Articles
Identifikasi Karakteristik Merchant dalam Mengadopsi Layanan Mobile Payment Studi Kasus: Merchant OVO dan Merchant Gopay di Surabaya
Yusuf Abdurahman Baraja;
Janti Gunawan
Jurnal Sains dan Seni ITS Vol 8, No 2 (2019)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM), ITS
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (209.943 KB)
|
DOI: 10.12962/j23373520.v8i2.47898
Layanan mobile payment adalah industri yang berkembang di Indonesia. Go-Pay dan OVO adalah dua penyedia utama mobile payment, yang masing-masing memiliki merchant sebanyak 95.000 dan 9000. Studi sebelumnya menekankan adopsi mobile payment dari perspektif pengguna dan orang lain membahas hubungannya dengan mobile banking. Tidak seperti penelitian sebelumnya, penelitian ini menguji adopsi layanan mobile payment dari perspektif pedagang, terutama usaha kecil dan menengah (UKM). UKM berkontribusi terhadap 60% PDB di Indonesia dan ada sekitar 59,2 juta UKM di Indonesia. Dengan memahami faktor-faktor yang mempengaruhi adopsi mobile payment UKM, penelitian ini dapat berkontribusi pada proses digitalisasi UKM. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi UKM terhadap niat untuk mengadopsi layanan OVO dan Go-Pay. Pekerjaan yang sedang berjalan ini dilakukan di Surabaya, kota terbesar kedua di Indonesia, dengan fokus pada penyedia layanan mobile payment Go-Pay dan OVO. Penelitian ini mengadopsi model penelitian dari teori behavior reasoning untuk menguji pengaruh relatif antara alasan pendorong dan alasan yang menghambat terhadap adopsi. 110 pedagang yang telah menggunakan Go-Pay atau OVO dalam satu bulan terakhir akan disurvei, dan hasil penelitian ini akan dianalisis menggunakan analisis deskriptif. Berdasarkan analisis deskriptif, kemudian digunakan analisis distribusi frekuensi untuk melihat karakteristik hasil menunjukkan bahwa alasan terhadap adopsi tidak memiliki pengaruh pada niat pedagang untuk mengadopsi ini, yang berbanding terbalik dengan alasan adopsi yang memiliki pengaruh pada niat untuk mengadopsi
Pengaruh Gaya Kepemimpinan dari Perspektif Pemilik UMKM terhadap Turnover Karyawan
Lalitadevi Lalitadevi;
Janti Gunawan;
Ninditya Nareswari
Jurnal Sains dan Seni ITS Vol 8, No 2 (2019)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM), ITS
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (207.028 KB)
|
DOI: 10.12962/j23373520.v8i2.48070
UMKM merupakan salah satu penggerak perekonomian Indonesia, namun salah satu permasalahan UMKM pada saat ini adalah tingginya tingkat turnover karyawan. Studi sebelumnya menyebutkan bahwa salah satu penyebab turnover karyawan adalah gaya kepemimpinan yang diadopsi oleh pemilik UMKM. Oleh karena itu, penelitian ini akan meneliti pengaruh berbagai gaya kepemimpinan antara lain transformasional, transaksional, dan passive-avoidant terhadap turnover karyawan UMKM. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dengan desain multiple cross-sectional. Pengambilan sampel dilakukan kepada 88 UMKM yang bergerak di bidang industri kreatif di Surabaya. Data primer didapatkan melalui penyebaran kuesioner. Teknik analisis data untuk menguji hipotesis yang digunakan adalah regresi yang diolah dengan program SPSS. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa gaya kepemimpinan transformasional berasosiasi negatif terhadap turnover karyawan, gaya kepemimpinan transaksional berasosiasi positif terhadap turnover karyawan, dan gaya kepemimpinan passive-avoidant tidak berasosiasi terhadap turnover karyawan. Hasil penelitian ini merumuskan implikasi manajerial untuk UMKM dan pemerintah serta Perguruan Tinggi terkait hasil yang ditemukan untuk mempertahankan karyawan UMKM.
