Irawati, Selvi Misnia
Geophysical Engineering, Institut Teknologi Sumatra (ITERA) Jalan Terusan Ryacudu, Lampung Selatan 35365, Indonesia

Published : 19 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 19 Documents
Search

Pemanfaatan Instrumen PQWT dalam Pendugaan Air Tanah di Desa Gayau, Kabupaten Pesawaran, Provinsi Lampung Antosia, Risky Martin; Putri, Intan Andriani; Farduwin, Alhada; Santoso, Nono Agus; Irawati, Selvi Misnia; Nugraha, Purwaditya
Jurnal Abdi Masyarakat Indonesia Vol 4 No 4 (2024): JAMSI - Juli 2024
Publisher : CV Firmos

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54082/jamsi.1296

Abstract

Desa Gayau, Kabupaten Pesawaran, memiliki permasalahan bahwa sumur air tanah yang terdapat pada fasilitas air desa cepat mengalami kekeringan, padahal sumur tersebut memiliki kedalaman 80 m. Tim dari program studi Teknik Geofisika, Institut Teknologi Sumatera, telah melaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat (PkM) pertama pada pertengahan tahun 2021 menggunakan metode geolistrik/ resistivitas. Namun, hasilnya belum dapat memberikan kejelasan mengapa sumur cepat kering. Kemudian, pada tahun 2022, tim melakukan kembali program PkM yang kedua untuk mengonfirmasi hasil kegiatan yang pertama sekaligus memberikan penjelasan kondisi lapisan air tanah di sekitar area fasilitas air desa. Pengkajiannya dengan menerapkan metode elektromagnetik pasif yang terintegrasi dengan pengolahan data secara otomatis, yang disebut dengan alat PQWT. Pengukuran dilakukan di sekitar fasilitas air desa untuk mengkaji ulang ketersediaan air tanah. Keluaran dari alat tersebut memberikan informasi hingga kedalaman 150 m dan memperlihatkan bahwa lapisan batuan yang mengandung air hanya sampai 30 m saja, tidak ada indikasi keberadaan air tanah pada kedalaman sumur yang sudah ada. Tim PkM tidak merekomendasikan penggunaan dalam jangka panjang bagi warga desa karena kemungkinan besar keberadaan air tanah pada sumur tersebut bergantung pada musim. Tim juga menyarankan mencari lokasi lain di sekitar desa untuk memperoleh lapisan air tanah yang lebih dalam yang tidak terpengaruh oleh musim dan juga menentukan titik baru dalam pembuatan sumur bor.
Analisis Tensor Fase dan Pemodelan 2D Data Magnetotellurik Dahlila, Dea; Irawati, Selvi Misnia; Paembonan, Andri Yadi
Jurnal Geofisika Vol 22 No 1 (2024): Jurnal Geofisika
Publisher : Himpunan Ahli Geofisika Indonesia (HAGI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36435/jgf.v22i1.563

Abstract

Salah satu metode geofisika untuk mengetahui bawah permukaan bumi adalah metode magnetotellurik yang memanfaatkan sumber alami berupa medan magnet bumi dari medan listrik dan variasi medan magnet. Namun, data yang diperoleh dari lapangan masih dipengaruhi oleh noise atau distorsi yang akan menutupi dimensionalitas sebenarnya dari struktur bawah permukaan, sehingga dapat mengakibatkan kesalahan dalam melakukan interpretasi. Oleh karena itu perlu dilakukan analisis tensor fase untuk mengidentifikasi struktur bawah permukaan yang tidak dipengaruhi distorsi galvanik. Berdasarkan hasil yang diperoleh daerah penelitian memiliki dimensionalitas 2D dengan arah geo-electrical strike N1750E berarah Utara Barat Laut hingga Tenggara. Hasil inversi 2D menunjukkan bahwa resistivitas rendah 1-10 Ωm diidentifikasi sebagai zona alterasi atau clay cap yang berupa batuan sedimen yang berada kedalaman ~1.5 km dimana zona alterasi ini memiliki kemenerusan ke arah timur laut. Pada resistivitas 200-500 Ωm diidentifikasikan sebagai basal berpori. Pada resistivitas 50-70 Ωm diidentifikasikan sebagai riolit yang berasosiasi dengan fluida geotermal.
KARAKTERISASI BATUAN INDUK HIDROKARBON DAN RESERVOAR NONKONVENSIONAL DI CEKUNGAN JAWA TIMUR BAGIAN UTARA: CHARACTERIZATION OF HYDROCARBON SOURCE ROCKS AND UNCONVENTIONAL RESERVOIR IN THE NORTHERN EAST JAVA BASIN Airlangga, Feby; Handoyo, Handoyo; Irawati, Selvi Misnia; Wibowo, Andy Setyo
Buletin Sumber Daya Geologi Vol 19 No 3 (2024): Buletin Sumber Daya Geologi
Publisher : Pusat Sumber Daya Mineral Batubara dan Panas Bumi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47599/bsdg.v19i3.435

