Claim Missing Document
Check
Articles

Found 24 Documents
Search

SKRINING FITOKIMIA DAN ANALISIS KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS DARI EKSTRAK ETANOL BUAH LERAK (Sapindus rarak) Fajriaty, Inarah; I.H., Hariyanto; Saputra, Irfan Rian; Silitonga, Monica
Jurnal Pendidikan Informatika dan Sains Vol 6, No 2 (2017): Jurnal Pendidikan Informatika dan Sains
Publisher : IKIP PGRI Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (276.864 KB) | DOI: 10.31571/saintek.v6i2.650

Abstract

Buah lerak secara empiris digunakan untuk menurunkan berat badan, penyakit kulit, dan menurunkan kadar gula darah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penapisan fitokimiadan profil kromatogram buah lerak. Buah lerak diekstraksi secara bertingkat menggunakan rangkaian alat Soxhlet dengan pelarut etanol 96%. Golongan metabolit sekunder diidentifikasi dengan skrining fitokimia dan KLT. Uji skrining fitokimia untuk golongan alkaloid dengan Mayer dan Dragendorff, flavonoid diuji dengan uji Schinoda, kuinon diuji dengan KOH, saponin diuji dengan indeks busa, indeks ikan, dan indeks hemolitik, tannin dan fenol diuji dengan FeCl3, steroid/terpenoid diuji dengan Liebermann-Burchard. Pengujian KLT menggunakan fase diam plat silika gel GF254 dan fase geraketil asetat:metanol:aquadest (77:13:10) dilakukan pada sinar UV 254nm dan 366nm dengan penampak bercak H2SO4 10%. Hasil penelitian ekstrak buah lerak mengandung alkaloid, saponin, tanin, kuinon, fenol, steroid/terpenoid. Nilai indeks ikan 8000, indeks busa 20000 dan indeks hemolitik 2500. Uji KLT menunjukkan adanya senyawa saponin yang ditandai dengan warna ungu. Kata kunci: Ekstrak Etanol Buah Lerak (Sapindus rarak), Kromatografi Lapis Tipis (KLT), Skrining Fitokimia.
Analisis Tingkat Pengetahuan dan Persepsi Masyarakat Kota Singkawang terhadap Obat Generik Morison, Forid; Untari, Eka K.; Fajriaty, Inarah
Indonesian Journal of Clinical Pharmacy Vol 4, No 1 (2015)
Publisher : Indonesian Journal of Clinical Pharmacy

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (267.27 KB) | DOI: 10.15416/ijcp.2015.4.1.39

Abstract

 Data survei menunjukkan penggunaan obat generik di Indonesia masih sangat kecil, yaitu sebesar 7%. Hal ini disebabkan pengetahuan dan persepsi yang buruk terhadap obat generik. Tingkat pengetahuan dan persepsi terhadap obat generik dipengaruhi oleh karakteristik masyarakat dan sumber informasimengenai obat generik. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan hubungan antara karakteristik masyarakat beserta sumber informasi dengan tingkat pengetahuan dan persepsi terhadap obat generik. Penelitian ini merupakan survei analitik dengan pendekatan deskriptif potong lintang pada 142 responden terpilih yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Penelitian ini dilakukan pada Juni 2014 di beberapa lokasi yang dipilih secara acak di Kota Singkawang. Penelitian menunjukkan sebanyak 76 responden (53,5%) memiliki pengetahuan yang kurang memadai dan 123 responden (86,6%) memiliki persepsi yang baik terhadap obat generik. Terdapat hubungan yang signifikan antara etnis (p=0,000) dan sumber informasi (p=0,009) dengan tingkat pengetahuan mengenai obat generik pada taraf signifikansi p<0,05. Sosialisasi informasi secara luas mengenai obat generik harus terus dilanjutkan untuk meningkatkan penggunaan obat generik meskipun persepsi yang baik terlihat pada responden.Kata kunci: Asosiasi, obat generik, persepsi, tingkat pengetahuanAnalysis of Knowledge Level and Perception on Singkawang City Community towards Generic MedicinesSurvey data show that the use of generic medicines in Indonesia is relatively very small, which only amounted 7%. This is due to lack of knowledge and poor perceptions towards generic medicines. Knowledge level and perceptions towards generic medicines are influenced by community characteristics and information resource regarding generic medicines. The aim of this study was to determine the association between community characteristic and information resources with knowledge level and perception towards generic medicines. This study was an analytical survey with cross-sectional descriptive approach on 142 selected respondents who were fulfil inclusion and exclusion criteria. This study was conducted in June 2014 at several randomly selected locations on Singkawang City. The study show that 76 respondents (53.5%) had inadequate knowledge and 123 respondents (86.6%) had a good perception towards generic medicines. There is significant relationship between ethnicity (p=0.000) and information resources (p=0.009) with knowledge level regarding generic medicines at significance level of p<0.05. Although good perceptions were noted among the respondents, widespread dissemination of information regarding generic medicines should be continued to increase generic medicines used.Key words: Association, generic medicines, knowledge level, perceptions
SKRINING FITOKIMIA DAN ANALISIS KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS DARI EKSTRAK ETANOL DAUN BINTANGUR (Calophyllum soulattri Burm. F.) Fajriaty, Inarah; IH, Hariyanto; Andres, Andres; Setyaningrum, Risky
Jurnal Pendidikan Informatika dan Sains Vol. 7 No. 1 (2018): Jurnal Pendidikan Informatika dan Sains
Publisher : IKIP PGRI Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (451.407 KB) | DOI: 10.31571/saintek.v7i1.768

