Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

PENGARUH SERVICESCAPE DAN SERVICE QUALITY TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN DAN DAMPAKNYA PADA MINAT BELI KONSUMEN DI RESTORAN KOTA PONTIANAK -, MUQIMUDDIN -
Jurnal TIN Universitas Tanjungpura Vol 1, No 2 (2017): Jurnal S1 Teknik Industri UNTAN
Publisher : Jurnal TIN Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (312.783 KB)

Abstract

The continued development of the business makes the business of restaurant has been widely spread in Pontianak. This development is shown by the restaurant business in Pontianak is located on the second level after the advertisement tax. Restaurant tax in 2016 can realize 100.48% achievement of revenue target. Along with increase in it, also accompanied by increase  number of restaurant in Pontianak. The existence of these developments eventually suppress the restaurateur to provide a concept of restaurant that can attract public attention. As for satisfaction or customer unsatisfaction will provide feedback in the form of behavior after deciding to buy or not. This research was conducted with the aim of analyzing the influence of servicescape and service quality to customer satisfaction and their purchase intention in the restaurant. Another aim is to prove the influence of customer satisfaction provided by the entire restaurant in Pontianak on consumers' Purchase intention. Structural equation modelling method is used to develop a model based on the theories of experts. Then,can explain the relationship between the variables. The subjects of this research were the consumer restaurants in Pontianak with a sample of 270 people from a total population of Pontianak. The sampling method by Issac and Michael and Maximum Likelihod (ML) were used. Based on the results of this research showed that servicescape has no effect on customer satisfaction with t-critical > 1.96 with a value at significance level of 0.05. While the service quality gave the effect on customer satisfaction. While purchase intention showed it was affected by servicescape, and also demonstrated customer satisfaction with the results of hypothesis testing showed the critical t-critical > 1.96 at significance level of 0.05. But, the service quality does not significantly influence to purchase intention. Keywords: Customer Satisfaction, Purchase intention, Servicescape, Service Quality, Structural Equation Modeling
Analisis Beban dan Produktivitas Kerja Pemindahan Manual serta Semi-Manual Air Galon Ilmi, Nurul; Muqimuddin, Muqimuddin; Dwiyanti, Dinda Okta
Integrasi : Jurnal Ilmiah Teknik Industri Vol 6, No 1 (2021): Integrasi : Jurnal Ilmiah Teknik Industri
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32502/js.v6i1.3791

Abstract

Pada dasarnya ¾ waktu manusia dalam 1 hari adalah melakukan aktivitas (bekerja). Pekerjaan digolongkan menjadi 3 yaitu ringan, sedang, bahkan berat. Setiap kategori suatu pekerjaan diukur dari kemampuan fisik dalam melakukan suatu pekerjaan tertentu. Pemindahan material secara manual sering ditemui dan dilakukan dalam aktivitas sehari-hari, salah satunya adalah pengangkutan air galon dari suatu tempat ke ketempat lainnya. Penelitian terdahulu menggolongkan pemindahan air galon sebagai pekerjaan ringan. Walaupun demikian, menurutnya apabila dilakukan dengan posisi yang salah dapat menyebabkan cidera pada tulang belakang. Pengangkutan air galon juga dapat dilakukan dengan menggunakan troli, namun penggunaan alat bantu ini dapat memperlambat kerja (menurunkan produktivitas) karena troli tidak leluasa dikendalikan. Oleh karena itu tujuan penelitian ini yaitu mengkaji lebih lanjut beban kerja dengan perhitungan Recommended Weight Limit (RWL) dan produktivitas pada permasalahan pengangkutan air galon dengan beberapa skenario pemindahan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan troli sebagai alat angkut dalam proses handling air galon dapat memberikan efisiensi kebutuhan energi bagi operator. Handling yang dilakukan secara vertikal membutuhkan energi lebih tinggi yaitu sebanding dengan jumlah energi yang dikonsumsi untuk handling sebanyak 1 kali secara horizontal. Walaupun penggunaan alat angkut dapat secara efektif meningkatkan produktivitas, namun hal ini akan tercapai apabila jumlah angkut lebih dari 1 unit.
KLASIFIKASI KUALITAS HASIL PRODUKSI TAHU PUTIH MENGGUNAKAN METODE CONVOLUTIONAL NEURAL NETWORK Rahmadani, Irwan; Muqimuddin, Muqimuddin; Hertadi, Christopher Davito Prabandewa; Nugroho, Bowo
Sebatik Vol. 27 No. 2 (2023): Desember 2023
Publisher : STMIK Widya Cipta Dharma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46984/sebatik.v27i2.2401

