Claim Missing Document
Check
Articles

Found 30 Documents
Search

Penyuluhan dan Pelatihan Pengolahan Limbah Organik Rumah Tangga pada Kader PKK di Desa Padasuka, Kecamatan Cimahi Tengah, Kota Cimahi Hidayati, Yuli Astuti; Marlina, Eulis Tanti; Harlia, Ellin; Badruzzaman, Deden Zamzam
Farmers: Journal of Community Services Vol 5, No 1 (2024)
Publisher : Unpad Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/fjcs.v5i1.52322

Abstract

Penumpukan sampah dapat diatasi dengan mengolah limbah menggunakan metode pengomposan, melalui kegiatan pengabdian kepada masyarakat, telah dilaksanakan kegiatan penyuluhan dan demonstrasi tentang pengolahan limbah organik rumahtangga dengan cara pengomposan. Peserta pelatihan adalah ibu-ibu kader PKK. Tujuan dari kegiatan ini adalah memberikan penyuluhan dan pelatihan tentang pengolahan limbah organik rumahtangga dengan proses pengomposan yang menghasilkan kompos dan kompos ini dapat dimanfaatkan sebagai pupuk bagi tanaman disekitar rumahtangga tertebut dan pada akhirnya akan melestarikan lingkungan. Hasil identifikasi dan analisis pengetahuan tentang limbah anorganik dan limbah organic (92 %). jumlah limbah yang dihasilkan (8 %). limbah organik harus diolah agar tidak berpotensi mencemari lingkungan, (32 - 56 %). Peserta yang sudah mengolah limbah organik rumahtangga hanya sebagian kecil ( 16 %), cara mengolah limbah organik rumahtangga 16 %, proses pengolahan limbah organik rumahtangga dengan cara pengomposan 16 %, persyaratan yang harus dipenuhi untuk proses pengomposan, 8 %. proses pengomposan sudah berakhir 8 %. hasil pengomposan berupa kompos 56 %. kompos dapat bermanfaat sebagai pupuk tanaman 100%, memanfaatkan kompos sebagai pupuk untuk tanaman 80 %, setelah mengikuti penyuluhan dan pelatihan pengetahuan tersebut 100 % dapat dimengerti.
Population Density Levels Wight and Length of Maggot Black Soldier Flies (Hermetia Illucens) with Different Feed Formulation Khaerunnisa, Salma; Hidayati, Yuli Astuti; Harlia, Ellin
JURNAL ILMIAH PETERNAKAN TERPADU Vol 12, No 2 (2024)
Publisher : DEPARTMENT OF ANIMAL HUSBANDRY, FACULTY OF AGRICULTURE, UNIVERSITY OF LAMPUNG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jipt.v12i2.p111-121

Abstract

Black Soldier Fly (BSF) maggots are decomposing agents cultivated to convert organic materials. Both on-farm and off-farm livestock waste, as well as kitchen organic waste, are organic materials. Organic waste and its by-products can be degraded by BSF maggots into biomass rich in protein, which can be used as feed. This study aims to evaluate the effects of formulating dairy cow feces, milk sediment, and kitchen organic waste (KOW) as growth media on the population density, weight, and length of BSF maggots. The research method used is experimental with a Completely Randomized Design (CRD) involving four treatments and five replicates. The treatments include 100% KOW (P0), 50% KOW and 50% dairy cow feces (P1), 50% KOW and 50% milk sediment (P2), and 33.33% KOW, 33.33% dairy cow feces, and 33.33% milk sediment (P3). BSF maggot rearing was carried out for 20 days, from BSF eggs to the prepupa stage. The conclusion of this study was that the P2 formulation (dairy cow feces and kitchen organic waste) could increase the population density of BSF maggots, and the P3 formulation (dairy cow feces, milk sediment, and kitchen organic waste) could increase the weight and length of BSF maggots.
ISOLASI TOTAL BAKTERI DAN KOLIFORM PADA MEDIA PERTUMBUHAN MAGGOT DARI FESES SAPI POTONG DAN LIMBAH PASAR Wahyuni, Sri; Badruzzaman, Deden Zamzam; Marlina, Eulis Tanti; Hidayati, Yuli Astuti
ZIRAA'AH MAJALAH ILMIAH PERTANIAN Vol 50, No 1 (2025)
Publisher : Pusat Publikasi Jurnal Universitas Islam Kalimantan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31602/zmip.v50i1.18128

