Claim Missing Document
Check
Articles

Perancangan Antena Mikrostrip Sebagai Sensor Pendeteksi Kadar Air pada Benih Tomat Ghehena Latipah Adha Sahara; Aloysius Adya Pramudita; Levy Olivia Nur
eProceedings of Engineering Vol 10, No 3 (2023): Juni 2023
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak-Pada Tugas Akhir ini akan menggunakan antena mikrostrip sebagai sensor deteksi kadar air pada benih tomat. Alat ukur yang digunakan untuk mengukur pada benih tomat masih terbatas. Untuk penggunaan antena mikrostrip sebagai sensor deteksi kadar air pada benih juga masih belum banyak ditemukan. Selain itu, biasanya orang-orang hanya akan mengira-ngira kadar air pada benih tomat. Pada penelitian ini antena yang digunakan adalah antena mikrostrip patch rectangular yang bekerja pada frekuensi 3GHz. Teknik pencatuan yang digunakan adalah discrete port. Antena ini akan digunakan sebagai sensor deteksi kadar air pada benih tomat dalam kondisi basah, penjemuran 10 menit pertama hingga 12 dan kering. Metode yang digunakan adalah dengan memasukan benih tomat ke antena yang telach dibuat seperti penampang dan dihubungkan dengan VNA (Vector Network Analyzer). Kandungan air pada benih tomat dihitung terlebih dahulu menggunakan metode gravimetri. Hasil yang dicapai pada penelitian ini yaitu telah didapatkan antena yang bekerja pada frekuensi 3GHz dan telah berhasil membedakan antara benih basah dan benih kering. Dengan metode curve fitting persamaan yang didapat adalah persamaan polinomial dengan nilai Sum Square of Error (SSE) sebesar 0,01944, nilai R-Square sebesar 0,902, dan nilai Root Mean Square Error (RMSE) sebesar 0,04647.Kata Kunci-antena mikrostrip, sensor, benih tomat, discrete port.
Desain dan Analisis Antena Ultra Wideband Dengan Penolakan Pita Menggunakan Patch Persegi Panjang Kartika Praty Dina Zaam; Aloysius Adya Pramudita; Harfan Hian Ryanu
eProceedings of Engineering Vol 10, No 3 (2023): Juni 2023
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak- Ultra wideband mempunyai Rentang frekuensi kerja 3,1 hingga 10,6 GHz dan alokasi bandwidth yang lebar sebesar 7,5 GHz. Antena Ultra Wideand memiliki beberapa layanan mencakup berbagai frekuensi yang berada pada pita sempit. Antena UWB memiliki keunggulan diantaranya adalah konsumsi daya pancar yang rendah dan bandwidth yang dihasilkan oleh sistem UWB sangat besar dengan adanya beragam layanan frekuensi yang dicakup maka akan mengalami gangguan elektromagnetik atau mengakibatkan permasalah interferensi. Interferensi atau gangguan yang terjadi harus dihindari. Dari perancangan antena ultra wideband ini menghasilkan frekuensi yang bekerja pada frekuensi 3,1 GHz hingga 10,6 GHz dengan nilai return loss rentang frekuensi UWB -10 dan lebar bandwidth yang didapat adalah 7,6657 GHz. Dari hasil simulasi antena ultra wideband dengan penambahan slot didapatkan frekuensi penolakan pada rentang 4,8 GHz hingga 7,15 GHz. Pada rentang frekuensi penolakan mampu menolak beberapa frekuensi kerja, antara lain WLAN pada frekuensi 4,9-5,9 GHz, Mid Band 5G pada frekuensi 4,8-6 GHz, DSRC pada frekuensi 5,85 GHz - 5,925 GHz, dan komunikasi downlink. Satelit X-Band pada frekuensi 7,1 - 7,6 GHz.Kata Kunci-Ultra WideBand, notch band, lebar pita, penolakan.
Desain dan Analisis Antena UWB Patch Triangular Dengan Penolakan Pita (Notch Band) Kartika Praty Dena Zaam; Aloysius Adya Pramudita; Harfan Hian Ryanu
