Claim Missing Document
Check
Articles

Found 33 Documents
Search

POTENSI SENYAWA ANTIOKSIDAN TANAMAN ENDEMIK PADA MASYARAKAT DAYAK SEKAJANG DI KALIMANTAN BARAT Apridamayanti, Pratiwi; Kurniawan, Hadi
Jurnal Pendidikan Informatika dan Sains Vol. 7 No. 1 (2018): Jurnal Pendidikan Informatika dan Sains
Publisher : IKIP PGRI Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (410.524 KB) | DOI: 10.31571/saintek.v7i1.770

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui khasiat tanaman obat yang digunakan secara empiris pada masyarakat dayak di dusun Sekajang. Kelompok masyarakat adat yang berada di dusun Sekajang yaitu Dayak Semuh. Menurut hasil wawancara yang dilakukan terhadap Batra (Pengobat Tradisional) pada penelitian Riset Tanaman Obat dan Jamu tahun 2015 diperoleh ramuan yang digunakan dalam pengobatan nyeri oleh masyarakat dayak sekajang. Ramuan yang digunakan terdiri  daun buluh (Bambusa vulgaris), daun sak (Melastoma malabathricum), kulit batang langsat (Lansium domesticum correa), daun saoh, daun empedu. Pada penelitian ini proses ekstraksi dilakukan secara maserasi menggunakan etanol 95%. Dilakukan uji metabolit kandungan senyawa kimia dan uji aktivitas antioksidan dengan menggunakan DPPH. Hasil identifikasi terhadap kandungan metabolit sekunder senyawa diperoleh adalah alkaloid, fenol, tannin, flavonoid, saponin, dan terpenoid. Nilai aktivitas antioksidan yang dimiliki masing-masing ekstrak yaitu Daun Buluh (Bambusa vulgaris) 67%, Daun Sak (Melastoma malabathricum) 64%,  Kulit Batang Langsat (Lansium domesticum correa) 55,6%, Daun Empedu 64,98 %, dan Daun Saoh 73,02%.Kata Kunci:  Antioksidan , DPPH, Dusun Sekajang, Tanaman Endemik.
ANALISIS KADAR ASAM LEMAK BEBAS DAN PENETAPAN BILANGAN ASAM MINYAK CINCALOK Deisberanda, Fortunata Saesarria; Nurbaeti, Siti Nani; Kurniawan, Hadi
Jurnal Mahasiswa Farmasi Fakultas Kedokteran UNTAN Vol 4, No 1 (2019): Jurnal Farmasi Kalbar
Publisher : Jurnal Mahasiswa Farmasi Fakultas Kedokteran UNTAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Cincalok merupakan udang fermentasi khas Kalimantan Barat yang memiliki banyak kandungan bermanfaat seperti astaxanthin, omega-3, dan omega-6. Cincalok yang diekstraksi menggunakan minyak VCO telah diuji keamanannya dan memiliki nilai LD50>5000 mg/kgBB (praktis tidak toksik) sehingga berpotensi dikembangkan sebagai suplemen. Penelitian ini bertujuan untuk menguji kualitas minyak cincalok melalui penentuan kadar asam lemak bebas dan bilangan asam. Analisis mutu minyak diperlukan agar menjamin hasil produk minyak cincalok berkualitas, berkhasiat, dan tahan lama. Pengujian dilakukan menggunakan metode titrasi alkalimetri secara triplo. Hasil yang diperoleh yaitu kadar asam lemak bebas berturut-turut 1,031%; 0,807%; 1,031% dan bilangan asam berturut-turut 0,002; 0,002; 0,002. Menurut standar yang ditetapkan oleh IFOMA (International Fishmeal and Oil Manufacturers' Association) kandungan asam lemak bebas minyak hewani yang baik yaitu sebesar 1-7%, sehingga minyak cincalok tergolong baik.
PERBANDINGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN PERILAKU SWAMEDIKASI SAKIT GIGI MAHASISWA BARU FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TANJUNGPURA TAHUN 2019 Alifian, Ridho Firza; Yuswar, Muhammad Akib; Kurniawan, Hadi
Jurnal Mahasiswa Farmasi Fakultas Kedokteran UNTAN Vol 4, No 1 (2019): Jurnal Farmasi Kalbar
Publisher : Jurnal Mahasiswa Farmasi Fakultas Kedokteran UNTAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sebanyak 69,4% dari masyarakat yang terkena sakit gigi mengobati sendiri atau melakukan swamedikasi. Namun, kesalahan swamedikasi terjadi akibat kurangnya pengetahuan dalam swamedikasi. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui gambaran dan mengevaluasi pengetahuan dan perilaku swamedikasi mahasiswa semester 1 Fakultas Kedokteran. Metode yang digunakan adalah purposive sampling menggunakan kuesioner yang diisi oleh mahasiswa semester 1. Data yang didapat dianalasis menggunakan metode Kruskal Wallis. Hasil yang didapat adalah nilai rata-rata pengetahuan sebesar 52,36 dan perilaku sebesar 66. Hasil penelitian juga menemukan penggunaan golongan penisilin dalam swamedikasi sakit gigi.. Kesimpulan dari penelitian ini adalah nilai rata-rata pengetahuan yang rendah (<60) dan perilaku yang cukup (60-75) dengan terjadi perbedaan signifikan pada pengetahuan namun tidak pada perilaku swamedikasi sakit gigi tiap program studi. Serta ditemukan kesalahan swamedikasi sakit gigi dalam jenis obat yang digunakan.