Perancangan Perencanaan dan Pengelolaan Rantai Pasok Produksi Pakan Ternak Unggas di PT Charoen Pokphand Indonesia (Tbk) Sidoarjo, Jawa Timur
Azmi Maulidya;
Janti Gunawan;
Dewie Saktia Ardiantono
Jurnal Sains dan Seni ITS Vol 8, No 2 (2019)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM), ITS
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (534.474 KB)
|
DOI: 10.12962/j23373520.v8i2.48220
Industri peternakan unggas adalah salah satu industri yang berperan penting dalam perekonomian Indonesia dan provinsi Jawa Timur adalah provinsi Indonesia yang memiliki jumlah perusahaan pakan ternak unggas terbesar. Perusahaan pakan ternak unggas terbagi menjadi perusahaan nasional dan perusahaan multinasional. Salah satu cabang pabrik perusahaan multinasional di Indonesia adalah PT Charoen Pokphand Indonesia (Tbk) Sidoarjo. Persaingan industri yang semakin kompetitif menekankan bahwa perlu mengembangkan hubungan yang baik dengan perusahaan, pemasok, dan pelanggan. CPFR (Collaborative Planning, Forecasting and Replenishment) adalah pendekatan yang dapat membantu memperkuat koordinasi rantai pasokan di perusahaan. Ini meningkatkan kerja sama, koordinasi, dan informasi pihak terkait di sepanjang rantai pasokan. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan rekomendasi implementasi CPFR di perusahaan pakan ternak unggas yaitu PT Charoen Pokphand Indonesia (Tbk) Sidoarjo. Hasil dari penelitian ini dapat meningkatkan manajemen peramalan, kegiatan produksi, manajemen persediaan, manajemen distribusi yang lebih efektif dan efisien daripada sebelumnya yang disusun dengan baik dengan adanya komitmen dan semangat kerja sama saling menguntungkan antara mitra rantai pasok.
Identifikasi Karakteristik pada Industri Restoran di Surabaya
Michael Herianto;
Janti Gunawan
Jurnal Sains dan Seni ITS Vol 8, No 2 (2019)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM), ITS
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.12962/j23373520.v8i2.48350
Indonesia adalah salah satu negara yang terus berkembang dalam dunia bisnis. Saat ini banyak usaha-usaha baru yang terus bermunculan dalam beberapa tahun terakhir, khususnya pada industri restoran yang merupakan sektor strategis bagi perkembangan ekonomi dan peningkatan pendapatan nasional. Bisnis restoran di Indonesia memang tak terlepas dari tren makanan dan minuman yang terus berkembang. Mayoritas masyarakat Indonesia tak segan mencoba berbagai menu baru dari berbagai restoran berbeda maka dari itu bisnis restoran di Indonesia terus bergerak dinamis. Restoran dengan mudah dapat ditemui di tiap-tiap sisi jalan, kita bisa dengan mudah menemui, mulai dari raksasa franchise yang terus melebarkan jaring bisnis mereka, hingga pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang tak terhitung jumlahnya. Industri restoran Indonesia adalah industri restoran terbesar di ASEAN. Restoran dapat dengan mudah ditemukan di setiap sisi jalan, mulai dari raksasa waralaba yang terus memperluas bisnis mereka, hingga tak terhitung Usaha Kecil dan Menengah (UKM). Namun, dengan semakin ketatnya persaingan dalam industri ini, pesan yang dikirim, ditransfer, dan diterima dapat berubah dari satu dekade yang lalu. Studi yang sedang berjalan ini berfokus pada variasi jenis restoran yang berlokasi di Surabaya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis karakteristik pelanggan restoran di Surabaya untuk menyususn strategi pemasaran yang sesuai. 280 responden, yang telah mengunjungi restoran dalam dua minggu terakhir, disurvei. Diharapkan hal ini dapat bermanfaat bagi industri restoran di Surabaya dalam rangka meningkatkan kualitas hubungan dengan pelanggan.