eProceedings of Engineering Vol 10, No 3 (2023): Juni 2023
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak— Antena UWB adalah salah satu teknologi radio yang banyak digunakan saat ini. Setiap rentang frekuensi tertentu pada UWB memiliki layanan yang beroperasi secara bersamaan, hal tersebut akan memunculkan permasalahan baru yaitu akan terjadi interferensi. Untuk itu antena UWB perlu dimodifikasi untuk mengatasi permasalahan tersebut. Salah satu solusi yang bisa diusulkan adalah dengan melakukan penolakan atau Notch Band. Penolakan pita sendiri bisa didapatkan dengan cara menambahkan slot pada antena. Rentang frekuensi penolakan yang diharapkan pada perancangan antena ini menggunakan frekuensi WLAN direntang 5,15-5,85 GHz. perancangan antena UWB yang akan ditambahkan slot pada patch antena yang berfungsi untuk melakukan penolakan pita dan akan menghasilkan frekuensi antena bekerja menjadi dual band. Proses penambahan slot pada patch antena sudah terbukti secara eksperimental menghasilkan penolakan pita pada frekuensi yang diinginkan pada rentang frekuensi WLAN.Kata kunci— antena monopole, penolakan pita, notch band, triangular patch
Perancangan Antena Mikrostrip Sebagai Sensor Deteksi Kadar Air Pada Jagung Zahara Nur Fikana; Aloysius Adya Pramudita; Levy Olivia Nur
eProceedings of Engineering Vol 10, No 3 (2023): Juni 2023
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak-Antena mikrostrip merupakan antena yang berbentuk pelat konduktor tipis dan terdiri dari 3 komponen utama yaitu patch, ground dan substrat. Antena mikrostrip yang dibuat pada tugas akhir ini bertujuan untuk mengetahui kadar air pada jagung. Pengukuran kadar air pada jagung biasanya dilakukan dengan pengukuran laboratorium atau diperkirakan secara visual. Pengukuran laboratorium memerlukan waktu dan biaya yang signifikan, sedangkan estimasi secara visual tidak menjamin keakuratan hasil. Dalam tugas akhir ini antena yang digunakan adalah antena mikrostrip patch rectangular dengan frekuensi kerja 2,5 GHz. Antena pada tugas akhir ini menggunakan teknik pencatuan discrete port. Dengan metode yang diusulkan dapat dilakukan dengan mengambil sampel jagung, kemudian dimasukkan ke dalam antena yang telah dibuat kemudian disambungkan ke Vector Network Analyzer (VNA). Setelah dilakukan pengukuran antena maka hasil pengukuran dari sampel jagung dapat mengetahui banyaknya kadar air pada sampel jagung tersebut. Dengan frekuensi kerja 2,5 GHz, antena pada penelitian ini dapat membedakan antara jagung dengan kadar air tinggi dengan jagung dengan kadar air rendah. Dengan menggunakan metode persamaan curve fitting persamaan yang didapat adalah persamaan rasional dengan nilai Sum Square of Error (SSE) sebesar 0,002347, nilai R-Square sebesar 0,9599, dan nilai Root Mean Square (RMSE) sebesar 0,01713.Kata kunci- antena mikrostrip, kadar air, sensor
Program Pengenalan Jurusan Teknik Melalui Aktivitas Fun Science Experiment Bagi Siswa MTS Darul Hikmah RYANU, HARFAN HIAN; Pramudita, Aloysius Adya; Sudjai, Miftadi
Prosiding Konferensi Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat dan Corporate Social Responsibility (PKM-CSR) Vol 6 (2023): INOVASI PERGURUAN TINGGI & PERAN DUNIA INDUSTRI DALAM PENGUATAN EKOSISTEM DIGITAL & EK
Publisher : Asosiasi Sinergi Pengabdi dan Pemberdaya Indonesia (ASPPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37695/pkmcsr.v6i0.1897

