Claim Missing Document
Check
Articles

Found 23 Documents
Search

Kosakata Lagu Daerah Banyuwangi: Kajian Etnolinguistik Etnik Using Imam Suyitno
Humaniora Vol 20, No 2 (2008)
Publisher : Faculty of Cultural Sciences, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (65.665 KB) | DOI: 10.22146/jh.935

Abstract

The Banyuwangi folksongs, which from theoretical perspective are an expression of the culture of Using people. The folksongs are cultural product of the Using ethnic, which is a result of the interaction of the Using people with their natural and social-cultural surroundings. As a cultural product, the utterance of this folksongs has distinct characteristics. The variety of vocabulary in an utterance reflects the dynamics on communication and social life of its speakers. The differences of cultural content in the vocabulary of the utterance are caused by the differences in the strategy of adaptation and perception pattern of the people towards the natural and social-cultural environment. For a language which does not have hierarchy of register, the utterance style of that language is used by its speakers as politeness strategy to distinguish the social classes in speech.
Speech Style in the lyric of Banyuwangi Folk Songs Imam Suyitno
Humaniora Vol 24, No 1 (2012)
Publisher : Faculty of Cultural Sciences, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2575.189 KB) | DOI: 10.22146/jh.1042

Abstract

Banyuwangi folksongs are the cultural product of the Using ethnic community. They are the results of the interaction between the Using people and their natural and socio-cultural surroundings. As cultural products, the folksongs contain utterances having distinct characteristics, which, from a theoretical point of view, are cultural expression of the Using people. These utterances have a variety of speech styles reflecting the diversity of communication strategies of Using people. These various speech styles serve to unite ideas and make them coherent, to articulate and emphasize the meaning of the utterances, and to develop the characteristics of the utterances. In the Using language, the use of these various speech styles reflect the social dynamics of the Using people in expressing politeness in their speech.
PENGEMBANGAN PENDIDIKAN KARAKTER DAN BUDAYA BANGSA BERWAWASAN KEARIFAN LOKAL Imam Suyitno
Jurnal Pendidikan Karakter Vol. 3, No. 1 (2012)
Publisher : LPPM Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (82.775 KB) | DOI: 10.21831/jpk.v0i1.1307

