Claim Missing Document
Check
Articles

Found 26 Documents
Search

The Relation of Balinese EFL Learners’ Prior Learning Experience and Present Proficiency Pratiwi, Putu Ayu Asty Senja
Lingua Cultura Vol 14, No 1 (2020): Lingua Cultura (In Press)
Publisher : Bina Nusantara University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21512/lc.v14i1.6272

Abstract

The research tried to shed light on the relation of prior learning experience and motivation in shaping the learners’ proficiency. It investigated the importance of prior learning experience and the role of motivation in learning development. This needed to investigate further to find out how positive and negative prior learning experience with intrinsic and extrinsic motivation determined the way the students, value their phase of learning, and the relation with their present proficiency. From the empirical study of the Balinese EFL learners, there were three types of learners based on the prior learning experience and the role of intrinsic and extrinsic motivation. The first type consisted of the learners who had positive prior learning experience, had high intrinsic motivation, and gained high proficiency in their present study; the second type was those who had low intrinsic motivation but changed into high intrinsic motivation due to the extrinsic motivation; the third type was the learners who had negative prior learning experience, low intrinsic motivation, and resulted in low proficiency. In total, 15 students ranging from 19–23 years old (4 males and 11 females) voluntarily participated in the test and interview. Through the in-depth interview, it is found that the positive prior learning experience and high intrinsic motivation motivate the students and lead them to higher proficiency. However, demotivation and a low level of proficiency can occur from the negative prior learning experience and low intrinsic motivation. 
BODY RELATED IDIOMS FOUND IN THREE BEST SELLER NOVELS Putu Indry Prabhaswari; I G.A.G. Sosiowati; Putu Ayu Asty Senja Pratiwi
Humanis Volume 16. No. 2. Agustus 2016
Publisher : Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (387.191 KB)

Abstract

Judul dari skripsi ini adalah idiom yang berkaitan dengan tubuh yang ditemukan pada tiga novel terlaris. Tujuan dari skripsi ini untuk menemukan jenis dan arti idiom yang berkaitan dengan tubuh dan juga tipe yang paling sering muncul di novel. Teori yang digunakan pada skripsi ini yaitu Teori dari Palmer (1976) tentang jenis idiom dan Teori dari Leech (1974) tentang arti idiom. Tiga novel terlaris dipilih sebagai data pada skrips ini. Dari data tersebut ditemukan idiom yang berkaitan dengan tubuh. Idiom yang berkaitan dengan tubuh ditentukan dengan melihat arti dari setiap kata pada idiom tersebut bukan pada arti yang berkaitan dengan keadaan yang ada. Metode yang dipakai dalam skripsi ini adalah penelitian pustaka. Data yang terkumpul di baca dengan hati – hati, lalu ditentukan apakah idiom tersebut berkaitan dengan tubuhatau tidak, kemudian diidentifikasi jenis dan arti dari idiom tersebut berdasarkan pada teori. Idiom yang paling sering ditemukan adalah phrasal verb. Arti idiom yang ditemukan pada skripsi ini adalah arti konotatif, arti konseptual, dan arti afektif.
Analysis of Verbal and Visual Aspects in Taylor Swift’s Music Video Out of the Woods Putu Ayu P. S Yuli Mega Pertiwi; Putu Ayu Asty Senja Pratiwi
Humanis Vol 19 No 1 (2017)
Publisher : Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (351.515 KB)

