Claim Missing Document
Check
Articles

STUDI ALTERNATIF PERENCANAAN STRUKTUR BANGUNAN GEDUNG RSUD dr. M. SOEWANDHIE SURABAYA MENGGUNAKAN SISTEM CASTELLATED BEAM Amjad, Firhan Rezi; Hidayat, M. Taufik; Susanti, Lilya
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 3 (2021)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Gedung RSUD dr. M. Soewandhie yang terletak di Kota Surabaya terdiri dari 8 tingkatlantai menggunakan struktur beton bertulang, Selain beton sebagai material utama strukturbangunan, Dalam dunia konstruksi material baja juga dinilai mampu menciptakan bangunanyang kuat dan kokoh, hingga saat ini struktur baja juga berkembang memiliki beragam inovasisalah satunya sistem castellated beam komposit. Perencanaan alternatif struktur bajamenggunakan castellated beam komposit mengacu pada peraturan SNI 1729:2020, padaawalnya dilakukan proses preliminary design terkait pemodelan struktur bangunan gedungdan melakukan input pembebanan menggunakan aplikasi SAP2000 guna mendapatkan outputberupa gaya-gaya dalam, lalu dilakukan pemeriksaan pada hasil momen dari struktur balokdengan syarat ketentuan bahwa nilai ΦMn ≥ Mu, dilakukan hingga hasil analisis telahmemenuhi persyaratan pada struktur komposit. Sehingga pada perhitungan balok indukcastellated komposit dengan profil baja WF300x150x6,5x9 didapatkan hasil Mu maks lapangan= 289,202 < ∅Mn 410,823 kNm dan Mu maks tumpuan = 418,067 < ∅Mn 537,952 kNm, danpada perhitungan balok anak castellated komposit dengan profil baja WF125x60x6x8didapatkan hasil Mu maks lapangan = 44,614 < ∅Mn 91,296 kNm, maka sesuai persyaratan.Kata Kunci: castellated beam komposit, perencanaan alternatif, pemodelan struktur
STUDI ALTERNATIF PERENCANAAN STRUKTUR BANGUNAN GEDUNG RSUD DR. SOEWANDHIE SURABAYA MENGGUNAKAN SISTEM STRUKTUR BALOK KOMPOSIT Putera, Raihan Ananta; Hidayat, M. Taufik; Wijaya, Ming Narto
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 3 (2021)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kota Surabaya merupakan kota metropolitan terbesar kedua di Indonesia setelahKota Jakarta. Jika dibandingkan jumlah penduduk tahun 2010 dan 2021 naik sebanyak 3,94%. Dengan kenaikan jumlah penduduk ini harus selaras dengan pembangunan daerah.Pembangunan pada sektor kesehatan merupakan salah satu yang terpenting, salah satunyaadalah pembangunan RSUD dr. Soewandhie Surabaya. Pembangunan struktur gedungRSUD dr. Soewandhie Surabaya menggunakan struktur beton bertulang. Metode alternatiflain yang di pilih dalam perencanaan bangunan gedung RSUD dr. Soewandhie Surabayaadalah struktur komposit. Struktur komposit yang digunakan adalah gabungan antara 2material yaitu, beton untuk pelat lantai serta baja untuk balok dan kolom. Dari analisis yangtelah dilakukan berdasarkan dengan SNI 1729:2020 dan LRFD, digunakan pelat lantaidengan ketebalan 120 mm dengan tulangan Ø10 – 150. Untuk balok induk digunakan profilbaja WF 396x199x7x11, balok anak menggunakan profil baja WF 200x100x5,5x8. Untukkolom menggunakan 2 profil baja WF, untuk lantai 1-4 menggunakan profil WF428x407x20x35 dan lantai 5-8 menggunakan profil WF 400x408x21x21.Kata kunci: Balok komposit, Struktur baja, Penghubung geser
STUDI ALTERNATIF PERENCANAAN BANGUNAN GEDUNG RSUD Dr. KANUJOSO DJATIWIBOWO BALIKPAPAN MENGGUNAKAN STRUKTUR BALOK KOMPOSIT (PROFIL BAJA DAN BETON BERTULANG) Hafiizh, Yusril; Hidayat, M. Taufik; Susanti, Lilya
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 3 (2021)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

