Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

Penerapan Model Learning Together terhadap Hasil Belajar IPS Siswa Kelas VIII SMP Bakti Ibu Lubuklinggau Santika, Ricen; Susilo*, Agus; Isbandiyah, Isbandiyah
JIM: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Sejarah Vol 8, No 3 (2023): Juni, socio-economics, community law, cultural history and social issues
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/jimps.v8i3.26305

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil belajarPembelajaran IPS siswa kelas VIII di SMP Bakti Ibu Lubuklinggausetelah diberikan pembelajaran dengan model pembelajaran Learning Together. Penelitian ini menggunakan eksperimen semu dengan populasi kelas VIII SMP Bakti Ibu Lubuklinggautahun pelajaran 2022/2023 dan sebagai kelas sampel yaitu kelas VIII.1 yang berjumlah 34. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah tes di lapangan. berupa pilihanganda 25 soal, hasil penelitian adalah nilai rata-rata siswa. yaitu 83,00. Analisis data dengan uji-t berdasarkan hasil uji akhir dengan taraf signifikan = 0,05 dan hasil analisis uji hipotesis diperoleh thitung (141,66  ) ttabel (1,697), sehingga dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh model Learning Together terhadap hasil belajar IPS di SMP Bakti Ibu  Lubuklinggautahun 2022/2023.
Upaya Guru Menginternalisasikan Sikap Nasionalisme pada Siswa Kelas X Melalui Pembelajaran Sejarah di SMA IT Annajiyah Lubuklinggau Oca, Aroza; Asmara, Yeni; Isbandiyah, Isbandiyah
ANTHOR: Education and Learning Journal Vol 2 No 6 (2023): Anthor 2023
Publisher : Institut Teknologi Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/anthor.v2i6.256

Abstract

Penelitian ini dilatar belakangi karena banyaknya permasalahan yang terjadi pada siswa di zaman sekarang ini mengenai sikap nasionalisme sedang mengalami penurunan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang upaya guru meninternalisasikan sikap nasionalisme pada siswa kelas X melalui pembelajaran sejarah di sma it annajiyah. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif, dengan teknik pengumpulan data berupa wawancara, angket dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa upaya guru menginternalisasikan sikap nasionalisme melalui pembelajaran sejarah antara lain dengan pembiasaan, keteladanan, contoh yang konstektual, penggunaan cerita dan media. Upaya tersebut dikategorikan efekti untuk digunakan menginternalisasikan sikap nasionalisme pada siswa kelas X SMA IT Annajiyah. analisis angket guna untuk mengetahui keberhasilan yang upaya guru menginternalisasikan sikap Nasionalisme yang ada pada siswa maka diambil kesimpulan bahwa upaya guru yang telah dideskripsi diatas dikategorikan efektif dan baik dilihat dari rata-rata jawaban siswa selalu.
Pembelajaran IPS dalam Perspektif Global Supriyanto, Supriyanto; Isbandiyah, Isbandiyah
JURNAL PERSPEKTIF PENDIDIKAN Vol 19 No 1 (2025): Jurnal Perspektif Pendidikan
Publisher : LP4MK STKIP PGRI Lubuklinggau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31540/jpp.v19i1.3475

Abstract

Abstract This article is the result of a review of various literatures, with the aim of describing the social studies learning process in a global perspective. The results of this study can be described as that the global perspective emphasizes every human being as a citizen of the world. So that social interaction is also not only with close community members but also with citizens of the world. Therefore, teachers must instill good values in students and provide an understanding that their lives and ours are part of the life of the world. The role of teachers in instilling good values is as a communicator or liaison between students and the outside world. For this reason, a teacher must care about events and activities in the community, both in the local, national, and international communities; actively seeking information related to lessons nationally and internationally; teachers must be open and receptive to reforms; and able to select information according to needs. In addition, social studies learning in a global perspective invites students to think globally and act locally by prioritizing the principle of conservation over locality. Global issues and problems are studied from a global perspective and implemented in social studies learning. Global issues that can be discussed in social studies learning are population and family planning, development, human rights, migration, global common ownership, environment and natural resources, hunger and foodstuffs, peace and security, prejudice and discrimination.
Pendampingan Pembuatan Media Pembelajaran dengan Menggunakan Aplikasi Powtoon di SMA Negeri Tugumulyo Supriyanto, Supriyanto; Isbandiyah, Isbandiyah; Sari, Ratna Wulan
JURNAL CEMERLANG: Pengabdian pada Masyarakat Vol 7 No 2 (2025): JURNAL CEMERLANG: Pengabdian Pada Masyarakat
Publisher : LP4MK STKIP PGRI Lubuklinggau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31540/jpm.v7i2.3466