Abstract

Produksi limbah organik seperti feses sapi potong dan limbah pasar cukup banyak dan jika tidak dikelola dengan baik akan menyebabkan dampak negatif terhadap lingkungan. Oleh karena itu, metode alternatif untuk mengatasi permasalahan tersebut yaitu dengan memanfaatkan detritivora maggot BSF yang mampu menguraikan bahan organik dengan cepat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui total bakteri dan koliform pada media pertumbuhan maggot BSF. Penelitian ini dilakukan secara eksperimental dengan 3 perlakuan dan 6 ulangan. Perlakuan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu P1= media 100% feses sapi potong, P2= media 100% limbah pasar, P3= media kombinasi 50% feses sapi potong  dan 50% limbah pasar. Data di analisis secara deskriptif. Hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan total bakteri setelah diinkubasi 15 hari mengalami penurunan pada P1=1,83 x 1010 CFU/g, P2= 7,16 x 1010 CFU/g dan P3= 1,16 x 1010 CFU/g. Sedangkan hasil total koliform pada P1= 14,83 x 106 CFU/g, P2= 8,50 x 106 CFU/g dan P3= 1,16 x 106 CFU/g.
Physico-Chemical And Energy Properties Of Biomass Briquettes Composed From Dairy Cow Feces And Coffee Ground With Tapioca Flour Addition Rahmaisyanti, Alya; Sofyan, Ahmad; Sulistyati, Marina; Hidayati, Yuli Astuti
Jurnal Ilmu Ternak Vol 24, No 2 (2024)
Publisher : Fakultas Peternakan, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jit.v24i2.56662

Abstract

Cow feces is the rest of the digestive process of the livestock body, while coffee grounds are the rest of coffee brewing, and both are organic materials with fixed carbon that can be utilized as fuel. The purpose of this study was to determine the effect of the addition of coffee grounds in processing dairy cow feces into briquettes on physical properties (color, texture, density), chemical properties (moisture content, ash content, volatile matter, and fixed carbon), and energy value (calorific value, temperature, flame duration). This research method is experimental, with four treatments, each consisting of five repetitions. The treatments in this study consisted of P1 (100 g dairy cow feces + 20 g coffee grounds), P2 (100 g dairy cow feces + 40 g coffee grounds), P3 (100 g dairy cow feces + 60 g coffee grounds), P4 (100 g dairy cow feces + 80 g coffee grounds). The data obtained were analyzed statistically with ANOVA at = 5%. Further tests were carried out using the Duncan test. The results showed that the addition of coffee grounds to dairy cow feces briquettes had a significant effect (p<0.05) on physical properties (density), chemical properties (moisture content, ash content, volatile substances, fixed carbon) and energy value (calorific value, temperature, and flame duration). The addition of 80 grams of coffee grounds (P4) gave the best effect on the performance of dairy cow feces briquettes with a moisture content of 6.94%, ash content of 25.47%, volatile matter of 18.58%, fixed carbon  of 49.02%, calorific value of 3717 cal/gr, temperature of 463°C.
Pengaruh Limbah Industri Pangan dan Sampah Pasar Sebagai Media Maggot BSF Terhadap Biomassa, Frass, dan Penyusutan Nisa, Nur Sabrina Zahratun; Pratama, Andry; Marlina, Eulis Tanti; Hidayati, Yuli Astuti
Jurnal Peternakan Indonesia (Indonesian Journal of Animal Science) Vol 27 No 1 (2025): Jurnal Peternakan Indonesia
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jpi.27.1.30-38.2025

