Claim Missing Document
Check
Articles

Found 29 Documents
Search

HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN KADAR KOLESTEROL TOTAL PENDERITA PENYAKIT JANTUNG KORONER Ryandini, Felicia Risca
Mitra Raflesia (Journal of Health Science) Vol 14, No 1 (2022)
Publisher : LPPM STIKES BHAKTI HUSADA BENGKULU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51712/mitraraflesia.v14i1.96

Abstract

Penyakit jantung masih menjadi penyebab kematian serta kecacatan terbesar di dunia dan jenis penyakit jantung yang merupakan penyebab kematian utama di dunia adalah penyakit jantung koroner. Pengenalan faktor–faktor resiko PJK memegang peranan penting dalam melakukan upaya pencegahan. Pada umumnya faktor risiko PJK dipengaruhi oleh merokok, obesitas, kolesterol dan hipertensi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan IMT dengan kadar kolesterol total pada penderita PJK. Desain penelitian ini menggunakan desain korelasional. Teknik sampel menggunakan insidental sampling. Jumlah sampel pada penelitian ini sebanyak 57 responden. Analisis data menggunakan uji korelasi spearman. Hasil penelitian ini menunjukkan nilai p value 0,000 (p value
Hubungan Indeks Massa Tubuh Dengan Kadar Kolesterol Total Penderita Penyakit Jantung Koroner Ryandini, Felicia Risca; Kristiyawati, Sri Puguh
DINAMIKA KESEHATAN: JURNAL KEBIDANAN DAN KEPERAWATAN Vol 13, No 1 (2022): Dinamika Kesehatan: jurnal Kebidanan dan Keperawatan
Publisher : Universitas Sari Mulia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33859/dksm.v13i1.778

Abstract

Latar Belakang:Penyakit jantung masih menjadi penyebab kematian serta kecacatan terbesar di dunia dan jenis penyakit jantung yang merupakan penyebab kematian utama di dunia adalah penyakit jantung koroner. Pengenalan faktor–faktor resiko PJK memegang peranan penting dalam melakukan upaya pencegahan. Pada umumnya faktor risiko PJK dipengaruhi oleh merokok, obesitas, kolesterol dan hipertensi.Tujuan:Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan IMT dengan kadar kolesterol total pada penderita PJK.Metode:Desain penelitian ini menggunakan desain korelasional. Teknik sampel menggunakan insidental sampling. Jumlah sampel pada penelitian ini sebanyak 57 responden. Analisis data menggunakan uji korelasi spearman.Hasil: penelitian ini menunjukkan nilai p value 0,000 (p value 0,05) maka ada hubungan IMT dengan kadar kolesterol total pada pada penderita PJK. Nilai koefesien korelasi menunjukkan nilai 0,674 sehingga hubungan antara variabel IMT dan kadar kolesterol total termasuk hubungan kuat dengan sifat hubungan positif yang berarti semakin tinggi nilai IMT maka semakin tinggi kadar kolesterol total pada penderita PJK.Kesimpulan: ada hubungan IMT dengan kadar kolesterol total pada penderita PJK. Background: Heart disease is still the biggest cause of death and disability in the world and the type of heart disease that is the leading cause of death in the world is coronary heart disease. Recognition of risk factors for CHD plays an important role in making prevention efforts. In general, CHD risk factors are influenced by smoking, obesity, cholesterol and hypertension.Purpose: This study aims to determine the relationship between BMI and total cholesterol levels in patients with CHD.Methods: This research design uses a correlational design. The sample technique uses incidental sampling. The number of samples in this study were 57 respondents. Data analysis using the spearman correlation test.Results: This study shows a p value of 0.000 (p value 0.05) so there is a relationship between BMI and total cholesterol levels in CHD patients. The correlation coefficient value shows a value of 0.674 so that the relationship between the IMT variable and total cholesterol levels includes a strong relationship with a positive relationship nature which means that the higher the IMT value, the higher the total cholesterol level in CHD patients.Conclusion: there is a relationship between BMI and total cholesterol levels in patients with CHD. 
Challenges and Adaptation in Online Classes during the Pandemic among College Students in the Philippines and Indonesia Santos, Cresencia M.; Evangelista, Gerald T.; Ryandini, Felicia Risca; Veranga, Maricar; Jazul, Regina; Tamayo, Josan
International Journal of Multidisciplinary: Applied Business and Education Research Vol. 5 No. 10 (2024): International Journal of Multidisciplinary: Applied Business and Education Res
Publisher : Future Science / FSH-PH Publications