Abstract

Bintangur (Calophyllum soulattri Burm.F.) oleh masyarakat Indonesia digunakan sebagai obat tradisional. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penapisan fitokimia dan profil kromatogram dari daun bintangur. Daun bintangur diekstraksi menggunakan alat Soxhlet dan pelarut etanol 96%. Metabolit sekunder diidentifikasi dengan uji skrining fitokimia dan uji KLT. Alkaloid menggunakan Mayer, Wagner, dan Dragendoff, Flavonoid dengan uji Schinoda, terpenoid/steroid menggunakan Liebermann Burchard, tanin menggunakan FeCl3 dan gelatin, fenolmenggunakan FeCl3, saponin dengan indeks busa, indeks ikan, dan indeks hemolitik, dan quinon dengan NaOH. Pengujian senyawa terpenoid/steroid dan fenol dilanjutkan dengan uji KLT dengan fase diam plat silika gel GF254 dan fase gerak n-heksana:etil asetat (6:4) dan (3:7), sinar UV 254nm dan 366nm serta dengan penampak bercak Libermann Burchard dan FeCl3. Skrining fitokimia menunjukan senyawa flavonoid, steroid, fenol, tanin, dan saponin dengan indeks ikan sebesar 400 kali pengenceran, indeks busa166,67 dan indeks hemolitik 1.176,470. Uji KLT menunjukkan senyawa terpenoid/steroid dan fenol dengan bercak warna biru violet dan biru kehitaman.Kata kunci: Ekstrak Etanol Daun Bintangur (Calophyllum soulattri Burm.F.),               Kromatografi Lapis Tipis (KLT), Skrining Fitokimia
Pengaruh Pemberian Serbuk Cangkang Telur Terhadap Bobot Badan dan Indeks Organ Tikus Putih (Rattus norvegicus L.) Galur Wistar dalam 28 Hari Khalishah, Hana; Kurniawan, Hadi; Nugraha, Fajar; Nurbaeti, Siti Nani; Fajriaty, Inarah
Jurnal Mahasiswa Farmasi Fakultas Kedokteran UNTAN Vol 5, No 1 (2021): Jurnal Farmasi Kalbar
Publisher : Jurnal Mahasiswa Farmasi Fakultas Kedokteran UNTAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Cangkang telur merupakan hasil limbah yang melimpah di Indonesia yang komposisinya memiliki fungsi di dunia kesehatan yaitu kalsium karbonat, apabila ingin dikembangkan menjadi sediaan farmasi harus diuji keamanannya dengan melihat pengaruh pemberian cangkang telur terhadap bobot badan dan indeks organ dari hewan uji. Penelitian ini untuk menganalisis perubahan bobot badan dan indeks organ pada tikus putih (Rattus norvegicus L.) galur Wistar dengan pemberian serbuk cangkang telur selama 28 hari. Metode: Analisis kuantitatif pada bobot badan dan indeks organ tikus putih (Rattus norvegicus L.) galur Wistar menggunakan Microsoft excel dan SPSS uji One Way Anova. Hasil: Tidak adanya pengaruh serbuk cangkang telur terhadap kenaikan bobot badan tikus jantan dan betina. Efek penurunan indeks organ terjadi di kelompok tikus betina pada organ ginjal-anak ginjal, hati, limpa, pankreas, dan uterus-ovarium, sedangkan di kelompok tikus jantan terjadi pada organ hati dan testis. Efek peningkatan indeks organ juga terjadi di kelompok tikus betina pada organ limpa, dan uterus-ovarium, sedangkan pada kelompok tikus jantan di organ ginjal-anak ginjal, hati, pancreas, vesikula seminalis, dan testis. Kesimpulan: Tidak terjadi perubahan pada bobot badan, sedangkan pada indeks organ terjadi efek peningkatan dan penurunan tikus jantan dan betina.
SKRINING FITOKIMIA DAN ANALISIS KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS DARI EKSTRAK ETANOL BUAH LERAK (Sapindus rarak) Inarah Fajriaty; Hariyanto I.H.; Irfan Rian Saputra; Monica Silitonga
Jurnal Pendidikan Informatika dan Sains Vol 6, No 2 (2017): Jurnal Pendidikan Informatika dan Sains
Publisher : IKIP PGRI Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31571/saintek.v6i2.650