Abstract

Limbah industri pangan dan sampah pasar merupakan limbah dengan kandungan bahan organik tinggi belum banyak dimanfaatkan. Apabila tidak diolah dengan baik maka limbah organik dapat menimbulkan berbagai macam permasalahan. Salah satu cara pengolahan limbah adalah dengan reduksi sebagai media pertumbuhan maggot Black Soldier Fly (BSF). Hasil dari proses pertumbuhan maggot dengan media organik adalah biomassa maggot, frass maggot, dan penyusutan media. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh limbah industri pangan dan sampah pasar sebagai media pertumbuhan maggot terhadap biomassa maggot, frass maggot, dan penyusutan media. Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimental dengan 3 perlakuan, P1 (media 100% sampah pasar), P2 (media 100% limbah industri pangan), dan P3 (kombinasi media 50% sampah pasar dan 50% limbah industri pangan) dengan ulangan sebanyak 6 kali. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semua perlakuan tidak berpengaruh nyata terhadap biomassa maggot, tetapi berpengaruh nyata terhadap frass maggot dan penyusutan. Pada P3 merupakan perlakuan media terbaik untuk pertumbuhan maggot.
ISOLASI TOTAL BAKTERI DAN KOLIFORM PADA MEDIA PERTUMBUHAN MAGGOT DARI FESES SAPI POTONG DAN LIMBAH PASAR Wahyuni, Sri; Badruzzaman, Deden Zamzam; Marlina, Eulis Tanti; Hidayati, Yuli Astuti
ZIRAA'AH MAJALAH ILMIAH PERTANIAN Vol 50, No 1 (2025)
Publisher : Pusat Publikasi Jurnal Universitas Islam Kalimantan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31602/zmip.v50i1.18128

Abstract

Produksi limbah organik seperti feses sapi potong dan limbah pasar cukup banyak dan jika tidak dikelola dengan baik akan menyebabkan dampak negatif terhadap lingkungan. Oleh karena itu, metode alternatif untuk mengatasi permasalahan tersebut yaitu dengan memanfaatkan detritivora maggot BSF yang mampu menguraikan bahan organik dengan cepat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui total bakteri dan koliform pada media pertumbuhan maggot BSF. Penelitian ini dilakukan secara eksperimental dengan 3 perlakuan dan 6 ulangan. Perlakuan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu P1= media 100% feses sapi potong, P2= media 100% limbah pasar, P3= media kombinasi 50% feses sapi potong  dan 50% limbah pasar. Data di analisis secara deskriptif. Hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan total bakteri setelah diinkubasi 15 hari mengalami penurunan pada P1=1,83 x 1010 CFU/g, P2= 7,16 x 1010 CFU/g dan P3= 1,16 x 1010 CFU/g. Sedangkan hasil total koliform pada P1= 14,83 x 106 CFU/g, P2= 8,50 x 106 CFU/g dan P3= 1,16 x 106 CFU/g.
Penyuluhan Dan Pelatihan Analisis Potensi dan Pengolahan Limbah Peternakan Domba Pada Kelompok Peternak Di Desa Pajagan, Kecamatan Cisitu, Kabupaten Sumedang HIDAYATI, YULI ASTUTI; Marlina, Eulis Tanti; Harlia, Ellin; Badruzzaman, Deden Zamzam
Farmers: Journal of Community Services Vol 6, No 1 (2025): Farmers: Journal of Community Services
Publisher : Unpad Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/fjcs.v6i1.60121