Abstract

Madrasah Tsanawiyah (MTS) is a formal education provider at the junior high school level with more emphasis on the content of Islamic Religious Education. MTS students generally have low exposure to the world of science and engineering so that very few/rare madrasah students continue their education, especially lectures in Engineering majors. This community service activity with the title "Introduction to the Engineering Department through Fun Science Experiment Activities for MTS Darul Hikmah Students" aims to increase students' interest from an early age in the world of science and engineering. The method used is project-based learning where students are involved in activities to design fans and automatic floor cleaners using batteries and a simple microcontroller. A total of 22 students from grade 7 at MTS Darul Hikmah were involved in this activity.This activity received a positive response from the target community. As many as 100% of participants were very satisfied with the output of the activity, and 100% of participants considered the activity very useful. As many as 90.5% of participants rated the activities as helping to provide aspirations for future goals, while as many as 9.5% of participants considered the activities unhelpful. In addition, 85.7% felt that this activity encouraged students to learn more about science and engineering, while 14.3% felt that the activity had no impact. That way, this activity can be concluded to have the output according to the expected target.
Random sample consensus-based room mapping using light detection and ranging Latukolan, Merlyn Inova Christie; Pramudita, Aloysius Adya; Armi, Nasrullah; Hamdani, Nizar Alam; Susilawati, Helfy; Satyawan, Arief Suryadi
Bulletin of Electrical Engineering and Informatics Vol 13, No 6: December 2024
Publisher : Institute of Advanced Engineering and Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.11591/eei.v13i6.6932

Abstract

Light detection and ranging (LiDAR) is a high-accuracy data source for geospatial providers that is displayed in two dimensions (2D) or three dimensions (3D). It is used to measure the distances or 2D or 3D maps of the environment. This study examines a random sample consensus (RANSAC)-based room mapping approach utilizing LiDAR. The RANSAC is used to achieve line fitting as a solution to acquire missing or incomplete point cloud data during the process of room scanning. The maximum x-y distance is proposed to achieve a proper model to fix the missing line during the LiDAR scanning process. Data retrieval uses ground-based LiDAR located in the middle of a certain room with the dimension of 5.76×4.95 m2. To explore a room mapping, a 2D LiDAR YDLIDAR G4 with an operating frequency of 7 Hz is used. The derived raw data is then visualized with MATLAB. The results show that the RANSAC can perform line-fitting for missing or illegible LiDAR point cloud data during the scanning process due to reflection or obstacles. The increase in the amount of data used is then directly proportional to the probability of the number of correct models.
Comparison of Supervised Learning Methods for Spatial User Clustering in Downlink NOMA Hurianti Vidyaningtyas; Iskandar; Hendrawan; Pramudita, Aloysius Adya
Buletin Pos dan Telekomunikasi Vol. 22 No. 1 (2024): June 2024
Publisher : Centre for Research and Development on Resources, Equipment, and Operations of Posts and I

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17933/bpostel.v22i1.385

Abstract

The performance of Power Domain Non-Orthogonal Multiple Access (PD-NOMA) is affected by the performance of Successive Interference Cancellation (SIC) in decoding user data. The large number of users will cause error propagation in SIC, which results in decreased SIC performance. This research aims to optimize the performance of SIC in PD-NOMA by applying spatial concepts to classify users. This research applies various supervised machine learning classification algorithms, including Decision Tree, K-Nearest Neighbors (K-NN), Support Vector Machine (SVM), Random Forest, Logistic Regression, and Naive Bayes. The experimental results show that Random Forest achieves the highest accuracy in classifying users, followed by Decision Tree. In addition, in performance measurement using ROC (Receiver Operating characteristic) and AUC (Area under the Curve) curves, the Random Forest method achieved the best results. In terms of experimentation process time, a decision tree has a faster time compared to a random forest. Overall, the Random Forest algorithm is suitable for the task of user clustering in the context of PD-NOMA, which utilizes the spatial concept from user to base station (BS).
Deteksi Sinyal : Overview Model Parametrik menggunakan Kriteria Neyman-Pearson SURATMAN, FIKY YOSEF; PRAMUDITA, ALOYSIUS ADYA; ARSENO, DHARU
ELKOMIKA: Jurnal Teknik Energi Elektrik, Teknik Telekomunikasi, & Teknik Elektronika Vol 7, No 1: Published January 2019
Publisher : Institut Teknologi Nasional, Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26760/elkomika.v7i1.14