RSUD dr. Kanujoso Djatiwibowo Balikpapan dibangun menggunakan struktur beton bertulang.Beton bertulang digunakan karena proses pengerjaannya yang mudah dan umum digunakan, karena prosespengerjaannya yang mudah maka mudah pula untuk melakukan pelaksanaannya. Meskipun begitu, betonbertulang juga memiliki kekurangan, yaitu pada pelaksanaannya cenderung memikul beban mati (beratsendiri) yang relatif lebih besar, hal ini dapat mengakibatkan beban gempa yang akan bertambah besarapabila beban mati juga relatif besar.  Sebelum dilakukan analisis, yang pertama dilakukan adalah preliminarydesign dan analisis struktur serta pembebanan pada ETABS sehingga didapat output gaya dalam yangnantinya dikontrol dengan kekuatan nominalnya.Pengecekan kapasitas nominal diharuskan mencapai persyaratan Φ Mn ≥Mu serta mencapaipersyarat perhitungan gaya lintang Φ Vn ≥Vu. Apabila kapasitas nominal tidak memenuhi maka dilakukanalternatif modifikasi dan dilakukan analisis komposit baja – beton. Untuk menjadikan interaksi kompositpenuh antara material baja dan beton, maka diberikan shear connector. Setelah gaya dalam diperoleh, dapatdiidentifikasi bahwa gempa sangat menentukan pada area tumpuan, momen ultimit yang digunakan yangmenentukan di area tumpuan, kemudian dilakukan analisis balok komposit dan terjadi signifikansi kapasitasnominal yaitu, jika dibandingkan saat sebelum komposit, didapatkan balok induk arah memanjang sebesarΦ Mn = 204,125 kNm dan pada arah melintang sebesar Φ Mn = 111,645 kNm serta pada balok anak denganΦ Mn = 32,084 kNm. Pada saat setelah komposit kapasitas balok induk arah memanjang sebesar Φ Mn =342,99 kNm dan pada arah melintang sebesar Φ Mn = 187,038 serta pada balok anak dengan Φ Mn =108,076 kNm. Sehingga didapat signifikansi momen nominal pada balok induk arah memanjang sebesar168% , arah melintang sebesar 167% dan balok anak sebesar 93%.Kata kunci: Struktur Baja, Balok Komposit, Penghubung Geser, LRFD
STUDI ALTERNATIF PERENCANAAN STRUKTUR SAMBUNGAN BALOK– KOLOM MENGGUNAKAN SISTEM BETON PRACETAK (PRECAST) PADA GEDUNG PEMERINTAH KABUPATEN LAMONGAN Farhani, Muhammad Rizqi; Hidayat, M. Taufik; Susanti, Lilya
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 1 (2022)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pembangunan gedung bertingkat tak ada habisnya untuk selalu ditingkatkan. Akantetapi dengan meningkatnya pembangunan gedung bertingkat membuat ketersediaan lahanyang lama kelamaan semakin sedikit. Hal ini membuat beberapa daerah mengatasi masalahketersediaan lahan yang sempit untuk pembangunan gedung bertingkat. Sampai sekarangpembangunan struktur gedung bertingkat di Indonesia metode pengerjaannya masihbanyak yang menggunakan metode beton bertulang konvensional biasa ( cast in situ )dikarenakan metode konvensional biasa prosesnya mudah dikerjakan tetapi waktupelaksanaanya yang relatif lama dan biaya yang dibutuhkan juga cukup banyakdikarenakan memerlukan banyaknya bekisting. Salah satu inovasi dimana dapatmempersingkat waktu pelaksanaanya dan mengurangi kebutuhan bekisting yaitu denganmenggunakan metode beton pracetak ( precast ). Metode beton pracetak adalah teknologikonstruksi struktur beton dimana komponen pembentukannya dibuat atau di fabrikasi,pengolahannya bisa di lahan pembuatan bahkan bisa juga di lapangan yang kemudiandipasang sehingga membentuk sebuah struktur bangunan. Untuk struktur dengan metodepracetak ( precast ), sambungan yang terpasang pada hubungan antar komponen balokdengan kolom dan kolom dengan balok merupakan hal utama yang perlu ditinjau danditeliti.Studi ini merupakan perhitungan perencanaan struktur sambungan balok – kolommenggunakan system beton pracetak ( precast ) pada Gedung Pemerintah KabupatenLamongan yang merujuk pada SNI 2847:2019 yang membahas persyaratan betonstructural untuk bangunan gedung, SNI 7883:2012 yang membahas tata cara perancanganbeton pracetak dan beton prategang untuk bangunan gedung, SNI 1727:2013 yangmembahas beban minimum untuk perancangan bangunan gedung dan struktur lainnya danSNI 1726:2019 yang membahas tata cara perencanaan ketahanan gempa untuk strukturbangunan gedung dan non gedung. Dari hasil studi yang ada didapatkan bahwa dimensiukuran balok induk sebensar 40 cm x 60 cm dengan penulangan tarik 10D25, penulangantekan 5D25 dan kolom 60 cm x 60 cm dengan penulangan tekan 9D22, penulangan tarik9D22. Dalam sambungan antar komponen balok dan kolom menggunakan tipe sambunganbasah dengan panjang distribusi tulangan sebesar 365,148 mm dalam kondisi tekan,701,084 mm dalam kondisi tarik dan dengan panjang kait sebesar 255,604 mm.Kata Kunci: Betonlpracetak, Tulangan, Sambungan
STUDI ALTERNATIF PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG RSUD Dr. KANUJOSO DJATIBOWO BALIKPAPAN MENGGUNAKAN PROFIL CASTELLATED BEAM Ramayadi, Muhammad Faisal; Hidayat, M. Taufik; Susanti, Lilya
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 1 (2022)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kota Balikpapan merupakan salah satu daerah yang berada di provinsi KalimantanTimur yang biasa dikenal sebagai kota minyak. Dengan bertambahnya pekerja tersebutmembuat kebutuhan akan tempat fasilitas kesehatan yang memadai menjadi fokus utama.Dengan adanya teknologi yang ada saat ini, kontraktor dapat memilih cara yang palingefisien serta efektif untuk dapat mempersingkat penyelesaiannya dalam segi waktu dan kuatsecara struktural untuk gedung yang akan dibangun. Karena semakin tinggi suatu gedungmaka waktu pengerjaannya akan semakin lama dan biaya pekerjaannya juga mahal.Dalam tugas akhir ini akan dibahas perencanaan ulang Gedung RSUD dr.KanujosoDjatiwibowo yang menggunakan metode beton bertulang konvensional menjadi CastellatedBeam. Perencanaan ini meliputi: perencanaan pelat lantai ruangan dan atap, tangga, balokanak, balok induk, bracing, kolom, dan pondasi. Peraturan yang dipakai SNI 1726:2019 dandimensi struktur menggunakan program SAP 2000.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apa saja perbedaan yang dihasilkanpada elemen balok sebelum dan sesudah dilakukan analisis castella. mengetahuiperencanaan alternatif struktur balok castella menurut desain struktur yang mengacu padaSNI 1729:2019 dan Metode Desain Faktor Beban Ketahanan (LRFD) pada Gedung RSUDdr. Kanujoso Djatiwibowo BalikpapanBerdasarkan hasil analisis perencanaan alternatif struktur bangunan gedung RSUD Dr.Kanujoso Djatiwibowo Balikpapan menggunakan profil castellated beam. 1. Padaproses perencanaan awal digunakan pelat lantai dengan ketebalan 120 mm dengan tulanganØ10 – 150. Untuk perencanaan balok induk digunakan profil baja WF 300x200x9x14dengan Mu maks lapangan = 206,831 kNm dan Mu maks tumpuan = 416,1061 kNm. Untukperencanaan balok anak digunakan profil baja WF 150x100x6x9 dengan Mu maks = 49,792kNm. Kata Kunci : Profil, Baja, Perencanaan, Castella, Komposit, Perkuatan
STUDI ALTERNATIF PERENCANAAN GEDUNG RSUD DR. SOEWANDHI SURABAYA PADA STRUKTUR SAMBUNGAN BALOK-KOLOM MENGGUNAKAN SISTEM PRACETAK (PRECAST) Puterawardhana, Sjahihza; Hidayat, M. Taufik; Wijaya, Ming Narto