Pengaruh Pemberian Serbuk Cangkang Telur Terhadap Bobot Badan dan Indeks Organ Tikus Putih (Rattus norvegicus L.) Galur Wistar dalam 28 Hari Khalishah, Hana; Kurniawan, Hadi; Nugraha, Fajar; Nurbaeti, Siti Nani; Fajriaty, Inarah
Jurnal Mahasiswa Farmasi Fakultas Kedokteran UNTAN Vol 5, No 1 (2021): Jurnal Farmasi Kalbar
Publisher : Jurnal Mahasiswa Farmasi Fakultas Kedokteran UNTAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Cangkang telur merupakan hasil limbah yang melimpah di Indonesia yang komposisinya memiliki fungsi di dunia kesehatan yaitu kalsium karbonat, apabila ingin dikembangkan menjadi sediaan farmasi harus diuji keamanannya dengan melihat pengaruh pemberian cangkang telur terhadap bobot badan dan indeks organ dari hewan uji. Penelitian ini untuk menganalisis perubahan bobot badan dan indeks organ pada tikus putih (Rattus norvegicus L.) galur Wistar dengan pemberian serbuk cangkang telur selama 28 hari. Metode: Analisis kuantitatif pada bobot badan dan indeks organ tikus putih (Rattus norvegicus L.) galur Wistar menggunakan Microsoft excel dan SPSS uji One Way Anova. Hasil: Tidak adanya pengaruh serbuk cangkang telur terhadap kenaikan bobot badan tikus jantan dan betina. Efek penurunan indeks organ terjadi di kelompok tikus betina pada organ ginjal-anak ginjal, hati, limpa, pankreas, dan uterus-ovarium, sedangkan di kelompok tikus jantan terjadi pada organ hati dan testis. Efek peningkatan indeks organ juga terjadi di kelompok tikus betina pada organ limpa, dan uterus-ovarium, sedangkan pada kelompok tikus jantan di organ ginjal-anak ginjal, hati, pancreas, vesikula seminalis, dan testis. Kesimpulan: Tidak terjadi perubahan pada bobot badan, sedangkan pada indeks organ terjadi efek peningkatan dan penurunan tikus jantan dan betina.
PENGARUH KADAR ABU CANGKANG TELUR AYAM RAS PETELUR TERHADAP INDEKS ORGAN TIKUS PUTIH BETINA GALUR WISTAR Hidayat, Kartika Nur; Nurbaeti, Siti Nani; Kurniawan, Hadi
Jurnal Mahasiswa Farmasi Fakultas Kedokteran UNTAN Vol 5, No 1 (2021): Jurnal Farmasi Kalbar
Publisher : Jurnal Mahasiswa Farmasi Fakultas Kedokteran UNTAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Serbuk cangkang telur merupakan limbah organik yang berkhasiat sebagai antiseptik, antibakteri, serta pengembangan mineral apatit pembentuk tulang dan gigi. Cangkang telur ayam mengandung kalsium karbonat CaCO3 (98%) dan kalsium (28%), sehingga berpotensi dijadikan sebagai bahan suplemen sumber kalsium bagi manusia. Namun, kandungan cangkang telur terdiri dari senyawa anorganik yang menghasilkan abu. Cangkang telur sebagai bahan suplemen harus memenuhi standar kualitas dan keamanannya, namun belum pernah dilakukan. Oleh karena itu, dalam penelitian ini dilakukan uji toksisitas dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh kadar abu cangkang telur ayam yang diberikan secara oral dengan dosis tunggal terhadap indeks organ tikus. Tikus dikelompokkan menjadi kelompok 2000 mg/kgBB dan kelompok dosis 5000 mg/kgBB. Hasil uji menunjukkan bahwa kandungan kadar abu pada cangkang telur ayam ras petelur yaitu sebanyak 95,13 % ± 0,24. Analisis nilai indeks organ tidak memiliki perbedaan yang signifikan (p >0,05) antara kelompok 2000 mg/kgBB dengan kelompok 5000 mg/kgBB.
POTENSI SENYAWA ANTIOKSIDAN TANAMAN ENDEMIK PADA MASYARAKAT DAYAK SEKAJANG DI KALIMANTAN BARAT Pratiwi Apridamayanti; Hadi Kurniawan
Jurnal Pendidikan Informatika dan Sains Vol. 7 No. 1 (2018): Jurnal Pendidikan Informatika dan Sains
Publisher : IKIP PGRI Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31571/saintek.v7i1.770