Analisis Perbedaan Perilaku Pelanggan dan Pengguna Media Sosial Maskapai Penerbangan Low-Cost Indonesia
Fauzan Fikry Finansyah;
Janti Gunawan
Jurnal Sains dan Seni ITS Vol 8, No 2 (2019)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM), ITS
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (69.825 KB)
|
DOI: 10.12962/j23373520.v8i2.48506
Persaingan maskapai berbiaya rendah atau low-cost carrier (LCC) ditentukan oleh kemampuan maskapai dalam mengelola operasionalnya secara efisien. LCC menggunakan media sosial sebagai saluran promosi dan pemasaran mereka, karena biayanya yang hemat. Di sisi lain, pelanggan LCC melihat media sosial sebagai alat untuk berbagi pemikiran mereka tentang pengalaman mereka, mendapatkan diskon promosi, dan menghilangkan kecemasan mereka akan pengalaman terbang. Ada 3 LCC yang memenuhi persyaratan untuk penelitian ini, yaitu Lion Air, AirAsia, Citilink. Survei online diadopsi dalam pekerjaan ini dalam studi kemajuan. Desain penelitian dalam penelitian ini adalah deskriptif konklusif. Pengumpulan data dilakukan pada bulan Juni 2019 terhadap 167 pelanggan maskapai penerbangan yang setidaknya mengikuti maskapai penerbangan berbiaya rendah minimal 3 bulan terakhir. Selanjutnya data diolah menggunakan analisis crosstab dan ANOVA Penelitian ini menunjukan bahwa.
Niat Adopsi dan Preferensi Konsumen terhadap Produk Baru Pupuk Mini Size untuk Petani Kecil
Venny Novinita Agustina Putri;
Janti Gunawan
Jurnal Sains dan Seni ITS Vol 9, No 1 (2020)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM), ITS
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.12962/j23373520.v9i1.50487
Permasalahan yang dialami petani terkait pupuk non-organik bersubsidi menjadi peluang bagi AMINA (pupuk non-organik hasil samping produksi penyedap masakan PT Ajinomoto Indonesia) untuk memasuki pasar. AMINA selama ini dijual dalam skala besar (tangki) yang hanya bisa dikonsumsi oleh petani skala besar. Demi meningkatkan penjualan, PT Ajinomoto Indonesia hendak menyasar petani kecil dengan meluncurkan produk AMINA skala kecil yang disebut mini size AMINA. Sebagai produk baru, perusahaan melakukan uji coba pasar pada petani jagung dan bawang merah di Lamongan untuk mengetahui tingkat penerimaan mini size AMINA agar terhindar dari kegagalan pasar. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi tingkat niat adopsi, faktor yang memengaruhi niat adopsi, dan preferensi atribut produk pada petani jagung dan bawang merah di Lamongan. Penelitian menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus kepada dua belas petani. Dari hasil penelitian diperoleh bahwa tingkat niat adopsi dari petani jagung dan bawang merah cukup besar, yaitu 7 dari 12 petani (58%) menyatakan memiliki niat adopsi terhadap produk dengan skor kepuasan 8-10 yang diukur dari tampak fisik tanaman dan kemudahan penggunaan produk. Hasil analisis menunjukkan bahwa faktor relative advantage, compatibility, complexity, observability, dan trialability memengaruhi petani untuk berniat mengadopsi produk. Preferensi sebagian besar responden terkait atribut produk mini size AMINA antara lain harga dengan rentang Rp5.000-Rp6.000, volume 20 liter, tidak memiliki keterangan sertifikasi produk, dan tempat pembelian berjarak antara 2-3 kilometer dari lahan bertani.
