Claim Missing Document
Check
Articles

Found 40 Documents
Search

UJI TOKSISITAS AKUT FRAKSI N-HEKSAN EKSTRAK METANOL DAUN DAN BATANG Impatiens balsamina Linn. DENGAN PEDOMAN OECD 425 Sunggono, Benny Wijaya; Kusharyanti, Indri; Nurbaeti, Siti Nani
Majalah Obat Tradisional Vol 19, No 3 (2014)
Publisher : Faculty of Pharmacy, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (954.094 KB) | DOI: 10.14499/mot-TradMedJ19iss3pp118-126

Abstract

Tanaman pacar air (Impatiens balsamina Linn.) merupakan tanaman herba yang secara empirik digunakan untuk terapi nyeri tulang, gigitan serangga, peluruh haid dan pencegah kanker pencernaan. Secara empiris, daun pacar air tidak boleh dikosumsi secara langsung karena mengandung racun yang dapat mempengaruhi pencernaan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan tingkat keamanan dari fraksi n-heksan daun dan batang pacar air sehingga dapat dijadikan acuan untuk penggunaan terapi yang aman. Fraksi n-heksan diperoleh dari ekstraksi cair cair ekstrak metanol daun dan batang pacar air. Hasil penapisan fitokimia dengan uji tabung menyatakan bahwa fraksi n-heksan mengandung senyawa triterpenoid steroid. Uji toksisitas akut dilakukan dengan metode yang diadopsi dari OECD (Organization for economic co-operation and development) nomor 425: Acute Oral Toxicity (Up and Down Procedure). Hasil pengujian Limit Test menyatakan fraksi n-heksan daun dan batang pacar air memiliki nilai LD50 lebih besar dari 5000 mg/kg berat badan tikus. Hingga dosis 5000 mg//kgBB tidak ada tanda-tanda toksik pada sistem mata, respirasi, kelakuan, otonom dan somatomor. Pada dosis 5000 mg/kgBB, fraksi n-heksan juga tidak menyebabkan kematian pada tikus, tidak menyebabkan penurunan berat badan, tidak menyebabkan perubahan makan dan minum yang signifikan. Pemberian fraksi n-heksan pada dosis 2000 mg/kg dapat menyebabkan lesi degenarasi hidropik pada organ hati dan dapat memperparah kerusakan pada organ ginjal pada dosis 5000 mg/kg. Oleh sebab itu, penggunaannya tetap harus diperhatikan. Menurut klasifikasi Loomis, fraksi n-heksan pacar air berada dalam kategori toksik ringan.
ANALISIS KADAR ASAM LEMAK BEBAS DAN PENETAPAN BILANGAN ASAM MINYAK CINCALOK Deisberanda, Fortunata Saesarria; Nurbaeti, Siti Nani; Kurniawan, Hadi
Jurnal Mahasiswa Farmasi Fakultas Kedokteran UNTAN Vol 4, No 1 (2019): Jurnal Farmasi Kalbar
Publisher : Jurnal Mahasiswa Farmasi Fakultas Kedokteran UNTAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Cincalok merupakan udang fermentasi khas Kalimantan Barat yang memiliki banyak kandungan bermanfaat seperti astaxanthin, omega-3, dan omega-6. Cincalok yang diekstraksi menggunakan minyak VCO telah diuji keamanannya dan memiliki nilai LD50>5000 mg/kgBB (praktis tidak toksik) sehingga berpotensi dikembangkan sebagai suplemen. Penelitian ini bertujuan untuk menguji kualitas minyak cincalok melalui penentuan kadar asam lemak bebas dan bilangan asam. Analisis mutu minyak diperlukan agar menjamin hasil produk minyak cincalok berkualitas, berkhasiat, dan tahan lama. Pengujian dilakukan menggunakan metode titrasi alkalimetri secara triplo. Hasil yang diperoleh yaitu kadar asam lemak bebas berturut-turut 1,031%; 0,807%; 1,031% dan bilangan asam berturut-turut 0,002; 0,002; 0,002. Menurut standar yang ditetapkan oleh IFOMA (International Fishmeal and Oil Manufacturers' Association) kandungan asam lemak bebas minyak hewani yang baik yaitu sebesar 1-7%, sehingga minyak cincalok tergolong baik.
Pengaruh Pemberian Serbuk Cangkang Telur Terhadap Bobot Badan dan Indeks Organ Tikus Putih (Rattus norvegicus L.) Galur Wistar dalam 28 Hari Khalishah, Hana; Kurniawan, Hadi; Nugraha, Fajar; Nurbaeti, Siti Nani; Fajriaty, Inarah
Jurnal Mahasiswa Farmasi Fakultas Kedokteran UNTAN Vol 5, No 1 (2021): Jurnal Farmasi Kalbar
