Beta Suryokusumo
Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Published : 25 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 25 Documents
Search

Ekspresi Estetika Struktur pada Stadion Sepakbola Arema Malang Naufal Fastabiq Forilma; Beta Suryokusumo; Sigmawan Tri Pamungkas
Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur Vol 4, No 3 (2016)
Publisher : Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (730.847 KB)

Abstract

Studi ini bertujuan untuk merancang stadion berkarakter menggunakan skemaperancangan ekspresi estetika struktur yang berangkat dari parameter arsitekturhigh-tech dan bionik. Pendekatan ekspresi estetika struktur menghasilkan bentuktampilanbangunan maupun struktur yang simbolik representatif dengan identitasArema. Semua elemen yang mempengaruhi bentuk ditransformasikan menggunakanmetode mixed metaphor. Fase pertama perancangan (target domain) adalahmenggali potensi dan identitas lokal Arema sebagai sumber ide. Fase kedua(metaphor transformation) adalah translasi ide menjadi konsep rancangan. Faseketiga (source domain) adalah hasil dan evaluasi rancangan terhadap parameter.Ekspresi estetika struktur pada rancangan blockplan, form, envelop dan structuraltampak pada: (1) penerapan arsitektur bionik dengan metafor simbol-simbol Aremamelalui bentuk dan struktur stadion yang mengambil figur serta mekanisme struktursistem gerak pada singa; (2) penerapan parameter arsitektur high-tech, yaitu padarancangan fasad yang menampilkan transparency, layering dan movement,penggunaan warna material cerah, ekspos struktur dengan aplikasi struktur ringanserta penyatuan antara ruang luar dan dalam; (3) penerapan ruang-ruangmultifungsi pada stadion yang bersesuaian dengan arsitektur high-tech.Kata kunci: Arema, stadion sepakbola, ekspresi estetika struktur
Galeri Kerajinan Kayu di Kota Batu melalui Penerapan Pencahayaan Alami pada Bukaan Dinding dan Atap Puspita Ardi Nugroho; Heru Sufianto; Beta Suryokusumo
Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur Vol 5, No 4 (2017)
Publisher : Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1233.472 KB)

Abstract

Pencahayaan alami memiliki indeks kesesuaian warna (Colour Rendering Index) lebih tinggi daripada pencahayaan buatan sehingga dapat menampilkan warna benda pamer di dalam galeri lebih jelas. Arah datangnya cahaya alami dapat menciptakan ekspresi yang berbeda pada tampilan benda pamer di dalam galeri, yaitu pencahayaan dari atas, pencahayaan dari samping, pencahayaan dari depan, pencahayaan dari belakang, pencahayaan dari bawah dan, kombinasi (gabungan) beberapa strategi pencahayaan. Tujuan pemanfaatan cahaya alami di dalam galeri memanfaatkan arah datangnya cahaya matahari sesuai kebutuhan fungsi pencahayaan benda pamer. Metode penelitian yang diterapkan adalah metode pendekatan kualitatif deksriptif dengan menganalisis kebutuhan arah pencahayaan benda pamer untuk menentukan strategi pemanfaatan cahaya alami berupa perancangan bukaan pada elemen pembentuk ruang yaitu, dinding (Top Lighting) dan atap (Side Lighting). Produk akhir perancangan adalah rancangan galeri dengan penerapan cahaya alami melalui bukaan dinding dan atap untuk mencukupi kebutuhan arah pencahayaan pada benda pamer.Kata Kunci: Galeri, Pencahayaan Alami, Top Lighting, Side Lighting
Sekolah Alam di Daerah Pesisir Pantai Dusun Bajulmati dengan Penerapan Material Alami Triyani Indrahapsari; Agung Murti Nugroho; Beta Suryokusumo
Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur Vol 4, No 1 (2016)
Publisher : Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Bajulmati merupakan dusun yang berada di wilayah Kabupaten Malang. Dusun Bajulmati merupakan salah satu dusun yang masih tertinggal terlebih lagi bagian pendidikan. Warga dusun Bajulmati memiliki inisiatif yang tinggi untuk membuat sistem belajar mengajar berbasis sekolah alam yang menerapkan sistem pendekatan terhadap alam. Konsep pendidikan menggunakan filosofi dasar bahwa manusia merupakan pengelola dan menjaga alam agar seimbang dan menggunakan alam sebagai media utama pembelajaran. Namun pembelajaran dilakukan dirumah warga dikarenakan tidak adanya sarana ruang belajar. Perancangan sekolah alam di Dusun Bajulmati menggunakan material alami yang memiliki potensi besar di daerah sekitar Bajulmati. Pemilihan material sekitar dapat menghemat biaya produksi dan mudah didapatkan. Selain itu bangunan dengan material alami dapat mengenalkan anak dengan alam lebih dekat. Metode perancangan yang dilakukan menggunakan pendekatan programatik dengan mengkompilasikan penelitian-penelitian tentang material alami dengan memahami potensi material dan kekurangannya. Material alami diterapkan pada perancangan bangunan sekolah alam sesuai dengan kebutuhan kualitas ruang pada tiap fasilitasnya. Perancangan menghasilkan penerapan dan saran penggunaan material alami dengan perbandingan sekitar 70 : 30 pada bangunan yang dapat memenuhi kebutuhan fungsional dan estetika pada tiap fasilitas-fasilitas bangunan sekolah alam.Kata Kunci: Dusun Bajulmati, Sekolah Alam, Material Alami
Perpustakaan Umum Malang Dengan Kombinasi Taman Vertikal dan Ventilasi Untuk Perancangan Ruang Baca Marisa Sugangga; Beta Suryokusumo; Indyah Martiningrum
Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur Vol 3, No 1 (2015)
Publisher : Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (662.307 KB)