Abstract

Buah lerak secara empiris digunakan untuk menurunkan berat badan, penyakit kulit, dan menurunkan kadar gula darah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penapisan fitokimiadan profil kromatogram buah lerak. Buah lerak diekstraksi secara bertingkat menggunakan rangkaian alat Soxhlet dengan pelarut etanol 96%. Golongan metabolit sekunder diidentifikasi dengan skrining fitokimia dan KLT. Uji skrining fitokimia untuk golongan alkaloid dengan Mayer dan Dragendorff, flavonoid diuji dengan uji Schinoda, kuinon diuji dengan KOH, saponin diuji dengan indeks busa, indeks ikan, dan indeks hemolitik, tannin dan fenol diuji dengan FeCl3, steroid/terpenoid diuji dengan Liebermann-Burchard. Pengujian KLT menggunakan fase diam plat silika gel GF254 dan fase geraketil asetat:metanol:aquadest (77:13:10) dilakukan pada sinar UV 254nm dan 366nm dengan penampak bercak H2SO4 10%. Hasil penelitian ekstrak buah lerak mengandung alkaloid, saponin, tanin, kuinon, fenol, steroid/terpenoid. Nilai indeks ikan 8000, indeks busa 20000 dan indeks hemolitik 2500. Uji KLT menunjukkan adanya senyawa saponin yang ditandai dengan warna ungu. Kata kunci: Ekstrak Etanol Buah Lerak (Sapindus rarak), Kromatografi Lapis Tipis (KLT), Skrining Fitokimia.
SKRINING FITOKIMIA DAN ANALISIS KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS DARI EKSTRAK ETANOL DAUN BINTANGUR (Calophyllum soulattri Burm. F.) Inarah Fajriaty; Hariyanto IH; Andres Andres; Risky Setyaningrum
Jurnal Pendidikan Informatika dan Sains Vol. 7 No. 1 (2018): Jurnal Pendidikan Informatika dan Sains
Publisher : IKIP PGRI Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31571/saintek.v7i1.768

