data tentang kemampuan mengoperasikan program Borland Delphi dan data kemampuan memahami petunjuk operasional berbahasa Inggris dalam program Borland Delphi diperoleh dengan tes, sedangkan data tentang keseringan berlatih diperoleh dengan kuesioner. Hasil uji lanjut, uji keberartian koefisien korelasi parsial, diketahui bahwa kemampuan memahami petunjuk operasional berbahasa Inggris dalam program Borland Delphi mempunyai peranan yang signifikan terhadap kemampuan mengoperasikan program Borland Delphi. Hal itu terbukti dari hasil uji lanjut bahwa t1=5,385>tsig.5%=2,04. Sebabnya ialah mahasiswa telah mempelajari buku/diktat mata kuliah sistem basis data berbahasa Indonesia tentang pemrograman Borland Delphi serta tetap memperhatikan petunjuk pengoperasian program Borland Delphi yang berbahasa Inggris, mereka bisa mengoperasikannya. Sebaliknya keseringan berlatih tidak memberikan peranan signifikan terhadap kemampuan mengoperasikan program Borland Delphi. Hal ini terbukti dari hasil uji lanjut bahwa t2=-0,029<tsig.5%=2,04. Ini berarti bahwa semakin tidak banyak berlatih, semakin tidak terampil mengoperasikan program Borland Delphi dan kurang memahami petunjuk berbahasa Inggris yang ada dalam program Borland Delphi. Kata Kunci: Peranan, Pemahaman, Berlatih, Kemampuan, Program Borland Delphi
PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL MENGGUNAKAN MEDIA KONKRIT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IX PADA POKOK BAHASAN WUJUD BENDA DI SMP NEGERI 1 DASUK Indriati, Indriati; Riskiyah, Riskiyah
LENSA (Lentera Sains): Jurnal Pendidikan IPA Vol 7, No 2 (2017): November 2017
Publisher : Faculty of Teaching and Education, University of Wiraraja

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (313.961 KB) | DOI: 10.24929/lensa.v7i2.26

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah: (a) untuk mengetahui hasil belajar siswa Kelas IX SMPN 1 Dasuk Kabupaten Sumenep setelah melaksanakan pembelajaran berpendekatan kontekstual dengan menggunakan media benda konkrit untuk pelajaran IPA pada pokok bahasan Wujud Benda (Padat, Cair dan Gas) Semester I Tahun Pelajaran 2017/2018. Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas. Penelitian ini berawal dari permasalahan di lapangan, kemudian dievaluasi, dan dianalisis menurut teori-teori penunjang untuk kemudian dilakukan tindakan di lapangan. Hasil analisis didapatkan bahwa pada awal siklus pertama, Hasil Nilai Siswa Pada Pelaksanaan Siklus I (Minggu Ke-1) Rata-Rata Nilai 61,25 siswa kurang antusias terhadap metode ceramah yang digunakan guru dalam penyampaian materi. Ketika guru mulai menyajikan contoh-contoh yang berkaitan dengan dunia nyata mereka mulai antusias terlihat bahwa Hasil Nilai Siswa Pada Pelaksanaan Siklus I (Minggu Ke-2) Rata-Rata Nilai 69,17. Namun contoh-contoh yang disajikan guru kurang variatif sehingga hasil yang dicapai kurang maksimal sedangkan pada siklus kedua guru mulai menyajikan contoh-contoh secara lebih variatif terlihat bahwa Hasil Nilai Siswa Pada Pelaksanaan Siklus II (Minggu Ke-3) Rata-Rata Nilai 76,25. Ketika guru juga tidak lagi menggunakan metode ceramah melainkan memandu siswa untuk melakukan praktek tentang Wujud Benda (Padat, Cair dan Gas) Semester I yang terjadi, mengamati dan menyimpulkan. Kemudian siswa diberi tes untuk mengukur pemahaman siswa terhadap materi terlihat bahwa Hasil Nilai Siswa Pada Pelaksanaan Siklus II (Minggu Ke-4) Rata-Rata Nilai 85,42. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data maka dapat ditarik kesimpulan bahwa ada peningkatan hasil belajar siswa setelah melaksanakan pembelajaran berpendekatan kontekstual dengan menggunakan media benda konkrit untuk pelajaran IPA pada pokok bahasan Wujud Benda (Padat, Cair dan Gas) Semester I pada siswa Kelas IX SMPN 1 Dasuk Kabupaten Sumenep Tahun Pelajaran 2017/2018.
Role of Nurse as Care Giver and Advocator In The Ward, Era National Health Insurance (NHI) Program Indriati, Indriati; Hartoyo, Mugi; Dwiningsih, Sri Utami
Journal Of Nursing Practice Vol 2 No 1 (2018): Journal Of Nursing Practice
Publisher : STIKes Surya Mitra Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30994/jnp.v2i1.36