Abstract

Proses pembelajaran di sekolah sangat diharuskan untuk melibatkan peserta didik dengan media digital. Namun sebagian besar guru terbiasa menggunakan buku pelajaran yang diberikan oleh sekolah tanpa menggunakan sumber pembelajaran lain. Sehingga, guru hanya fokus pada topik materi yang tersedia dalam buku pelajaran yang diberikan oleh sekolah, sehingga siswa cenderung bosan dan tidak tertarik dengan apa yang diajarkan oleh guru. Solusi yang ditawarkan adalah memberikan pemahaman tentang media pembelajaran serta melatih dan mendampingi dalam pembuatan media pembelajaran dengan menggunakan aplikasi powtoon. Metode pelaksanaan yang digunakan adalah sosialisasi dan latihan. Berdasarkan hasil kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang telah dilakukan dapat disampaikan bahwa pelaksanaan “Pendampingan Pembuatan Media Pembelajaran dengan Menggunakan Aplikasi Powtoon di SMA Negeri Tugumulyo”, baik proses maupun hasil, dapat dikatakan berhasil dengan baik. Hal ini dilihat dari hasil evaluasi yang meliputi kehadiran peserta dalam mengikuti kegiatan, antusiasme peserta, dan tanggapan terhadap pelaksanaan kegiatan. Adapun luaran yang dihasilkan dalam kegiatan pengabdian ini yaitu publikasi artikel di Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat.
Penguatan Kompetensi Mahasiswa Calon Guru Sejarah melalui Pendampingan Lapangan Berbasis Wisata Edukasi di Sumatra Barat Sarkowi, Sarkowi; Amsara, Yeni; Susilo, Agus; Sofiarini, Andriana; Irwansyah, Yadri; Isbandiyah, Isbandiyah
JURNAL CEMERLANG: Pengabdian pada Masyarakat Vol 7 No 2 (2025): JURNAL CEMERLANG: Pengabdian Pada Masyarakat
Publisher : LP4MK STKIP PGRI Lubuklinggau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31540/jpm.v7i2.3497

Abstract

Mahasiswa calon guru sejarah perlu memiliki kompetensi pedagogis dan wawasan kontekstual yang kuat agar mampu mengembangkan pembelajaran sejarah yang bermakna dan relevan. Salah satu upaya strategis yang dapat dilakukan adalah melalui pendampingan lapangan berbasis wisata edukasi pada situs-situs sejarah lokal. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi mahasiswa calon guru sejarah melalui keterlibatan langsung dalam praktik lapangan berbasis wisata edukasi di Sumatra Barat. Metode pelaksanaan dilakukan melalui skema pengabdian kepada masyarakat berbasis kolaborasi antara dosen dan mahasiswa dengan pendekatan partisipatif. Kegiatan meliputi persiapan materi pembelajaran sejarah lokal, pelaksanaan kunjungan edukatif ke situs sejarah, serta refleksi dan evaluasi hasil kegiatan. Data dikumpulkan melalui wawancara dan dokumentasi, lalu dianalisis secara deskriptif. Hasil kegiatan menunjukkan adanya peningkatan kemampuan mahasiswa dalam memahami konteks sejarah lokal, merancang pembelajaran kontekstual, dan mengembangkan media ajar berbasis pengalaman lapangan. Kegiatan ini juga memperkuat kemitraan dengan masyarakat serta menumbuhkan kepedulian terhadap pelestarian situs sejarah. Praktik lapangan berbasis wisata edukasi terbukti efektif sebagai media penguatan kompetensi calon guru sejarah. Temuan ini menunjukkan pentingnya sinergi antara pendidikan tinggi dan pemanfaatan potensi lokal dalam pengembangan pendidikan sejarah.
Analisis Nilai-Nilai Karakter Pada Cerita Rakyat Bujang Kurap di Kota Lubuklinggau Julian, Muhammad Andre; Susilo, Agus; Isbandiyah, Isbandiyah
SINDANG: Jurnal Pendidikan Sejarah dan Kajian Sejarah Vol 5 No 2 (2023): SINDANG: JURNAL PENDIDIKAN SEJARAH DAN KAJIAN SEJARAH
Publisher : LP4MK STKIP PGRI Lubuklinggau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31540/sindang.v5i2.2533