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.11594/ijmaber.05.10.06

Abstract

The technological breakthrough and the unprecedented pandemic largely impacted the educational system worldwide. The students’ experiences during this time affect their acquisition of the learning outcome and well-being. Although many studies have been conducted in this area, limited information is available on the correlation between the student’s challenges and adaptation between the two countries, the Philippines and Indonesia. Hence, this study attempts to fill in the void. The findings of this study revealed the following results: challenges encountered by the college students from the Philippines yielded a moderate extent (x̄=2.90; SD= 0.41) while the college students from Indonesia resulted to some extent (x̄=2.80; SD= 0.26); on adaptation, the college students from the Philippines showed a moderate extent (x̄=3.01; SD= 0.42) while the college students from Indonesia utilized adaptation to some extent (x̄=2.01; SD= 0.26). There is a positive correlation (0.153 and 0.485) between the schools in the Philippines and Indonesia. The variability in the college students’ responses may have been shaped by the different factors situated around him/her such as the availability of resources, type of learning platforms, computer literacy, student personality behavior towards learning, family structure, and the physical environment. The implications of the study on policy-making, programs on mental health, and future research are discussed.
Pengembangan Aplikasi Deteksi Kecemasan Kesehatan dan Intervensi: Pengembangan Aplikasi Deteksi Kecemasan Kesehatan dan Intervensi Wulan Sari, Ni Made Ayu; Ryandini, Felicia Risca; Addini, Ragil Aidil Fitriasari; Prasetya, Nyoman Wira
Health Information : Jurnal Penelitian Vol 17 No 2 (2025): Mei-Agustus
Publisher : Poltekkes Kemenkes Kendari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36990/hijp.v17i2.1679

Abstract

Ringkasan: Latar belakang: Kecemasan kesehatan merupakan masalah psikologis yang sering timbul pada penderita penyakit kronis, terutama usia lanjut. Penggunaan kuisioner konvensional Health Anxiety Inventory (HAI) membutuhkan kertas berlembar-lembar untuk 18 item pertanyaan dan memerlukan waktu lama dalam pengolahan data skoring. Tujuan: Mengembangkan aplikasi deteksi dan intervensi kecemasan kesehatan menggunakan Software Development Life Cycle (SDLC) untuk mempermudah pengukuran dan pengolahan data. Metode: Penelitian pengembangan menggunakan model SDLC dengan tahapan perencanaan, analisis, desain, pengembangan, implementasi, pengujian, dan pemeliharaan. Kuisioner HAI tervalidasi (Cronbach's alpha = 0,936) diintegrasikan dalam aplikasi dan diuji pada 23 responden di Balai Kelurahan dan Laboratorium Keperawatan Maret-Desember 2024. Hasil: Pengujian fungsionalitas menunjukkan semua komponen berfungsi baik, termasuk login, informed consent, pengisian HAI, terapi menulis dan membaca, serta download hasil. Evaluasi pengguna menunjukkan 52,2% responden sangat paham kemudahan aplikasi. Simpulan: Aplikasi berhasil dikembangkan dan dapat mengurangi penggunaan kertas, mempercepat pengolahan data, serta menyediakan database kecemasan kesehatan untuk mendukung pengambilan keputusan klinis. Saran: Penelitian selanjutnya dapat mengembangkan aplikasi dengan menambah fitur penanganan kecemasan di rumah.
PENGARUH DIABETES EDUCATION (DIA-EDU) TERHADAP KUALITAS HIDUP PASIEN DIABETES MELITUS Anjelika, Fabian Citra; Prabowo, Dwi Yogo Budi; Ryandini, Felicia Risca
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 6 No. 3 (2025): SEPTEMBER 2025
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v6i3.49655

Abstract

Diabetes melitus (DM) merupakan penyakit metabolik kronis yang ditandaidengan hiperglikemia dan dapat menimbulkan komplikasi serius apabilatidak dikelola dengan baik. Penyakit ini tidak hanya berdampak pada kondisi fisik, tetapi juga memengaruhi kualitas hidup pasien secarakeseluruhan. Upaya edukasi kesehatan sangat diperlukan untuk meningkatkan pemahaman, kepatuhan, serta kemampuan manajemen diri pasien. Salah satu inovasi edukasi adalah penggunaan aplikasi Diabetes Education (DIA-EDU) berbasis Android yang menyediakan fitur edukasi, monitoring, pengingat, dan konsultasi. Penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh aplikasi DIA-EDU terhadap kualitas hidup pasien DM. Desain penelitian menggunakan pra-eksperimental dengan rancangan one-group pretest-posttest. Penelitian dilaksanakan di Puskesmas Manyaran, Kota Semarang pada Juni 2025 dengan jumlah responden 30 orang yang diambil melalui teknik total sampling. Instrumen penelitian berupa kuesionerDiabetes Quality of Life (DQoL). Data dianalisis menggunakan uji Wilcoxon Signed Rank Test dengan tingkat signifikansi 0,05. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan skor kualitas hidup pasien setelah diberikan intervensi aplikasi DIA-EDU. Uji statistik menghasilkan nilai p=0,000 yang menandakan terdapat pengaruh signifikan penggunaan aplikasi DIA-EDU terhadap kualitas hidup pasien DM. Temuan ini mengindikasikan bahwa intervensi edukasi berbasis teknologi dapat menjadi strategi nonfarmakologis yang efektif untuk meningkatkan kualitas hidup pasien DM. Oleh karena itu, penggunaan DIA-EDU direkomendasikan sebagai bagian dari program pelayanan kesehatan komunitas berbasis teknologi digital.
EFEKTIVITAS SLOW STROKE BACK MASSAGE TERHADAP TEKANAN DARAH DAN KUALITAS TIDUR PENDERITA HIPERTENSI Hermawan, Imelda Wahyu; Ryandini, Felicia Risca; Riani, Suksi
Medical Journal of Nusantara Vol. 3 No. 2 (2024): Medical Journal of Nusantara (MJN)
Publisher : Tahta Media Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55080/mjn.v3i2.907