Abstract

Studi ini terfokus pada aspek verbal dan visual dalam video musik Taylor Swift berjudul Out of the Woods. Tujuan dari studi ini dibagi dua. Tujuan umum yaitu untuk menerapkan dan mengembangkan teori linguistik dan teori lainnya yang berkaitan dengan studi ini. Tujuan khusus lebih terfokus pada hubungan antara video musik dan pengalaman pribadi Taylor Swift. Metode pengumpulan data yang digunakan yakni metode dokumentasi dan tekniknya dengan mencari, mengamati, dan mengambil screenshot video. Metode analisis data yang digunakan yaitu metode deskriptif. Teknik analisis data yaitu dengan menerapkan teori Semantik dari Geoffrey Leech (1974) untuk menganalisis aspek verbal dalam bentuk lirik lagu dan tulisan dalam video. Teori Semiotik dari Ferdinand de Saussure (1916) dan teori makna warna dari Herman Cerrato (2012) digunakan untuk menganalisis aspek visual dalam bentuk screenshot. Hasil dari studi ini menunjukan bahwa aspek verbal dalam video musik tersebut mencakup enam jenis makna (konseptual, afektif, refleksi, kolokatif, konotatif, dan tematik). Aspek visual meliputi signifier dan signified serta didominasi oleh enam warna: putih, hitam, biru, hijau, kuning, dan jingga. Dari hasil korelasi antara video musik dan kehidupan pribadi Taylor Swift, ditemukan bahwa video tersebut berkaitan dengan mantan kekasihnya bernama Harry Style. Lirik lagu video ini sebagian besar merujuk pada Harry Style dan kenangan mereka berdua. Video tersebut memvisualisasikan lirik lagu dengan baik, dimana Taylor Swift merasa kehidupan cintanya dulu penuh dengan kegelisahan dan hubungannya dengan Harry Style dikatakan sebagai hubungan yang rapuh. Taylor Swift menemukan jati dirinya setelah kehilangan mantan kekasihnya tersebut.
Derivational Suffix In English With Special Reference To Academic Discourse On Corpus Of Contemporary American English (Coca) I Kadek Nurcahyadi Indrapranata; I Made Winaya; Putu Ayu Asty Senja Pratiwi
Humanis Volume 16. No. 1. Juli 2016
Publisher : Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (248.502 KB)

Abstract

Imbuhan merupakan salah satu komponen yang dapat digunakan untuk membentuk kata baru dalam Bahasa inggris. Imbuhan yang digunakan dalam hal ini adalah imbuhan derivatif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk, fungsi dan makna dari imbuhan derivatif yang ditemukan di “Corpus of Contemporary American English (COCA)” khususnya dalam kategori wacana akademis. Bentuk, fungsi dan makna dari imbuhan derivatif yang ditemukan diklasifikasin berdasarkan teori yang dikemukakan oleh Plag (2002) dalam bukunya yang berjudul “Word-Formation in English.” Hasil dari penilitian ini menunjukan bahwa ada empat bentuk imbuhan derivatif, yaitu “nominal suffix,” “verbal suffix,” “adjectival suffix” dan “adverbial suffix.” Fungsi dari imbuhan tersebut adalah “class-changing” atau “class-maintaining.” “Connected with,” “area,” “status” dan “quality” adalah beberapa makna dari imbuhan derivatif tersebut.
The Errors In Pronouncing Vowels And Consonants In Reading English Medical Text By The Second Year Students Of Stikes Bali I Dewa Ketut Sidanes; I Made Winaya; Putu Ayu Asty Senja Pratiwi
Humanis Volume 17. No. 1. Oktober 2016
Publisher : Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (261.888 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi kekeliruan "error" dalam mengucapkan huruf vokal dan konsonan; dan menganalisa faktor atau penyebab kekeliruan "error" yang dilakukan oleh mahasiswa tingkat II Sekolah Tinggi Kesehatan (STIKES) Bali dalam membaca teks kesehatan berbahasa Inggris. Pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan melalui penelitian lapangan dalam bentuk rekaman suara. Data yang terkumpul dianalisis berdasarkan teori yang dikemukakan oleh Roach dan Richard; dan dianalisis secara deskriptif dengan menggunakan metode kualitatif dan teknik triangulasi. Pada penelitian ini ditemukan bahwa mahasiswa di tingkat II dari STIKES Bali cenderung melakukan kekeliruan "error" dalam mengucapkan huruf vokal /?/, /?/, /?/, /i:/, /e/ dan /?:/; dan konsonan /?/, /?/ dan /?/. Kekeliruan "error" yang dilakukan oleh mahasiswa tersebut disebabkan oleh pengaruh dari struktur bahasa ibu mereka. Selain faktor tersebut; faktor-faktor lain yang berkontribusi terhadap kekeliruan "error" yang dilakukan adalah kompetensi mahasiswa dalam pembelajaran bahasa Inggris seperti pengalaman mahasiswa pada struktur lain dalam bahasa Inggris, latar belakang bahasa mahasiswa, dan proses belajar dan / atau materi yang digunakan.
Flouting of Grice’s Maxims in The Age of Adaline Movie Gusti Ayu Indah Lestari; I Gusti Ayu Gde Sosiowati; Ni Putu Ayu Asty Senja Pratiwi
Humanis Vol 18 No 1 (2017)
Publisher : Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (414.746 KB)