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 1 (2022)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Seiring berkembangnya zaman, banyak permasalahan kompleks pada sektorinfrastruktur. Hal ini beriringan dengan meningkatnya kebutuhan sarana prasarana kesehatandan kemajuan teknologi. Rumah Sakit merupakan prasarana dan sarana untuk menunjangdan mendukung terwujudnya Kesehatan masyarakat. Masyarakat yang sehat secara jasmanidan rohani akan mewujudkan sumber daya masyarakat yang berkualitas tinggi. Permintaanakan pelayanan Kesehatan masyarakat hari demi hari semakin meningkat secara pesat. OlehUntuk penyelsaian masalah tersebut adalahmembuat bangunan vertikal. Masyarakat Indonesia pada umumnya menggunakan betonkonvensional untuk membangun sebuah gedung bertingkat, sebenarnya, bukan hanya betonkonvensional yang dapat digunakan untuk membangun sebuah bangunan, beton pracetak(precast) adalah salah satu inovasi dalam pembangunan sebuah gedung bertingkat yangefektif dan efisien dalam mempersingkat waktu pelaksanaanPerencanaan pada skripsi ini merupakan perhitungan perencanaan struktursambungan balok-kolom menggunakan sistem beton pracetak (precast) pada Gedung RSUDdr. Soewandhi Surabaya yang didasari pada SNI 7883:2012 membahas tentang tata caraperancangan beton pracetak dan beton prategang untuk bangunan gedung, SNI 2847:2019yang membahas tentang persyaratan beton sruktural untuk bangunan gedung, SNI1727:2013 yang membahas tentang beban minimum untuk perancangan bangunan gedungdan struktur lainnya dan SNI 1726 : 2019 membahas tentang tata cara dalam perencanaanketahanan gempa untuk struktur bangunan gedung dan non gedung. Hasil dari skripsi inididapatkan bahwa dimensi ukuran balok 40 cm x 60 cm dengan penulangan tarik 10 D25dan penulangan tarik 9 D25. Dan kolom 70 cm x 70 cm dengan penulangan tarik 10 D25,dan penulangan tekan 10 D25. Untuk sambungan antara balok dan kolom menggunakan tipesambungan basah dengan panjang distribusi tulangan sebesar 387,9701 mm dengan kondisitekan, distribusi tulangan sebesar 744,9026 dengan kondisi tarik dan tulangan berkait dalamkeadaan tertarik sebesar 255,604Kata Kunci: Beton pracetak, Bangunan, Sambungan
STUDI ALTERNATIF PERENCANAAN ULANG BANGUNAN GEDUNG 7 LANTAI MENGGUNAKAN STRUKTUR BALOK KOMPOSIT PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR PEMERINTAH KABUPATEN LAMONGAN Alifian Arzaq, Bachrudin Muhammad; Hidayat, M. Taufik; Wijaya, Ming Narto
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 1 (2022)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pembangunan Fasilitas Untuk Sebuah Kantor Pemerintahan sangatlah penting karena termasukdalam sarana prasarana dalam bekerja, semakin berkembangnya zaman, pembangunan-pembangunansemakin meningkat, apalagi pembangunan fasilitas utama seperti gedung kantor sangat dimaksimalkanuntuk menciptakan kenyamanan manusia yang melakukan aktifitas kerja, dalam perencanaan danpembangunan gedung kantor bertingkat secara umum menggunakan struktur beton bertulang. Namunmempunyai beberapa kekurangan seperti menghasilkan beban mati yang besar dan membutuhkan ukurandimensi elemen struktur yang besar utuk bentang yang panjang sehingga kurang efisien. Terdapatbeberapa alternatif pilihan agar lebih efisien, salah satunya alternatif penggunaan struktur baja komposit.perhitungan perencanaan struktur elemen balok menggunakan sistem struktur komposit dan kolommenggunakan material baja profil pada Gedung Pemerintah Kabupaten Lamongan, desai perencanaanstruktur komposit dan pembebanan struktur yang mengacu pada SNI 1729:2020 dan LRFD, Baja Profilyang digunakan perencanaan pada Balok Induk Melintang menggunakan Profil WF 300.300.12.12 danMemanjang menggunakan Profil WF 250.250.14.14, untuk perencanaan Kolom menggunakan profilBaja WF 400400.400.18.18 dan WF 300.300.15.15, perhitungan beban gempa mengacu pada SNI1726:2019. Analisis gaya dalam yang terjadi pada struktur dibantu menggunakan softwere SAP 2000.Kata Kunci :Stuktur Balok Koposit,Balok Komposit,Struktur Komposit, Profil Baja
