Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Jurnal RISET Geologi dan Pertambangan

FORAMINIFERA ASSEMBLAGES AS A MARKER OF MUD ERUPTION SOURCE IN CIUYAH, CINIRU – KUNINGAN, WEST JAVA Vijaya Isnaniawardhani; Faizal Muhamadsyah; Adjat Sudrajat
JURNAL RISET GEOLOGI DAN PERTAMBANGAN Vol 28, No 2 (2018)
Publisher : Indonesian Institute of Sciences

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1271.768 KB) | DOI: 10.14203/risetgeotam2018.v28.509

Abstract

Mud eruptions that rise claystone to sandstone-size fragments, liquid, gas, and heat to the surface have been identified in Ciuyah, Ciniru District, Kuningan. Field observation and sampling were conducted on host rock as well as mud in Ciuyah. Forty-two planktic and forty-two benthic foraminiferal species were identified in rock samples; while 89.28% of them are recorded in mud samples. Foraminifera contained in claystone and sandstone of Pemali and Halang Formations reveals the age of Middle to Late Miocene. Based on their stratigraphic ranges, planktic foraminifera assemblages in mud represent four age-marker groups, there are: older than Zone N.10 / Middle Miocene (indicated by the appearance of Globorotalia archeomenardii), ranges of Zone N.11 – N.12 / Middle Miocene (marked by the appearance of Globorotalia fohsi lobata and Globorotalia praemenardii), ranges of Zone N.13–N.14 / Middle Miocene (Globorotalia siakensis and Globorotalia mayeri), and ranges of Zone N.15–N.17 / Late Miocene (Globorotalia acostaensis acostaensis and Neogloboquadrina dutertrei dutertrei). Benthic foraminifera can be grouped into outer neritic and bathyal typical assemblages. That several age-marker planktic foraminifera groups mixing and deep marine typical benthic occurrence in mud samples is produced by reworking process during turbidity sedimentation, as well as erosion and elution of base- and side-rock composed by Pemali and Halang Formations.Semburan lumpur yang membawa fragmen-fragmen berukuran batulempung hingga batupasir, cairan, gas dan panas ke permukaan telah teridentifikasi di Ciuyah, Kecamatan Ciniru, Kuningan. Observasi  lapangan dan pengambilan sampel dilakukan terhadap batuan induk serta lumpur di Ciuyah dan sekitarnya. Empat puluh dua spesies foraminifera planktik dan empat puluh dua spesies bentik teridentifikasi dalam sampel batuan; dengan 89,28% di antaranya terekam dalam sampel lumpur. Foraminifera yang terkandung dalam batulempung dan batupasir Formasi Pemali dan Halang menunjukkan umur Miosen Tengah hingga Akhir. Berdasarkan rentang stratigrafinya, kumpulan foraminifera planktik dalam lumpur menunjukkan empat kelompok penanda umur, yaitu: lebih tua dari Zona N.10 / Miosen Tengah (ditunjukkan oleh kehadiran Globorotalia archeomenardii), rentang Zona N.11 - N.12 / Miosen Tengah (ditandai oleh kehadiran Globorotalia fohsi lobata dan Globorotalia praemenardii), rentang Zona N.13 -N.14 / Miosen Tengah (Globorotalia siakensis dan Globorotalia mayeri), dan rentang Zona N.15 - N.17 / Miosen Akhir (Globorotalia acostaensis acostaensis dan Neogloboquadrina dutertrei dutertrei). Foraminifera bentik dapat dikelompokkan dalam kumpulan neritik luar dan batial. Beberapa kelompok penanda umur foraminifera planktik dan kehadiran bentik laut dalam pada lumpur dihasilkan oleh pengerjaan ulang selama sedimentasi turbidit, serta erosi dan elusi batuan dasar dan batuan samping yang tersusun oleh Formasi Pemali dan Halang.
Pendugaan Akifer Airtanah dengan Metode Geolistrik Konfigurasi Schlumberger di Lereng Utara Gunungapi Tangkubanparahu Yuyun Yuniardi; Hendarmawan Hendarmawan; Abdurrokhim Abdurrokhim; Vijaya Isnaniawardhani; Febriwan Mohammad; Muhammad Kurniawan Alfadli; Panji Ridwan
JURNAL RISET GEOLOGI DAN PERTAMBANGAN Vol 29, No 2 (2019)
Publisher : Indonesian Institute of Sciences

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14203/risetgeotam2019.v29.1051