Abstract

The northern East Java Basin is one of the hydrocarbon producing basins in Indonesia with a thick source rock layer and is interesting to study as a potential unconventional reservoir in the future. In this research, integration of well data analysis and seismic inversion is used to identify the characteristics of the source rock in the studied area. Well data analysis can provide lithological information from the source rocks bearing formations, namely shale of the Prupuh Formation, dominant shale of the Kranji Formation, and limestone of the Ngimbang Formation. In addition, log data can provide information on predicting Brittleness Index (BI) and Total Organic Carbon (TOC) values ​​in the target zone. The linear regression is used to propagate BI, porosity, and TOC on the seismic data. To assist the process of distributing TOC and BI values ​​on seismic parameters, Acoustic Impedance (AI) inversion was carried out by using a model based hard constraint method to predict the AI ​​distribution. The results of this study show that the target zone is a potential zone with a medium to potential category with a TOC distribution of 1.5%-2.2%, BI of 0.2-0.46, and porosity of 0.03-0.15. Moreover, seismic inversion data also helps the distribution of petrophysical parameters in good lateral conditions following the distribution of shale source rock horizons.
ANALISIS POLAR DIAGRAM DAN TENSOR FASE UNTUK PEMODELAN 2D MODE TE DAN TM DATA MAGNETOTELLURIK SAN PABLO BAY, CALIFORNIA, USA Selvi Misnia Irawati; Dorlensa Sitorus; Andri Yadi Paembonan
Jurnal Geosaintek Vol. 10 No. 3 (2024)
Publisher : Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j25023659.v10i3.2398