Abstract

Budidaya ternak domba secara intensif menyebabkan limbah yang dihasilkan terkonsentrasi pada satu tempat, sehingga perlu dilakukan pengolahan agar tidak menimbulkan pencemaran. Limbah ternak domba meliputi feses, urin dan sisa pakan, limbah tersebut mengandung bahan organic dan sejumlah mikroorganisme indigenous. Mikroorganisme ini terdiri dari mikroorganisme pengurai dan mikroorganisme pathogen. Proses pengolahan limbah ternak domba melibatkan mikroorganisme pengurai dan dalam proses penguraian bahan organic limbah menimbulkan panas yang dapat mengurangi dan membunuh mikroorganisme patogen. Penguraian bahan organik limbah melalui proses fermentasi aerob dan mineralisasi menjadi unsur hara yang dapat dimanfaatkan oleh tanaman. Peserta pelatihan adalah bapak-bapak anggota kelompok ternak. Tujuan dari kegiatan ini adalah memberikan penyuluhan dan pelatihan tentang pengolahan limbah peternakan domba menjadi beberapa produk yang bermanfaat. Hasil identifikasi dan analisis pengetahuan tentang cara beternak domba 56%, jenis limbah yang dihasilkan dari peternakan domba 63%, limbah peternakan domba harus diolah 10%, perubahan feses domba yang ditumpuk menjadi pupuk organic padat 10%, cara mengolah limbah peternakan domba 10%, metode pengolahan limbah secara terpadu 0%, Vermicomposting0%, Ecoenzym 15%, kualitas pupuk organik cair 27%, kualitas pupuk organic padat 30%, setelah mengikuti penyuluhan dan pelatihan pengetahuan tersebut dapat dimengerti 100%.
Isolasi dan Identifikasi Kapang dan Khamir pada Ekoenzim Campuran Feses Sapi Potong dan Jerami Padi pada Lama Fermentasi yang Berbeda Faikar, Riisyafa Ayuna; Marlina, Eulis Tanti; Hidayati, Yuli Astuti
Jurnal Teknologi Hasil Peternakan Vol 5, No 2 (2024): September
Publisher : Unpad Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jthp.v5i2.56004

Abstract

Ekoenzim merupakan produk hasil fermentasi yang berasal dari limbah organik  dalam kondisi anaerob fakultatif yang mengandung enzim-enzim ekstraseluler dan mikroba. Penelitian ini bertujuan mengetahui jumlah populasi dan karakteristik kapang dan khamir pada proses pembuatan ekoenzim campuran feses sapi potong dan jerami padi  penambahan molases 7,5% pada lama fermentasi yang berbeda. Metode eksperimental menggunakan rancangan acak lengkap (RAL), dengan 4 perlakuan (P1 = lama fermentasi 7 hari, P2 = lama fermentasi 14 hari, P3 = lama fermentasi 21 hari, P4 = lama fermentasi 28 hari), masing-masing perlakuan diulang 5 kali. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan ANOVA dan Uji Tukey, sedangkan identifikasi kapang dan khamir berdasarkan morfologi koloni secara makroskopis dan mikroskopis menggunakan metode deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa  jumlah populasi kapang  dan khamir pada fermentasi ekoenzim dengan lama fermentasi yang berbeda menunjukkan pengaruh yang nyata (P<0,05).  P (lama fermentasi 21 hari ) menghasilkan populasi kapang tertinggi sedangkan P4 (lama fermentasi 28 hari ) menghasilkan populasi khamir tertinggi. Hasil isolasi kapang diperoleh 5 isolat antara lain genus Aspergillus, Acrophialophora,  dan Mucor, sedangkan pada khamir diperoleh 7 isolat antara lain genus Saccharomyces, Pichia, dan Debaryomyces.
KUALITAS FISIK DENDENG KAMBING YANG DITAMBAHKAN TEPUNG MAGGOT BLACK SOLDIER FLY DENGAN KONSENTRASI BERBEDA Putri, Teya Prasetyo; Utama, Dicky Tri; Hidayati, Yuli Astuti; Marlina, Eulis Tanti
Agrinimal Jurnal Ilmu Ternak dan Tanaman Vol 13 No 2 (2025): Agrinimal Jurnal Ilmu Ternak dan Tanaman
Publisher : Jurusan Peternakan Fakultas Pertanian Universitas Pattimura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/ajitt.2025.13.2.78-87