STUDI ALTERNATIF PERENCANAAN PEMBANGUNAN GEDUNG KULIAH BERSAMA UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL (UPN) VETERAN JAWA TIMUR DENGAN MENGGUNAKAN STRUKTUR KOMPOSIT Febriananta, Yudha; Hidayat, M. Taufik; Nuralinah, Devi
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 1 (2022)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Gedung Kuliah Bersama Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Jawa Timur merupakangedung yang terletak di Kota Surabaya dibangun dengan menggunakan struktur beton bertulang. Struktur betonbertulang lebih banyak menahan beban mati sendiri yang cukup besar yang akan menambah gaya geser dannantinya mempengaruhi beban gempa yang cukup besar juga. Dengan merencanakan ulang dengan strukturkomposit ini diharapkan akan terjadi kerjasama dan interaksi yang lebih baik antara baja dan beton daripadamenggunakan struktur beton bertulang. Gedung Kuliah Bersama Universitas Pembangunan Nasional (UPN)Veteran Jawa Timur direncanakan ulang dengan elemen-elemen sebagai berikut: tebal pelat beton lantai 12 cm;tebal pelat beton atap 10 cm; dimensi balok anak meggunakan WF 200×200×10×16; dimesi balok indukmenggunakan WF 300×300×15×15; dimensi kolom menggunakan WF 400×400×20×35. Analisis yang mengacupada metode LRFD (Load and Resistance Factor Design), SNI 1726:2019, SNI 1729:2020 diperoleh hasil bahwapengaruh beban hidup, beban mati dan beban gempa lebih signifikan pada daerah tumpuan. Berdasarkan hasilanasisis pada balok anak dan balok induk didapatkan hasil perhitungan dari kondisi sebelum komposit dan kondisisetelah komposit pada momen tumpuan. Untuk balok anak terjadi pembesaran momen 59,4% dari keadaansebelum komposit dan untuk balok induk terjadi pembesaran momen 252,5% dari keadaan sebelum komposit, halini membuktikan bahwa pembesaran momen pada struktur komposit sangat bervariatif bergantung dengan variabelanalisis komposit.Kata kunci : gedung kuliah bersama, struktur komposit, baja beton
STUDI ALTERNATIF PERENCANAAN SAMBUNGAN BALOK DAN KOLOM DENGAN SISTEM PRACETAK PADA GEDUNG 6 LANTAI KULIAH BERSAMA UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL (UPN) VETERAN JAWA TIMUR Pratama R, Alfandi Rizki; Hidayat, M. Taufik; Remayanti N., Christin
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 1 (2022)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dari hasil analisis didapatkan hasil yang memenuhi syarat keamanan , dimensi balok – kolom padaskripsi ini menghasilkan 4 tipe yaitu : Balok induk ukuran 40/60 dengan kode B1 titik pengangkatan 1,85 m daritepi dan B2 titik pengangkatan 1,64 m dari tepi. ukuran 20/30 dengan kode B3 titik pengangkatan 0,95 m daritepi dan B4 titik pengangkatan 0,75 m dari tepi. Sedangkan balok anak memliki 2 tipe dengan ukuran 30/40dengan kode BA1 titik pengangkatan 1,80 m dari tepi dan BA2 titik pengangkatan 1,60 m dari tepi, ukuran15/20 dengan kode BA3 titik pengangkatan 0,93 m dari tepi dan BA4 titik pengangkatan 0,72 m dari tepi. Sertauntuk kolom terdapat 2 tipe kolom. ukuran 50/50 dengan kode K1 dan ukuran 35/35 dengan kode K2.Analisis kekuatan sambungan balok – kolom pracetak telah aman. Hal ini dapat dibuktikan dengan hasilanalisis sambungan di tengah menunjukkan momen nominal sebesar 754,77 kNm lebih besar dari momenultimate sebesar 600,18 kNm dan kuat geser nominal sebesar 2015,95 kN kN lebih besar dari gaya geser yangterjadi sebesar 1481,83 kN, sedangkan hasil analisis sambungan di pinggir menunjukkan menunjukkan momennominal sebesar 48,12 kNm lebih besar dari momen ultimate sebesar Mu = 46,56kNm dan kuat geser nominalsebesar 2793,97 kN lebih besar dari gaya geser yang terjadi sebesar 408,28 kN.Kata kunci : Balok pracetak, Struktur beton, bangunan tahan gempa