Abstract

Known as hypertension, or high blood pressure, is a non-communicable disease (NCD). Preliminary study data from Dr. Kariadi Semarang Central Public Hospital indicated 561 patients with hypertension over the last three years (2021–2023). Hypertension symptoms often resemble those of other diseases and can vary among individuals, including fatigue, palpitations, increased blood pressure, nosebleeds, headaches, and nocturia, which can disrupt sleep quality. One of the non-pharmacological effort to prevent hypertension is slow-stroke back massage, This study aimed to determine the effect of slow-stroke back massage on blood pressure and sleep quality in hypertension sufferers. The research design employed a quasi-experimental method with a one-group pretest-posttest approach, involving 42 respondents selected through purposive sampling. The results demonstrated that slow-stroke back massage effectively reduced systolic blood pressure (p-value = 0.00) and improved sleep quality scores (p-value = 0.00). Slow-stroke back massage can enhance relaxation and increase parasympathetic nerve activity, thereby reducing the heart's workload. This study recommends that nurses apply slow-stroke back massage therapy in hospitals to help control blood pressure and improve the sleep quality of hypertension sufferers.
Stress Experiences and Coping Strategies Associated to Signs of Depression in Patients with Chronic Disorders Noviyanti, Laura Khattrine; Ryandini, Felicia Risca
Indonesian Journal of Global Health Research Vol 6 No S4 (2024): Indonesian Journal of Global Health Research
Publisher : GLOBAL HEALTH SCIENCE GROUP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/ijghr.v6iS4.4165

Abstract

Chronic disease is the disease that causes the most deaths in the world. In 2020, 73% of deaths that occur in the world will be due to chronic diseases. The purpose of this research is to find out. The general aim of this research is to find out the phenomenological study of the formation process of depression in chronic disease. Qualitative research method with a phenomenological approach. Participants used as many as ten patients. The results of the study average an average age of 52–90 years; the majority are female, and most of the education is elementary school. The results of the study obtained six themes, including my life situation, which made me depressed; my feeling of pressure, which was almost numb; changes in my activities after being sick; my helpless physical condition; my self-defense, which was formed so that I would not be depressed; my efforts to recover quickly.
"DEK-LILA" (PALLIATIVE CARE HEALTH CADRE) IN PALLIATIVE CARE IN THE FOSTERED AREA KARANGAYU VILLAGE Nureani, Asti; Felicia Risca Ryandini; Ragil Aidil Fistriasari
Jurnal Indonesia Mengabdi Vol. 2 No. 1 (2023): Jurnal Indonesia Mengabdi (JIM)
Publisher : Tahta Media Grup