Identifikasi Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perceived Value Terhadap Niat Adopsi Mobil Ramah Lingkungan
Atika Isti Aditya Putri;
Janti Gunawan
Jurnal Sains dan Seni ITS Vol 9, No 1 (2020)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM), ITS
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.12962/j23373520.v9i1.50611
Industri otomotif merupakan industri yang memainkan peran penting dalam perekonomian dan ketenagakerjaan Indonesia. Namun, peran industri otomotif tidak hanya dilihat dari kedua aspek tersebut tetapi juga dari aspek lingkungan. Maka munculah tren kendaraan ramah lingkungan salah satunya Mobil Low Carbon Emission Vehicle (LCEV). Namun, penjualan mobil Low Carbon Emission Vehicle (LCEV) tergolong sedikit karena peminat mobil masih rendah. Masyarakat masih enggan beralih menggunakan mobil LCEV karena berbagai faktor. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor yang mempengaruhi masyarakat Indonesia dalam mengadopsi mobil LCEV serta sikap dan kepercayaan mereka terhadap atribut mobil. Tujuan penelitian ini diselesaikan dengan menggunakan metode Partial Least Square – Structural Equation Model (PLS-SEM) dan analisis multiatribut. Pengumpulan data dilakukan dengan penyebaran online survey pada 99 sampel menggunakan teknik snowball, purposive dan convenience sampling. Penelitian yang mengadopsi model Value Based Adoption Model (VAM) ini menghasilkan temuan bahwa bahwa operational economic benefit, eco-friendly benefit, dan driving enjoyment benefit berpengaruh positif signifikan sedangkan charging risk berpengaruh negatif terhadap perceived value pada mobil Low Carbon Emission Vehicle (LCEV). Disisi lain, non-financial policies memoderasi hubungan perceived value secara positif terhadap niat adopsi. Atribut keamanan, usia baterai dan pengurangan polusi dianggap penting bagi pengguna mobil LCEV. Implikasi manajerial dapat digunakan untuk meningkatkan niat adopsi yang ditujukan kepada perusahaan otomotif, start-up, dan pemerintah Indonesia.
Identifikasi Peluang dan Tantangan Pasar Energi Prosumer di Indonesia: Studi Residential Rooftop Solar PV Prosumers
Thasya Alifia Ramadhanty Poespito;
Janti Gunawan
Jurnal Sains dan Seni ITS Vol 9, No 2 (2020)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM), ITS
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.12962/j23373520.v9i2.55028
Indonesia adalah negara yang terletak di garis khatulistiwa dan memiliki potensi energi surya yang cukup melimpah. Namun, Indonesia masih sangat bergantung pada energi non terbarukan. Pemerintah berkomitmen untuk mendorong investasi energi terbarukan, dan memperkenalkan beberapa program seperti “sejuta surya atap” dan memberikan insentif kepada pelanggan PLN, melalui skema prosumer, dimana konsumen rumah surya atap dapat mengkonsumsi energi sendiri yang dihasilkan oleh surya atap, dan menjual kelebihannya ke jaringan PLN. Energi terbarukan masih terbilang asing bagi masyarakat Indonesia. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi karakteristik serta peluang dan tantangan pengguna maupun non pengguna surya atap atau solar photovoltaic. Tujuan penelitian ini diselesaikan menggunakan analisis deskriptif dan ANOVA untuk mengetahui adanya perbedaan yang dirasakan oleh pengguna maupun non pengguna surya atap terhadap peran pemerintah dan penjual surya atap. Pada penelitian ini, didapatkan sebanyak 119 responden. Berdasarkan analisis peluang dan tantang menggunakan analisis deskriptif didapatkan hasil yaitu pengguna surya atap memiliki peluang melakukan penghematan uang dan dapat menurunkan biaya tagihan listrik bulanan serta memiliki tantangan dalam biaya pengembalian investasi yang dinilai cukup lama. Sedangkan untuk non pengguna surya atap tertarik dengan surya atap namun tidak melakukan investasi dikarenakan terhalang dengan biaya investasi surya atap yang dirasa cukup mahal. Sedangkan hasil dari uji ANOVA menyatakan tidak terdapat perbedaan yang dirasakan oleh pengguna dan non pengguna surya atap terhadap peran pemerintah dan penjual surya atap.