Abstract

Penelitian ini mengembangkan sebuah model Convolutional Neural Network (CNN) untuk melakukan klasifikasi kategori mutu tahu berdasarkan citra digital dan menentukan grid produk tahu berdasarkan kategori mutunya. Tahapan penelitian ini meliputi pengambilan sampel data, pelabelan data, preprocessing citra, pembuatan model CNN, training model CNN, evaluasi model CNN dan visualisasi kategorisasi. Sampel data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari 600 citra tahu yang terbagi menjadi tiga kategori mutu, yaitu mutu A, B, dan C. Peneliti menggunakan metode pembaharuan stokastik (Stochastic Gradient Descent) dengan learning rate 0.001, dan fungsi aktivasi ReLU. Hasil pengembangan menunjukkan bahwa model kedua keseluruhan bentuk memiliki tingkat performansi dan validasi akurasi yang lebih tinggi sebesar 100 % dibandingkan dengan model pertama tampak permukaan sebesar 77%. Model kedua  memiliki arsitektur yang lebih kompleks dan lebih sesuai dengan karakteristik deteksi keseluruhan bentuk pada tahu. Dengan pengembangan model CNN ini, diharapkan industri tahu dapat meningkatkan efisiensi dalam penentuan kualitas tahu dan harga jual yang sesuai. Implementasi teknologi ini memungkinkan kategorisasi mutu tahu yang akurat dan objektif berdasarkan citra digital, yang dapat mengurangi ketergantungan pada penilaian manual.
IDENTIFIKASI FAKTOR PENDUKUNG PERKEMBANGAN INDUSTRI REMANUFAKTUR DI KOTA BALIKPAPAN Anisa, Nurfadilah; Muqimuddin, Muqimuddin; Sa’adiyah, Devy Setiorini; Karim, Abdul Alimul
Industri Inovatif : Jurnal Teknik Industri Vol 14 No 2 (2024): Inovatif Vol. 14 No. 2
Publisher : Prodi Teknik Industri S1 Institut Teknologi Nasional Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36040/industri.v14i2.10287

Abstract

Perusahaan remanufaktur muncul sebagai alternatif berkelanjutan yang dapat mengurangi dampak lingkungan, menciptakan peluang ekonomi, dan mengatasi masalah sosial. Praktik ini mendukung Sustainable Development Goals (SDGs) dengan mengurangi penggunaan sumber daya dan limbah. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi faktor dari aspek lingkungan, ekonomi, sosial, dan pemerintah yang mendukung perkembangan industri remanufaktur di Balikpapan. Data dikumpulkan dari pemangku kepentingan dan dianalisis menggunakan Uji-t dengan SPSS. Hasilnya menunjukkan bahwa ada 6 faktor lingkungan, 3 faktor pemerintah, 5 faktor ekonomi, dan 4 faktor sosial yang mendukung pertumbuhan industri remanufaktur di Balikpapan. Dengan mengidentifikasi faktor-faktor kunci dari aspek lingkungan, ekonomi, sosial, dan pemerintah. Temuan ini memungkinkan pemangku kepentingan fokus pada aspek-aspek yang dapat mendorong pertumbuhan industri remanufaktur, mendukung tujuan pembangunan berkelanjutan, mengurangi limbah, meningkatkan efisiensi sumber daya, dan menciptakan peluang ekonomi baru di kota Balikpapan
PENGENALAN ALAT CETAK TAHU UNTUK PENGURANGAN BEBAN KERJA FISIK PROSES PRODUKSI TAHU DI SENTRA INDUSTRI KECIL SOMBER DALAM UPAYA MENDUKUNG KEBERLANJUTAN Muqimuddin, Muqimuddin; Sugiarto, Kharis; Arham Pratikno, Faishal; Kumalasari, Julya; Raihan Gusrisyam, Achmad; Izradav, Izradav; Dian Afrizzal, Luthfy
Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 7, No 11 (2024): MARTABE : JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jpm.v7i11.4893-4900