Abstract

Background: There are many National Health Insurance (NHI) participants who do not yet understand the mechanism of NHI services, including clients who are hospitalized.  The phenomena that exist on the field, that the client will enlist the help of health professionals who are always in the ward, especially nurses, to provide information on all matters, including NHI. On the other hand, nurses have a major role in caring for clients, based on their duties and functions. Purpose : This study aims to determine if there is expansion of the role of nurses  as care giver and advokator   in the inpatient unit, era NHI program. Methods : This research is a descriptive study of the role of nurses as care giver and advokator in inpatient era NHI program, employing triangulation method. Respondents were 64 inpatient clients registered as NHI participants in the Hospital Semarang assigned by proportional simple random sampling, and four nurses. Result : The results showed that there are expanding the role of nurses as care giver and advocator in the inpatient unit, era NHI program. Conclusion : With the implementation of NHI program, the roles of nurses as care giver and advokator has expanded in the inpatient unit. BPJS/NHI parties need to disseminate information relating to NHI to nurses, as well as the need to be given compensatory reward for nurses
Role of Nurse as Care Giver and Advocator In The Ward, Era National Health Insurance (NHI) Program Indriati, Indriati; Hartoyo, Mugi; Dwiningsih, Sri Utami
Journal Of Nursing Practice Vol 2 No 1 (2018): Journal Of Nursing Practice
Publisher : STIKes Surya Mitra Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30994/jnp.v2i1.36

Abstract

Background: There are many National Health Insurance (NHI) participants who do not yet understand the mechanism of NHI services, including clients who are hospitalized.  The phenomena that exist on the field, that the client will enlist the help of health professionals who are always in the ward, especially nurses, to provide information on all matters, including NHI. On the other hand, nurses have a major role in caring for clients, based on their duties and functions. Purpose : This study aims to determine if there is expansion of the role of nurses  as care giver and advokator   in the inpatient unit, era NHI program. Methods : This research is a descriptive study of the role of nurses as care giver and advokator in inpatient era NHI program, employing triangulation method. Respondents were 64 inpatient clients registered as NHI participants in the Hospital Semarang assigned by proportional simple random sampling, and four nurses. Result : The results showed that there are expanding the role of nurses as care giver and advocator in the inpatient unit, era NHI program. Conclusion : With the implementation of NHI program, the roles of nurses as care giver and advokator has expanded in the inpatient unit. BPJS/NHI parties need to disseminate information relating to NHI to nurses, as well as the need to be given compensatory reward for nurses
Role of Nurse as Care Giver and Advocator In The Ward, Era National Health Insurance (NHI) Program Indriati, Indriati; Hartoyo, Mugi; Dwiningsih, Sri Utami
Journal Of Nursing Practice Vol. 2 No. 1 (2018): Journal Of Nursing Practice
Publisher : Institut Ilmu Kesehatan STRADA Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (632.566 KB) | DOI: 10.30994/jnp.v2i1.36

Abstract

Background: There are many National Health Insurance (NHI) participants who do not yet understand the mechanism of NHI services, including clients who are hospitalized. The phenomena that exist on the field, that the client will enlist the help of health professionals who are always in the ward, especially nurses, to provide information on all matters, including NHI. On the other hand, nurses have a major role in caring for clients, based on their duties and functions. Purpose : This study aims to determine if there is expansion of the role of nurses as care giver and advokator in the inpatient unit, era NHI program. Methods : This research is a descriptive study of the role of nurses as care giver and advokator in inpatient era NHI program, employing triangulation method. Respondents were 64 inpatient clients registered as NHI participants in the Hospital Semarang assigned by proportional simple random sampling, and four nurses. Result : The results showed that there are expanding the role of nurses as care giver and advocator in the inpatient unit, era NHI program. Conclusion : With the implementation of NHI program, the roles of nurses as care giver and advokator has expanded in the inpatient unit. BPJS/NHI parties need to disseminate information relating to NHI to nurses, as well as the need to be given compensatory reward for nurses
The Effectiveness of Health Promotion in Reducing of Skabies In The Islamic Boarding School Indriati, Indriati; Setyowati, Tutik; Abidin, M. Zainal
Journal Of Nursing Practice Vol. 3 No. 1 (2019): Journal Of Nursing Practice
Publisher : Institut Ilmu Kesehatan STRADA Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (437.946 KB) | DOI: 10.30994/jnp.v3i1.60