Abstract

ABSTRAKDeteksi sinyal banyak diimplementasikan dalam sistem pengolahan sinyal yang sangat kompleks. Sebagai contoh digunakan pada sub sistem pengolahan sinyal radar pengintai yang berfungsi untuk deteksi dan pelacakan target. Salah satu implementasi terbaru dari deteksi sinyal adalah untuk fungsi spectrum sensing pada Cognitive Radio. Deteksi sinyal dapat didefinisikan sebagai binary hypothesis testing, yaitu memutuskan satu dari dua keadaan: hanya derau atau tidak ada sinyal (null hypothesis), dan ada sinyal (alternative hypothesis). Teori deteksi sinyal merupakan bidang yang cukup luas, sehingga paper ini fokus pada pendekatan parametrik dengan Teorema Neyman-Pearson. Kedua hypothesis dimodelkan dengan variabel acak dengan distribusi rapat kemungkinan yang sama tetapi mempunyai parameter yang berbeda. Ditunjukkan penurunan test statistic untuk dua skenario, yaitu distribusi dengan diketahui sebagian dan diketahui penuh. Bagian simulasi menunjukkan kinerja detektor sinyal secara analitis mempunyai hasil yang serupa dengan simulasi Monte Carlo.Kata kunci: deteksi sinyal, Neyman-Pearson, hypothesis testing, spectrum sensing, radar. ABSTRACTSignal detection has been used in many sophisticated signal processing systems, such as for signal processing in surveillance radar which is to detect and to track a radar target. Recently, signal detection is widely used for spectrum sensing in Cognitive Radio. Signal detection is a binary hypothesis testing problem which is to choose one out of two conditions, i.e., noise only or signal absence (null hypothesis), and signal presence (alternative hypothesis). Since signal detection theory is a wide area, this paper only focuses on parametric approach using Neyman-Pearson theorem. The two hypotheses are modeled by random variables having the same distribution but different parameters. The derivations of test statistics (detectors) are shown for two scenarios, i.e., partially known and perfectly known distributions. Analytical results and Monte Carlo simulations of the derived detectors show similar performances.Keywords: signal detection, Neyman-Pearson, hypothesis testing, spectrum sensing, radar.
Radar FMCW dengan IQ Demodulator Jamak untuk Deteksi Pernafasan pada Pengaruh Clutter PRATIWI, HANA; HIDAYAT, MUJIB RAMADAN; MAARIF, AHMAD FATHAN; PRAMUDITA, ALOYSIUS ADYA; SURATMAN, FIKY YOSEP
ELKOMIKA: Jurnal Teknik Energi Elektrik, Teknik Telekomunikasi, & Teknik Elektronika Vol 8, No 1: Published January 2020
Publisher : Institut Teknologi Nasional, Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26760/elkomika.v8i1.125