Abstract

Proses produksi tahu di Sentra Industri Kecil Somber (SIKS) dilakukan dengan teknologi sederhana yang sebagian besar masih manual. Tahapan produksi meliputi pemilihan kedelai, penggilingan, pemasakan, pemisahan ampas, dan pengepresan. Penggunaan teknologi yang sederhana dan mengandalkan tenaga manusia menyebabkan berbagai keluhan kesehatan di kalangan pekerja, terutama pada bahu dan pinggang, karena aktivitas berulang dan postur yang kurang ergonomis selama proses produksi. Kegiatan pengabdian masyarakat ini berkolaborasi dengan Primer Koperasi Produsen Tempe dan Tahu (PRIMKOPTI) untuk meningkatkan efektivitas, efisiensi, dan produktivitas produksi tahu di SIKS. Observasi keluhan fisik pekerja dilakukan menggunakan metode Nordic Body Map (NBM) terhadap 32 pekerja yang berusia antara 18 hingga 50 tahun. Hasil survei menunjukkan bahwa mayoritas pekerja mengalami nyeri pada bahu dan pinggang akibat beban fisik yang berat, terutama dalam tahapan pengepresan tahu yang sangat membutuhkan tenaga. Berdasarkan hasil observasi tersebut, dirancang alat cetak tahu yang lebih modern dan ergonomis untuk mengurangi beban fisik pekerja. Alat cetak tahu ini dirancang dengan fokus pada teknologi yang efisien, mudah dioperasikan, serta mudah dalam perawatan. Proses perancangan melibatkan pemilihan bahan yang kuat namun ringan, desain yang ergonomis untuk mengurangi postur tubuh yang tidak nyaman, serta uji coba untuk memastikan alat tersebut mampu meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi tahu. Implementasi alat cetak modern ini diharapkan dapat memperbaiki kondisi kesehatan pekerja, meningkatkan produktivitas, serta memastikan keberlanjutan proses produksi tahu di SIKS untuk jangka panjang.
Minimasi Waktu Tunggu pada Proses Disassembly Engine dengan Pendekatan Lean Manufacturing di PT OPQ Seviolla, Geyska; Muqimuddin, Muqimuddin; Purba, Arini Anestesia; Ismail, Andi Idhil
Industrika : Jurnal Ilmiah Teknik Industri Vol. 8 No. 4 (2024): Industrika: Jurnal Ilmiah Teknik Industri
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Tulang Bawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37090/indstrk.v8i4.1669

Abstract

Balikpapan is one of the regions in Indonesia that has a remanufacturing business center. PT OPQ is one of the remanufacturing companies with an engine disassembly process that experiences over lead time for 3 years which reaches 2,003 minutes which exceeds the standard for 1,845 minutes due to non-value added activities such as idling, waiting for components, waiting for component files, arranging components, and chatting in the engine disassembly process. This research aims to minimize the time of non-value added activities in the engine disassembly process. This research method uses lean manufacturing with identification stages with process activity mapping, value stream mapping, pareto diagram, and fault tree analysis, as well as providing proposed recommendations. The results showed a decrease in engine disassembly cycle time from 1,874 minutes to 1,615 minutes. Proposed improvements that can be recommended in the form of engine scheduling produce production capacity per month for 1 operator can complete 6 engines, arrange components according to the type of engine components that have been divided for each area, and the application of shortest job first which results in a decrease in lead time between processes which originally reached 1,985 to 1,051 minutes or decreased by 1,900 minutes for the total from before and after improvement. Keywords: Lead Time, Lean Manufacturing, Waste Waiting
PENGENALAN ALAT CETAK TAHU UNTUK PENGURANGAN BEBAN KERJA FISIK PROSES PRODUKSI TAHU DI SENTRA INDUSTRI KECIL SOMBER DALAM UPAYA MENDUKUNG KEBERLANJUTAN Muqimuddin, Muqimuddin; Sugiarto, Kharis; Arham Pratikno, Faishal; Kumalasari, Julya; Raihan Gusrisyam, Achmad; Izradav, Izradav; Dian Afrizzal, Luthfy
Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 7, No 11 (2024): MARTABE : JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jpm.v7i11.4893-4900