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui khasiat tanaman obat yang digunakan secara empiris pada masyarakat dayak di dusun Sekajang. Kelompok masyarakat adat yang berada di dusun Sekajang yaitu Dayak Semuh. Menurut hasil wawancara yang dilakukan terhadap Batra (Pengobat Tradisional) pada penelitian Riset Tanaman Obat dan Jamu tahun 2015 diperoleh ramuan yang digunakan dalam pengobatan nyeri oleh masyarakat dayak sekajang. Ramuan yang digunakan terdiri  daun buluh (Bambusa vulgaris), daun sak (Melastoma malabathricum), kulit batang langsat (Lansium domesticum correa), daun saoh, daun empedu. Pada penelitian ini proses ekstraksi dilakukan secara maserasi menggunakan etanol 95%. Dilakukan uji metabolit kandungan senyawa kimia dan uji aktivitas antioksidan dengan menggunakan DPPH. Hasil identifikasi terhadap kandungan metabolit sekunder senyawa diperoleh adalah alkaloid, fenol, tannin, flavonoid, saponin, dan terpenoid. Nilai aktivitas antioksidan yang dimiliki masing-masing ekstrak yaitu Daun Buluh (Bambusa vulgaris) 67%, Daun Sak (Melastoma malabathricum) 64%,  Kulit Batang Langsat (Lansium domesticum correa) 55,6%, Daun Empedu 64,98 %, dan Daun Saoh 73,02%.Kata Kunci:  Antioksidan , DPPH, Dusun Sekajang, Tanaman Endemik.
Acute Oral Toxicity of Cincalok Oil in Wistar Rats Siti Nani Nurbaeti; Inarah Fajriaty; Fajar Nugraha; Hadi Kurniawan; Winda Rahmalia; Thamrin Usman; Dwi I. Prayitno
Indonesian Journal of Pharmaceutical Science and Technology Vol 8, No 2 (2021)
Publisher : Indonesian Journal of Pharmaceutical Science and Technology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/ijpst.v8i2.26343

Abstract

Cincalok is a West Kalimantan traditional fermented food that has an opportunity to be developed into supplement products as a source of omega 3 and astaxanthin. This study was designed to observe the acute toxicity of Cincalok oil in female rats for its safety profile using AOT 425 program. Cincalok oil for the acute (2000 and 5000 mg/kg) toxicity studies was administered orally according to the OECD guidelines 425. The rat’s body and organs weight were observed then signs of toxicity were assessed. LD50 was being determined at the end of the study. The result showed that a single dose of Cincalok oil at 2000 or 5000 mg/kg had no lethal effect, behavioral change, a significant change in rat’s bodyweights, or any lesion on the rat’s organs. The LD50 of Cincalok oil for oral administration was higher than 5000 mg/kg and categorized as practically non-toxic.Keywords: Acute Toxicity, Cincalok Oil, LD50.
Identifikasi Gugus Fungsi Fraksi Etil Asetat dan Fraksi n-Heksan Hylocereus polyrhizus (F.A.C.Weber) Britton & Rose Sri Wahdaningsih; Fajar Nugraha; Hadi Kurniawan; Anis Marselia; Dian Novita Sari
Jurnal Pharmascience Vol 9, No 1 (2022): Jurnal Pharmascience
Publisher : Program Studi Farmasi FMIPA Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jps.v9i1.11192