Abstract

This study aims to analyze the character values in the Bujang Kurap story in Lubuklinggau City. The research method used is descriptive method. Data collection techniques in this study used interview and documentation techniques. The data analysis technique was carried out with Miles and Huberman's interactive data analysis model. The results of the study describe the values contained in the Bujang Kurap Folklore. The story of Bujang Kurap is a story from the Lubuklinggau community which has become oral literature which contains the values of local wisdom. The story of Bujang Kurap is a legend because it tells of the occurrence of Lake Raya, namely when there was a contest for pulling sticks in Karang Panggung Village. The Bujang Kurap story has the following character values: can provide entertainment, supernatural powers, patience, belief in God, honesty, and not arrogant attitude. The character values contained in the Bujang Kurap story are a medium of learning for the younger generation. This legend continues to be an oral literature that must be guarded so as not to be eroded by globalization. Folklore, especially in today's society, has begun to fade, this is because the story connection from the older generation has been cut off. Meanwhile, the younger generation today is very little willing to dig into the history of folk tales. The younger generation today is more inclined to the world of increasingly sophisticated technology. Folklore is only considered as entertainment alone, no meaning is taken from the stories conveyed.
Pemberdayaan Kampung Budaya Batu Urip melalui Edukasi Permainan Tradisional sebagai Media Penanaman Nilai Karakter Bangsa Ramah Anak Isbandiyah, Isbandiyah; Satinem, Yohana; Felani, Rani Okta; Salsabilla, Krisna Tri; Herlyansah, Reynaldi Bintang; Hakim, Rahman
Jurnal Medika: Medika Vol. 4 No. 3 (2025)
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/krgytk21

Abstract

Kampung Budaya Batu Urip merupakan salah satu kawasan yang memiliki potensi besar dalam pelestarian nilai-nilai budaya lokal, termasuk permainan tradisional yang sarat akan pesan moral dan karakter bangsa. Namun, perkembangan zaman dan dominasi teknologi digital telah menyebabkan terpinggirkannya permainan tradisional dari kehidupan anak-anak. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilatarbelakangi oleh pentingnya pelestarian budaya lokal serta perlunya media edukatif yang mampu menanamkan nilai karakter bangsa sejak usia dini dengan pendekatan yang ramah anak. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk memberdayakan masyarakat Kampung Budaya Batu Urip melalui revitalisasi permainan tradisional sebagai media pembelajaran yang menyenangkan, edukatif, dan bernilai karakter. Metode pelaksanaan yang digunakan meliputi observasi awal, sosialisasi dan pelatihan kepada warga, pendampingan langsung pada kegiatan permainan tradisional, serta evaluasi partisipatif bersama warga dan anak-anak. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa masyarakat, khususnya anak-anak dan orang tua, menunjukkan antusiasme tinggi dalam mengikuti kegiatan. Permainan tradisional yang diperkenalkan mampu menjadi sarana interaksi antargenerasi, menumbuhkan nilai gotong royong, sportivitas, tanggung jawab, serta cinta terhadap budaya lokal. Kegiatan ini berhasil membangun kesadaran masyarakat akan pentingnya pelestarian budaya sekaligus menciptakan ruang edukasi yang aman, inklusif, dan ramah anak di lingkungan Kampung Budaya Batu Urip.
Eksistensi Tradisi Betangas Pra Pernikahan Masyarakat di Desa Lawang Agung Kecamatan Rupit Kabupaten Muratara Oktapiyana, Latipah; Isbandiyah, Isbandiyah; Sari, Ratna
CIVICUS : Pendidikan-Penelitian-Pengabdian Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Vol 13, No 2 (2025): September 2025
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/civicus.v13i2.32421