Publisher : Jurnal Mahasiswa Farmasi Fakultas Kedokteran UNTAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Cangkang telur merupakan hasil limbah yang melimpah di Indonesia yang komposisinya memiliki fungsi di dunia kesehatan yaitu kalsium karbonat, apabila ingin dikembangkan menjadi sediaan farmasi harus diuji keamanannya dengan melihat pengaruh pemberian cangkang telur terhadap bobot badan dan indeks organ dari hewan uji. Penelitian ini untuk menganalisis perubahan bobot badan dan indeks organ pada tikus putih (Rattus norvegicus L.) galur Wistar dengan pemberian serbuk cangkang telur selama 28 hari. Metode: Analisis kuantitatif pada bobot badan dan indeks organ tikus putih (Rattus norvegicus L.) galur Wistar menggunakan Microsoft excel dan SPSS uji One Way Anova. Hasil: Tidak adanya pengaruh serbuk cangkang telur terhadap kenaikan bobot badan tikus jantan dan betina. Efek penurunan indeks organ terjadi di kelompok tikus betina pada organ ginjal-anak ginjal, hati, limpa, pankreas, dan uterus-ovarium, sedangkan di kelompok tikus jantan terjadi pada organ hati dan testis. Efek peningkatan indeks organ juga terjadi di kelompok tikus betina pada organ limpa, dan uterus-ovarium, sedangkan pada kelompok tikus jantan di organ ginjal-anak ginjal, hati, pancreas, vesikula seminalis, dan testis. Kesimpulan: Tidak terjadi perubahan pada bobot badan, sedangkan pada indeks organ terjadi efek peningkatan dan penurunan tikus jantan dan betina.
GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TANJUNGPURA TENTANG OBAT GENERIK Veronika, Vina; Untari, Eka Kartika; Nurbaeti, Siti Nani
Jurnal Mahasiswa Farmasi Fakultas Kedokteran UNTAN Vol 5, No 1 (2021): Jurnal Farmasi Kalbar
Publisher : Jurnal Mahasiswa Farmasi Fakultas Kedokteran UNTAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Mahasiswa sebagai calon tenaga kesehatan harus memiliki pengetahuan yang lebih baik terhadap obat generik dibanding masyarakat karena peran tenaga kesehatan sangat diperlukan untuk membantu meningkatkan pemahaman dan pengetahuan masyarakat bahwa obat generik memiliki mutu, kualitas dan efektifitas yang sama dengan obat bermerek dagang. Tujuan dari peneltian ini adalah untuk mengetahui tingkat pengetahuan tentang obat generik berdasarkan jurusan dan tingkat pendidikan mahasiswa di Fakultas Kedokteran Universitas Tanjungpura. Jenis penelitian adalah desktiptif observasional dengan rancangan cross sectional. Responden berjumlah 317 responden yang merupakan mahasiswa aktif angkatan 2020, 2019, 2018 dan 2017. Teknik pengambilan sampel adalah quota sampling. Instrumen penelitian berupa kuesioner online dalam bentuk google form. Analisis univariat digunakan untuk mendeskripsikan distribusi responden dari masing-masing variabel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum mahasiswa memiliki tingkat pengetahuan yang cukup (50,1%). Jurusan yang memiliki tingkat pengetahuan paling baik adalah farmasi, kedokteran dan keperawatan serta semakin tinggi tingkat pendidikan tidak menunjukkan tingkat pengetahuan yang lebih baik.
PENGARUH KADAR ABU CANGKANG TELUR AYAM RAS PETELUR TERHADAP INDEKS ORGAN TIKUS PUTIH BETINA GALUR WISTAR Hidayat, Kartika Nur; Nurbaeti, Siti Nani; Kurniawan, Hadi
Jurnal Mahasiswa Farmasi Fakultas Kedokteran UNTAN Vol 5, No 1 (2021): Jurnal Farmasi Kalbar
Publisher : Jurnal Mahasiswa Farmasi Fakultas Kedokteran UNTAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Serbuk cangkang telur merupakan limbah organik yang berkhasiat sebagai antiseptik, antibakteri, serta pengembangan mineral apatit pembentuk tulang dan gigi. Cangkang telur ayam mengandung kalsium karbonat CaCO3 (98%) dan kalsium (28%), sehingga berpotensi dijadikan sebagai bahan suplemen sumber kalsium bagi manusia. Namun, kandungan cangkang telur terdiri dari senyawa anorganik yang menghasilkan abu. Cangkang telur sebagai bahan suplemen harus memenuhi standar kualitas dan keamanannya, namun belum pernah dilakukan. Oleh karena itu, dalam penelitian ini dilakukan uji toksisitas dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh kadar abu cangkang telur ayam yang diberikan secara oral dengan dosis tunggal terhadap indeks organ tikus. Tikus dikelompokkan menjadi kelompok 2000 mg/kgBB dan kelompok dosis 5000 mg/kgBB. Hasil uji menunjukkan bahwa kandungan kadar abu pada cangkang telur ayam ras petelur yaitu sebanyak 95,13 % ± 0,24. Analisis nilai indeks organ tidak memiliki perbedaan yang signifikan (p >0,05) antara kelompok 2000 mg/kgBB dengan kelompok 5000 mg/kgBB.
Acute Oral Toxicity of Cincalok Oil in Wistar Rats Siti Nani Nurbaeti; Inarah Fajriaty; Fajar Nugraha; Hadi Kurniawan; Winda Rahmalia; Thamrin Usman; Dwi I. Prayitno
Indonesian Journal of Pharmaceutical Science and Technology Vol 8, No 2 (2021)
Publisher : Indonesian Journal of Pharmaceutical Science and Technology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/ijpst.v8i2.26343

