Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search
Journal : Prosiding Seminar Nasional Sains Dan Teknologi Fakultas Teknik

PENINGKATAN PRODUKTIVITAS INDUSTRI CINCAU MELALUI PENERAPAN ALAT PEMERAS MEKANIS Fahmi Arifan; M. Endy Yulianto; Rangkum Sembodo; Frisca Riana A; Abdul Latif
Prosiding SNST Fakultas Teknik Vol 1, No 1 (2010): PROSIDING SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI 1 2010
Publisher : Prosiding SNST Fakultas Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

UKM / UD / Home Industri Cincau Jun-Jun merupakan industri penghasil cincau yang terletak di Desa Plantaran, Kaliwungu, Kabupaten Kendal dengan kapasitas produksinya hanya mencapai 468 kg (26 blok). UKM Cincau Jun-Jun merupakan industri cincau satu-satunya di wilayah Kendal, Semarang dan sekitarnya yang masih bertahan memproduksi cincau. Apabila tidak dilestarikan lama-kelamaan keberadaan cincau tersebut akan semakin langka. Produksi Cincau ini masih sangat sangat terbatas kualitas dan kuantitasnya, hal ini disebabkan karena masih sederhananya proses dan peralatan, minimalnya sumber daya manusia, serta permodalan yang terbatas dan dikelola secara konvensional. Permasalahan utama terhambatnya produktivitas UKM ini adalah pada proses produksi yang masih sangat sederhana, khususnya pada proses pengambilan ekstrak bahan baku. UKM tersebut hanya menggunakan saringan sederhana tanpa ada upaya pemerasan bahan baku. Sehingga untuk memisahkan ekstrak dan ampas, bahan yang sudah direbus hanya disaring begitu saja. Tidak mungkin bahan diperas secara manual dengan menggunakan tangan karena bahan tersebut dalam keadaan panas. Oleh karena itu ekstrak yang dihasilkan tidak maksimal karena sebagian ekstrak masih terkandung dalam ampas yang kemudian dibuang. Untuk mengatasi masalah tersebut, UKM memerlukan suatu alat pemeras mekanis dengan desain dan kondisi proses yang disesuaikan dengan keadaan UKM. Melalui alat pemeras mekanis tersebut, peningkatan produktivitas mencapai 6.8% per batch produksi. Selain itu dengan alat tersebut waktu pemisahan ekstrak menjadi 20 menit lebih cepat dibanding dengan pemisahan secara manual. Dengan adanya alat tersebut proses pengambilan ekstrak menjadi efisien dan optimal sehingga dapat meningkatkan produktivitas yang akan berpengaruh pada peningkatan kesejahteraan pemilik dan karyawan, serta memperluas lapangan pekerjaan dan memperluas pemasaran. Kata Kunci: Produktivita, Cincau, Pemeras
PENGEMBANGAN TEKNIK INAKTIVASI ENZIMATIS DAN EKSTRAKSI LINAMARIN DAUN SINGKONG SECARA SIMULTAN MELALUI FOTOBIOEKSTRAKTOR-UV SEBAGAI ANTI KANKER Mohamad Endy Yulianto; Zainal Abidin; Indra Waspada; Selvina Selvina; Wendi E Wendi E
Prosiding SNST Fakultas Teknik Vol 1, No 1 (2016): PROSIDING SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI 7 2016
Publisher : Prosiding SNST Fakultas Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (465.279 KB)

Abstract

Riset ini bertujuan untuk mengembangkan skema produksi linamarin dari daun singkong melalui proses inaktivasi enzim linamarase dan dehidrasi osmosis simultan menggunakan teknologi fotobioekstraktor-UV. Parameter-parameter yang diteliti seperti: kecepatan putar pengaduk ditetapkan pada putaran 75 rpm, sedangkan kecepatan putar pisau pencacah sebesar 125 rpm. Jenis drying agent berupa magnesium sulfat, suhu pengering ditetapkan pada 800C dan voltase sinar UV juga ditetapkan. Variabel bebas berupa rasio pelarut-daun singkong (10:1;  15:1;  20:1; 25:1 % (b/b)), konsentrasi etanol (80;  85;  90;  95%), konsentrasi drying agent (5;  7,5;  10;  12,5 % (b/b)), suhu fotobioekstraktor-UV (25;  30;  35;  40 oC) sebagai fungsi waktu ekstraksi. Setelah proses ekstraksi selesai, ekstrak yang telah terpisah dari padatannya (supernatan) dimurnikan menggunakan karbon aktif. Hasil pemurnian dianalisa kandungan linamarin menggunakan spektrofotometer. Hasil riset menunjukkan semakin besar kecepatan putaran pengaduk, maka fraksi berat linamarin dalam ekstrak semakin tinggi yang berarti semakin banyak linamarin terekstrak. Kenaikan temperatur menyebabkan linamarin yang terekstrak semakin besar. Semakin besar perbandingan pelarut-umpan, linamarin yang terekstrak semakin besar.   Kata kunci: daun singkong, ekstraksi, fotobioekstraktor-uv, inaktivasi enzim, linamarin
PENGEMBANGAN BIOEKSTRAKTOR INAKTIVASI ENZIM GAULTHERASE UNTUK PRODUKSI GAULTHERIN DARI GANDAPURA (GAULTHERIA FRAGANTISSIMA) Mohammad Endy Yulianto; Indah Hartati; Endah Lestari; Tandang Patria Tama; Devita Hardianti
Prosiding SNST Fakultas Teknik Vol 1, No 1 (2010): PROSIDING SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI 1 2010
Publisher : Prosiding SNST Fakultas Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Gandapura terkenal sebagai penghasil minyak atsiri. Komponen Gandapura yang bernilai ekonomis tinggi adalah salisilatnya. Sebagian besar dari salisilat total bersifat aktif dan biasa disebut gaultherin. Gaultherin merupakan konjugasi dari metil salisilat dan disakarida. Gaultherin memiliki banyak kegunaan di bidang farmasi yaitu dapat mencegah kanker, inflammatory, cardiopulmonary dan sebagai natural aspirin yang baik.Akan tetapi untuk memproduksi gaultherin dari gandapura tidaklah mudah. Produksi gaultherin dapat dilakukan dengan proses ekstraksi. Namun, selama proses ekstraksi jaringan tanaman gandapura akan rusak dan menyebabakan reaksi hidrolisa yang dikatalisis oleh enzim gaultherase yang terdapat pada tanaman itu sendiri. Reaksi ini akan menyebabakan komponen dari gaultherin yaitu metil salisilat terlepas. Cara untuk mengekstrak gaultherin pada kondisi yang relatif baik adalah  dengan  menggunakan pelarut alcohol (alcoholic solvent extraction). Oleh karenanya,  pada penelitian ini digunakan alat bioekstraktor. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh konsentrasi etanol terhadap produksi gaultherin dari gandapura dengan proses inaktivasi enzim gaultherase melalui ekstraksi dengan pelarut alkohol. Variabel tetap yang digunakan meliputi: rasio pelarut-umpan, pH, kecepatan putar pengaduk, kecepatan putar pisau pencacah, waktu ekstraksi  dan suhu peengering. Sedangkan variable berubah yang digunakan adalah jenis drying agent berupa kalsium klorida dan konsentrasi etanol. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perolehan gaultherin untuk kondisi yang relatif baik tercapai pada konsentrasi etanol sebesar 90%. Kata kunci: Gaultherin, Gaulterase, Alkohol, Bioekstraktor
PENINGKATAN PRODUKTIVITAS INDUSTRI KECIL MENENGAH CINCAU HITAM MELALUI PENERAPKEMBANGAN ALAT PEMERAS HIDRAULIK PRESS Mohamad Endy Yulianto; Zainal Abidin; Sri Utami Handayani; Mandy Ayulia Dwisukma; Hanifah Hanifah
Prosiding SNST Fakultas Teknik Vol 1, No 1 (2015): PROSIDING SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI 6 2015