Identifikasi Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Switching Intention dalam Memprediksi Switching Behavior Nasabah Bank Konvensional yang Beralih ke Bank Syariah
Maulidati Rahmah Setioputri;
Janti Gunawan;
Geodita Woro Bramanti
Jurnal Sains dan Seni ITS Vol 9, No 2 (2020)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM), ITS
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.12962/j23373520.v9i2.55067
Islam menjadi agama dengan penganut terbanyak di Indonesia. Dalam ekonomi islam, bunga dikatakan sebagai riba yang artinya haram. Hal ini diperkuat oleh fatwa yang dikeluarkan oleh Majelis Ulama Indonesia pada tahun 2004. Adanya bank syariah menambah alternatif bagi masyarakat untuk memilih jasa perbankan. Sehingga terdapat peluang adanya switching behavior dari nasabah bank konvensional beralih ke bank syariah. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi switching behavior nasabah bank konvensional yang beralih ke bank syariah serta mengetahui sejauh mana nasabah bank konvensional beralih ke bank syariah. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dan eksploratori. Data didapatkan melalui kuesioner online yang disebarkan serta diisi secara mandiri oleh responden. Pengolahan data menggunakan analisis regresi linier berganda yang dibantu dengan software Statistical Package for the Social Sciences (SPSS). Data yang didapatkan dalam penelitian ini adalah 63 responden. Berdasarkan hasil analisis data kuantitatif didapatkan bahwa mayoritas nasabah bank syariah adalah wanita dengan rentang usia 18 hingga 27 tahun yang berstatus mahasiswa maupun pegawai swasta. Kemudian hasil analisis regresi menunjukkan attitude towards switching dan subjective norms tidak berpengaruh positif terhadap switching intention. Perceived behavioral control berpengaruh positif terhadap switching intention. Terdapat implikasi manajerial yang dapat diaplikasikan oleh bank syariah antara lain memberikan edukasi mengenai keuntungan penggunaan bank syariah kepada konsumennya, menjadikan hasil analisis kuantitatif sebagai referensi menentukan pasar yang dituju, membuat sebuah strategi pemasaran yang efektif agar nasabah bank syariah tidak kembali menggunakan bank konvensional.
Identifikasi Faktor yang Mempengaruhi Niat Keberlanjutan Penggunaan Layanan Online Food Delivery di Masa Pandemi Covid-19
Nabila Sarita Putri;
Janti Gunawan;
Berto Mulia Wibawa
Jurnal Sains dan Seni ITS Vol 10, No 1 (2021)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM), ITS
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.12962/j23373520.v10i1.60456
Pandemi Covid-19 dan kebijakan PSBB menyebabkan perilaku konsumen baru di tengah masyarakat. Masyarakat menghindari makan dan berkerumun di tengah fasilitas publik maupun restoran. Sehingga berdampak secara langsung terhadap penurunan pendapatan harian UMKM sektor makanan mencapai 37 persen. Di sisi lain, aktif di dalam rumah, membuat masyarakat intens menggunakan internet dan cenderung beralih ke layanan online food delivery untuk memenuhi belanja kebutuhan pokok dan makanan siap saji. Penelitian ini menggunakan model teoritis komprehensif ECM dan UTAUT2 untuk mengidentifikasi faktor yang mempengaruhi niat keberlanjutan pada penggunaan online food delivery selama pandemi Covid-19. Penelitian ini menggunakan kuisioner online dan dianalisis menggunakan PLS-SEM dengan jumlah responden 356 orang yang menggunakan online food delivery setidaknya sekali selama dan sebelum pandemi. Hasil menunjukkan bahwa faktor yang positif mempengaruhi niat keberlanjutan penggunaan layanan online food delivery secara langsung adalah variabel kepuasan dan kebiasaan pengguna. Implikasi manajerial yang dapat diterapkan diantaranya pesan antar tanpa kontak, pembuatan ghost kitchen untuk memperlebar jangkaun pasar di titik strategis, hingga penambahan fitur wisata kuliner secara daring agar pengguna bisa merasakan pengalaman seperti makan di tempat sambil melihat proses pemasakan walaupun dalam kondisi pandemi.