Abstract

Kualitas udara dalam ruang merupakan sebuah interaksi yang dapat berubah baiksecara konstan mau pun tidak yang diakibatkan oleh beberapa faktor yangmempengaruhi baik dari lingkungan luar mau pun lingkungan dalam. Salah saturuangan yang berpotensi tinggi untuk mengalami masalah polusi udara dalam ruangadalah ruang perpustakaan. Hal ini disebabkan oleh kondisi lingkungan eksternalseperti debu yang terbawa angin dan kondisi internal yaitu bakteri yang terbawa padabuku-buku lama yang dihirup oleh pelaku aktifitas perpustakaan. Dari faktor eksternal,salah satu penyebabnya ialah debu, tanah, dan polutan yang terbawa di udara masuk kedalam ruang perpustakaan. Pengoperasian sistem ventilasi bangunan berperan pentingdalam membawa udara masuk ke dalam ruangan. Salah satu strategi yang telahdisebutkan ialah penggunaan filter. Filter pada ventilasi berfungsi sebagai penyerappolusi yang terbawa angin luar masuk ke ruang dalam. Terdapat beberapa cara untukfiltrasi pada bangunan salah satunya adalah taman vertikal. Diharapkan penggunaankombinasi taman vertikal dan ventilasi dapat menjadi sumber penghawaan alami yangtetap memperhatikan kualitas udara dalam pada perpustakaan agar masalah buruknyakualitas udara ruang dalam pada perpustakaan dapat direduksi.Kata kunci: ventilasi, taman vertikal, penghawaan alami
PENERAPAN STRUKTUR SPACE FRAME PADA HANGGAR PEMELIHARAAN PESAWAT DI BANDARA SAMARINDA BARU Agung Hariyanto; Beta Suryokusumo; Ali Soekirno
Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur Vol 3, No 1 (2015)
Publisher : Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (927.171 KB)