Abstract

Abstrak: Pendidikan nasional Indonesia saat ini masih menghadapi berbagai masalah. Capaian hasil pendidikan masih belum memenuhi hasil yang diharapkan. Pembelajaran di sekolah belum mampu membentuk secara utuh pribadi lulusan yang mencerminkan karakter dan budaya bangsa. Proses pendidikan masih menitikberatkan dan memfokuskan capaiannya secara kognitif. Sementara, aspek afektif pada diri peserta didik yang merupakan bekal kuat untuk hidup di masyarakat belum dikembangkan secara optimal. Karena itu, pendidikan karakter dan budaya bangsa merupakan seatu keniscayaan untuk dikembangkan di sekolah. Sekolah sebagai pusat perubahan perlu mengupayakan secara sungguh-sungguh pendidikan yang berbasis karakter dan budaya bangsa. Karakter dan budaya bangsa yang dikembangkan di sekolah harus diselaraskan dengan karakter dan budaya lokal, regional, dan nasional. Untuk itu, pendidikan karakter dan budaya bangsa perlu dikembangkan berdasarkan kearifan lokal. Kata Kunci: pendidikan karakter, budaya bangsa, dan kearifan lokal
PENANGANAN KASUS TINDAK PIDANA RINGAN PADA POLSEK KECAMATAN CINA KABUPATEN BONE SUSI ANITA PATMAWATI; IMAM SUYITNO
Jurnal Tomalebbi Volume III, Nomor 1, Maret 2016
Publisher : Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (282.393 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk: 1) Untuk mengetahui dan memperoleh data bagaimana kinerja Polsek Cina dalam Penanganan kasus tindak pidana ringan di Kecamatan Cina Kabupaten Bone. 2) Untuk Mengetahui dan memperoleh data kendala-kendala apa yang dihadapi oleh Polsek Cina dalam Proses Penanganan kasus tindak pidana ringan di Kecamatan Cina Kabupaten Bone. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif dan populasi dalam penelitian  ini adalah seluruh anggota polisi sektor di Kecamatan Cina yang berjumlah 17 orang. Adapun yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah anggota kepolisian pada Reskrim yang berjumlah 4 orang yang khusus menangani tindak pidana ringan dengan  menggunakan purposive sampling yakni pengambilan unsur sampel atas dasar tujuan tertentu. Pengumpulan data yang dilakukan dengan teknik wawancara, observasi dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: 1. Prosedur penanganan kasus tindak pidana ringan ( Tipiring) yang ditangani Polsek Cina di kecamatan Cina Kabupaten Bone mencakup : a) Adanya laporan masuk ke Kapolsek. b) Laporan diterima di SPKT (Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu. c) Reskrim menerima berkas laporan terkait tindak pidana ringan dan  d) Berita acara pemeriksaan cepat. 2. Kendala-kendala yang dihadapi oleh polsek Cina dalam proses penanganan kasus tindak pidana ringan (Tipiring) : Kendala internal meliputi :a) lemahnya koordinasi dan kerjasama antara kepolisian dengan pihak-pihak dan instansi-instansi terkait. b) masih banyaknya penyidik keterbatasan keterampilan. c) quick respon. Kendala eksternal meliputi : a) kuranganya kesadaran dari masyarakat, b) kurangnya saksi, c) lambatnya penanganan tindak pidana ringan.Kata Kunci : Penanganan, Tindak Pidana Ringan This study aims to: 1) To determine and obtain data on how the Chinese police performance in handling minor criminal cases in District Regency Bone China. 2) To Know and obtain what constraints faced by Chinese police in the process of handling minor criminal cases in District District Bone.Penelitian China is a qualitative descriptive study and the population in this study are all members of the police sector in China totaling Subdistrict 17 people. As for the samples in this study are members of the Criminal Investigation Police, amounting to 4 of the special handling minor criminal offenses by using purposive sampling that is taking elements of the sample on the basis of a particular purpose. Data collection is by interview, observation and dokumentasi.Hasil this study showed that: 1. The procedure of handling minor criminal cases (Tipiring) which dealt with the Chinese police in the district Regency Bone China include: a) The reports go to the police chief. b) Reports received in IFMS (Integrated Police Service Center. c) Criminal Investigation received a report file related misdemeanor and d) Interrogation fast. 2. Constraints faced by Chinese police station in the process of handling minor criminal cases (Tipiring): Internal Constraints include: a) the lack of coordination and cooperation between the police with the parties and relevant agencies. b) there are still many limitations investigator skills. c) quick response. External constraints include: a) the lack of awareness of the public, b) the lack of witnesses, c) the slow handling misdemeanor.Keywords: Handling, light crime
ASPEK BUDAYA DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BAGI PENUTUR ASING (BIPA) Imam Suyitno
FKIP e-PROCEEDING 2017: PROSIDING SEMINAR NASIONAL #3: BAHASA DAN SASTRA INDONESIA DALAM KONTEKS GLOBAL
Publisher : Pendidikan Fisika FKIP UNEJ

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak: Pemahaman aspek budaya memiliki peran penting dalam pembelajaran BIPA. Hal ini terjadi karena pembelajaran BIPA pada hakikatnya adalah pembelajaran budaya Indonesia kepada penutur asing yang belajar bahasa Indonesia. Karena itu, pemahaman terhadap latar belakang budaya pelajar BIPA perlu dimiliki oleh para personalia yang terlibat dalam pembelajaran BIPA. Hal ini dimaksudkan untuk menghindari terjadinya konflik budaya yang dapat menghambat kelancaran proses pembelajaran. Selain itu, penguasaan aspek-aspek budaya Indonesia juga merupakan bagian penting yang perlu diperhatikan dan diintegrasikan dalam pembelajaran sesuai dengan norma pedagogis pembelajaran BIPA. Pemahaman terhadap aspek-aspek budaya akan mengarahkan pengajar BIPA dalam penentuan strategi pembelajaran BIPA. Selain itu, aspek-aspek budaya tersebut juga menjadi bagian dari materi ajar yang perlu dibelajarkan kepada pelajar BIPA. Pembelajaran dan pengenalan materi budaya tersebut perlu dilakukan karena pelajar asing memiliki pengetahuan budaya dan perilaku budaya yang berbeda dengan budaya bahasa dan budaya berbahasa yang dipelajarinya. Karena itulah, mengajarkan bahasa Indonesia kepada pelajar asing memiliki karakteristik yang berbeda dengan mengajarkan bahasa Indonesia kepada pelajar Indonesia. Kata-kata Kunci: budaya, BIPA, penutur asing
PERAN DINAS PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK TERHADAP TINDAK KEKERASAN ANAK DI KOTA MAKASSAR (PERDA NOMOR 5 TAHUN 2018 TENTANG PERLINDUNGAN ANAK) Sumiati; Imam Suyitno; Bakhtiar
SEMAR : Jurnal Sosial dan Pengabdian Masyarakat Vol. 1 No. 1 (2023): Semar : Jurnal Sosial dan Pengabdian Masyarakat
Publisher : CV. Kalimasada Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59966/semar.v1i01.42

