Penyakit Alzheimer (AD) merupakan gangguan neurodegeneratif progresif yang ditandai oleh penurunan fungsi kognitif, memori, dan perubahan perilaku, serta belum tersedia terapi kuratif yang efektif. Kompleksitas patogenesis AD yang mencakup akumulasi beta-amiloid (Aβ), stres oksidatif, dan neuroinflamasi mendorong pencarian strategi terapeutik baru yang menargetkan berbagai jalur molekuler secara simultan. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi peran protein Klotho dan asam lemak omega-3 rantai panjang sebagai agen neuroprotektif potensial dalam pencegahan dan penanganan AD. Metode yang digunakan berupa tinjauan literatur naratif berdasarkan artikel ilmiah yang diperoleh melalui pencarian sistematis di berbagai basis data ilmiah internasional antara Januari 2019 hingga Maret 2025. Hasil kajian menunjukkan bahwa protein Klotho berperan penting dalam menekan neuroinflamasi melalui jalur NLRP3/caspase-1, menstimulasi autofagi, serta meningkatkan pembersihan Aβ melalui pengaruh terhadap transporter di sawar darah otak. Asam lemak omega-3 seperti DHA (docosahexaenoic acid) dan EPA (eicosapentaenoic acid) memberikan efek neuroprotektif melalui mekanisme peningkatan integritas sawar darah otak, pengurangan stres oksidatif, dan perbaikan fungsi glifatik otak. Beberapa uji klinis juga menunjukkan bahwa kombinasi intervensi metabolik mampu meningkatkan fungsi kognitif dan struktur otak pada pasien AD. Dari hasil ini bahwa pendekatan multi-targeted yang mencakup Klotho, omega-3, dan aktivator metabolik menunjukkan prospek signifikan sebagai strategi terapi neurodegeneratif yang lebih efektif dan holistik terhadap Alzheimer.