Abstract

Airtanah sangat diperlukan dan meningkatnya jumlah penduduk akan menyebabkan pengurangan cadangan airtanah yang tersedia. Gunung Tangkubanparahu merupakan daerah endapan vulkanik yang memiliki potensi sistem akuifer airtanah yang baik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui potensi airtanah dari sistem akuifer vulkanik berdasarkan pengamatan geologi dan pengukuran geolistrik 1D sebanyak 100 titik. Hasil penelitian menunjukkan empat kelompok nilai resistivitas yang merepresentasikan kondisi geologi bawah permukaan. Kelompok pertama mempunyai nilai 0-100 ohm.m, berupa kelompok batuan piroklastik yang tercampur tanah. Kelompok kedua mempunyai nilai resitivitas 101-250 ohm.m, berupa kelompok batuan perselingan antara pasir tufan dan tuf kasar. Kelompok ketiga mempunyai nilai 251-600 ohm.m, berupa kelompok batuan breksi. Kelompok keempat  mempunyai nilai resistivitas >600 ohm.m, berupa kelompok batuan aliran lava. Sistem airtanah yang dapat diasumsikan sebagai akifer tersebar merata pada kedalaman 50 m, 75 m, dan 100 m berupa kelompok batuan tuf.Groundwater is the primary source of water and the increase in population will cause an decrease in groundwater reserves. Mt.Tangkubanparahu is a volcanic deposition area that has high potential groundwater aquifer systems. The purpose of this study was to determine the groundwater potential of the volcanic aquifer system based on geology mapping and 1D geoelectric measurements at 100 stations. The results indicated four groups of resistivity values, which represent subsurface geological conditions. The first group has a resistivity value of 0-100 ohms.m in the form of pyroclastic rocks. The second group has a resistivity value of 101-250 ohms.m in the form sand tuff and coarse tuff. The third group has a value of 251-600 ohm.m in the form of breccia rocks. And the fourth group has resistivity values> 600 ohms in the form of lava flow rock groups. In the groundwater system, the layer that can be assumed as aquifer is evenly distributed at depths of 50 m, 75 m, and 100 m in the form of tuff groups.  
Co-Authors Abdullah, Chalid Ilham Abdurrokhim ⠀ Abdurrokhim, . Achmad Djumarma Wirakusumah Adi Hardiyono, Adi Adjat Sudradjat Adjat Sudradjat Adjat Sudradjat Adjat Sudradjat Adjat Sudrajat Agus Didit Haryanto Andi Makawaru Yasin, Andi Makawaru Ardhyastuti, Sri Aton Patonah, Aton Bambang Prianggoro -, Bambang Prianggoro Bambang Sugiarto Benyamin Benyamin Benyamin Benyamin, Benyamin Benyamin, Benyamin Bernadeta Subandini Astuti Bombom Rahmat Suganda, Bombom Rahmat Budi Muljana Budiman, Zahra Hanifah Dany Margaesa Dicky Muslim Dietriech Geoffrey Bengen Dina Oktavia Edy Sunardi Emi Sukiyah Emy Sukiyah Erni Suminar Faizal Muhamadsyah Faizal Muhamadsyah -, Faizal Muhamadsyah Faizal Muhammadsyah, Faizal Febriwan Mohammad Fery Erawan Gaspersz, Gabriela C. N. GASPERSZ, GABRIELA.C.N. Hendarmawan Hendarmawan Hendarmawan Hendarmawan, Hendarmawan Hendarmawan, . Heryadi Rachmat Hilarius Rodriguez Hilarius Rodriguez, Hilarius Ildrem Syafri Ismawan Ismawan, Ismawan Ismawan, . Isni Nurruhwati Isni Nurruhwati Iwan Nursahan Iyan Haryanto Johanes Hutabarat Margaesa, Dany Margaesa, Dany Martha Magdalena Nanlohy Moeh. Ali Jambak Moeh. Ali Jambak, Moeh. Ali Moh Heri Hermiyanto Zajuli Muhamadsjah, Faizal Muhamadsyah, Faisal Muhammad Abdillah Hasan Qonit Muhammad Kurniawan Alfadli Nana Sulaksana Nana Sulaksana Nanda Natasia Nisa Nurul Ilmi Nurdrajat Nurdrajat Nursahan, Iwan Nursahan, Iwan Panji Ridwan Ratih C. F. Ratumanan Richardus Kaswadji Richardus Kaswadji Ridwan, Panji Rieuwpassa, Lilian C Rieuwpassa, Lilian Cornelia Rodriguez, Hilarius Rosana, Mega Fattima Rusman Rinawan -, Rusman Rinawan Sato, Tokiyuki Sayaf, Ival Umar Sudarjat Sudarjat Sudarjat Suganda, Wingky Syahrulyati, Tety SYARIFUL MUBAROK Undang Mardiana Widhiyatmoko, Maskur Winantris Winantris Yudi Darlan Yuyun Yuniardi Zufialdi Zakaria