Abstract

Pada Bandar Udara Samarinda Baru direncanakan terdapat hanggar pesawat yang mampu melakukan perawatan preventif dan dapat menampung pesawat jenis Boeing 737-300 dan ATR 72. Untuk menampung pesawat Boeing 737 dan ATR 72 bentang hanggar minimum yang dibutuhkan adalah 60 meter. Mengingat bentang bangunan hanggar yang sangat lebar, maka dibutuhkan suatu sistem struktur bentang lebar yang dapat mewujudkan berdiri bangunan hanggar tersebut. Sistem struktur yang dipilih adalah sistem struktur space frame (rangka ruang). Kajian ini bertujuan untuk merancang hanggar dengan melakukan penerapan sistem struktur space frame yang sesuai dengan fungsi bangunan, penerapan sistem struktur rangka ruang dilakukan khususnya pada bagian atap bangunan. Dalam pemilihan sistem struktur bentang lebar pada suatu rancangan dapat menggunakan kriteria-kriteria seperti kemampuan pelayanan dan keamanan (serviceability), efisiensi, dan konstruksi (Schodek, 1998). Kajian ini dilakukan dengan menggunakan metoda programatik, yaitu metode pembahasan secara sistematis, rasional, dan analitik dengan menggambarkan, mendiagramkan, serta memvisualisasikan tentang objek kajian berdasarkan literatur dan standar yang ada. Dengan dilakukannya kajian penerapan sistem struktur rangka ruang pada bangunan hanggar pesawat, maka diharapkan akan didapatkan rancangan hanggar pesawat yang sesuai dengan kapasitas dan fungsi yang akan diwadahi serta diketahui penerapan sistem struktur space frame yang sesuai untuk fasilitas hanggar perawatan pesawat di Bandara Samarinda Baru, khususnya pada bagian atap bangunan.Kata kunci: Bandara Samarinda Baru, hanggar pesawat, sistem struktur rangka ruang
Analisa Ecotect Analysis dan Workbench Ansys pada Desain Double Skin Facade Sport Hall Fadhil Muhammad Kashira; Beta Suryokusumo; Herry Santosa
Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur Vol 4, No 2 (2016)
Publisher : Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sport Hall merupakan bangunan yang mewadahi aktifitas olahraga yangmembutuhkan aktifitas metabolisme tubuh yang tinggi. Dalam aktifitas yang terjadidi dalam ruangan olahraga pada sport hall, kenyamanan termal merupakan syaratutama agar para pengguna bangunan tetap dapat berolahraga dengan maksimal.Salah satu cara untuk mengatur agar besar nilai kenyamanan termal sesuai denganstandar adalah dengan menggunakan double skin facade. Hal ini dikarenakan doubleskin facade memiliki beberapa kelebihan, antara lain : dapat mengurangi cahayamatahari yang masuk, menahan kecepatan angin, dan menurunkan suhu di dalamruangan. Pada iklim tropis, jenis double skin facade yang paling baik adalah jenislouver. Untuk menentukan tipe terbaik dari louver, maka dilakukan simulasi yangmenggunakan bantuan software Autodesk Ecotect dan Workbench Ansys yangditerapkan pada beberapa alternatif louver. Hasil dari simulasi yang telah dilakukanadalah penggunaan egg crate louver dengan kerapatan sirip horizontal dengankerapatan sirip horizontal sebesar 2” dan sirip vertikal sebesar 3” pada ruangolahraga lantai 2 dan egg crate louver dengan kerapatan sirip horizontal sebesar1,5” dan sirip vertikal sebesar 3” pada lantai 1 yang diterapkan pada dindingbangunan bagian barat dan timur.Kata kunci: Sport Hall , Double Skin Facade, Simulasi, Ecotect Analysis, Workbench Ansys
Perancangan Rumah Susun dengan Aspek Bioklimatik di Kota Malang Mohdar Rizqoh Alhamid; Beta Suryokusumo; Heru Sufianto
Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur Vol 4, No 4 (2016)
Publisher : Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (903.993 KB)

Abstract

Beberapa kota di Indonesia mengalami laju pertumbuhan secara signifikan, salah satunya Kota Malang. Kebutuhan hunian yang meningkat berbanding terbalik dengan ketersediaan lahan yang ada ditambah dengan kemampuan ekonomi masyarakat yang menengah ke bawah. Seiring dengan hal tersebut padatnya bangunan yang ada di Kota Malang menyebabkan ketidakseimbangan iklim Kota Malang dikarenakan banyaknya bangunan yang belum selaras dengan lingkungannya. Pembangunan rumah susun sebagai jawaban atas kurangnya lahan hunian dapat menerapkan konsep bioklimatik yang menyesuaikan dengan iklim setempat Kota Malang. Dalam proses desain digunakan simulasi untuk mengetahui tingkat keefektifitasan hasil desain rumah susun terhadap iklim setempat sehingga dihasilkan bangunan rumah susun yang baru yang berkonsep bioklimatik yaitu tanggap terhadap iklim sekitar bangunan.Kata kunci: rumah susun, arsitektur hijau, bioklimatik
Perancangan Balai Budaya Bali Dengan Pendekatan Eco-cultural Fariz Hadyan Widiarso; Heru Sufianto; Beta Suryokusumo
Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur Vol 5, No 1 (2017)
Publisher : Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1473.234 KB)