STUDI ALTERNATIF PERENCANAAN STRUKTUR SAMBUNGAN BALOK – KOLOM PADA GEDUNG UTILITY BUILDING HOTEL BUMI SEGAH YANG BERADA DI BERAU KALIMANTAN TIMUR MENGGUNAKAN SISTEM PRACETAK (PRECAST) Ramadhanti, Dias Ayu; Hidayat, M. Taufik; Wijaya, Ming Narto
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 1 (2022)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Gedung utility building yang merupakan Gedung operasional (perkantoran) pada hotel bumisegah yang terletak di Berau, Kalimantan Timur ini dibangun menggunakan struktur betonbertulang. Dimana struktur beton bertulang berfungsi menahan gaya Tarik pada struktur.Dengan merencanakan ulang dengan metode beton pracetak ini pada Gedung utility buildingjuga memerlukan ketelitian yang tinggi agar terhindar dari deviasi yang besar. Dari analisisdidapatkan hasil, untuk pengangkatan balok menunjukkan bahwa pada jarak tumpuan saatpengangkatan pada balok 35/50 sejauh 2,44 m, pada balok ukuran 25/40 sejauh 1,54 m. padabalok induk ukuran 35/50 dengan tulanganjlenturjmengalami Tarik yaitu 6 D22 dan tulangantekanj3 D22 serta menggunakan Sengkang f 10 – 200, dan untuk balok anak ukuran 25/40dengan tulanganjlentur yangjmengalami Tarikjyaitu 10 D19 dan tulangan yang mengalamitekanjyaitu 5 D19 serta menggunakan Sengkang f 10 – 150.Kata Kunci : Gedung Utility Building, Struktur Beton, Pracetak (Precast)
Co-Authors ., Kholilurrohman ., Wisnu Adhim, Alieful Fauzul Alifian Arzaq, Bachrudin Muhammad Alriyandi, Ariq Amjad, Firhan Rezi Andrian Permana Anugrah, Rendotian ApriliaKabuare, Debbie Sally Aprilliza, Hani Ari Wibowo Arinata, Achmad Subki Arista Putra, Bilayat Bagas Audian, Ilma Benedika Ferdian Hutabarat Budi Santoso, Farouk Angga Cahyo, Fahrizal Dwi Christin Remayanti N Christin Remayanti N. Christin Remayanti Nainggolan Desy Setyowulan Devi Nuralinah Dharma, Besar Wira Edhi Wahyuni Setyowati Enrico, Dio Eva Arifi Fadhilah, Yasinta Rizka Faisal, Imam Bagus Fajar H, Muh Farhani, Muhammad Rizqi Fauziah, Salsa Syifa Febriananta, Yudha Firdausy, Ananda Insan G. P., Julius Nanda Hafiizh, Yusril Hedyanto, Aldy Zinedine Heryanto, Sri Hidayatullah Rifai, Ardian Nur Indra Waluyohadi, Indra Ipik Permana Irfandi, Rofif Alfiros Kanugrahan Dawam, Muhammad Irfan Lilya Susanti Listiana, Henri M., Novita Gusmayati Ma'arif, Syamsul Ming Narto Wijaya Mulifandi, Alfian Wildan Niago, Alex Nugroho, Eko Prasetyo Pramana, Dewa Ketut Surya Prasetio, Leonard Prasetyo, Andi Prasetyo, Arifan Muslim Pratama R, Alfandi Rizki Pratama, Firman Yudi Pratama, Firman Yudi Pratama, Sony Prawira, Jodi Bagus Prihatmojo, Lazuardi Putera, Raihan Ananta Puterawardhana, Sjahihza Putranto, Rheza Febrian Putri Aji, Gumelar Asrining Putri, Desy Trikurnia Rachmawan, Fahmi Akbar Raharjo, Edy Sulistyanto Rahmadhan, Gita Yusuf Ramadhanti, Dias Ayu Ramayadi, Muhammad Faisal Remayanti N., Christin Restita, Dede Ridzkyvianto, Muhammad Faiz Rifai, Rahmat Bahtiar Risaldi, Yulizar Ristinah Ristinah Ristinah S Roland Martin Simatupang Rosdaniati Rossid, Andik Achmat RR. Ella Evrita Hestiandari Satrya, Rahmat Budi SembiringMaha, Syella Audina Siti Nurlina Solly Aryza Sugeng P. Budio Utomo, Pradita Eko Prasetyo W., Dicky Wirasatya Wiranata, Arga Zainuddin, Muh. Amir