Abstract

Background: The results of interviews with the School Health Unit in 3 Islamic boarding schools (pesantren) in Blora City District showed that 75% -90% of santri had been exposed to scabies.Purpose: This study aims to analyze the effectiveness of health promotion in reducing the incidence of scabies.Methods: Interventions in the form of health promotion (counseling, and community development). Independent health promotion variables, the dependent variable is the incidence of scabies, the variable between knowledge, attitude, and behavior. The research design is quasi-experimental one group (pretest-posttest). Place of research for Islamic boarding schools in Blora City District. The research population of the santri was a sample of students in grades 8 and 9. Proportional random sampling sampling technique. The intervention is carried out on August, 26, 2018 until October, 23, 2018.Result: Mean knowledge, attitude, and behavior before intervention 69.76; 69.86; 54.65. After intervention 87,18; 88.06; 63.35. P Value of knowledge, attitudes, and behavior = 0.00; meaning that there are differences in knowledge, attitudes, and behaviors before and after the intervention. Before the intervention students were exposed to 128 scabies (75.29%) and after intervention 5 people (2.94%). There is a difference in the proportion of scabies before and after the intervention with P Value = 0.00.Conclusion: Health promotion is effective in reducing the incidence of scabies in Islamic boarding schools in Blora City
MENJAGA BERAT BADAN SEHAT DENGAN CERDIK DI USIA PERTENGAHAN (45-59 TAHUN): STUDI CROSS SECTIONAL INDONESIA FAMILY LIFE SURVEY (IFLS) 2014-2015 Mahwati, Yeni; Indriati, Indriati
Sehat MasadaJurnal Vol 16 No 2 (2022): Sehat Masada Journal
Publisher : stikes dharma husada bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38037/jsm.v16i2.374

Abstract

Epidemi obesitas menjadi tantangan terbesar kesehatan masyarakat global. Di Indonesia, prevalensi berat badan lebih dan obesitas menurut Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas), terus mengalami peningkatan dari tahun 2007 sampai 2018. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan perilaku CERDIK dengan berat badan pada penduduk usia pertengahan di Indonesia. Penelitian ini menggunakan data sekunder dari IFLS-5 terhadap 5.781 individu usia pertengahan di Indonesia (45-59 tahun). Desain penelitian ini adalah cross sectional, dengan variabel independen perilaku CERDIK: pemeriksaan kesehatan, penggunaan tembakau, aktivitas fisik, konsumsi makanan, kecukupan tidur dan kepribadian. Variabel dependen adalah berat badan sehat, didefinisikan sebagai partisipan yang memiliki IMT < 23 kg/m2. Data dalam penelitian ini dianalisis menggunakan regresi logistik multivariat. Secara keseluruhan, 36,8% populasi usia pertengahan di Indonesia memiliki berat badan sehat. Odds ratio (OR) dan 95% interval kepercayaan (CI) berat badan sehat secara signifikan lebih tinggi di antara mereka yang berusia 50-59 tahun, laki-laki, tidak pernah melakukan pemeriksaan kesehatan, pengguna tembakau saat ini, memiliki aktivitas fisik tinggi, mengkonsumi buah setiap hari, tidak pernah mengkonsumsi daging, gorengan, makanan manis dan fastfood. Kepribadian Ekstraversion dan Agreeableness ditemukan berhubungan dengan status berat badan. Hasil analisis multivariat menunjukkan bahwa pemeriksaan kesehatan, penggunaan tembakau, aktivitas fisik tinggi, mengkonsumsi buah setiap hari, tidak mengkonsumsi daging atau mengkonsumsi daging tidak setiap hari, tidak mengkonsumsi gorengan dan memiliki kepribadian ekstraversi berhubungan dengan berat badan sehat. Upaya promosi kesehatan perilaku CERDIK perlu terus dilakukan untuk mencegah dan mengendalikan risiko terjadinya obesitas pada usia pertengahan.
Classifying Application User Comments Using the Improved K-Nearest Neighbor and BM25F Weighting Methods Indriati, Indriati; Rahman, Muh Arif; Arwani, Issa; Muflikhah, Lailil
Journal of Information Technology and Computer Science Vol. 9 No. 2: August 2024
Publisher : Faculty of Computer Science (FILKOM) Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25126/jitecs.92622