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55080/jim.v2i1.34

Abstract

Perawatan paliatif adalah perawatan yang dilakukan secara aktif pada penderita yang sedang sekarat atau dalam fase terminal akibat penyakit yang dideritanya. Kader diharapkan mampu dalam menyelesaikan masalah umum yang terjadi di masyarakat. Peran dan fungsi kader sebagai pelaku penggerakan masyarakat dalam berperilaku hidup bersih dan sehat sehingga dapat mengurangi angka kesakitan di masyarakat. Pemberdayaan dan peran serta masyarakat terwujud dalam kegiatan POSBINDU PTM. Tujuan kegiatan POSBINDU PTM adalah meningkatkan peran serta masyarakat dalam pencegahan dan penemuan dini factor risiko PTM (Ni Putu Sakamekya, 2020). Hasil penelitian sebelumnya didapatkan responden terdeteksi perlu observasi dalam perawatan palaitif sebanyak 24 pasien atau 38.7%. Permasalahan yang diperoleh dari hasil survey dan wawancara dengan kader kesehatan kegiatan POSBINDU PTM hanya terbatas pada pelayanan masyarakat dengan PTM belum ada untuk perawatan paliatif. Pengabdian masyarakat ini akan bermitra dengan kader kesehatan POSBINDU PTM yang ada di wilayah binaan Kelurahan Karangayu dengan membentuk kelompok Kader Kesehatan Peduli Paliatif (DEK-LILA). Solusi yang akan direncanakan untuk menyelesaikan permasalahan peningkatan kemampuan kader kesehatan dalam deteksi dini perawatan paliatif di masyarakat. Tahap I dilakukan sosialisasi kegiatan pengabdian masyarakat, pembentukan kelompok kader dan penyampaian program kegiatan. Tahap II dilakukan pelatihan kader kesehatan dengan dengan pemberian materi perawatan paliatif. Tahap III dilakukan pelatihan ketrampilan kader kesehatan terkait tentang ketrampilan personal hygiene, pengaturan posisi, latihan fisik pasif. Tahap IV dilakukan monitoring dan evaluasi. Hasil yang diidapatkan tingkat pengetahuan cukup 44% sebelum dilakukan pelatihan kader kesehatan dalam merawat anggota keluarga dengan penyakit paliatif. Hasil akhir mengalami peningkatan pengetahuan baik 85% setelah dilakukan pelatihan kader kesehatan dalam merawat anggota keluarga dengan penyakit paliatif. Setelah diberikan penyuluhan oleh pelaksana pengabdian masyarakat menunjukkan pemahaman yang lebih baik terkait peran dan fungsi kader dalam perawatan paliatif (Poppy, 2020).
PENGARUH PEMBERIAN DISCHARGE PLANNING TERHADAP PENGETAHUAN MANAJEMEN PERAWATAN DIRI PASIEN CONGESTIVE HEART FAILURE Ryandini, Felicia Risca; Karsanah, Karsanah
KOSALA : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol 12 No 1 (2024): KOSALA : Jurnal Ilmu Kesehatan
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Panti Kosala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37831/kjik.v12i1.332

Abstract

Latar Belakang: Congestive heart failure (CHF) adalah suatu masalah kesehatan masyarakat yang terus meningkat, baik dari segi morbiditas dan mortalitas di negara maju maupun negara berkembang. Pasien CHF sering kali dirawat atau mengalami kekambuhan yang kebanyakan dikarenakan tidak mematuhi terapi yang dianjurkan. Manajemen perawatan diri sangat membantu pasien CHF dengan cara merawat penyakitnya lebih baik. Pemberian METHOD discharge planning dari awal pasien masuk opname sampai pasien akan pulang atau rawat jalan sangat penting untuk mengedukasi pasien dan  keluarga. Tujuan penelitian ini yaitu menganalisis pengaruh pemberian discharge planning terhadap pengetahuan manajemen perawatan diri pada pasien CHF. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan quasy eksperimental one-group pre-post test design. Jumlah sampel dalam penelitian ini yaitu 35 responden dengan menggunakan teknik sampling purposive sampling. Instrumen yang digunakan yaitu kuesioner manajemen perawatan diri.  Hasil penelitian diketahui berdasarkan uji Paired T Test didapatkan p-value 0,000 (p<0,05), artinya ada pengaruh pemberian discharge planning terhadap pengetahuan manajemen perawatan diri pada pasien CHF. Kesimpulan penelitian ini adalah terdapat pengaruh pemberian discharge planning terhadap pengetahuan manajemen perawatan diri pada pasien CHF. Untuk penelitian selanjutnya pemberian METHOD discharge planning dapat dijadikan referensi untuk meningkatkan pengetahuan manajemen perawatan diri pada pasien CHF.   Kata kunci: Congestive Heart Failure, discharge planning, pengetahuan manajemen perawatan diri   Background: Congestive heart failure (CHF) is a public health problem that continues to increase in morbidity and mortality in both developed and developing countries. CHF patients are often treated or experience relapses, mostly due to non-compliance with recommended therapy. Self-care management helps CHF patients by taking better care of their disease and providing discharge planning from when the patient enters hospitalization until the patient is going home or outpatient. It is very important to educate patients and their families. This study aimed to analyse the effect of discharge planning on self-care management knowledge in CHF patients. This research is quantitative research with a quasi-experimental one-group pre-post-test design. The number of samples in this study was 35 respondents using a purposive sampling technique. The instrument used is the self-care management questionnaire. Based on the Paired T-Test, the p-value was 0.000 (p <0.05). This result means that there is an effect of giving discharge planning on knowledge of self-care management in CHF patients. There is an effect of discharge planning on self-care management knowledge in CHF patients. For further research, METHOD discharge planning can be used as a reference to increase self-care management knowledge in CHF patients.   Keywords: Congestive Heart Failure, discharge planning, self-care management