Abstract

Tradisi betangas merupakan ritual mandi uap tradisional yang dijalankan oleh masyarakat Desa Lawang Agung, Kecamatan Rupit, Kabupaten Musi Rawas Utara, khususnya dalam rangkaian pra pernikahan. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan proses pelaksanaan, makna simbolik, serta eksistensi sosial-spiritual tradisi betangas dalam konteks modernitas. Menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan metode etnografi partisipatif, data diperoleh melalui observasi, wawancara mendalam, dan dokumentasi terhadap tokoh adat, calon pengantin, serta masyarakat setempat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa betangas bukan hanya bentuk pembersihan fisik, tetapi juga ritual penyucian batin yang menandai kesiapan spiritual calon pengantin. Selain sebagai simbol transisi menuju kehidupan rumah tangga, tradisi ini memperkuat identitas budaya dan mempererat hubungan sosial dalam komunitas. Di tengah arus globalisasi, betangas tetap eksis sebagai bentuk resistensi budaya dan mekanisme transmisi nilai-nilai lokal. Penelitian ini menegaskan pentingnya pelestarian tradisi betangas sebagai warisan budaya yang hidup, dan merekomendasikan integrasinya dalam pendidikan budaya lokal melalui kebijakan pemerintah dan peran aktif tokoh adat.Betangas is a traditional steam-bathing ritual practiced by the community of Lawang Agung Village, Rupit District, North Musi Rawas Regency, particularly as part of pre-wedding ceremonies. This study aims to describe the implementation process, symbolic meaning, and the socio-spiritual existence of the betangas tradition within the context of modern society. Employing a descriptive qualitative approach with participatory ethnographic methods, data were collected through observation, in-depth interviews, and documentation with cultural elders, prospective brides/grooms, and local residents. The findings reveal that betangas is not merely a physical cleansing practice, but a sacred ritual representing inner purification and spiritual readiness for marriage. Beyond marking a transition into married life, the ritual reinforces cultural identity and strengthens community cohesion. Amidst globalization, betangas endures as a symbol of cultural resistance and a vehicle for transmitting indigenous values. This study highlights the significance of preserving betangas as a living cultural heritage and recommends its integration into local cultural education through governmental policy and the active role of traditional leaders..
Tradisi Upacara Adat Mandi Kasai (Kajian Etnografi di Kota Lubuklinggau) Isbandiyah, Isbandiyah; Supriyanto, Supriyanto
SINDANG: Jurnal Pendidikan Sejarah dan Kajian Sejarah Vol 5 No 1 (2023): SINDANG: JURNAL PENDIDIKAN SEJARAH DAN KAJIAN SEJARAH
Publisher : LP4MK STKIP PGRI Lubuklinggau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31540/sindang.v5i1.1992

Abstract

This reseach uses qualitative method with etnography approach is to: (1) describing tradition of mandi kasai ceremony in Lubuklinggau; (2) describing the use of mandi kasai ceremony in Lubuklinggau; (3) constructing citizen perception about mandi kasai in Lubuklinggau. The results showed that is tradition of mandi kasai ceremony is a part of wedding ceremony for citizen in Lubuklinggau. The ceremony is held by bridegroom after doing ceremony by using tool and infrastructure of ceremony. Tradition of mandi kasai ceremony two meanings: (a) bridegroom go out from singgle status. After merried, that have to know that they must obey the rule as spouse; (b) before merried, the bridegroom is clean and holy. Citizen in Lubuklinggau have different perception about mandi kasai ceremony, some of them support this tradition, but some of them dare it, all of them have strong reason that can be accepted.
Penerapan Metode Pembelajaran Card Sort Pada Mata Pelajaran Sejarah Siswa kelas X di SMA Al-Ikhlas Lubuklinggau Andra*, Resi Tri; Isbandiyah, Isbandiyah; Susilo, Agus
JIM: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Sejarah Vol 9, No 3 (2024): Agustus, Education, Social Issue and History Education.
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/jimps.v9i3.31224

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ketuntasan hasil belajar sejarahsiswakelas X SMA Al-IkhlasLubuklinggausetelahditerapkan metode pembelajaran Card Sort. Teknik pengambilan sampel menggunakan sampling jenuh. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik tes (pre-test dan post-test). Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa hasil belajar Sejarah dalam materi kerajaan Singasari siswa kelas X SMA Al-Ikhlas Lubuklinggau setelah diterapkan metode card sort secara signifikan tuntas. Hal ini dapat dilihatbahwa hasil nilai rata-rata pada saat tes awal (pre-test) adalah 58,88meningkat pada tes akhir (post-test) menjadi 83,25.