Abstract

This study aims to obtain an overview of: (i) the factors that influence the occurrence of acts of violence against children in Makassar City, (ii) the efforts made by the Women's Empowerment and Child Protection Service (DP3A) in protecting children who experience acts of violence, and ( iii) DP3A achievements in implementing Makassar City Regional Regulation Number 5 of 2018 concerning Child Protection. The research approach used is a qualitative approach, type of descriptive research, carried out by examining data based on facts aiming to explore data and information sourced from the DP3A Office and related agencies in order to obtain accurate and valid data. The results of the study show that: (i) The factors that influence the occurrence of acts of violence against children in Makassar City are family, economic, peer environment, and social media; (ii) the efforts taken by the DP3A are establishing residents' shelters, collaborating with various institutions/agencies, creating programs for the protection and prevention of violence against children, and maximizing the socialization of Regional Regulation Number 5 of 2018; and (iii) the achievements of the Makassar City DP3A in implementing Regional Regulation Number 05 of 2018 concerning Child Protection are the achievement of the strategic targets of fulfilling children's rights, the fulfillment of the realization of targets for achieving program performance and activities in 2021, and the reduction in cases of violence against children since the issuance of the Makassar City Regional Regulation Number 05 of 2018 concerning Child Protection.
PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MENULIS BIPA TINGKAT MADYA TINGGI BERBASIS KONTEKS LINGKUNGAN PELAJAR Rina Rizki Amalia; Imam Suyitno; Kusubakti Andajani
Literasi: Jurnal Ilmiah Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah Vol. 14 No. 2 (2024): Literasi: Jurnal Ilmiah Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah
Publisher : Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Pasundan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23969/literasi.v14i2.12439

Abstract

This development research aims to produce an intermediate high level BIPA writing teaching material product based on the context of the learner's environment that has gone through a validation test. This research adapts Thiagarajan's 4D development model and is limited to the revision stage based on the assessment of expert validators and practitioners. Based on the validation results, an average percentage of 81.25% was obtained in the content feasibility aspect, an average percentage of 83.3% was obtained in the presentation feasibility aspect, an average percentage of 75% was obtained in the language feasibility aspect, and an average percentage of 81.06% was obtained in the display feasibility aspect. From the overall total validation results with an average percentage of 80.15%, it can be concluded that the teaching materials for writing intermediate high level BIPA based on the context of the learner's environment can be said to be feasible to use.
Materi Bahasa dan Budaya dalam Program Siniar Bahasa Indonesia Bersama Windah di Spotify Rizkia Nur Farikha; Imam Suyitno; Didin Widyartono
Jurnal Onoma: Pendidikan, Bahasa, dan Sastra Vol. 10 No. 1 (2024)
Publisher : Universitas Cokroaminoto Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30605/onoma.v10i1.3219