Abstract

Buah naga merah diketahui memiliki manfaat pada daging maupun kulit buahnya. Kulit buah naga merah yang sering dibuang sebagai limbah ternyata memiliki aktivitas antioksidan yang lebih banyak daripada daging buahnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi gugus fungsi yang ada pada fraksi etil asetat dan n-heksan kulit buah naga merah. Analisis gugus fungsi dilakukan dengan menggunakan alat spektrofotometer FTIR dengan metode pelet KBr. Hasil yang diperoleh bersifat kualitatif yaitu berupa spektrum inframerah. Hasil identifikasi gugus fungsi dari fraksi etil asetat kulit buah naga merah adalah gugus fungsi O–H, C–H alkana, C=O, C–O, dan C–H aromatik. Hasil identifikasi gugus fungsi dari fraksi n-heksan kulit buah naga merah adalah gugus fungsi O-H , C-H alkana, C-H alkena, C-O, dan C=O. Senyawa yang terkandung pada fraksi etil asetat kulit buah naga merah adalah fenolik, flavonoid, terpenoid, steroid, dan alkaloid. Senyawa yang terkandung pada fraksi n-heksan kulit buah naga merah adalah flavonoid, terpenoid, dan steroid. Kata Kunci: Kulit Buah Naga Merah, Fraksinasi, Spektrum, Fourier Transform Infrared  Red dragon fruit is known have benefits in the flesh and peel of the fruit. The peel of the red dragon fruit, which is often disposed of as waste, has more antioxidant activity than its flesh. This study aimed to identify the functional groups in the ethyl acetate and n-hexane fractions of red dragon fruit peel. Functional group analysis was done by using FTIR spectrophotometer with KBr pellet method. The results obtained were qualitative in the form of an infrared spectrum. The results of the identification of functional groups from the ethyl acetate fraction of red dragon fruit peel were O–H, C–H alkanes, C=O, C–O, and C–H aromatics functional groups. The results of the identification of functional groups from the n-hexane fraction of red dragon fruit peel were O-H, C-H alkanes, C-H alkenes, C-O, and C=O functional groups. The compounds that contained in the ethyl acetate fraction of red dragon fruit peel are phenolics, flavonoids, terpenoids, steroids, and alkaloids. The compounds that contained in the n-hexane fraction of red dragon fruit peel are flavonoids, terpenoids, and steroids.
Pemanfaatan Whatsapp Sebagai Media Edukasi Peningkatan Pengetahuan Kader Dalam Upaya Pencegahan Penyebaran Virus Covid-19 Bambang Wijianto; Andhi Fahrurroji; Hadi Kurniawan; Fajar Nugraha
Al-Khidmah Vol 4, No 1 (2021): AL-KHIDMAH (Agustus)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29406/al-khidmah.v4i1.3041

Abstract

Coronavirus Disease 2019 telah dinyatakan sebagai pandemik oleh WHO. Jumlah kasus konfirmasi positif ini diperkirakan masih akan terus bertambah sampai tahun 2021. Dalam penanggulangan penularan Covid-19 masyarakat menjadi garda terdepan, sehingga kader di desa atau kecamatan mempunyai peranan yang sangat penting untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang virus ini. Namun di tengah situasi pandemik ini, protokol kesehatan seperti menjaga jarak wajib dipatuhi sehingga dalam rangka menghindari kerumunan masyarakat, maka peranan teknologi seperti Whatsaap memberikan kontribusi yang baik sebagai media komunikasi edukasi masyarakat sehingga terhindar dari berita Hoax. Oleh karena itu kegiatan pengabdian kepada masyarakat (PKM) ini bertujuan mengedukasi kader di Kecamatan Jongkat, Kabupaten Mempawah tentang virus Covid-19 melalui media Whatsapp. Dalam pelaksanaan kegiatan PKM ini terdiri dari beberapa kegiatan diantaranya adalah perancangan metode edukasi; pembuatan media, seleksi kader, pemberian pre-test, peningkatan pengetahuan kader melalui group Whatsapp, post-test serta evaluasi. Berdasarkan hasil kegiatan ini, didapatkan terjadi peningkatan pemahaman kader setelah dilakukan edukasi melalui media Whatsapp dalam materi yang disampaikan berbentuk video, leaflet dan brosur, buku saku. Kader lebih menyukai materi edukasi berupa video yang disampaikan melalui media WhatsApp.
Evaluasi Tingkat Pengetahuan Masyarakat Dalam Swamedikasi dan Penggunaan Obat yang Rasional (POR) Menggunakan Metode Cara Belajar Insan Aktif (CBIA) Inarah Fajriaty; Siti Nani Nurbaeti; Hadi Kurniawan; Fajar Nugraha
Al-Khidmah Vol 2, No 2 (2019): AL-KHIDMAH (Desember)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1285.685 KB) | DOI: 10.29406/al-khidmah.v2i2.1597

Abstract

Swamedikasi adalah penggunaan obat tanpa resep atau upaya seseorang dalam mengobati gejala penyakit tanpa melakukan konsultasi ke dokter. Permasalahan yang muncul saat ini adalah pengetahuan masyarakat tentang swamedikasi dan penggunaan obat yang rasional (POR) masih rendah. Sehingga tujuan terapi tidak tercapai. Oleh karena itu perlu dilakukan evaluasi tingkat pengetahuan masyarakat tentang swamedikasi dan penggunaan obat yang rasional melalui kegiatan KKN-PPM. Kegiatan ini dilaksanakan oleh mahasiswa Program Studi Farmasi Fakultas Kedokteran Untan di desa di Kecamatan Rasau Jaya, Kabupaten Kubu Raya. Metode yang digunakan adalah penyuluhan dengan metode cara belajar insan aktif (CBIA). Hasil menunjukkan bahwa terdapat peningkatan pengetahuan masyarakat sebesar 17, 59%.