Abstract

Proses produksi tahu di Sentra Industri Kecil Somber (SIKS) dilakukan dengan teknologi sederhana yang sebagian besar masih manual. Tahapan produksi meliputi pemilihan kedelai, penggilingan, pemasakan, pemisahan ampas, dan pengepresan. Penggunaan teknologi yang sederhana dan mengandalkan tenaga manusia menyebabkan berbagai keluhan kesehatan di kalangan pekerja, terutama pada bahu dan pinggang, karena aktivitas berulang dan postur yang kurang ergonomis selama proses produksi. Kegiatan pengabdian masyarakat ini berkolaborasi dengan Primer Koperasi Produsen Tempe dan Tahu (PRIMKOPTI) untuk meningkatkan efektivitas, efisiensi, dan produktivitas produksi tahu di SIKS. Observasi keluhan fisik pekerja dilakukan menggunakan metode Nordic Body Map (NBM) terhadap 32 pekerja yang berusia antara 18 hingga 50 tahun. Hasil survei menunjukkan bahwa mayoritas pekerja mengalami nyeri pada bahu dan pinggang akibat beban fisik yang berat, terutama dalam tahapan pengepresan tahu yang sangat membutuhkan tenaga. Berdasarkan hasil observasi tersebut, dirancang alat cetak tahu yang lebih modern dan ergonomis untuk mengurangi beban fisik pekerja. Alat cetak tahu ini dirancang dengan fokus pada teknologi yang efisien, mudah dioperasikan, serta mudah dalam perawatan. Proses perancangan melibatkan pemilihan bahan yang kuat namun ringan, desain yang ergonomis untuk mengurangi postur tubuh yang tidak nyaman, serta uji coba untuk memastikan alat tersebut mampu meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi tahu. Implementasi alat cetak modern ini diharapkan dapat memperbaiki kondisi kesehatan pekerja, meningkatkan produktivitas, serta memastikan keberlanjutan proses produksi tahu di SIKS untuk jangka panjang.
PENGOLAHAN LIMBAH AMPAS KOPI MENJADI PUPUK ORGANIK CAIR PADA TANAMAN HIDROPONIK DI BHATARA COFFEE KM 15 Muqimuddin, Muqimuddin; Giyantara, Andhika; Ali, Muhammad; Guntur Dohardo, Kenny; Dani Irfan, Daffa; Achmad Nafik Udin, Bayu; Anggara Mukti, Dwi; Jaya Saputra, Fitriana; Zidan, Nurhisyam; Nurfitriyono, Fariz
Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 6, No 6 (2023): martabe : jurnal pengabdian kepada masyarakat
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jpm.v6i6.1947-1952