Abstract

Mobile JKN is an application developed by an Indonesian state-owned health insurance company, BPJS Kesehatan. The application is developed to provide easier access and more optimal service for its participants. The application allows users to access various information related to national health insurance programs anywhere, anytime. Despite the benefits this application offers, Mobile JKN received low ratings from the users. However, the ratings are sometimes irrelevant to the comments. We proposed an application to automatically review the comments based on ratings and comments, both negative and positive, using the Improved K-Nearest Neighbor (IKNN) classification algorithm with the BM25F weighing method. The initial stage of the algorithm involved document preprocessing, the document consisting of comments and rating were preprocessed to obtain the term. After that, BM25F weighing was applied to find the similarity between documents. The document was then classified using IKNN based on its BM25F weight. The test result showed that the highest accuracy rate was 0.925, obtained from parameter k=20 on IKNN with k1=1.2, Bs=0.75, and BM25F weight of 2 and 5. The result indicates that this method manages to classify the document properly
Klasifikasi Data Twitter pada Masa Transisi Pandemi menuju Endemi menggunakan Latent Semantic Analysis (LSA) Fiqri, Miftahul; Indriati, Indriati; Perdana, Rizal Setya
Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer Vol 7 No 6 (2023): Juni 2023
Publisher : Fakultas Ilmu Komputer (FILKOM), Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Saat ini, platform media sosial yang memiliki penggunaan paling luas adalah Twitter. Twitter memiliki potensi untuk memberikan pemahaman mendalam tentang perubahan perilaku masyarakat terkait aturan pencegahan, tingkat kepatuhan terhadap vaksinasi, dan perubahan adaptasi sosial seiring berjalannya waktu selama masa endemi. Untuk dapat mengklasifikasikan data dari Twitter secara efisien, diperlukan pengembangan model klasifikasi yang solid dan penerapan metode analisis data yang canggih. Pendekatan yang diadopsi dalam penelitian ini adalah menerapkan teknik Latent Semantic Analysis (LSA), yang bertujuan untuk mengungkap struktur semantik atau makna yang tersembunyi dalam kalimat. Fokus utama penelitian ini adalah untuk mengevaluasi pengaruh dari klasifikasi data Twitter sepanjang masa pandemi hingga fase endemi terhadap performa Latent Semantic Analysis yang diaplikasikan menggunakan metode Naïve Bayes. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam skenario klasifikasi menggunakan metode Naïve Bayes tanpa melalui proses LSA, tingkat akurasi yang berhasil dicapai adalah 22,00%. Akan tetapi, dalam konteks yang sama, saat LSA diaplikasikan sebelum menerapkan metode Naïve Bayes, terjadi peningkatan signifikan dalam tingkat akurasi menjadi 24,00%. Dari hasil ini, dapat ditarik kesimpulan bahwa penggunaan LSA memberikan sumbangan positif dalam mencapai hasil yang lebih memuaskan. Selanjutnya, dalam upaya mengklasifikasikan data menggunakan metode Naïve Bayes, penelitian dilakukan dalam dua skenario, yaitu menggunakan data yang seimbang dan tidak seimbang. Ketika data seimbang digunakan bersamaan dengan penerapan metode Naïve Bayes setelah tahap LSA, tingkat akurasi yang tercapai adalah 16,00%. Sebaliknya, ketika data tidak seimbang digunakan dalam skenario yang sama, terjadi peningkatan yang signifikan dalam tingkat akurasi, mencapai angka 24,00%. Dari hasil ini, dapat disimpulkan bahwa penggunaan data yang tidak seimbang memiliki dampak positif pada performa klasifikasi.
Klasifikasi Emosi berdasarkan Lirik Lagu Berbahasa Indonesia menggunakan Leksikon Emosi dan Metode Naïve Bayes Classifier Permataningrum, Sandra Elanda Aza; Indriati, Indriati; Santoso, Edy
Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer Vol 7 No 9 (2023): September 2023
Publisher : Fakultas Ilmu Komputer (FILKOM), Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Musik merupakan salah satu media yang digunakan untuk menggambarkan emosi seseorang. Penggambaran emosi pada sebuah lagu dapat dilihat salah satunya melalui lirik dari lagu tersebut. Pembuatan daftar lagu berdasarkan emosi liriknya saat ini masih dilakukan secara manual. Lagu-lagu tersebut akan didengarkan terlebih dahulu untuk kemudian dibuatkan daftar lagu berdasarkan emosinya. Bahkan kebanyakan daftar lagu hanya memperhatikan irama dari lagu tersebut tanpa memperhatikan emosi liriknya. Hal tersebut tentunya membuat proses pengklasifikasian memakan waktu yang lama dan terkadang mengabaikan emosi sebenarnya dari lirik lagu tersebut. Oleh sebab itu, diperlukan sebuah sistem untuk mengklasifikasikan emosi dari setiap lirik pada suatu lagu. pada penelitian ini, digunakan leksikon emosi untuk seleksi fitur dan metode Naïve Bayes Classifier untuk proses klasifikasi emosi lirik lagu. Pengujian akan dilakukan menggunakan seleksi jumlah fitur dan K-Fold Cross Validation yang kemudian akan dievaluasi menggunakan confussion matrix. Proses pengujian menggunakan 80 data latih dan 20 data uji yang akan dipilih secara acak. Hasil akurasi menggunakan seleksi fitur sebesar 40% dengan menggunakan jumlah fitur sebanyak 60%, sedangkan penggunaan 100% fitur menghasilkan akurasi sebesar 35%, lebih rendah daripada hasil klasifikasi tanpa seleksi fitu yaitu sebesar 45%. Hasil pengujian menggunakan K-Fold Cross Validation menghasilkan nilai akurasi terbaik pada fold ke-3 yaitu sebesar 40%.