Abstract

Materi bahasa dan materi budaya merupakan sarana belajar bahasa Indonesia yang digunakan dalam program siniar Bahasa Indonesia Bersama Windah di Spotify. Materi bahasa dan materi budaya dalam siniar BIPA memiliki keunikan dan kekhasan yang tidak dapat terlepas dari karakteristik dan kemahiran berbahasa pemelajar BIPA. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan materi bahasa dan budaya dalam program siniar Bahasa Indonesia Bersama Windah di Spotify. Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data verbal yang diperoleh dari tuturan penyiar siniar Spotify Bahasa Indonesia Bersama Windah. Data penelitian ini bersumber dari dokumentasi empat belas rekaman audio tuturan penyiar program siniar Bahasa Indonesia Bersama Windah tahun 2021–2023 yang memuat materi bahasa dan materi budaya. Hasil analisis menunjukkan bahwa dalam siniar Bahasa Indonesia Bersama Windah di Spotify memuat materi bahasa yang dapat dikategorikan dalam materi kosakata dan tata bahasa. Kosakata mencakup kosakata formal, kosakata informal, kosakata kata tunggal, kosakata kelompok kata, sedangkan tata bahasa mencakup kata berimbuhan, kata sandang, kata sapaan, kata penegasan, dan kata partikel. Materi budaya dapat dikategorikan dalam perilaku budaya, pengetahuan budaya, dan benda-benda budaya. Perilaku budaya mencakup cara hidup dan sopan santun, pengetahuan budaya mencakup bahasa, makanan, tradisi lisan, dan sistem religi, serta benda-benda budaya mencakup produk seni, teknologi tradisional, dan peninggalan sejarah.
Patologi Kehidupan Sosial Masyarakat Dalam Novel Kerumunan Terakhir Karya Okky Madasari Adinda Catur Rachmawati; Imam Suyitno; Heri Suwignyo
Jurnal Onoma: Pendidikan, Bahasa, dan Sastra Vol. 10 No. 4 (2024)
Publisher : Universitas Cokroaminoto Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30605/onoma.v10i4.4090

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap dan mengidentifikasi adanya bentuk-bentuk penyimpangan sosial di masyarakat dan novel Kerumunan Terakhir karya Okky Madasari. Penelitian ini menggunakan teori sosiologi sastra untuk membahas terkait patologi sosial atau penyimpangan sosial. Pada metode penelitian ini menggunakan metode kualitatif pendekatan deskripsi melalui analisis teks pada novel. Data yang menjadi objek penelitian ini adalah kutipan pada dialog sebagai bentuk identifikasi terkait jenis patologi kehidupan sosial dalam Novel Kerumunan Terakhir karya Okky Madasari ditinjau melalui sosiologi sastra. Penelitian ini dilakukan sebagai gambaran kehidupan sosial yang dialami oleh masyarakat terutama di era globalisasi saat ini hal ini disebut sebagai patologi sosial. Berdasarkan hasil analisis, ditemukan bahwa bentuk-bentuk patologi sosial dalam novel Kerumunan Terakhir berupa kejahatan digital, pelacuran, seksualitas, broken home, dan perselingkuhan akibat dari pengaruh perkembangan teknologi.
Problematika Komunikasi Pemelajar BIPA dan Mitra Bahasa dalam Pelaksanaan Tutorial Program BIPA UM 2022 Diella Rosa; Gatut Susanto; Imam Suyitno
Jurnal Onoma: Pendidikan, Bahasa, dan Sastra Vol. 10 No. 4 (2024)
Publisher : Universitas Cokroaminoto Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30605/onoma.v10i4.4408

Abstract

Suatu proses komunikasi dapat dikatakan berhasil ketika mitra tutur dapat memahami pesan yang disampaikan oleh penutur. Namun, dalam proses komunikasi, dimungkinkan pula adanya gangguan komunikasi yang menyebabkan terhambatnya keberhasilan komunikasi. Dalam pembelajaran bahasa kedua atau bahasa lanjutan, pemelajar seringkali menemui berbagai problematika komunikasi. Problematika komunikasi yang terjadi dalam pelaksanaan tutorial dapat terjadi dari aspek kebahasaan maupun nonkebahasaan. Pada penelitian ini, pemelajar dan mitra bahasa yang diteliti berasal dari program-program BIPA UM tahun 2022, yaitu program In-Country dan program Critical Language Scholarship (CLS). Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian studi kasus (case study). Sumber data dalam penelitian kualitatif ini merupakan 15 narasumber, partisipan, atau informan yang berasal dari mitra bahasa program In-Country 2022 dan CLS 2022. Berdasarkan hasil analisis penelitian, ditemukan empat problematika aspek kebahasaan dan tiga problematika aspek nonkebahasaan. Problematika aspek kebahasaan berupa 1) keterbatasan kosakata, 2) ketidaktepatan penggunaan aspek leksikal, 3) ketidaktepatan penggunaan aspek gramatikal, dan 4) kesalahan pelafalan. Problematika aspek nonkebahasaan berupa 1) kondisi fisik, 2) gegar budaya (shock culture), dan 3) lingkungan.