Abstract

ABSTRAK Pada pendeteksian pernafasan menggunakan sistem radar maka adanya pantulan dari sejumlah objek statis di sekitar target akan memberikan pengaruh pada hasil pendeteksian. Modifikasi pada sistem FMCW telah diusulkan untuk memberikan kemampuan dalam mendeteksi pernafasan multi target. Konsep deteksi fasa dilaborasi pada metode usulan untuk menghadirkan kemampuan deteksi pergeseran kecil. IQ demodulator jamak diusulkan sebagai konsep modifikasi pada sistem FMCW untuk permasalah tersebut. Pengujian kemampuan sistem usulan pada kondisi clutter dilakukan dengan melakukan kajian teoritis dan simulasi komputer. Pengujian dilakukan pada kawasan waktu dan kawasan frekuensi. Hasil-hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa metode IQ demodulator jamak yang diusulkan memiliki kemampuan dalam mendeteksi pernafasan secara multi target dan mampu mempertahankan kemampuan tersebut pada kondisi adanya clutter. Kata kunci: deteksi pernafasan, multi target, FMCW, IQ demodulator, clutter ABSTRACT In the detection of respiration using a radar system, the reflection of static objects around the target will have an effect to the detection results. Modifications to the FMCW system have been proposed to provide the ability to detect multi-target respiration. The concept of phase detection is elaborated on the proposed method to provide small shift detection capabilities. Multiple IQ demodulator is proposed as a modified concept on the FMCW system for this problem. Testing the ability of the proposed system under clutter conditions is carried out by conducting theoretical studies and computer simulations. Tests carried out in the time zone and frequency region. The results obtained indicate that the proposed multiple-method IQ demodulator has the ability to detect multi-target respiration and is able to maintain that ability in the presence of clutter. Keywords: respiration detection, multi target, FMCW, IQ demodulator, clutter
Pemodelan Sistem Radar untuk Analisis Pengaruh Pakaian sebagai Obstacle Pendeteksian Pernapasan DHIYANI, AZIZKA AYU; PRAMUDITA, ALOYSIUS ADYA; WAHYU, YUYU; RYANU, HARFAN HIAN
ELKOMIKA: Jurnal Teknik Energi Elektrik, Teknik Telekomunikasi, & Teknik Elektronika Vol 10, No 4: Published October 2022
Publisher : Institut Teknologi Nasional, Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26760/elkomika.v10i4.932

Abstract

ABSTRAKContinuous Wave Radar (CW Radar) memiliki banyak aplikasi terutama dalam bidang kesehatan. CW Radar yang bekerja pada rentang frekuensi lebar memiliki keunggulan seperti bandwidth lebar, dan tingkat akurasi yang tinggi sehingga dapat digunakan untuk deteksi pergerakan dinding dada atau perut pada pernapasan. Namun, obstacle berupa pakaian dapat memengaruhi deteksi pernapasan manusia dengan sistem Radar. Pada penelitian ini dianalisis pengaruh pakaian terhadap deteksi pernapasan. Sistem Radar dimodelkan dengan Vector Network Analyzer (VNA), BladeRF, serta MATLAB untuk mengubah domain frekuensi menjadi domain waktu. Percobaan dilakukan pada empat jenis kain dengan jarak objek ke antena yaitu 45 cm. Diperoleh bahwa obstacle memiliki atenuasi kecil dan delay yang tidak signifikan, serta hasil BladeRF menunjukkan pola pernapasan dapat dideteksi. Sehingga disimpulkan bahwa obstacle tidak memengaruhi hasil pendeteksian pernapasan menggunakan sistem Radar.Kata kunci: CW Radar, deteksi pernapasan, pakaian, VNA, BladeRF. ABSTRACTContinuous Wave Radar (CW Radar) has many applications, especially in the health sector. CW Radar that works in a wide frequency range has advantages such as wide bandwidth, and a high level of accuracy so that it can be used for detection of chest or abdominal wall movement on breathing. However, obstacles in the form of clothing can affect the detection of human breathing with the Radar system. In this work, the effect of clothing on respiratory detection is analyzed. The Radar system is modeled with Vector Network Analyzer (VNA), BladeRF, and MATLAB to convert the frequency domain to the time domain. The experiment was carried out on four types of fabric with a distance of 45 cm from the object to the antenna. It was found that the obstacle has a small attenuation and insignificant delay, and the BladeRF results show that breathing patterns can be detected. So it is concluded that the obstacle does not affect the results of breathing detection using the Radar system.Keywords: CW Radar, respiratory detection, clothing, VNA, BladeRF.