Abstract

Pulau Bali menjadi trendsetter pariwisata di Indonesia memiliki peningkatan data jumlah wisatawan tiap tahun yang mendorong sektor pembangunan fasilitas penunjang pariwisata. Namun, keberagaman budaya wisatawan mancanegara menimbulkan pergeseran nilai – nilai budaya asli Bali. Berdasarkan permasalahan diatas diperlukan suatu fasilitas pariwisata yaitu Balai Budaya untuk mewadahi kegiatan budaya yang bertujuan melestarikan budaya Bali dan merespon iklim lingkungan sekitar melalui pendekatan eco-cultural. Metode perancangan yang digunakan ialah programatik dan pragmatik. Pengumpulan data berupa survey kondisi eksisting tapak dan survey instansi terkait secara kualitatif. Sedangkan pengolahan data pada analisis dan sintesis dilakukan dengan metode metafora, pragmatik dan tipologi yang sesuai dengan tiap parameter desain eco-cultural. Hasil yang diperoleh berupa implementasi 5 kriteria desain eco-cultural diantaranya, image of space berupa penataan massa bangunan yang sesuai dengan konteks lingkungan & budaya sekitar, lalu source of enviromental knowledge berupa respon desain bangunan terhadap iklim setempat. Building image berupa penataan tampilan bangunan, technology berupa penerapan teknologi dan konstruksi lokal, dan idealized concept of place yaitu pembentukan koneksi bangunan dengan konteks lingkungan sekitar. Dengan demikian tujuan dari perancangan ini yaitu proses penanaman nilai – nilai budaya tercapai melalui integrasi antar kriteria desain eco-cultural.Kata kunci: Balai Budaya, Budaya Bali, Eco-cultural
Malang Convention Center dengan Menggunakan Atap Space Frame Ghozali Ghozali; Beta Suryokusumo; Bambang Yatnawijaya
Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur Vol 3, No 4 (2015)
Publisher : Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Rencana pemerintah Kota Malang untuk membangun gedung Convention Center diikuti dengan banyaknya event kegiatan yang membutuhkan bangunan Convention center di Kota Malang, sehingga dapat mewadahi kegiatan-kegiatan yang akan diselenggarakan di Kota Malang. Gedung Convention center membutuhkan ruang yang luas dan bebas kolom, sehingga memerlukan struktur atap yang bisa mewadahi yaitu menggunakan struktur atap space frame. Tujuan kajian perancangan ini adalah menghasilkan rancangan gedung Convention Center dengan menerapkan struktur atap space fame untuk mewadahi fungsi ruang yang membutuhkan ruang yang luas dan bebas kolom. Metode yang digunakan dalam perancangan bangunan ini adalah deskriptif analitik, yaitu metode penulisan dengan memberikan gambaran berbagai hal, termasuk isu-isu dan permasalahan dalam perancangan struktur atap pada Convention Center. Dari hasil perancangan dapat disimpulkan bahwa convention center membutuhkan ruang luas yang bebas kolom, sehingga menggunakan struktur space frame sebagai atap bangunan. Selain itu juga sebagai wujud perencanaan Kota Malang untuk membangun Gedung Convention Center.Kata kunci: convention center, struktur atap, space frame
Perancangan Pasar Induk Gadang Muhammad Ridwan Anas; Beta Suryokusumo; Tito Haripradianto
Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur Vol 3, No 4 (2015)
Publisher : Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pasar Induk Gadang merupakan salah satu pasar yang memiliki peran penting bagi perkembangan perekonomian Kota Malang dan sekitarnya. Kondisi Kota Malang yang merupakan kota terbesar kedua di Jawa Timur menjadi daya tarik bagi penduduk luar kota untuk datang mencari penghasilan di Kota Malang, terutama di sektor non formal. Bertambahnya jumlah pedagang Pasar Induk Gadang dari tahun ke tahun tidak berbanding lurus dengan peningkatan kondisi pasar, baik secara kualitas maupun kuantitas. Mengacu pada Perda Kota Malang Nomor 4 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Malang Tahun 2010-2030 Pasal 50 ayat 1 yang berbunyi “kegiatan perdagangan skala besar untuk jenis sayuran, ikan dan sejenisnya (pasar basah) tetap menggunakan Pasar Induk Gadang dan dikembangkan ke arah areal eks Terminal Gadang”, maka Pasar Induk Gadang harus dirancang ulang. Perancangan Pasar Induk Gadang yang baru, didalamnya juga harus terdapat proses pengembangan sehingga dapat menampung jumlah pedagang lama maupun pedagang yang baru. Nilai-nilai arsitektur harus terdapat pada perancangan pasar, untuk meminimalisasi kesan-kesan negatif yang selama ini terdapat pada pasar. Perancangan Pasar Induk Gadang juga tidak akan lepas dari standar yang telah ditetapkan oleh pemerintah terkait, serta standar-standar perancangan yang berkaitan dengan arsitektur sehingga diperoleh sebuah bangunan dengan fungsi pasar yang dapat menjamin keamanan dan kenyamanan pelaku aktivitas pasar.Kata kunci: perancangan, pasar, Pasar Induk Gadang