Abstract

Daerah San Pablo Bay California mempunyai patahan utama yaitu patahan Rodgers Creek yang diperkirakan memiliki keberlanjutan pada patahan Hayward di bawah permukaan San Pablo Bay yang dapat mengakibatkan bencana alam seperti gempa bumi. Penelitian ini bertujuan untuk memahami dimensionalitas dan arah geoelectrical strike melalui analisis diagram polar dan tensor fase, serta pemodelan 2D TE mode dan TM. Penelitian ini juga bertujuan dalam mengidentifikasi struktur bawah permukaan di wilayah San Pablo Bay, California, USA, dengan menggunakan metode magnetotellurik (MT). Terdapat 14 titik pengukuran data MT yang digunakan. Hasil pengolahan data menunjukkan bahwa di daerah penelitian terdapat dimensionalitas 2D dengan arah geoelectrical strike dari barat daya ke timur laut sebesar N50°E. Berdasarkan penampang resistivitas 2D pada TE mode dan TM mode, struktur utama Rodgers Creek teridentifikasi di titik SP12. Struktur ini mencapai kedalaman 1250 m pada TE mode serta 1700 m pada TM mode di bawah permukaan Teluk San Pablo Bay yang terdiri dari batuan sedimen kuarter. Selain itu, juga terdapat struktur minor pada titik SP01 - SP02, SP06 - SP07, dan SP09, dengan kedalaman antara 100 - 500 m.
ESTIMASI KEDALAMAN STRUKTUR SESAR MENGGUNAKAN DEKONVOLUSI EULER BERDASARKAN DATA GAYABERAT STUDI KASUS: CHURCHILL COUNTY NEVADA Mahendra, Merizki Ade; Nugraha, Purwaditya; Irawati, Selvi Misnia
Jurnal Geosaintek Vol. 9 No. 2 (2023)
Publisher : Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Churchill County, Nevada merupakan daerah yang aktif secara seismik dan berada pada peringkat ketiga di Amerika Serikat setelah Alaska dan California. Wilayah ini termasuk dalam formasi Basin and Range, yang dikenal memiliki tingkat aktivitas seismik yang signifikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengestimasikan kedalaman sumber anomali bawah permukaan bumi di daerah penelitian menggunakan metode Dekonvolusi Euler berdasarkan data gayaberat. Metode ini diuji dengan data sintetik untuk mengevaluasi akurasi estimasi kedalaman. Hasil analisis Dekonvolusi Euler menunjukkan pola sebaran titik sumber anomali dengan kedalaman yang bervariasi. Terdeteksi adanya dugaan struktur sesar memanjang dengan arah utara-selatan pada kedalaman antara 13,7 hingga 217,6 meter, memisahkan Pegunungan Eetz, Pegunungan Sehoo, dan Cekungan Salt Wells. Selain itu, dugaan sill juga terdeteksi dengan titik sumber anomali terletak secara horizontal pada kedalaman rata-rata 150-500 meter, serta dike dengan titik sumber anomali lain yang menumpuk pada kedalaman rata-rata 350-750 meter. Terdapat pula dugaan adanya sumber anomali berbentuk sphere dengan estimasi kedalaman sekitar 750 hingga 978 meter. Penelitian ini memberikan pemahaman yang lebih baik tentang struktur geologi bawah permukaan di wilayah Churchill County, Nevada.
ANALISIS DATA MAGNETOTELLURIK MENGGUNAKAN TENSOR FASE DAN PEMODELAN 2D BAWAH PERMUKAAN (STUDI KASUS CAMAS PRAIRIE, IDAHO, AMERIKA SERIKAT) Maharani, Lita; Paembonan, Andri Yadi; Irawati, Selvi Misnia
Jurnal Geosaintek Vol. 9 No. 3 (2023)
Publisher : Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Phase Tensor Analysis and 2D Modeling of Magnetotelluric Method Data in The Nullarbor Area, South Australia Manurung, Sarah; Paembonan, Andri Yadi; Irawati, Selvi Misnia
JURNAL GEOCELEBES Vol. 9 No. 2: October 2025
Publisher : Departemen Geofisika, FMIPA - Universitas Hasanuddin, Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70561/geocelebes.v9i2.34767

Abstract

Earth's geological structures are generally the result of tectonic processes. This study aims to determine the dimensions and direction of the geoelectric strike based on phase tensor analysis and 2D modeling to determine the subsurface structure in the Nullarbor area, South Australia using the magnetotelluric method. The magnetotelluric method is a passive geophysical technique used to create images of subsurface structures based on variations in rock resistivity. Data was obtained in EDI file mean the data has been processed and convert to apparent resistivity and frequency. Furthermore, data is analysis in the phase tensor process and then identify the Geoelectrical strike direction. Based on the tensor analysis, the results show that the study area has 2D dimensions, and the direction of the geoelectric cross section is from North to South, specifically N5°E. This geoelectric direction corresponds to the regional geological structure. After rotation in this direction, 2D inversion modeling of the MT data shows rock layers consisting of Eucla basins with sediment and volcanics rocks below 10 Ωm and Officer basin contain a sediment rock that has higher resistivity ranging from 10 to about 300 Ωm. Furthermore, the resistive layer with 300 – 2000 Ωm is expected as the upper crust in the central Coompana Province trending granite-rich corridor. This result show that the geological structure and lithology could be identified in this study area by analyzing the phase tensor and from the 2D model.
IMPLEMENTASI ALGORITMA GREY WOLF OPTIMIZER (GWO) UNTUK PEMODELAN INVERSI 1D DATA MAGNETOTELLURIK Junian, Wahyu Eko; Adilla, Rifa Prima; Irawati, Selvi Misnia
Jurnal Geosaintek Vol. 11 No. 2 (2025)
Publisher : Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j25023659.v11i2.2590