Publisher : Prosiding SNST Fakultas Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kegiatan teknologi tepat guna ini bertujuan mengembangkan dan menerapkan alat proses  ramah lingkungan menggunakan mesin pemeras mekanis untuk produksi cincau hitam. Pengembangan dan penerapan alat pemeras mekanis pada UKM Cincau Hitam “Juragan Janggelan” di Weleri Kabupaten Kendal untuk mereduksi waktu pendinginan dan pemerasan dari 4 jam menjadi 2 jam, sehingga meningkatkan produktivitas. Pola pemecahan masalah yang diterapkembangkan secara umum dibagi menjadi empat tahap, meliputi: desain dan pabrikasi, pelatihan penggunaan alat, pengoperasian alat dan monitoring serta uji keandalan mesin. Parameter yang digunakan untuk mengukur hasil produksi dan keragamannya adalah kualitas produk (kekentalan), kecepatan pemeras mekanis, kapasitas produksi, dan waktu proses. Pemeras mekanis berupa hidraulik press terpabrikasi yang terdiri dari tangki pengepress, kawat filter, piston pengepres, dan penampung ekstrak. Rebusan tanaman janggelan dimasukkan ke dalam bak penyaring. Setelah isi bak seimbang, pompa piston hidraulik akan mengepres, sehingga cairan akan terlempar ke pinggir akibat gaya sentrifugal. Cairan tersebut akan menembus penyaring dan terkumpul pada casing luar, lalu dialirkan menuju bak penampung. Jika cairan sudah tidak mengalir, piston pengepres diturunkan. Setelah selesai kawat filter dapat dibersihkan dari sisa  ampas. Filtrat dapat  ditampung dalam bak penampungan. Hasil analisa produksi  menunjukkan bahwa alat pemeras mekanis yang diaplikasikan di UKM Juragan Janggelan mampu meningkatkan produktivitas mencapai 6,8%. Kata kunci : cincau hitam, janggelan, pemeras mekanis, produksi
PENERAPAN ALAT FOTO PASTEURISASI-UV UNTUK MENINGKATKAN MUTU PRODUKSI SELAI DAN JAM BUAH JAMBU METE DI DESA GAPURA GAYAM, TUKLUK, NGADIROJO, WONOGIRI Abdullah Ridhwan Purnomo; Adisti Putri Intaniasari; Winda Kristiana; M. Endy Yulianto
Prosiding SNST Fakultas Teknik Vol 1, No 1 (2013): PROSIDING SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI 4 2013
Publisher : Prosiding SNST Fakultas Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Selama  ini  petani  buah  jambu  mete  hanya  menggunakan  mete  untuk  dijual  dan  diolah  menjadi kacang  mete.  Sedangkan  buahnya  tidak  dimanfaatkan  dengan  optimal  karena  rasa  buah  mete yang  sepet  dilidah  dan  dapat  menyebabkan  gatal.  Di  daerah  Wonogiri  terdapat  UKM  yang mengembangkan  produksi  selai  dan  jam.  Kendala  yang  dihadapi  oleh  UKM  ini  adalah  alat pasteurisasinya  dimana  masih  menggunakan  alat  pasteurisasi  konvesional.  Tujuannya  untuk mengembangkan  paket  teknologi  produksi  bersih  terutama  dengan  alat  fotopasteurisasi-uv dalam produksi selai dan jam di Wonogiri. Diharapkan dengan alat ini proses pasteurisasi dapat berlangsung  dengan  1  tahap  yang  akan  meingkatkan  kapasitas  produksi.  Selain  itu  diharapkan produk yang dihasilkan akan lebih higienis dan juga tahan lama dan mampu mengurangi biaya selama proses produksi berlangsung. Sehingga buah jambu mete dapat segera diproses menjadi selai  dan  jam  agar  tidak  mengalami  penumpukan  bahan  baku.  Alat  fotopasteurisasi-uv  ini merupakan modifikasi alat pasteurisasi dengan menggunakan tambahan sinar ultra violet untuk membunuh  bakteri.  Alat  ini  dilengkapi  dengan  termostat  suhu,  pengaduk  serta  timer  dan  juga lampu  ultra  violet.  Dengan  demikian  akan  lebih  memudahkan  proses  pasteurisasi  saat  proses produksi selai dan jam dari buah jambu mete.   Kata kunci : buah mete, alat fotopasteurisasi-uv, selai dan jam
PENGARUH PEMANASAN BERBASIS GELOMBANG MIKRO DALAM PROSES EKSTRAKSI ENZIMATIS VANILIN PADA POLONG VANILA Vita Paramita; Wahyuningsih Wahyuningsih; Mohammad Endy Yulianto; Oktavian Dita Ratnasari
Prosiding SNST Fakultas Teknik Vol 1, No 1 (2016): PROSIDING SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI 7 2016
Publisher : Prosiding SNST Fakultas Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (315.163 KB)