Abstract

Limbah ampas kopi dapat dijadikan pupuk organik cair untuk pertumbuhan tanaman hidroponik. Penelitian ini bertujuan mengoptimalkan konversi limbah ampas kopi menjadi pupuk organik cair yang efektif dan ramah lingkungan di Bhatara Coffee KM 15. Melalui fermentasi, limbah ampas kopi dicampur dengan air dan bahan tambahan seperti molase. Pupuk organik cair yang dihasilkan mengandung nutrisi penting (N, P, K) dan memiliki pH yang sesuai. Percobaan pertumbuhan tanaman hidroponik menunjukkan hasil yang lebih baik. Penggunaan pupuk organik cair dari limbah ampas kopi dapat mendukung budidaya tanaman hidroponik secara berkelanjutan. Pemanfaatan limbah ampas kopi dilakukan dengan pembuatan Pupuk Organik Cair (POC). POC diaplikasikan pada tanaman yang dimiliki oleh petani mitra kopi. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa para petani sebagian besar memiliki keinginan dalam pemanfaatan limbah ampas kopi dan merasa puas dengan sosialisasi pemberdayaan masyarakat.
Analysis of Waste Separation Drivers in Urban Centers Using the Theory of Planned Behavior and the Norm Activation Model Maghfiroh, Meilinda Fitriani Nur; Muqimuddin, Muqimuddin; Sartika, Widya; Redi, Anak Agung Ngurah Perwira; Abdallah, Bayu Nur; Hutahaean, Glenardo Antoi; Apriani, Ratna Agil
Indonesian Journal of Computing, Engineering, and Design (IJoCED) Vol. 6 No. 1 (2024): IJoCED
Publisher : Faculty of Engineering and Technology, Sampoerna University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35806/ijoced.v6i1.392

Abstract

Urban centers worldwide are grappling with complex waste management challenges, including efficient collection, transportation, processing, and an over-reliance on landfills. A promising approach to mitigate these issues lies in bolstering public participation in waste separation, which could significantly improve recycling efforts. To effectively encourage this practice, it is crucial to understand the underlying factors that motivate community engagement in waste segregation activities. This study utilizes the Theory of Planned Behavior and the Norm Activation Model to identify and analyze determinants influencing individuals' propensity to separate waste in the sampling area of Balikpapan City, Indonesia. Balikpapan, one of the cities in Indonesia, is currently facing several distinct challenges related to waste management. Through the empirical validation of eight hypotheses, it becomes apparent that the presence of market facilitators (H3) and the influence of past behavior (H5) play pivotal roles in shaping the intention to engage in waste separation. The findings suggest that providing accessible, well-maintained market facilities and initiatives designed to enrich the public's waste separation experience are essential strategies. Implementing these strategies could significantly improve waste separation practices within specific urban contexts such as Balikpapan, Indonesia, and other cities facing similar environmental management challenges.
REDUCTION OF SETUP TIME IN THE DISASSEMBLY PROCESS WITH A SINGLE MINUTE EXCHANGE OF DIES (SMED) APPROACH AND FUZZY FAILURE MODE AND EFFECT ANALYSIS (FMEA) Allyssa, Syifa; Muqimuddin, Muqimuddin; Pratikno, Faishal Arham
Journal of Industrial Engineering Management Vol 9, No 2 (2024): Journal of Industrial Engineering and Management
Publisher : Center for Study and Journal Management FTI UMI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33536/jiem.v9i2.1848

Abstract

PT XYZ, a company specializing in heavy equipment component remanufacture, is committed to ensuring that its processes run quickly and efficiently. However, from 2022 to 2023, the disassembly engine process exceeded the average processing time. Observations revealed that 24% of the time was categorized as waste setup time, necessitating a more objective reduction. This research aims to determine the actual total setup time, internal and external activities, and time reduction using the SMED and Fuzzy FMEA methods. The disassembly process includes the main disassembly, sub disassembly 1, and sub disassembly 2. Single Minute Exchange of Dies (SMED) is employed to identify and reduce setup time by distinguishing between internal and external activities. Additionally, this research integrates the SMED method with Fuzzy Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) to identify potential risks in setup activities and determine which internal activities can be modified. Changes to external activities will be analyzed using the 5-Why's method to identify root causes and find solutions. Observations revealed that the average disassembly engine setup time was 20 hours and 12 minutes, consisting of 25 internal activities and 56 external activities. The SMED method resulted in an 18% reduction in setup time, and when combined with the Fuzzy FMEA method, the reduction reached 59%, equivalent to 8 hours and 17 minutes.