Abstract

Bintangur (Calophyllum soulattri Burm.F.) oleh masyarakat Indonesia digunakan sebagai obat tradisional. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penapisan fitokimia dan profil kromatogram dari daun bintangur. Daun bintangur diekstraksi menggunakan alat Soxhlet dan pelarut etanol 96%. Metabolit sekunder diidentifikasi dengan uji skrining fitokimia dan uji KLT. Alkaloid menggunakan Mayer, Wagner, dan Dragendoff, Flavonoid dengan uji Schinoda, terpenoid/steroid menggunakan Liebermann Burchard, tanin menggunakan FeCl3 dan gelatin, fenolmenggunakan FeCl3, saponin dengan indeks busa, indeks ikan, dan indeks hemolitik, dan quinon dengan NaOH. Pengujian senyawa terpenoid/steroid dan fenol dilanjutkan dengan uji KLT dengan fase diam plat silika gel GF254 dan fase gerak n-heksana:etil asetat (6:4) dan (3:7), sinar UV 254nm dan 366nm serta dengan penampak bercak Libermann Burchard dan FeCl3. Skrining fitokimia menunjukan senyawa flavonoid, steroid, fenol, tanin, dan saponin dengan indeks ikan sebesar 400 kali pengenceran, indeks busa166,67 dan indeks hemolitik 1.176,470. Uji KLT menunjukkan senyawa terpenoid/steroid dan fenol dengan bercak warna biru violet dan biru kehitaman.Kata kunci: Ekstrak Etanol Daun Bintangur (Calophyllum soulattri Burm.F.),               Kromatografi Lapis Tipis (KLT), Skrining Fitokimia
Acute Oral Toxicity of Cincalok Oil in Wistar Rats Siti Nani Nurbaeti; Inarah Fajriaty; Fajar Nugraha; Hadi Kurniawan; Winda Rahmalia; Thamrin Usman; Dwi I. Prayitno
Indonesian Journal of Pharmaceutical Science and Technology Vol 8, No 2 (2021)
Publisher : Indonesian Journal of Pharmaceutical Science and Technology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/ijpst.v8i2.26343

Abstract

Cincalok is a West Kalimantan traditional fermented food that has an opportunity to be developed into supplement products as a source of omega 3 and astaxanthin. This study was designed to observe the acute toxicity of Cincalok oil in female rats for its safety profile using AOT 425 program. Cincalok oil for the acute (2000 and 5000 mg/kg) toxicity studies was administered orally according to the OECD guidelines 425. The rat’s body and organs weight were observed then signs of toxicity were assessed. LD50 was being determined at the end of the study. The result showed that a single dose of Cincalok oil at 2000 or 5000 mg/kg had no lethal effect, behavioral change, a significant change in rat’s bodyweights, or any lesion on the rat’s organs. The LD50 of Cincalok oil for oral administration was higher than 5000 mg/kg and categorized as practically non-toxic.Keywords: Acute Toxicity, Cincalok Oil, LD50.
Analisis Tingkat Pengetahuan dan Persepsi Masyarakat Kota Singkawang terhadap Obat Generik Forid Morison; Eka K. Untari; Inarah Fajriaty
Indonesian Journal of Clinical Pharmacy Vol 4, No 1 (2015)
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (703.529 KB) | DOI: 10.15416/ijcp.2015.4.1.39