Abstract

Magnetotellurik (MT) merupakan metode geofisika pasif yang memanfaatkan variasi medan elektromagnetik alami untuk memetakan struktur resistivitas bawah permukaan bumi. Metode ini mampu menjangkau kedalaman hingga puluhan kilometer dan sensitif terhadap kontras resistivitas, sehingga banyak digunakan dalam eksplorasi sumber daya alam seperti geotermal, mineral, dan hidrokarbon, serta dalam studi struktur geologi regional. Meskipun demikian, proses inversi data MT merupakan masalah non-linier dan tidak unik, sehingga memerlukan pendekatan optimasi yang andal. Penelitian ini mengimplementasikan algoritma Grey Wolf Optimizer (GWO) dalam pemodelan inversi satu dimensi (1D) data MT untuk mengatasi tantangan tersebut. Evaluasi dilakukan menggunakan data sintetik dan data lapangan. Data sintetik dibangun dari dua model tiga lapisan dengan karakteristik resistivitas berbeda, yang masing-masing ditambahkan noise sebesar 5% untuk mensimulasikan kondisi pengukuran lapangan. Hasilnya menunjukkan bahwa GWO mampu merekonstruksi model dengan tingkat kesalahan 5,82% dan 5,29% masing-masing untuk Model 1 dan Model 2. Penerapan GWO pada data lapangan dari wilayah East Tennant, Australia, menghasilkan model inversi dengan tingkat kesalahan sebesar 5,66% dan menunjukkan kesesuaian yang baik dengan hasil inversi metode probabilistik rj-McMCMT. Temuan ini membuktik
Identifikasi dan Pemodelan 2D Zona Akuifer Daerah Buffalo River Dengan Menggunakan Data Audiomagnetotelluric Irawati, Selvi Misnia; Amin, Fadhlan amin; Paembonan, Andri Yadi
Jurnal Geofisika Vol 23 No 1 (2025): Jurnal Geofisika
Publisher : Himpunan Ahli Geofisika Indonesia (HAGI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36435/jgf.v23i1.646

Abstract

Water is one of the important components in life on earth. The water source that is widely used now is groundwater. Groundwater is water that is below the surface and occupies cavities in the geological layer. This layer is called the aquifer layer. Groundwater exploration from shallow to very deep depth targets is an option for water availability.the study area is in the watershed of Buffalo, Arkansas. The buffalo river area has the potential for groundwater with a very deep depth. The depth of groundwater is very deep it is a problem to use geophysical exploration methods that are commonly carried out such as geoelectricity. Estimating aquifer layers is a problem that can be solved using audiomagnetotelluric (AMT) methods, especially aquifer layers at depths of more than 100 meters. Hence the need for this method to achieve targets and lithology at such depths. The use of the AMT method with a frequency range of 1 Hz – 10,000Hz which can reach depths of more than 1000 meters is one of the solutions to the problem of estimating very deep targets. AMT data rotated towards geoelectrical strike by N75oE. AMT modeling used using 2D inversion, the type of inversion is Non Linear Conjugate Gradient. Based on the results of modeling and interpretation, the formations arranged in the study area consist of the Bloyd formation, Hale formation, Boone formation, Everton formation and Ordovician formation. Layers that have potential as aquifer layers are obtained at low resistivities of 1-100 Ωm, are at depths of 0 - 500 meters with lithology arranged in the Bloyd formation and Hale formation. The formation is composed of several types of rocks, namely sandstone and limestone