Abstract

Riset ini bertujuan untuk mengembangkan skema proses ekstraksi enzimatis untuk produksi polong vanila terhidrolisa efisien waktu dan energi. Target yang ingin dicapai berupa optimisasi parameter proses. Kajian dilakukan pada berbagai variabel,meliputi suhu (30 - 50 0C), tipe enzim (protease dan selulase) dengan rasio enzim-substrat 1:50, pH 4,5. Selama tempuhan, diukur kdar senyawa vanilin dengan alat spektrofotometer ultra violet, sebagai fungsi waktu. Penentuan variabel yang berpengaruh dapat menggunakan central composite rotatotional design (CCRD). Percobaan menunjukkan bahwa  nilai vanilin optimum mencapai lebih dari 400 mg/L diperoleh pada suhu hidrolisa-ekstraksi antara 50-55 0C dengan lama waktu antara 55-60 menit.   Kata kunci: ekstraksi, gelombang mikro, polong vanila, vanilin
PENINGKATAN PRODUKTIVITAS DAN PEREKONOMIAN INDUSTRI MINYAK GANDAPURA (GAULTHERIA FRAGANTISSIMA) DENGAN MENERAPKAN MESIN EKSTRAKTOR INAKTIVASI ENZIM GAULTHERASE M. Endy Yulianto; Fahmi Arifan
Prosiding SNST Fakultas Teknik Vol 1, No 1 (2011): PROSIDING SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI 2 2011
Publisher : Prosiding SNST Fakultas Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Salah satu industri penghasil minyak gandapura yang ada di Wonosobo adalah Kelompok Tani Rukun yang berlokasi di Desa Sikunang, Kecamatan Kejajar, Kabupaten Wonosobo. Usaha minyak gondopuro ini dikelola oleh Kelompok Tani Rukun yang para pekerjanya merupakan warga daerah setempat. Akan tetapi, kendala utama yang dihadapi kelompok-kelompok tani penyuling minyak gandapura saat ini, adalah bahwa minyak gandapura tidak lagi kompetitif dipasaran mengingat Cina sudah bisa memproduksi minyak gandapura (metil salisilat) sintetis. Oleh karenanya, perlu pengembangan diversifikasi produk dari tanaman gandapura. Diversifikasi produk dari gandapura pada dasarnya bisa berupa produksi gaultherin. Produk gaultherin memiliki nilai ekonomis yang jauh lebih tinggi jika dibandingkan dengan minyak gandapura (untuk 15 ml minyak gondopuro seharga 22 dolar, sedangkan 10 mg gaultherin seharga 690 dolar). Akan tetapi, produksi gaultherin dari tanaman gandapura di Indonesia, sampai saat ini belum dikomersialkan. Oleh karenanya, penerapan teknologi ekstraksi gaultherin dari daun gondopuro, diharapkan akan menggairahkan petani bersama-sama pemerintah daerah untuk budidaya tanaman gondopuro. Kegiatan IbM tentang produksi senyawa aktif gaultherin dari daun gandapura melalui penerapan teknologi ekstraksi akan dilaksanakan oleh tim dari Perguruan Tinggi bersama Kelompok Tani Rukun, meliputi: perancangan dan pabrikasi mesin ekstraktor skala komersial, uji kinerja mesin ekstraktor skala komersial dan studi produktivitas, penyuluhan dan pelatihan yang ditujukan untuk Kelompok Tani Rukun tentang pengoperasian alat ekstraktor guna produksi gaultherin dari daun gondopuro. Setelah diadakan penyuluhan yang dilanjutkan dengan pelatihan pembuatan gaultherin dari gondopuro,  beberapa pekerja dari kelompok tani rukun menyatakan ketertarikan dan mengajukan diri untuk mencoba mengekstrak daun gondopuro. Oleh karenanya, pengembangan diversifikasi produk tanaman gandapura akan meningkatkan nilai ekonomis yang jauh lebih tinggi jika dibandingkan dengan minyak gandapura. Kata kunci: industri mikro minyak gondopuro
PENGEMBANGAN PROSES ENZIMATIS UNTUK PRODUKSI ASAM LEMAK DARI BIJI KARET SECARA IN SITU Mohamad Endy Yulianto; Nanik Damayanti; Fiqih Putri Juanita; Hermawan Dwi Ariyanto
Prosiding SNST Fakultas Teknik Vol 1, No 1 (2010): PROSIDING SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI 1 2010