Abstract

Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi jenis-jenis pelanggaran maksim dan untuk menganalisis makna yang tersirat dari pelanggaran maksim tersebut di film yang berjudul “The Age of Adaline”. Sumber data diambil dari sebuah film yang bejudul “The Age of Adaline” dimana banyak terdapat ujaran yang melanggar maksim didalamnya.  Metode deskritif kualitatif digunakan untuk menganalisa data. Teori yang digunakan untuk mengidentifikasi jenis-jenis pelanggaran maksim dan makna yang tersirat disalamnya dikemukakan oleh Grice (1975). Hasil penelitian ini menunjukan bahwa terjadi pelanggaran semua jenis maksim di film ini. Terdapat sembilan percakapan yang melanggar maksim. Secara umum, ada lima alasan para tokoh pemain di film ini melanggar aturan maksim. Diantaranya; Tokoh ingin menjelaskan sesuatu dengan lebih lengkap, tokoh mengharapkan sesuatu dari lawan bicaranya, tokoh mencoba menyembunyikan sesuatu, tokoh ingin bercanda, atau tokoh ingin menghindari pertanyaan ataupun hanya ingin mengakhiri percakapan.
Politeness Maxim Used by the Two Main Characters in Brave Movie Script Ni Luh Made Arisanti; Putu Ayu Asty Senja Pratiwi
Humanis Vol 21 No 1 (2017)
Publisher : Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (556.484 KB)

Abstract

Judul tulisan ini adalah "Politeness Maxim Digunakan oleh Dua Karakter Utama dalam Brave Movie Script". Hal ini terutama ditujukan untuk menggambarkan jenis kesantunan kesantunan yang digunakan oleh dua karakter utama dalam film Brave dan untuk menjelaskan alasan mengapa pepatah pepatah diterapkan oleh dua karakter utama dalam film Brave. Data primer dalam penelitian ini diambil dari ujaran antara dua karakter utama. Skrip film adalah data sekunder yang sudah tersedia atau dikumpulkan dari sumber lain, naskah film ini diambil dari internet. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori yang diajukan oleh Leech (1983). Hal ini dikenal sebagai kesantunan Maxim, ada Tact Maxim, Generosity Maxim, Approbation Maxim, Modesty Maxim, Agreement Maxim, Sympathy Maxim. Leech (1983) memperkenalkan prinsip kesantunan yang pada prinsipnya meminimalkan ekspresi keyakinan yang tidak sopan, dan ada versi positif yang sesuai. Prinsip kesopanan mengusulkan bagaimana menghasilkan dan memahami bahasa berdasarkan kesopanan. Tujuan prinsip kesopanan adalah untuk membangun perasaan masyarakat dan hubungan sosial. Dengan demikian, prinsip kesopanan berfokus pada proses interpretasi bahwa pusat penelitian ini berpengaruh pada pendengar dan bukan pembicara. Ini juga bisa menjadi strategi untuk menghindari konflik
THE TRANSLATION OF PREPOSITIONS AT, ON AND BY WITH REFERENCE TO GREEN’S THE FAULT IN OUR STARS Made Jaya Maharani; Putu Ayu Asty Senja Pratiwi; I Made Sena Darmasetiyawan
Humanis Volume 16. No. 2. Agustus 2016
Publisher : Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (315.88 KB)