Abstract

 Data survei menunjukkan penggunaan obat generik di Indonesia masih sangat kecil, yaitu sebesar 7%. Hal ini disebabkan pengetahuan dan persepsi yang buruk terhadap obat generik. Tingkat pengetahuan dan persepsi terhadap obat generik dipengaruhi oleh karakteristik masyarakat dan sumber informasimengenai obat generik. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan hubungan antara karakteristik masyarakat beserta sumber informasi dengan tingkat pengetahuan dan persepsi terhadap obat generik. Penelitian ini merupakan survei analitik dengan pendekatan deskriptif potong lintang pada 142 responden terpilih yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Penelitian ini dilakukan pada Juni 2014 di beberapa lokasi yang dipilih secara acak di Kota Singkawang. Penelitian menunjukkan sebanyak 76 responden (53,5%) memiliki pengetahuan yang kurang memadai dan 123 responden (86,6%) memiliki persepsi yang baik terhadap obat generik. Terdapat hubungan yang signifikan antara etnis (p=0,000) dan sumber informasi (p=0,009) dengan tingkat pengetahuan mengenai obat generik pada taraf signifikansi p<0,05. Sosialisasi informasi secara luas mengenai obat generik harus terus dilanjutkan untuk meningkatkan penggunaan obat generik meskipun persepsi yang baik terlihat pada responden.Kata kunci: Asosiasi, obat generik, persepsi, tingkat pengetahuanAnalysis of Knowledge Level and Perception on Singkawang City Community towards Generic MedicinesSurvey data show that the use of generic medicines in Indonesia is relatively very small, which only amounted 7%. This is due to lack of knowledge and poor perceptions towards generic medicines. Knowledge level and perceptions towards generic medicines are influenced by community characteristics and information resource regarding generic medicines. The aim of this study was to determine the association between community characteristic and information resources with knowledge level and perception towards generic medicines. This study was an analytical survey with cross-sectional descriptive approach on 142 selected respondents who were fulfil inclusion and exclusion criteria. This study was conducted in June 2014 at several randomly selected locations on Singkawang City. The study show that 76 respondents (53.5%) had inadequate knowledge and 123 respondents (86.6%) had a good perception towards generic medicines. There is significant relationship between ethnicity (p=0.000) and information resources (p=0.009) with knowledge level regarding generic medicines at significance level of p<0.05. Although good perceptions were noted among the respondents, widespread dissemination of information regarding generic medicines should be continued to increase generic medicines used.Key words: Association, generic medicines, knowledge level, perceptions
Evaluasi Tingkat Pengetahuan Masyarakat Dalam Swamedikasi dan Penggunaan Obat yang Rasional (POR) Menggunakan Metode Cara Belajar Insan Aktif (CBIA) Inarah Fajriaty; Siti Nani Nurbaeti; Hadi Kurniawan; Fajar Nugraha
Al-Khidmah Vol 2, No 2 (2019): AL-KHIDMAH (Desember)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1285.685 KB) | DOI: 10.29406/al-khidmah.v2i2.1597

Abstract

Swamedikasi adalah penggunaan obat tanpa resep atau upaya seseorang dalam mengobati gejala penyakit tanpa melakukan konsultasi ke dokter. Permasalahan yang muncul saat ini adalah pengetahuan masyarakat tentang swamedikasi dan penggunaan obat yang rasional (POR) masih rendah. Sehingga tujuan terapi tidak tercapai. Oleh karena itu perlu dilakukan evaluasi tingkat pengetahuan masyarakat tentang swamedikasi dan penggunaan obat yang rasional melalui kegiatan KKN-PPM. Kegiatan ini dilaksanakan oleh mahasiswa Program Studi Farmasi Fakultas Kedokteran Untan di desa di Kecamatan Rasau Jaya, Kabupaten Kubu Raya. Metode yang digunakan adalah penyuluhan dengan metode cara belajar insan aktif (CBIA). Hasil menunjukkan bahwa terdapat peningkatan pengetahuan masyarakat sebesar 17, 59%.
Pengaruh Isolasi Cangkang Telur Ayam Ras Petelur Terhadap Kadar Abu Rico Arianto; Siti Nani Nurbaeti; Fajar Nugraha; Inarah Fajriaty; Hadi Kurniawan; Adnan Pramudio
Journal Syifa Sciences and Clinical Research Vol 4, No 2 (2022): Volume 4 Edisi 2 2022
Publisher : State University of Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37311/jsscr.v4i2.13982

Abstract

Eggshell powder for laying hens contains calcium carbonate CaCO3 (98%) and calcium (28%), efficacious as an antiseptic, antibacterial, and the development of the mineral apatite in the formation of bones and teeth. Eggshell powder is an organic waste that has the potential to be used as a supplement material for calcium sources for humans. However, the content of eggshells consists of inorganic compounds that produce ash. Eggshells as a supplement material must meet quality and safety standards, but this has never been done. Therefore, in this study, an ash content test was carried out with the aim of knowing the inorganic content in the isolation of eggshells of laying hens. Eggshells were isolated by demineralization and deproteination processes. The test results showed that the ash content in the eggshells of laying hens was 95.13%, while in the isolation results the ash content was 96.13%.