Publisher : Prosiding SNST Fakultas Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Minyak nabati merupakan komoditi perkebunan yang memiliki kegunaan, baik sebagai bahan baku oleokimia maupun oleopangan seperti asam lemak. Pemenuhan kebutuhan Asam lemak untuk industri di Indonesia selama ini masih dilakukan dengan import. Mengingat bahwa asam lemak dapat dibuat dari biji karet, dimana  di Indonesia  hasilnya sangat melimpah sehingga perlu diupayakan untuk dapat memproduksi sendiri dalam upaya penghematan devisa negara. Selama ini produksi asam lemak dilakukan dengan mengolah lanjut minyak nabati, padahal untuk memproduksi minyak nabati sendiri sudah memerlukan biaya operasi maupun investasi yang cukup tinggi. Oleh karena biji karet mengandung enzim lipase yang dapat menghidrolisa trigliserida yang ada dalam biji karet menjadi asam lemak dan gliserol maka perlu dikaji teknologi proses produksinya. Penelitian ini bertujuan mencari kondisi operasi optimum untuk menghasilkan asam lemak secara langsung dari biji karet. Kajian dilakukan dengan cara percobaan untuk mendapatkan kondisi operasi proses dan cara aktivasi enzim lipase yang ada dalam biji karet. Variabel percobaan yang dilakukan adalah variasi antara waktu dengan kondisi optimum dari enzim lipase yang meliputi kadar air, pH dan temperatur. Tiap variabel proses dianalisis yield asam lemaknya baik secara kualitatif maupun kuantitatif. Hasil penelitian menujukkan bahwa variabel  berpengaruh pada proses biokonversi biji karet menjadi asam lemak dengan mengaktifkan enzim lipase adalah temperatur dan pH. Kondisi operasi optimum proses pembuatan asam lemak secara langsung dari biji karet adalah proses hidrolisa pada pH 5, temperatur 35oC, rasio buah:air  0.4, perlakuan mekanik biji karet dilukai dan penggilingan halus. Kata kunci: asam lemak; biji karet; enzimatik
Co-Authors Abdullah Ridhwan Purnomo Adisti Putri Intaniasari Andi Nur Alamsyah Anggista, Giovani Anggun Puspitarini Siswanto Anindya Ardiansari Aprilani, Berliana Ari Yuniastuti Astuti, Septi Kusuma Ayun Sriatmi B Budiyono Broto, R. T. D. Wisnu D. K. wikanta Damayani, Intan Ardina Deddy Kurniawan Wikanta Devita Hardianti Didik Ariwibowo Didik Ariwibowo Diwiyanto, Yusron Mahendra Diyono Ikhsan Diyono Ikhsan Dwi Handayani Dwi Handayani Dwi Handayani Edy Supriyo Eflita Yohana Endah Lestari Fahmi Arifan Fardzanela S Fardzanela S Fauzi, Nurrohmat Fiqih Putri Juanita Frisca Riana A FS Nugraheni S Hanifah Hanifah Heny Kusumayanti Heny Kusumayanti Hermawan Dwi Ariyanto Hermawan Dwi Ariyanto I. Hartati Ifana Ifana Ilyas Teguh Pangestu Indah Hartati Indah Hartati Indra Waspada Isti Pudjihastuti Juli Mrihardjono Juli Mrihardjono Latif, Abdul Madina, Haura Salwa Mandy Ayulia Dwisukma Margaretha Tuti Susanti Margaretha Tuti Susanti Mulyaningsih, M.F. Sri Mustikaningrum, Mega Nanda, Dodi Eko Nanik Damayanti Nisa, Qurrotun A'yuni Khoirun Nyamiati, Retno Dwi Oktavian Dita Ratnasari Pangestu, Ilyas Teguh Pramudika, Satya Prasakti, Laras Priyono Kusumo R.T.D Wisnu Broto Rangkum Sembodo Rendiyatna Ferdian Riana Sitawati Riana Sitawati Rizka Amalia Rizka Amalia Rizka, Rashinta RTD Wisnu Broto Rudi Firyanto Saputri, Arum Dyah Saputri, Rizky Yunita Selvina Selvina Senen Senen Seno Darmanto Seno Darmanto Siti Nur Jannah Sovia, Ghina Sri Utami H Sri Utami Handayani Susiana Purwantisari Sutrisno Sutrisno Sutrisno, Sutrisno Tandang Patria Tama Udin Bahrudin, Udin Vita Paramita Vita Paramita Vita Paramitha Wahyuningsih Wahyuningsih Wendi E Wendi E Winda Kristiana Yudanto, Yusuf Arya Zainal Abidin Zainal Abidin Zainal Abidin