Abstract

Cincalok is a West Kalimantan traditional fermented food that has an opportunity to be developed into supplement products as a source of omega 3 and astaxanthin. This study was designed to observe the acute toxicity of Cincalok oil in female rats for its safety profile using AOT 425 program. Cincalok oil for the acute (2000 and 5000 mg/kg) toxicity studies was administered orally according to the OECD guidelines 425. The rat’s body and organs weight were observed then signs of toxicity were assessed. LD50 was being determined at the end of the study. The result showed that a single dose of Cincalok oil at 2000 or 5000 mg/kg had no lethal effect, behavioral change, a significant change in rat’s bodyweights, or any lesion on the rat’s organs. The LD50 of Cincalok oil for oral administration was higher than 5000 mg/kg and categorized as practically non-toxic.Keywords: Acute Toxicity, Cincalok Oil, LD50.
UJI TOKSISITAS AKUT FRAKSI N-HEKSAN EKSTRAK METANOL DAUN DAN BATANG Impatiens balsamina Linn. DENGAN PEDOMAN OECD 425 Benny Wijaya Sunggono; Indri Kusharyanti; Siti Nani Nurbaeti
Majalah Obat Tradisional Vol 19, No 3 (2014)
Publisher : Faculty of Pharmacy, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (954.094 KB) | DOI: 10.22146/tradmedj.8228

Abstract

Garden balsam (Impatiens balsamina Linn) is a plant that has been used for joint pain, insect bite, promotes regular menstrual cycle and prevents stomach cancer. Traditionally, the leaves of garden balsam are suspected to contain poison that can affect the digestive system. The purpose of this research is to evaluate the safety of the garden balsam stem and leaf n-hexane fraction so it can be used safely. Stem and leaf Methanol extract of garden balsam was fractioned into n-hexane fraction with liquid extraction method. Phytochemical screening showed that the fraction contains triterpenoid steroid compound. The OECD Guideline no 425: Acute Oral Toxicity (Up and Down Procedure) was adopted to evaluate the safety of the fraction. Two until three months old female Sprague Dawley rat were subjected to n-hexane fraction suspension. Limit test showed that the n-hexane fraction LD50 is greater than 5000 mg/kgBW. There were no clinical sign of toxicity on the eye, respiration system, behavior, autonomic and somatomotoric system up to dose 5000 mg/kgBW. At that dose, the fraction did not cause mortality on rats, and did not lower the body weight, food and water consumption of rats. The fraction also did not cause any histology change to the liver and renal. Our conclusion is the fraction is safe to consume below 5000mg/kgBW. According to Loomis classification, n-hexane fraction of garden balsam steam and leaf has low toxicity.
PENANGANGAN BANTUAN HIDUP DASAR (BHD) DAN KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (K3) LINGKUNGAN RUMAH TANGGA Andhi Fahrurroji; Arif Wicaksono; Suhaimi Fauzan; Agus Fitriangga; Faisal Kholid Fahdi; Siti Nani Nurbaeti
JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT Vol 26, No 1 (2020): JANUARI - MARET
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/jpkm.v26i1.16820