Abstract

Daging kambing dapat diolah menjadi dendeng untuk memberikan variasi pada dendeng yang dijual di pasaran. Dendeng juga ditambahkan dengan tepung maggot black soldier fly (BSF) sebagai pendekatan dalam mengenalkan serangga sebagai sumber protein berkelanjutan di masa depan. Maggot BSF memiliki kemampuan untuk mematikan bakteri patogen dan virus dari pakan yang dikonsumsi sehingga cenderung lebih aman dari serangga lain, serta kaya akan kitin dan peptida antimikroba yang bagus untuk kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan tepung maggot BSF terhadap kualitas fisik dendeng giling daging kambing yang meliputi rendemen, pH, keempukan, dan warna. Metode penelitian yang digunakan adalah rancangan acak lengkap yang terdiri dari 4 perlakuan (0%, 5%, 10%, 15%) dengan 5 kali pengulangan. Data dianalisis menggunakan analisis sidik ragam dan dilanjutkan dengan Duncan’s Multiple Range Test. Hasilnya, penambahan tepung maggot BSF tidak berpengaruh signifikan terhadap rendemen dan keempukan, tetapi berpengaruh signifikan terhadap pH dan warna. Perlakuan terbaik terdapat pada penambahan sebanyak 5% dengan karakteristik dendeng yang dihasilkan yaitu rendemen sebanyak 85,17 %, pH 5,92, keempukan 20,90 N, L* (kecerahan) 38,86, a* (kemerahan) 4,42, b* (kekuningan) 15,02, chromaticity 15,66, dan hue angle 1,28°. ABSTRACT Goat meat can be processed into jerky to provide variation to the jerky sold in the market. Jerky is also added with black soldier fly (BSF) maggot flour as an approach to introducing insects as a sustainable protein source in the future. BSF maggots have the ability to kill pathogenic bacteria and viruses from the feed consumed, so that they tend to be safer than other insects, and are rich in chitin and antimicrobial peptides, which are good for health. This study aims to determine the effect of adding BSF maggot flour on the physical quality of ground goat meat jerky, including yield, pH, tenderness, and color. The research method used was a completely randomized design consisting of 4 treatments (0%, 5%, 10%, 15%) with 5 repetitions. Data were analyzed using analysis of variance and continued with Duncan's Multiple Range Test. The results showed that the addition of BSF maggot flour did not have a significant effect on yield and tenderness, but had a significant effect on pH and color. The best treatment was found in the addition of 5% with the characteristics of the resulting jerky, namely a yield of 85.17%, pH 5.92, tenderness 20.90 N, L* (brightness) 38.86, a* (redness) 4.42, b* (yellowness) 15.02, chromaticity 15.66, and hue angle 1.28°.
Utilization of Livestock Waste Into Organic Fertilizer in Haurngombong Village, Pamulihan District, Sumedang Regency Maulana, Yasin Pradana; Hidayati, Yuli Astuti; Marlina, Eulis Tanti; Harlia, Ellin; Badruzaman, Deden Zamzam
Farmers : Journal of Community Services Vol 6, No 2 (2025): Farmers: Journal of Community Services
Publisher : Unpad Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/fjcs.v6i2.64350

Abstract

The utilization of livestock waste as organic fertilizer is a strategic effort to address waste problems in rural areas and to support sustainable agriculture. This community service activity was conducted in Haurngombong Village, Pamulihan District, Sumedang Regency. The objective of this activity was to improve the knowledge and skills of the community in processing livestock waste into high-quality solid and liquid organic fertilizers. The methods used included counseling, interactive discussions, and direct demonstration of waste processing techniques. The results showed a significant improvement in participants' understanding, as evidenced by the increased post-test scores. The community responded enthusiastically and committed to adopting the introduced technologies for sustainable waste management.