Abstract

Studi ini di buat dengan tujuan untuk mengidentifikasi fungsi dan menganalisa kesepadanan preposisi at, on dan by yang ditemukan pada novel The Fault in Our Stars oleh John Green. Data studi ini diperoleh dengan menggunakan metode kepustakaan dan dianalisa dengan metode kualitatif. Teori yang digunakan adalah teori yang dikeluarkan oleh Larson dan Quirk. Sedangkan temuan dalam studi ini adalah preposisi at, on dan by berfungsi untuk menyatakan, tempat, posisi, waktu, kondisi, stimulus, target/tujuan, alat, dan agen. Selain itu juga ditemukan padanan terjemahan preposisi at adalah di, pada, dalam, atas dan kepada. On diterjemahkan menjadi di, pada, di atas, dengan dan ke. By diterjemahkan menjadi dengan, oleh dan di.
Existentialism On The Novel “The Trial” By Franz Kafka I Gusti Ayu Mita Cestalia Putri; I Made Winaya; Putu Ayu Asty Senja Pratiwi
Humanis Volume 16. No. 3. September 2016
Publisher : Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (332.522 KB)

Abstract

Jurnal ini diambil berdasarkan novel “The Trial” oleh Franz Kafka. Novel ini mengisahkan pria bernama Josef K. yang berusaha memasuki dunia pengadilan dan bertemu dengan berbagai macam orang. Studi ini dipilih karena hanya ada beberapa sastra yang membahas mengenai eksistensialisme. Teori yang digunakan adalah teori eksistensialisme yang menjelaskan mengenai karakteristik dari eksistensialisme. Teori selanjutnya adalah teori karakter oleh Wellek dan Warren. Hasil dari studi ini menunjukan bahwa cerita ini memiliki beberapa poin yang berhubungan dengan eksistensialisme. Hasil lain dari studi ini adalah karakteristik Josef K. di dalam novel.
PELATIHAN PUBLIC SPEAKING BAGI SEKAA TERUNA SATYA DHARMA KERTI BANJAR KAJA DESA SESETAN P.A.A.S. Pratiwi
Buletin Udayana Mengabdi Vol 16 No 3 (2017)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (134.19 KB)

Abstract

Public Speaking atau yang lebih umum disebut dengan keterampilan berbicara di depan umum merupakan salah satu keterampilan untuk berbicara di hadapan banyak orang, yang harus dimiliki di era global sekarang ini karena dengan perkembangan zaman dan teknologi yang begitu pesat sekarang ini, kita harus bersaing meningkatkan kualitas diri. Tidak hanya itu, dengan adanya MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN), yang membuat persaingan di dunia kerja semakin ketat. Pengabdian masyarakat “Pelatihan Public Speaking bagi para anggota Sekaa Teruna Satya Dharma Kerti Banjar Kaja Desa Sesetan” bertujuan agar para anggota Sekaa Teruna dapat memiliki wawasan yang lebih terbuka dan luas serta dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam hal berbicara dan berkomunikasi dengan baik di depan umum dan dapat lebih siap dalam persaingan di dunia kerja. Adapun metode yang diterapkan dalam kegiatan ini adalah metode tatap muka dan metode evaluasi. Metode tatap muka dilaksanakan dengan memberikan materi secara langsung. Metode evaluasi dilakukan di awal dan akhir pertemuan. Pengabdian ini bertujuan memberi kontribusi pada pengembangan teknik pengajaran Public Speaking bagi Sekaa Teruna dan memberi kontribusi bagi sehingga terjadinya peningkatan dalam pemahaman dan pengetahuan dalam berbicara di depan umum. Setelah mengikuti pelatihan, peserta pelatihan terbukti lebih percaya diri untuk berbicara di depan public karena mereka lebih memahami tata cara berbicara di depan umum.