Abstract

Kecelakaan bisa terjadi kapan pun, di mana pun dan dapat pula menimpa siapa saja. Umumnya, kecelakaan pun menjadi penyebab utama trauma yang kemudian menyebabkan kematian. cedera kecelakaan lalu lintas dan kematian yang terjadi sudah menjadi masalah sangat serius. Prevalensi cedera hasil Riskesdas 2013 meningkat dibandingkan Riskesdas 2007, penyebab akibat kecelakaan sepeda motor 40,6 persen, terbanyak pada laki-laki dan berusia 15-24 tahun. Proporsi cedera karena kecelakaan transportasi darat (sepeda motor dan kendaraan lain) meningkat dari 25,9 persen menjadi 47,7 persen. Dalam menghadapi kasus kecelakaan dengan kondisi kegawatdaruratan diperlukan suatu keterampilan usaha untuk mengembalikan dan mempertahankan fungsi vital organ pada korban kecelakaan atau biasa disebut bantuan hidup dasar. Adapun dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat (PKM) ini dilakukan dengan tahapan melakukan kegiatan sosialisasi dengan kepala dan pegawai puskesmas, petugas kesehatan, beserta kader tentang pelatihan penanganan bantuan hidup dasar (BHD) dan k3 lingkungan rumah tangga, Pengidentifikasian kader kesehatan sebagai calon peserta tersebut lingkungan rumah tangga kepada kader dan evaluasi dan monitoring hasil kegiatan. Berdasarkan hasil pelatihan, pengetahuan kader tentang penanganan BHD dan K3 lingkungan rumah tangga meningkat. dalam hal ini pengetahuan yang didapatkan peserta yaitu mengenai teknik dalam memberikan bantuan hidup dasar khususnya resusitasi jantung paru (RJP).Kata Kunci : Kecelakaan; Bantuan Hidup Dasar; K3 Rumah Tangga; Resusitasi Jantung Paru.AbstractAccidents can happen anytime, anywhere and anyone. Generally, accidents also become the main cause of trauma which then causes death. Traffic accident injuries and deaths that occur have become very serious problems. The prevalence of injury results from Indonesia Basic Health Research (Riskesdas) 2013 increased compared to Riskesdas 2007. The proportion of injuries due to land transportation accidents (motorbikes and other vehicles) increased from 25.9 percent to 47.7 percent. In dealing with accident cases with emergency conditions, a skill is needed to restore and maintain the vital functions of organs in the accident commonly called basic life support (BLS). These activities are carried out with the stages of conducting socialization activities with the head and staff of the health center, health workers, and cadres on training in handling BLS and household safety, Identification of health cadres as prospective participants in BLS, and evaluation and monitoring of activity results. Based on the results of the training, knowledge of cadres about handling BLS and Health Safety in the household environment increased. In this case, the knowledge gained by participants namely about techniques in providing basic life support, especially cardiac pulmonary resuscitation (CPR).Keywords: Accident; Basic Life Support; Household Health Safety; Cardiac Pulmonary Resuscitation.
Ekstraksi, Karakterisasi dan Uji Aktivitas Antioksidan Astaxanthin dari Produk Fermentasi Udang (Cincalok) Mauludia Mauludia; Thamrin Usman; Winda Rahmalia; Dwi Imam Prayitno; Siti Nani Nurbaeti
Jurnal Kelautan Tropis Vol 24, No 3 (2021): JURNAL KELAUTAN TROPIS
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jkt.v24i3.10497

Abstract

Shrimp is one of the aquatic organisms that contain several active compounds, including astaxanthin. Cincalok is one of the fermented shrimp products containing astaxanthin. This study aims to determine the characteristics of astaxanthin extract from cincalok and its antioxidant activity. Extraction of astaxanthin from cincalok was carried out using the reflux method with acetone : cyclohexane (20:80 v/v) as a solvent. The identification and characterization of astaxanthin was carried out using thin-layer chromatography (TLC), UV-Vis spectrophotometry, and High-Pressure Liquid Chromatography (HPLC). Meanwhile, the antioxidant activity test was carried out using the 1,1-diphenyl-2-picrylhydrazyl (DPPH) method in one serial concentration (5; 15; 25 ppm). The results of TLC analysis showed that astaxanthin in cincalok extract has Rf value (0.32). The analysis using a UV-Vis spectrophotometer produced a spectrum with a maximum wavelength of 477 nm, which corresponds to the maximum wavelength of standard astaxanthin. The yield of astaxanthin extract from cincalok in this study was 1.47 mg/100 g wet weight. The chromatogram from the results of UHPLC analysis showed that the retention time of cincalok astaxanthin extract was 6.27 minutes with a purity of 18.03%. The antioxidant activity of cincalok astaxanthin extract was 568.32 ppm. Udang merupakan salah satu organisme air yang mengandung banyak senyawa aktif, termasuk astaxanthin. Cincalok merupakan salah satu produk hasil fermentasi udang yang mengandung astaxanthin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik ekstrak astaxanthin dari cincalok dan aktivitas antioksidannya. Ekstraksi astaxanthin dari cincalok menggunakan metode refluks dengan pelarut aseton:sikloheksan (20:80 v/v). Identifikasi dan karakterisasi astaxanthin dilakukan dengan menggunakan kromatografi lapis tipis (KLT), spektrofotometri UV-Vis, dan High Pressure Liquid Chromatography (HPLC). Sedangkan uji aktivitas antioksidan dilakukan menggunakan metode 1,1-difenil-2-pikrilhidrazil (DPPH) dengan memvariasikan konsentrasi larutan uji, yaitu 5; 15; 25 ppm. Hasil dari penelitian ini melaporkan astaxanthin pada ekstrak cincalok menunjukkan nilai Rf 0,32 pada kromatografi lapis tipis (KLT). Hasil analisis menggunakan spektrofotometer UV-Vis menghasilkan spektra dengan panjang gelombang maksimum 477 nm, yang sesuai dengan panjang gelombang maksimum astaxanthin standar. Randemen ekstrak astaxanthin dari cincalok pada penelitian ini adalah 1,47 mg/100 g berat basah. Kromatogram dari hasil analisis UHPLC menunjukkan waktu retensi ekstrak astaxanthin cincalok yaitu selama 6,27 menit dengan kemurnian sebesar 18,03%. Aktivitas antioksidan dari ekstrak astaxanthin cincalok diperoleh sebesar 568,32 ppm.  
Evaluasi Tingkat Pengetahuan Masyarakat Dalam Swamedikasi dan Penggunaan Obat yang Rasional (POR) Menggunakan Metode Cara Belajar Insan Aktif (CBIA) Inarah Fajriaty; Siti Nani Nurbaeti; Hadi Kurniawan; Fajar Nugraha
Al-Khidmah Vol 2, No 2 (2019): AL-KHIDMAH (Desember)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1285.685 KB) | DOI: 10.29406/al-khidmah.v2i2.1597

Abstract

Swamedikasi adalah penggunaan obat tanpa resep atau upaya seseorang dalam mengobati gejala penyakit tanpa melakukan konsultasi ke dokter. Permasalahan yang muncul saat ini adalah pengetahuan masyarakat tentang swamedikasi dan penggunaan obat yang rasional (POR) masih rendah. Sehingga tujuan terapi tidak tercapai. Oleh karena itu perlu dilakukan evaluasi tingkat pengetahuan masyarakat tentang swamedikasi dan penggunaan obat yang rasional melalui kegiatan KKN-PPM. Kegiatan ini dilaksanakan oleh mahasiswa Program Studi Farmasi Fakultas Kedokteran Untan di desa di Kecamatan Rasau Jaya, Kabupaten Kubu Raya. Metode yang digunakan adalah penyuluhan dengan metode cara belajar insan aktif (CBIA). Hasil menunjukkan bahwa terdapat peningkatan pengetahuan masyarakat sebesar 17, 59%.